|
Chocolate Pound Cake |
Hari Minggu kemarin saya mencoba membuat Cake Buah Kering, resepnya saya ambil dari buku Quick Bread, Roti Cake Siap Saji. Sebelumnya saya pernah mempraktekkan resep cake lainnya dari buku yang sama yaitu Cake Kurma Kacang Kismis & Cranberry yang resepnya telah saya posting sebelumnya. Mulanya saya agak curiga dengan proses pembuatannya, antara lain telur yang tidak di mixer dan instruksi lainnya yang sepertinya ada yang missing, dan kecurigaan saya terbukti benar. Walaupun rasanya enak dan empuk, Cake Buah Kering saya tidak mengembang alias bantat dengan sukses. Atau memang begitu? Saya juga tidak tahu.
Gondhok bercampur penasaran saya buka-buka kembali kumpulan resep di notebook yang saya filing rapi. Ada satu resep yang prosesnya mirip-mirip dengan si Cake Buah Kering ini, yaitu Chocolate Pound Cake. Bedanya, si Chocolate Pound Cake menggunakan coklat bubuk dan minus buah kering di dalamnya. Selain itu dalam prosesnya adonan dimixer untuk menyatukan telur dengan baik, memasukkan udara sehingga kue mengembang dan memperkuat sturuktur kue. Penjelasan itu saya peroleh dari Joy of Baking, website asal Chocolate Pound Cake.
Hmm, maksud hati untuk memberikan Cake Buah Kering sebagai bingkisan ke Novi, teman kuliah di Jogya dulu saya batalkan dan saya ganti dengan Chocolate Pound Cake yang berakhir sukses.
Ini resepnya.
Pound Cake Coklat
Untuk 1 loyang loaf ukuran 20 x 10 x 8 cm.
Bahan:
- 25 gr coklat bubuk, cari yang kualitasnya bagus
- 100 ml air mendidih
- 3 butir telur, suhu kamar
- 1 1/2 sendok teh vanilla ekstrak
- 125 gr tepung terigu protein rendah (saya pakai Bogasari Kunci Biru)
- 1 sendok teh baking powder
- 1/4 sendok teh garam
- 175 gr gula pasir
- 185 gr margarine/mentega, suhu ruang
Cara membuat:
Panaskan oven di suhu 177'C, tempatkan rak di tengah. Siapkan loyang loaf ukuran 20 x 10 x 8 cm. Olesi permukaanya dengan mentega dan tutupi dengan baking sheet/kertas minyak untuk memanggang kue.
Dalam mangkuk, campur coklat bubuk dengan air mendidih, aduk hingga menjadi adonan yang lembut. Biarkan dingin. Kemudian masukkan telur dan vanilla ekstrak, aduk dengan pengocok telur atau garpu hingga tercampur rata.
Dalam mangkuk mixer, masukkan bahan-bahan kering: tepung terigu, baking powder, garam, gula pasir. Kocok dengan mixer kecepatan rendah selama + 3 menit hingga semua bahan tercampur rata. Masukkan mentega dan 1/2 adonan telur coklat. Kocok dengan kecepatan rendah hingga semua bahan kering menjadi basah dan tercampur. Naikkan kecepatan mixer menjadi medium dan kocok + 1 menit untuk memasukkan udara/aerasi dan membangun struktur kue.
Dengan spatula plastik, bersihkan adonan yang menempel di bagian samping mangkuk mixer agar ikut terkocok bersama lainnya. Secara bertahap masukkan sisa kocokan telur coklat dalam 2 tahap. Dalam setiap tahapan, kocok terus selama + 30 detik untuk menyatukan telur dan menguatkan struktur kue. Matikan mixer.
Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya dengan mengangkat loyang dan menjatuhkannya kembali perlahan hingga adonan menjadi rata. Panggang cake selama 50 - 60 menit atau ketika lidi kita tusukkan ke tengah-tengah permukaan kue, tidak ada adonan yang menempel.
Kira-kira setelah dipanggang selama 25 menit, tutup permukaan kue dengan alumunium foil untuk mencegah permukaannya terlalu kecoklatan/gosong. Lanjutkan memanggang hingga cake matang.
Keluarkan cake dari oven, letakkan diatas rak kawat dan biarkan dingin selama 10 menit. Keluarkan cake dari loyang dan biarkan dingin sempurna di rak kawat.
Jika belum ingin dimakan, bungkus cake dengan alumunium foil. Masukkan ke kulkas, kue tahan hingga 1 minggu atau jika dibekukan di freezer bisa tahan hingga 2 bulan.
Selamat mencoba!
Pengen belajar banyak dari Mbak Endang... Ilmunya bermanfaat. Matur suwun mbak... :)
BalasHapusSama2 Mba, moga resepnya disuka ya
HapusHello mbak Endang, sneng baca blognya.
BalasHapusKmrn2 aku myobain resep banana cakenya.
Yg pertama berhasil.. yang kedua bantat dan gosong. Kl kita over dr ribbon stage, apa a malah bikin bantat? Saya pny gula telur sudah melebihi ribbon stage malah lebih foamy
2. Saya coba resep chocolate cake low choles (tanpa telur). Agak bantat, rasa OK. Masih blm bagus lah.
Yg mau saya tnyakan, bubuk coklatnya pake apa ya yg enak? Saya pake van houten cocoa itu.
Thx ya infonya n sharing resepnha. Semoga bs jago bikin kuenya
hai mba Irene, berikut jawaban saya ya:
Hapus1. over mixing sampai kaku (bukan ribbon stage) justru akan membuat kue keras dan bantat
2. cake tanpa telur memang cenderung lebih padat dan keras
3 sy pakai merk bensdorp ya, bs dibeli di toko bahan kue
Udah berhasil nih Mbak.. enak banget.
BalasHapusCm yg kedua malah gagal.. bikin penasaran u/bikin yg ketiga
Eniwe,
1. Yg pertama di mixer itu emg cm bahan kering2 ya?
2. Telur dan coklatnya di campur?
Thank you
From curious Me ;)
Hai Mba Irene, yep sebenarnya diayak jadi satu juga bs ya, gak perlu mikser. Baru masuk mentega dan 1/2 bagian coklat telur.
HapusOh iya, satu lagi. Knp ya cakenya bantet dibawah. Ngembang pas 20 menit, tp kempes kemudian.
BalasHapusSaya pakai air fryer sih. Krn masih blm berani beli oven. Takutnya cm semangat sementara. Airfryer kebetulan pny mertua dan ortu saya jg ada.
Nah kl udah 20 menit, cepet2 saya keluarin, krn pasti gosong atasnya. Maklum, jarak atas mepet.gmn ya cara mengakalinya? Thx alot
Hi Mba, wah saya belum pernah pakai air fryer ya, bantat bs banyaak faktor, bs karena kurang maksimal dipanggang, oven tdk maksimal panasnya, bs karena kocoknya kurang tepat. Over mixing.
HapusPakai baking powder double acting menurut saya bs membantu adonan naik dgn baik.
Hii mba Endang,
BalasHapusMau tny donk. Semoga nga bosen ya jwb pertanyaanku. Kl atasnya nga pake aluminium foil bisa nga? Dirmh nga ada aluminium foil soalnya.. Thanks yaa mba
halo Mba Sylvia, yep bs ya mba, saya pakai foil karena oven sya pendek, jadi pemanas atasnya mudah membuat permukaan cake gosong.
Hapus