Bagi penggemar ikan seperti saya, rasanya tak bosan-bosannya setiap hari menikmati jenis makanan laut yang satu ini. Beragam resep dan cara untuk mengolahnya pun menjadi tantangan bagi saya untuk mencobanya. Mungkin ini hasil gemblengan sedari lahir, tinggal di Sumatera, dekat pantai dan laut, setiap hari menu utama kami di rumah adalah ikan. Harganya yang murah meriah dan rasanya yang gurih dan lezat, fleksibel untuk diolah menjadi aneka lauk, menjadikan ikan pilihan utama bagi Ibu saya untuk hidangan keluarga.
Ikan laut menurut saya lebih lezat dibandingkan dengan ikan air tawar. Aromanya lebih segar alias tidak bau tanah, rasa dagingnya pun gurih dan sedikit asin. Digoreng begitu saja dengan bumbu garam, ketumbar dan bawang putih lezatnya bukan main. Keluar dari penggorengan langsung disikat dengan nasi panas sepiring. Nyammm!
Pilih ikan yang masih segar, mata berwarna bening kemerahan, kulitnya bercahaya, dan dagingnya ketika kita tekan terasa kenyal. Ketika insangnya kita buka berwarna merah Jangan ragu untuk melakukan test tersebut ketika membelinya di penjual ikan di pasar tradisional atau supermarket. Saya sering melakukannya, walaupun si ibu atau abang penjual ikan berteriak-teriak mengklaim ikannya masih segar. 'Cuek' saja. Pembeli adalah raja yang super cerewet :)
Dari Ibu saya pula, saya belajar beragam jenis ikan dan proses pengolahannya. Nah, resep yang satu ini juga dari Ibu saya yaitu Abon Ikan Tongkol. Lauk yang satu ini jika kita simpan didalam tupperware tertutup rapat di kulkas bisa awet hingga 1 minggu. Enak dimakan dengan nasi putih hangat atau ditaburkan ke atas bubur sebagai pengganti ayam. Oke juga lho untuk isian lemper, nah yang ini di Makassar namanya lalampa. Bisa juga kita campur ke dalam semangkuk mie rebus. Jadi deh mie rebus cakalang. Untuk tingkat kepedasannya bervariasi, tergantung selera. Kalau saya? Jangan tanya, harus super pedas baru mantap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Bahan:
- 300 gram ikan tongkol, siangi, cuci bersih. Remas-remas dengan 1 sendok teh garam dan air asam jawa. Diamkan 15 menit. Garam dan asam selain menghilangkan bau amis ikan juga untuk mengurangi rasa gatal ikan tongkol yang kadang-kadang 'menyelekit'.
- 1 sendok teh ketumbar sangrai
- 1/4 sendok teh jinten
- 2 siung bawang putih
- 3 siung bawang merah
- 6 butir cabai rawit
- 1 ruas jahe (1 1/2 cm)
- 1 ruas kunyit (1 cm)
- 1 ruas lengkuas
- 2 lembar daun salam, robek kasar
- 1 batang serai ambil putihnya saja.
- 3 lembar daun jeruk purut, iris halus
- 2 sendok teh gula merah atau gula pasir
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 sendok makan air asam jawa
Cara memasak:
Kukus ikan tongkol beserta durinya selama + 15 menit. Angkat, dinginkan. Pisahkan duri dengan dagingnya. Haluskan daging ikan, saya menggunakan cobek dari batu.
Sangrai daging ikan dengan api kecil hingga kering, jangan lupa untuk terus diaduk-aduk supaya tidak gosong. Jika telah kering, tandanya daging ikan remah dan tidak menggumpal, angkat. Sisihkan.
Haluskan ketumbar, jinten, bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, serai, jahe, garam dan gula.
Dengan menggunakan penggorengan sisa menyangrai ikan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum dengan menggunakan api kecil. Masukkan daun salam, air asam dan daun jeruk, aduk sebentar hingga daun bumbu layu. Matikan api.
Masukkan daging ikan yang telah disangrai ke dalam tumisan bumbu, aduk-aduk hingga bumbu tercampur merata. Cicipi rasanya.
Hidupkan api kompor, panaskan kembali abon ikan, masak + 5 menit saja sambil terus diaduk-aduk. Angkat.
Siap untuk disantap!
utk membuat abon ini, apakah bs ikan tongkol diganti ikan lain? cara mengolahnya sama atau bagaimana? -Ona, Jayapura-
BalasHapusBisa diganti, tuna atau cakalang ya Mba, atau pakai ikan bandeng/kembung juga oke, buang duri2nya ya. cara mengolahnya sama, kalau mau garing, ikannya digoreng setengah matang saja.
Hapusmbak, abon ini kira2 bisa awet brp lama ya? dikulkas or suhu ruangan?
BalasHapusKalau dikulkas bisa sampai 2 minggu ya, asalkan di buat kering banget. kalau suhu ruang mungkin sekitar 1 mingguan.
HapusMbak setelah didiamkan dengan garam dan air asam jawa,dicuci lagi atau langsung dikukus?
BalasHapussaya biasanya langsung kukus ya mba.
HapusMbak endang kalau untuk abon ayam atau sapi caranya sama juga ngga ya? Tongkolnya apa bs diganti ayam atau sapi? Trims..
BalasHapussayang sekali saya belum pernah coba bikin abon ayam/sapi, jadi saya tdk bs bilang resep ini bs digantikan ayam/sapi mba, kayanya prosesnya agak berbeda deh
Hapus