Bagi sebagian orang membuat roti sendiri di rumah merupakan hal yang sangat merepotkan dan terkesan kurang kerjaan. Bagaimana tidak? Kota Jakarta dengan seabrek bakery dan abang tukang roti yang bertebaran hingga ke pelosok kampung, menawarkan aneka roti dengan rasa yang beragam. Mulai dari yang murah meriah hingga yang mahal sekalipun, ada. Well, saya bukan sebagian orang dan bagi saya sekali-sekali mencoba membuatnya sendiri tidak ada salahnya. Rasa roti yang baru keluar dari panggangan tidak ada duanya. Sungguh! Saat si roti masih hangat, fresh dengan bau ragi yang membuat seantero rumah anda bagaikan surga. Hmm....
Mungkin jika kita masih tinggal di kota besar dimana apapun tersedia dan mudah diakses - selama kocek kita mampu - menyiapkan makanan sendiri terutama yang cukup memakan waktu dalam memprosesnya dirasa kurang efektif. Tapi bayangkan, jika tiba-tiba anda harus hidup di kota kecil atau pelosok pedesaan dengan akses yang sulit dijangkau sehingga segala sesuatu butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Satu-satunya cara jika anda ingin menikmati makanan kegemaran adalah dengan membuatnya sendiri. Saat itulah skill memasak anda mungkin akan sangat berguna.
Saya masih ingat ketika kemarin berbelanja ke pasar membeli ikan tengiri yang rencananya akan saya olah menjadi tekwan dan empek-empek. Seorang ibu paruh baya sibuk berkomentar dengan penjual ikan di sebelah, betapa saya membuang waktu dengan membuatnya sendiri sementara di luaran bertebaran penjual empek-empek dengan harga terjangkau. Si Ibu dengan bersemangat sibuk menyebutkan satu persatu pedagang empek-empek yang layak menjadi referensi bagi saya, dan sayapun hanya tersenyum lebar. Hmm, si Ibu memang tidak bisa disalahkan. Hanya saja seandainya beliau tahu bahwa obsesi utama saya terhadap empek-empek bukan pada bagian menyantapnya tetapi pada proses membuatnya, mungkin si Ibu akan semakin mengoceh tidak karuan dan ujung-ujungnya akan menganggap saya setengah gila :)
Okeh, kita hentikan cerita mengenai si Ibu dengan iringan doa semoga beliau tidak pernah terdampar di kutub dimana yang ada hanya es dan beruang kutub. Kembali ke membuat roti sendiri. Beberapa kali mencobanya, saya merasa hasilnya kurang memuaskan, setelah saya membaca dengan seksama buku Baking With Passion dari Baker & Spice akhirnya saya baru menyadari bahwa proses yang saya lakukan memang kurang sempurna, terutama pada tahap menguleni adonan. Selama ini saya mengira jika adonan dinyatakan kalis maka adonan tersebut tidak lengket lagi, nah untuk roti ternyata bukan hanya itu saja syaratnya tetapi adonan yang terbentuk harus elastis, kenyal dan halus. Ketika ditarik maka adonan akan melar dengan sempurna tanpa ada sobekan disepanjang tarikan. Menurut si buku, untuk mencapai adonan yang seperti itu tidak bisa hanya dengan berpatokan pada waktu menguleni tetapi kita juga harus bisa merasakan perubahan pada adonan, dari kasar menjadi smooth dan mudah dibentuk sesuka hati. Tentu saja jam terbang, praktek dan banyak membaca buku-buku yang berhubungan dengan baking akan membuat kita semakin tahu adonan seperti apa yang seharusnya kita hasilkan.
Berniat membuat roti yang sehat, saya memutuskan membuat roti gandum. Kebetulan saya masih punya tepung gandum utuh (whole wheat) yang saya beli di Titan, toko bahan kue langganan. Biasanya whole wheat ini hanya saya gunakan sebagai campuran tepung terigu untuk cookies atau cake tapi kali ini saya akan membuat roti tawar yang murni dari tepung gandum saja. Saran saya sebelum anda membuatnya, jika anda tidak memiliki mixer khusus untuk roti seperti produk Kitchen Aid atau Bosch maka persiapkan stamina anda dengan sebaik-baiknya. Berbeda dengan tepung terigu yang relatif mudah diolah maka tepung gandum cukup ulet dan sedikit keras sehingga membutuhkan tenaga kuli untuk membuatnya menjadi adonan yang smooth dan siap dipanggang. Ehem, saya telah membuktikannya :). Untuk hasil rotinya, saya berani menyandingkannya dengan roti gandum yang dijual di toko roti. Empuk dan lezat. Kekurangannya adalah saya menggunakan loyang loaf yang kurang pas, terlalu kebesaran sehingga bentuk rotinya kurang kotak, agak setengah lingkaran. Sebaiknya gunakan loyang loaf yang pas dengan ukuran adonan, sehingga akan mengembang sempurna tinggi diatas permukaan loyang.
Bagi anda yang bergaya hidup sehat dan sangat menjaga asupan makanan yang masuk ke perut, nah tidak ada salahnya membuat roti gandum ini. Selain sehat, anda juga bisa sambil berolah raga ketika menguleninya. Wokeh, sebelum anda menimpuk saya dengan sandal jepit, yuk mari kita intip saja resepnya.
Roti Tawar Gandum (Whole Wheat Bread)
- 330 gram tepung gandum utuh (whole wheat)
- 220 ml air hangat
- 50 ml susu cair
- 6 sendok makan minyak zaitun
- 1 1/2 sendok teh garam halus
- 2 sendok teh ragi instan, pastikan masih fresh dan cek tanggal kedaluarsa
- 6 sendok makan madu atau bisa diganti dengan gula pasir
Cara membuat:
Siapkan mangkuk ukuran besar, tuangkan tepung gandum, tambahkan ragi instam. Aduk dan pastikan ragi tercampur rata dengan tepung.
Dalam mangkuk terpisah campur air hangat, garam, susu cair, minyak zaitun dan madu. Aduk hingga rata dan larut.
Buat lubang di tengah tepung, tuangkan campuran susu ditengah-tengah tepung. Biarkan cairan terserap. Dengan menggunakan spatula aduk hingga semua cairan terserap dan tepung menjadi basah.
Siapkan meja datar atau talenan, taburi dengan tepung. Lumuri tangan anda dengan sedikit minyak atau tepung dan mulailah anda menguleni adonan. Dengan menggunakan ujung jari angkat tepi adonan dan tarik ke tengah kemudian dorong adonan menjauhi badan anda dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Lakukan berulang kali dan rubah sudut adonan setiap kali anda menguleninya agar semua adonan mendapatkan perlakukan yang sama. Dengan menggunakan spatula plastik, kikis adonan yang lengket di permukaan meja/talenan. Uleni adonan hingga menjadi halus dan elastis. Jika ditarik adonan masih putus-putus maka teruskan kembali menguleni adonan. Adonan dianggap jadi jika terasa lembut dan mudah untuk dibentuk karena elastis. Karena tepung gandum utuh maka adonan tidak se-elastis dan sehalus jika menggunakan tepung terigu.
Bentuk adonan menjadi bola yang halus, olesi permukaannya dengan minyak zaitun. Letakkan di dalam mangkuk dan tutup permukaan mangkuk dengan plastik wrap atau kain bersih. Jika anda menggunakan kain maka pastikan mangkuk cukup tinggi sehingga ketika adonan mengembang tidak akan menempel di kain. Istirahatkan adonan selama + 1 jam atau hingga adonan mengembang 2 kali lipat.
Kempiskan adonan dengan meninjunya, kemudian uleni kembali adonan selama + 15 menit. Lebarkan adonan dengan menekannya menggunakan telapak tangan dan ujung jari. Tekuk sisi kiri dan kanan adonan kemudian gulung adonan hingga menjadi satu gelondongan. Tekan-tekan dan rapikan sehingga adonan agak memanjang dan pas untuk dimasukkan ke dalam loyang loaf. Usahakan tinggi adonan merata dan seimbang. Masukkan adonan ke dalam loyang, tutupi permukaan loyang dengan plastik wrap atau kain bersih. Biarkan selama 30 - 60 menit atau hingga adonan mengembang dan naik kira-kira 13 cm dari permukaan loyang.
Panaskan oven, set di suhu 200'C. Olesi loyang loaf dengan mentega
Jika panas oven telah stabil + 15 menit. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven dan bakar selama + 50 menit, setelah 20 menit tutup permukaan roti dengan alumunium foil agar permukaannya tidak terlalu kecoklatan/gosong. Roti dianggap matang jika kita ketuk pada dasar roti maka terdengar seperti suara berongga atau kosong.
Keluarkan roti dari oven, diamkan 5 menit kemudian keluarkan dari loyang dan dinginkan di rak kawat. Setelah dingin, potong-potong roti dengan menggunakan pisau yang tajam. Nah, roti siap anda santap dengan aneka selai atau... dibuat sandwich. Hmm, yummy!
Source:
Whole Wheat Bread Recipe - Whole Wheat Bread
Baking with Passion - Baker & Spice
Salaam,
BalasHapusInformasi dalam artkel ini lengkap, menurutku.
Terima kasih atas 'sharing'nya.
Hai salam kenal, thanks ya atas komennya. Semoga artikelnya bermanfaat.
BalasHapushai mba, saya rahma, mau tanya klo tepung gandum utuhnya saya ganti dengan oatmeal quaker oat yg sudah di blender sampe jadi tepung bisa ga mba?
BalasHapusBisa, tapi tekstur dan warna hasilnya berbeda, mengingat jenis tepungnya pun berbeda
HapusHalo Mba, saya belum pernah mencoba menggunakan tepung oatmeal untuk membuat roti, jadi maaf saya belum bisa memberikan jawaban. Tapi saya pernah menggunakannya untuk membuat muffin dan hasilnya oke kok. Tapi saya jadi penasaran juga apakah bisa tepung oatmeal dibikin roti, nanti kalau berhasil saya akan posting ya. Semoga membantu ^_^
BalasHapusHai Mba Endang... Mba sy penasaran nih pengen bikin roti gandum ini krn sy suka sekali beli roti gandum di toko2 bakery. Cuma masalahnya sy ga pernah nemu tepung gandum utuh di supermarket, belinya di mana toh mba? dan bentuknya spt apa? bener2 ga ada gambaran. Dimana ya bisa beli tepung itu? harganya kira2 berapa mba? Please infonya biar sy bisa segera bikin hehehe... thx before mba.... Salam, juliet.
BalasHapusHalo Mba Juliet, tepung gandum utuh memang agak susah mencarinya di Jakarta. Saya selama ini hanya menemukannya di toko bahan kue Titan di jl. Fatmawati, Jaksel, itupun terkadang stock nya habis. Supermarket saya sudah ubek2 gak ada juga. Bentuknya seperti gambar saya diatas, butirannya agak kasar seperti bekatul, hanya warnanya lebih putih, dan ada serpihan kulit ari gandum di dalamnya.
HapusBiasanya di packing ukuran 1 kg, harganya sekitar 30 rb an mba, kalau gak salah ya. Karena sudah lama sekali saya nggak beli tepung ini.
HapusYuhuuuu.... Mbak aku udah nemu tepung gandumnya plus wheat bran, ternyata di kelapa gading ada toko TITAN. Deket lagi dr rumah, baru tahu kalo TITAN ternyata ada di klp gading, kalo ke fatmawati jauh bener dr rmhku. Oya mbak, ternyata bener loh kata mbak, sth bisa bikin roti sendiri, skrg aku hampir ga pernah beli roti di toko roti. Kalo bikin sendiri enak, isinya bisa banyak sampe ke pinggir2 hahaha...... Walaupun bentuknya ga sebagus yg dipajang di bakery hehe... Makasih ya mbak, Salam Juliet
HapusHalo Jeng Juliet, hahhaha senang mendengar perburuannya sukses. Wah, saya juga baru tahu kalao Titan ada di kelapa gading hehehhe. Hati2 kalo kesana, bisa kalapppppp. Saya udah lama gak bikin roti gandum, karena Titan Fatmawai suka kehabisan stock, hiikkkksss jadi pengen... ^_^. Thanks ya atas sharingnya.
HapusKapaaan ya Titan ada di Kendari, sy kalo lg tugas ke Jakarta biasanya Jakarta Pusat, mo ke Titan Jakarta Selatan takut nyasar...
HapusTati - Kendari
Hahaha, naik busway mba dari sudirman ke Blok M, dari blok M naik sekali metromini 610 sampai Titan. Gampang banget, ini rute saya pergi dan pulang kantor wakakkak
HapusHahaha, bener banget. Bokek.com kalo kesana, barang yang gak kepengen dibeli pun pasti disikat. Iya, saya waktu ke TITAN pernah beli green tea, hanya saja lupa taruh itu bubuk dimana. Rencanya mau bikin Japanese Cake yang green tea, keknya enak hehehe. Ntar saya cari-cari lagi dah. Thanks ya.
BalasHapusPny resep roti tawar putih (sandwich?)Ngga mbak? Tlg bagi dong! Tks sblmnya...
BalasHapusOkeh, ntar saya coba praktekkan dulu di rumah ya. Ditunggu saja ya ^_^
HapusMbak, aku seneng bgt ketemu resep roti gandum ini :) Keliatannya gak sulit.
BalasHapusAku gak punya minyak zaitun. Boleh diganti dgn minyak sayur atau minyak wijen gak? Makasih...
Halo Mba, yep bisa doganti minyak sayur/minyak goreng ya, tapi jangan menggunakan minyak wijen karena aroma minyak wijen terlalu keras. ^_^
Hapushai mba' aku mau tanya dong merek tepung gandum yg mba gunain itu apa ya? terus mba' beli buku baking with passion itu dimana? trims :)
BalasHapusHalo Mb, saya beli di Titan dan nggak ada merknya, jadi itu packing-an dari Titan langsung.
HapusBuku Baking with passion beli di toko buku import, Times ya. waktu itu lagi ada diskon hehehe
HapusHallo JTT,
BalasHapussalam kenal, ya. Saya akan mencoba resep ini, karena anak bungsu saya alergi dengan tepung terigu. Di tempat kami tinggal sih nggak masalah, karena banyak yang jual roti tanpa tepung terigu. Tapi yang jadi pemikiran saya itu, saat nanti kami libur ke Tanah Air, mau dikasih makan apa anak saya? :-D
Hihihi, lebay ya?
Semoga berhasil (karena mau pakai food processor aja, nggak kuat kalau harus ulen pakai tangan, hihihi), supaya nanti pas di Indonesia nggak usah pusing... :-D
Halo Mba Joan, salam kenal ya. Sip silahkan dicoba dan food processor atau mixer heavy duty adalah alternatif terbaik dibandingkan menggunakan tangan. Hahahha, bisa-bisa lengan jadi segede binaraga. Tapi sepertinya sekarang di tanah air banyak kok yang menjual gluten free bread atau whole wheat bread. Ssssst, saya kalau malas bikin roti suka beli versi praktisnya saja di supermarket hahaah
Hapushalo mb, saya udah lama kali beli tepung gandum, tapi waktu saya liat kok butirannya gak halus seperti tepung biasa, tapi agak kasar seperti oatmeal, saya jadi ragu. Apa tepung gandumnya harus diblender dulu atau langsung aja kita gunakan seperti itu ya mb?
HapusHalo Mba Chanti, tepung gandum (whole wheat) memang butirannya lebih kasar dibandingkan tepung terigu biasa, tetapi juga nggak sekasar oatmeal. Pengalaman selama ini teksturnya hampir mirip seperti bekatul hanya saja warnanya lebih putih. Mungkin sebaiknya diblender dulu ya Mba agar agal halus.
HapusHalo Mba, salam kenal dari saya. Saya berniat membuka usaha roti sandwich dari gandum karena di Cirebon blm ada yang jualan sandwich buatan rumah dgn roti gandum. Ada kepikiran membuat roti gandumnya sendiri. Tapi saya blank sekali soal membuat roti, ga kebayang gmn. Setelah membaca artikel Mba yang ini, pikiran saya jd lebih terang sekarang. Doain ya Mba semoga rencana bisnis sandwich gandumnya lancar, dgn roti gandum bikinan sendiri ataupun yg beli jadi.
BalasHapusMba, kalau ngga keberatan, Mba follow back ya blog saya www.CirebonKuliner.com siapa tahu bisa menambah inspirasi buat Mba. Terima kasih banyak sebelumnya. Sukses selalu.
Halo Mas Lukman, terima kasih atas komentar dan sharingnya ya. Semoga usaha sandwich roti gandumnya sukses ya. Saran saya, kalau belum pernah membuat roti sebelumnya ada baiknya mencoba menggunakan tepung terigu biasa dulu saja, sehingga familier dulu dengan tekstur dan proses. Membuat roti sangat mudah tetapi memerlukan latihan yang berulang untuk menghasilkan roti yang baik. Tepung gandum akan mmeberikan tekstur berbeda di adonan, jadi perlu uji coba juga. Saya banyak sekali posting mengenai roti dan tips membuatnya, mungkin bisa membantu. Salam, dan sukses selalu ya
Hapushalo mbak, apakah resep ini bisa dipake untuk membuat roti tawar yang biasa? jadi tepungnya menggunakan tepung yang berprotein tinggi saja. thanks
BalasHapusYep, bisa kok pakai tepung terigu oritein tinggi ^_^
Hapushalo saya baru perdana nih mau bikin roti gandum pgn nanya deh.. ragi nya yg merk fermipan itu bisa? saya udah ke titan juga nih beli tepung wholewheat hehe
BalasHapusYep, saya di rumah pakai fermipan Mba, saran saya tepung gandumnya jangan 100% alias sebagian dicampur dengan tepung terigu biasa supaya hasilnya lebih lembut.
Hapushalo mbak salam kenal dan apa kabar?
BalasHapussiang ini aku lagi mao coba bikin roti gandum ini, tapi setelah tepung gandum yg sebelumnya udah di campur garam, aku campur pake larutan susu+ragi+minyak zaitun+madu kok adonanya jadi lembek alias becek kayak adonan kebanyakan air ya? sedangkanklo liat di gambar mu tepung gandum yg udah di campur larutan ragi kok ga becek kyk punya ku ya???
trus klo udah becek gitu saya malah bingung mau diapain hehehe...
padahal aku pake resep sesuai yg kamu tulis mbak...mohon pencerahannya dong...
trima kasih
halo Mba Wvie, waduh saya juga jadi bingung kenapa jadi becek ya? Hmm, kemungkinan tepung gandumnya jenis yang kasar ya, lebih banyak serat dibandingkan pati. Saran saya campur dengan tepung terigu protein tinggi Mba, jangan menggunakan 100% whole wheat ya. Karena jenis tepung gandum bisa beda2 dan terkadang kandungan persentase whole wheatnya beda. Saran saya pakai juga tepung terigu ya. Thanks sharingnya.
HapusMba ini kalau dicampur sama tepung terigu protein tinggi, berarti takaran tepung gandumnya diganti sebagian pakai tepung terigu ya? Berapa gram baiknya?
BalasHapushai Mba Astuti, saran saya untuk hasil lembut memang kudu campur sama tepung terigu protein tinggi, perbandingan 1 : 1 saja ya Mba, jadi separuh gandum separuh terigu. Takaran airnya agak hati2 ya, tapi baiknya bikin adonan agak lembek sih supaya roti gak keras.
HapusMbak, kain penutupnya kering atau setengah basah ya? Dan suhu adonan saat didiamkan apakah suhu ruangan atau suhu chiller, maaf saya cuma memastikan, takut salah nih :).
BalasHapusBtw, aku seneng banget nemu resep ini versi bhs Ind, maklum Ind tulen :). Makasih banget ya
Diah
Hai Mba Diah, kalau tertarik dengan resep wholewheat bread saran saya gunakan tepung terigu dan tepung gandum utuhnya 1:1 artinya separuh2 ya Mba. Supaya rotinya gak terlalu alot hehehe.
HapusKalau mau rasa roti gandum yang lebih enak, sebaiknya adonan yang sudah diuleni difermentasikan semalam di kulkas dalam kondisi tertutp rapat (masukkan ke plastik ya), cara ini membuat roti gandum lebih lezat.
Tapi kalau waktu terbatas ditaruh saja di meja dapur Mba (suhu ruang), tutup pakai kain (saya gak pernah pakai kain basah)asalkan gak kena udara langsung saja gak papa, tujuan ditutup kain supaya adonan lembab.
Untuk roti gandum 100% tepung gandum utuh, kudu pakai air agak banyak ya supaya gak keras dan bisa mengembang dengan baik.
Met mencoba ya! ^_^
Mbak Endang, saya rencana mau bikin roti tawar gandum ini. Wkt beli di tbk, yg saya terima serpihan2 warna coklat dlm kantong plastik 1 kg, harganya Rp 12.000/kg. Kemasan 1 kg tapi gede, mungkin ringan ya. Krn tdk paham betul, tepung gandum itu bgmn, saya beli juga. Sesampainya di rumah saya ragu apakah itu tepung gandum atau wheat bran. Kalau saya baca penjelasan mbak Endang ttg tepung gandum dan wheat bran, sptnya wheat bran. Kalau memang wheat bran, apa bisa dibuat roti dg porsi wheat bran yg banyak spy cepat habis? Terima kasih.
BalasHapusSisca - Surabaya
Halo Mba Sisca, saya rasa yang mba beli itu wheat bran ya bukan whole wheat flour. Bisa dipakai campuran roti, cake atau muffin Mba, tapi harus direndam cairan ya, karena wheat bran ini menyerap air, jadi kalau cairan dalam adonan kurang akan membuat hasilnya menjadi keras. Cara pakainya harus dicampur dengan tepung lainnya, dan jangan terlalu banyak karena seratnya tinggi dan kasar ya.
HapusSesuai dugaan saya. Pegawai tbk dan pembelinya sama2 kurang pintar...he..he... Saya akan coba resep muffin mbak Endang. Terima kasih.
BalasHapusSisca - Surabaya
Gpp mba Sisca, masih bisa dimanfaatkan wakkakka
HapusBlog nya bagus bgt, mudah dimengerti buat orang awam sperti saya yang baru belajar masak.... jadi makin suka masak. terima kasih buat blog Just Try and Taste.. :)
BalasHapusHai Mba Dicky, thanks ya, senang JTT sudah bisa membantu bereksperimen di dapur. Tetap semangat cooking ya!
HapusTiap hari makan roti gandum kasar gak suka yg halus..... dgn membaca resep dari ibu Endang jadi pengen bikin sendiri, bersama ini sy mengucapkan, banyak-banyak terima kasih atas info dan cara-cara membuat roti gandum utuh yg sangat lengkap.
BalasHapusSalam kenal dari Andi...
Halo Mas Andi, moga sukses dengan roti gandumnya ya. Thanks sharignnya ^_^
HapusKmrn sore buru2 beli tepung.. mau ambil tepung terigu.. ternyata eh ternyata yg diambil tepung gandum (karena kemasannya sama, hanya tulisannya saja yang membedakan). walhasil.. si tepung gandum masih utuh di dalam lemari. alhamdulillah nemu resep ini.. besok kayaknya si tepung gandum siap di eksekusi.. thank's mbak, resep2nya banyak kasih ilmu memasak buat saya yg masih amatiran :)
BalasHapushai mba yosie, thanks ya moga2 resep roti gandumnya berhasil sukses dieksekusi ya.
HapusSaya sdh coba dan mmg berhasil. thanks resepnya. Yg saya bngung stelah 2 hari di suhu ruang perlhan2 kok rotinya keras tekstur nya sperti roti prancis.
BalasHapushomemade bread biasanya cepat keras disuhu ruang mba. kalau yang pabrik kan pakai pelembut roti ya. coba pakai metode tangzhong mba, resepnya ada di daftar resep
HapusMbak, ada resep roti dikukus ga? Saya pernah coba bikin tp klo udah dingin jadinya keras gitu..supaya tetep empuk gmn caranya? Makasih
BalasHapushai mba pipit, coba pakai resep ini ya:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2011/09/obsesi-roti-9-roti-kukus-isi-ayam-pedas.html
pakai oven biasa bisa gak mba ?
BalasHapusmaksudnya oven tangkring di atas kompor ya, setahu saya bisa ya hanya saja saya sendiri belum pernh menggunakan oven jenis itu, jadi memang harus trial. dan setahu saya permukaan roti tidak akan kecoklatan jika pakai oven tngkring ya
Hapusmbak endang...saya punya tepung gandum utuh tp kalau teksturnya kelihatan lbh halus punya mbak endang. tepung gandum saya klo diolah terasa kasar...hampir mirip sekam.pernah coba bikin roti tawar gandum tp terasa kasar dan memang susah sekali nguleni pakai tangan krn tdk punya mixer roti. dikemasan tertulis whole wheat bukan wheat bran...mungkinkah saya keliru beli tepung mb? terima kasih sebelumnya
BalasHapushai mba della, mungkin memang teksturnya seperti itu ya mba, coba masukkan dulu sebentar ke blender dan proses supaya lebih halus. selain itu masukkan air/susu cair agak banyak ya, karena seratnya tinggi maka tepung akan menyerap air agak banyak. jadi kalau kurang air akan keras rotinya. atau mba bs campur dengan terigu ya perbandingan 1 : 1
Hapussatu pertanyaan lagi lupa mba,klu minyak zaitun saya ganti dg mentega yg cairkan dulu,boleh ngga mba, makasih ya mba aku tunggu jawabannya
Hapushai mba Itje, bisa ya mba, bisa pakai minyak atau mentega/margrine cair
Hapushalo mba petunjuk yg dikasih sama mba,cara memebuat roti dg tepung gandum sudah saya baca,tapi yg mengganjal di sy tepung gandum yg saya beli di tbk banyak kulit gandumnya,sedangkan punya mba kayanya bersih seperti terigu,boleh ngga mba tunjukin tepung gandum yg beli di tbk titan,sedangkan punya sy beli di tbk dunia rasa
BalasHapusapa punya sy perlu diayak lagi,dan roti yg saya buat sangat keras sekali (alias tdk mengembang) makasih mba
Hai Mba Itje, mungkin mba pakai wheat bran ya? bukan tepung gandum utuh. Tepung gandum teksturnya memang sedikit kasar dibandingkan tepung terigu, mirip seperti bekatul.
Hapusini link wheat bran:
http://www.justtryandtaste.com/2011/05/apa-yang-anda-ketahui-tentang-wheat.html
kalau wheat bran memang akan membuat roti jadi keras. Coba tambahkan banyak air saja, karena tepung gandum dan wheat bran menyerap air sangat banyak
Maaf ya mba aku baru baca,makasih ya mba atas sarannya akan aku coba lagi
Hapussama2 mba Itje, sukses yaa
HapusMbak endang, salam kenal. Aku udh ikutin tesepnya tp knp dalamnya masih gooey/lengket ya
BalasHapusAku pakai 300gr gandum + 30gr wheat bran + beberapa sdm terigu utk ngulenin
Baking suhu 180 krn aku bikin kecil2 spt dinner roll. Mohon pencerahannya mbak. Trims
Hai Mba, maksudnya masih lengket setelah dipanggang ya? Coba tambah air di resep supaya lebih lembek adonannya, sehingga roti lebih mengembang maksimal.Gandum utuh dan wheat bran sangat menyerap air dan membuat roti lebih padat dan susah matang. Waktu memanggang mungkin harus ditambah dan suhu oven diturunkan supaya permukaan roti gak gosong. Kalau bagian bawah gosong loyang kudu didouble supya panas oven stabil
Hapusmba tau merk gandum utuh gk?
BalasHapustidak ada merknya ya Mas, saya beli di Titan bentuk eceran
HapusBisa tahan berapa hari yaa rotinya?
BalasHapusseperti roti umumnya mba, diluar ruangan hanya 3 sd 4 hari saja
HapusOk, makasih Mbak
HapusMbak.. bikin resep kue atau roti yg dari Gandum utuh donk.. berhubung saya penganut pola hidup sehat yg ga mau makan kue atau roti dari tepung terigu..
BalasHapussaya banyak kok posting resep dengan gandum utuh, googling saja resep gandum utuh JTT
HapusMbak Endang, saya sudah coba membuat roti gandum sesuai resep Mbak, tapi 2 kali saya coba tetap tidak mau mengembang dan bantat,apanya yg salah ya? Pertama saya uleni pakai tangan, sesudah adonan tercampur rata, saya masukkan ke mesin pengaduk Bosch,saya ada tambahkan lagi sedikit tepung gandumnya kira2 100 gr,krn lengket
BalasHapusbanyak faktor adonan tidak mengembang mba, bs karena ragi tidak aktif atau karena adonan terlalu padat. Adonan roti whole wheat dibuat lengket memang ada maksudnya:
Hapus1. tepung kaya serat sehingga sangat menyerap air, kurang air roti akan keras
2. adonan lmbek supaya ragi bekerja dengan baik dan membuat adonan mengembang
adonan tdk akan mengembang lebay seperti tepung terigu biasa. Saya tdk menyarankan menambahkan tepung lagi dari resep.
Mbak Endang,waktu ke 2 kali sy buat,sy tdk menambahkan garam,tapi rotinya tetap terasa asin, asinnya dr mana ya ? Dan kalo bisa tahu ragi merek apa yg Mbak pakai? Karena ragi yg sy pakai untuk membuat roti gandum sama sgn ragi yg biasa sy gunakan kalau membuat roti biasa,tapi roti biasa bisa mengembang. Sy menggunakan madu,bukan gula pasir,yg Mbak Endang pernah coba,pakai madu atau gula pasir?
Hapuswah saya kurang tahu asinnya dr mana mba, kalau tdk pakai garam tentu saja harusnya tawar ya. Saya pakai fermipan dan selalu disimpan di kulkas ketika kemasan sudah dibuka, penyimpanan ragi juga sangat penting, jika sudah dibuka tdk boleh ditaruh disuhu ruang, coba tes raginya masih aktif atau tdk. Resep saya diatas pakai madu mba.
Hapuspagi mba Endang..sorry sebelumnya kalau pertanyannya awam bangett..hehe..
BalasHapusmau tanya pencerahannya kalau adonannya didiamkan di dalam kulkas itu setelah di jadikan adonan langsung di masukkan kulkas atau di diamkan di suhu ruang lg baru d masukkan ke kulkas ya?
tq
lagsung masuk kulkas mba, chiller ya, bkn freezer. tdk didiamkan dishu ruang, krn kita fermentasi di dalam kulkas.
HapusMbak mau tanya nih..apa roti tawar gandum yang kita beli dipasaran bukan dari tepung gandum utuh ya, alias masih ada kandungan terigu...kok saya liat hasil jadi kuenya tetap putih namun ada tekstur kecoklatannya...bukan coklat seperti yang mbak buat? Terimakasih
BalasHapusyep, umummya roti gandum tidk 100% menggunakan tepung gandum utuh, tetapi campuran dengan terigu untuk menghasilkan tekstur yang lebih empuk, lembut dan tdk terlalu gelap warnanya.
HapusMbak Endang, mau nanya.. sy punya havermut oat yg biji gandum utuh, masih bentuk gandum gitu pipih ky di iklan biskuit belv*ta, kl itu diblender bisa ngga ya dibuat roti ini? Trus sy kan pny rebread, apa urutannya mengikuti ini atau sy hanya cemplung2 seperti resep rebread? Makasih sebelumnya ��
BalasHapusHai mba, bisa diblender untuk campuran bisanya tetap pakai tepung terigu, tepung oatnya sebagai tambahan saja. Saya rasa urutan tdk masalah mba, asal ragi tidak dicampur dengan garam secara bersamaan saja
HapusOo oke2, trus mau nanya 1 lg.. (banyak nanyanya nih hehehe) kl sy kasi beberapa gram yg utuh (ga diblender) didlm adonan, bakal berat n bikin bantet ngga yah, mbak? Kira2 sekitar brp gram ya? Pgn hasilnya ky di toko roti bre*dt*lk yg ada serpihan warna berbeda trus agak nggrenjel2 gtu teksturnya hehehhe 😂 makasih lagi yaaa 😁😁
Hapustidak terlalu banyak mba, mungkin sekitar 2 atau 3 sendok makan saja
HapusHalo mbak, barusan akhirnya buat, pake mesin re-bread krn ga kuat nguleninnya hahahha, minyak xaitun diganti minyak goreng, hasilnya padat manis, dan wanginya sperti biskuit bayi 😁 cocok utk anak2ku yg kembar yg doyan makan 😄😄 ini rotinya mudah prul, mgkn krn perbandingan oat ama cakranya sama ya mbak? Kl cakranya lebih banyak drpd oatnya bisa lebih lentur ya? makasih resepnya mbak 😁😁
HapusHai Mb Happy, yep kalau mau elastis tentu sja tepung terigu kudu banyak komposisinya, kalau pakai oat secara kandungan glutennya tdk ada pasti roti akan remah.
HapusHallo mba endang...saya udah nyoba buat roti gandum mba ..tp kok hasilnya kyk bantat gtu mba... sama pas saya nguleninnya gak mirip sama punya mba adonannya lebih coklat gitu..apa karena saya pake brown bread concentrate y?itu tepung atau bukan?habis kemarin pas nanya ke toko bahan minta tepung gandum utuh di kasihnya brown bread concentrate...makasih ya mba sebelumnya
BalasHapusHalo Mba, brown brean concentrate bukan whole wheat flour ya, menurut saya itu seperti wheat bran dalam pemakaiannya kudu dicampur dengan tepung gandum utuh atau tepung terigu yang banyak.
Hapusbrown bread concentrate ini hanya dipakai sedikit dalam adonan roti, makin banyak adonan makin padat dan menghisap cairan, membuat roti keras. Coba campur saja dengan terigu biasa mba.
Makasih ya mbaa...saya suka banget dengan blog mba...tiap mo buat sesuatu pasti carinya just try and taste...btw mba kan ad posting brownies kacang merah...klo gak pake bp di ganti dengan telur bisa gak y mba...habis saya lagi hindarin penggunaan bp...
Hapusuntuk brownies kacang merah skip saja BP nya mba, boleh tambah telur ya, coba pakai 2 butir telur kocok hingga ribbon stage supaya browniesnya gak terlalu padat ya.
HapusWow..pengen cobaa
BalasHapusmba aku ingin bikin roti ini tapi ingin modif dengan adonan taizhong. pertanyaan ku kalau adonan taizhong slama ini kan dbkin dr tepung terigu dan cairan, nah tepung terigu putih sendiri diganti dengan whole wheat bs ga ya?
BalasHapusbisa ya mba, tapi saya belum pernah coba ya
HapusHai Mba Endang, salam kenal. Terima kasih atas resep2nya ya, sy sk berselancar disini 😃.
BalasHapusSy udh bbrp kali nyoba resep ini berhubung sekeluarga lg alergi terigu. Pernah bantat dan pernah berhasil. Kl yg sy perhatikan kelebihan air selalu bikin bantat, lengket tekstur rotinya. Walopun memang adonan jd cepat mengembang kl banyak air. Endingnya sy capek hrus recook jd cake drpd mubadzir wkwkwk.
Terakhir sy coba adonan agak basah dan diuleni terus2an sampe kelihatannya udh kalis elastis, hasil akhirnya roti bantat dan agak lengket. Jd kesimpulan sy, faktor air ini, selain ulenin tentunya, jd penentu berhasil tidaknya tekstur roti y mba.
Kesimpulan sy jg, sepertinya inti dr pembuatan roti ini, adonan yg diuleni jangan sampe lengket di tangan. Jika diulenin terus2an msh lengket di tangan, kemungkinan air kebanyakan dan sebaiknya tambah tepung, bisa terigu atau gandum (ini pernah sy coba jg, dan berhasil jd roti enak 😍). Begitukah mba?
Nah tapi sy msh penasaran dg roti yg tanpa diuleni mba, secara nguleni itu kan eheemmm waktunya boo, habis 😂, anak2 keburu rewel.
Kl lihat adonan roti tanpa diulenin itu kan kyk basah, lengket y mba. Nah sy pernah gagal jg bikin roti tanpa diulenin, tapi resep yg tanpa telur, dan hasilnya bantat dan agak lengket rotinya. Mgkin krn panenan tepung jg bs beda2 y setiap musimnya, jd kebutuhan air jg bs beda2. jd sy agak2 hawatir dg tekstur adonan basah lengket ditangan. Takut glutennya mlh g kebentuk optimal wlpun ragi mengembang sempurna. Seperti apa y mba tekstur adonan roti tanpa diulenin, dr segi kalo dipegang, ato kelihatannya seperti apa?
Terima kasih ya mba sebelumnya.
Halo Mba Helmi, menurut saya bukan faktor air Mba, banyak jenis2 adonan yang hidrasinya tinggi, jadi kadar airnya banyak, adonan lengket dan lembek, hasil akhirnya justru mengembang dan lembut. Saya justru suka dengan adonan dengan banyak kandungan air, karena lebih lembut. Faktor menguleni perlu karena hasil akhir adonan dan roti menjadi lembut. Resep roti tanpa ulenan biasanya menghasilkan roti dengan tekstur cenderung agak kasar.
Hapussupaya roti mengembang sih intinya ada ragi dan air Mba, kalau dua itu cukup sih, baik2 saja hehhehe
Helo mba.. Ak udh 2x nyoba bkin roti 100% whole wheat, tp gagal
BalasHapusYg 1st mngembang, tp pas di oven agk kempes, dan itu adonannya ak bkin gk lengket (elastis)
Yg k2 ak kurangin ragi nya, dan adonannya sy banyakin airnya (jd gk trllu padet) tp malah gk ngembang dan bantet.. Mohon pencerahannya
Halo, biasanya gak ngembang karena faktor ragi sih. Karena walau gak diuleni asalkan raginya oke sih pasti ngembang. Air juga berperan penting, karena serat tinggi maka adonan akan mneyerap air yang banyak (lbh banyak dr pada tepung biasa) karena itu bikin yang agak lembek.
HapusMakasih
BalasHapusKak mau tanya aku ad beli tepung gandum tapi warna ny coklat gt terus aku coba buat roti dia g nyatu gt knp y ? Thx
BalasHapusbisa jadi bukan tepung gandum melainkan wheat bran, kulit ari tepung gandum, atau tepung gandum dengan campuran wheat bran yang banyak sehingga glutennya sedikit dan susah menyatu. Sebaiknya dicampur terigu biasa saja.
Hapus