Karena stok tepung gandum utuh (whole wheat) yang saya miliki semakin tiris, maka sayapun mencoba membuat versi yang terbuat dari oatmeal sebagai campurannya. Pikir saya, selain memanfaatkan Quaker Oat yang tak kunjung habis, tepung gandum utuh dan oatmeal toh sama-sama kaya akan serat sehingga cukup menunjang program diet yo-yo yang sering saya lakukan (Yo-Yo: Yo naik, Yo turun). Jika mood berdiet sedang on maka melahap gorengan sepotong serasa dosa besar, tetapi disaat off maka sepiring gorengan pun disikat tanpa beban. Hmmpff! Jika sudah begini dan timbangan badan tak kunjung bergerak turun maka lagu D-Masiv menjadi andalan: Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah.... ^_^
Oatmeal Raisin Bread ini, jika anda bertanya-tanya mengapa tampilannya tidak cantik dan warnanya juga terlihat kehitaman, itu karena: Saya menaburkan oat terlalu banyak di permukaannya; Saya ketiduran saat roti masih dipanggang dan baru teringat keesokan harinya jika roti belum saya keluarkan dari dalam oven. Akibatnya roti terpanggang dengan sukses hingga oven mendingin. Walaupun timer oven telah saya set dan oven mati sesuai waktunya, tetap saja kondisi oven yang panas menambah panjang masa bakar roti. Untungnya hanya bagian-bagian kulitnya saja yang gosong sementara bagian dalamnya masih layak untuk dimakan.
Walaupun begitu, roti ini rasanya cukup lezat dengan campuran rasa kismis yang manis asam, sehingga enak disantap begitu saja tanpa perlu mengoleskan selai lagi. Walaupun toh dalam kenyataannya saya tetap mengucurkan madu di atasnya. Susah memang menghilangkan kecanduan akan makanan yang manis-manis. Oke, berikut ini resep dan cara pembuatannya ya jika anda berminat ya.
Roti Kismis Oatmeal
Untuk 1 buah loyang loaf ukuran 23 x 12 x 10 cm
Bahan:
- 190 gram tepung terigu protein tinggi
- 60 gram tepung gandum utuh (whole wheat) *)
- 45 gram rolled oat (oat utuh), saya menggunakan instant oatmeal merk Quaker
- 100 - 150 ml air
- 3 sendok makan susu bubuk
- 2 sendok makan madu
- 3 sendok makan minyak zaitun, bisa diganti minyak goreng biasa
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh ragi instant pastikan masih aktif
- 1/2 sendok teh kayu manis bubuk
- 85 gram kismis, rendam air hangat hingga agak lunak
- 1 butir telur (optional)
*) whole wheat atau tepung gandum utuh berbentuk serbuk halus dengan warna kecoklatan mirip dengan bekatul. Tepung ini dijual di toko bahan kue, jangan sampai tertukar dengan wheat bran (kulit ari gandum) yang berupa serpihan tipis kecoklatan.
Note: karena mengandung serat maka adonan agak sedikit keras dan roti padat, telur bisa ditambahkan jika menginginkan tekstur yang lebih lembut dan tidak terlalu berat, atau tambahkan porsi cairan di resep.
Cara membuat:
1 jam sebelum membuat adonan, rendam kismis dengan air hangat hingga lunak. Tujuannya ketika kismis kita campur dengan adonan maka kismis bisa melekat dengan baik pada adonan, lebih lunak dan lembut serta menghindari kismis yang berada pada permukaan adonan tidak mudah gosong saat dipanggang.
Jika anda menggunakan rolled oat (oat utuh) maka rendam oat dengan air selama 20 - 30 menit agar oat lunak. Karena saya menggunakan oat instan maka saya tidak merendamnya.
Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu, tepung gandum utuh, ragi instant, kayu manis bubuk, susu bubuk, oatmeal, aduk menggunakan spatula atau pengaduk kayu hingga rata. Tambahkan garam dan aduk kembali. Masukkan air, minyak, madu, biarkan sejenak hingga air diserap tepung, kemudian aduk menggunakan spatula hingga tercampur.
Uleni adonan menggunakan tangan selama + 5 menit, jika adonan terlalu kering ditandai dengan tepung yang masih tercerai-berai tambahkan air dengan mencipratkannya menggunakan ujung-ujung jari. Uleni hingga kalis. Masukkan kismis ke dalam adonan dan uleni kembali sambil mencampur kismis hingga tersebar merata di seluruh adonan.
Bulatkan adonan, letakkan adonan ke dalam mangkuk yang telah diolesi dengan minyak pada permukaannya. Tutup adonan dengan kain bersih dan istirahatkan hingga mengembang minimal 2 kali lipat + 1 jam.
Kempiskan adonan kemudian letakkan adonan pada permukaan meja datar atau talenan. Lakukan teknik melipat berikut ini. Lebarkan adonan dengan cara menipiskannya dengan telapak tangan, kemudian lipat adonan dari sisi kiri ke tengah dan sisi kanan ke tengah, sehingga adonan menjadi 3 lipatan. Kemudian lipat sisi atas ke tengah dan sisi bawah ke tengah, padatkan dengan cara menekannya.
Letakkan adonan ke dalam mangkuk, istirahatkan adonan kembali hingga mengembang minimal 2 kali lipat.
Siapkan loyang loaf, jika menggunakan loyang alumunium biasa maka olesi mentega dan taburi tepung pada permukaannya. Bentuk adonan agak memanjang agar sesuai ukurannya dengan loyang yang akan kita gunakan. Masukkan adonan ke dalam loyang, olesi permukaannya dengan air dan taburi dengan oatmeal mentah sebagai hiasan. Tutup loyang dengan kain bersih dan istirahatkan kembali hingga adonan mengembang ke permukaan loyang.
Selama menunggu adonan mengembang di dalam loyang, panaskan oven di suhu 200'C. Masukkan adonan yang telah mengembang ke dalam oven yang telah panas, letakkan loyang di tengah rak. Panggang selama 5 menit kemudian kurangi suhu menjadi 185'C. Panggang roti selama 20 menit kemudian putar loyang 180' dan lanjutkan memanggang selama 15 - 25 menit. Jika permukaan roti telah kecoklatan dan bagian bawah roti terdengar suara kosong ketika diketuk maka roti dianggap telah matang. Keluarkan dari oven dan lepaskan dari loyang. Biarkan roti dingin sempurna di rak kawat.
Roti siap disajikan. Enjoy!
Source:
maaf ya mbak, pertanyaannya rada melenceng...rak kawat kayak gitu beli dimana kah? di Titan? namanya apa, cukup bilang 'rak kawat' begitu kah ? thanks....
BalasHapusHai Mba, saya beli di Titan, saya rasa di toko2 bahan kue pasti ada kok. Yep bilang saja rak kawat untuk meletakkan cake, ada di bagian loyang2 dan peralatan baking.
Hapusbaru turun dr oven mbak rotinya. lumayan kok. lg pingin yg gak manis2. cocok deh ni :) mengenyangkan jg, hihihi.. dlm rangka ngabisin oat, kismis yg dah mepet ED ma memberdayakan wijen (utk taburan, gantinya oat yg hbis terpakai), trus gak ada whole wheat jd dignti terigu aja smua. gak punya loyang loaf, pake loyang bulet, dibikin roti sobek aja, hehe.. alhmdulillah anak2 jg mau makan, mesti gak trlalu manis, hihi.. makasi mbak :)
BalasHapus-nur-
Hai Mba Nur, thanks sharingnya ya Mba, santap dengan selai supaya agak manis ya.
Hapusmba endang yang baik hati roti ini bisa dikukus gak? *kukuslagilagi*
BalasHapuskayanya gak maksimal ya hasilnya, saya tidak pernah coba jadi harus trial error sendiri ya
HapusMbak Endang kalau rotinya ditimbang @ 30 gr tdk bentuk loaf begitu bisa tidak. thanks Mba Endang.
BalasHapusbisa mba, adonan roti itu fleksible, dibentuk apa saja oke, masuk loyang seperti apapun oke, gak ngaruh ya
HapusMba porsi gandum apa bs ditambahkan ya? Jadi terigunya dikurangi. Ato ga ganti dengan tepung oatmeal ehehe
BalasHapusbisa, tapi terigu dikuragi, bs pakai tepung oatmeal juga mba
Hapusmba maaf kalo ga sesuai sama resep ini, aku mau nannya, untuk cake gluten free, bisa gak resep2 yang pakai bahan tepung aku ganti sendiri dengan tepung gluten free? hehhe
Hapusyep bisa ya, itulah fungsi tepung gluten free ya, menggantikan semua tepung terigu di resep
HapusOh brarti ttep haris beli tepung khusus gluten ya. Kalau bkin sndiri dari campurang singkong dll belum ad xantan gum buat pengikat kan ya? Apa boleh2 aja mba jika aku gantiin tepung singkong pure? Hehe
BalasHapussaya belum pernah buat sendiri tepung gluten free mba, kayanya ada komposisi khusus ya antar tepung. silahkan di trial error saja mba hehehhe
HapusMbak mau nanya kalo pure semua tepung gandum (tepung gandum ya sudah halus sprti tepung terigu sih) pure gandum semua tanpa ada campuran tepung lain apakah bisa mbak??, makasih sblmnya
BalasHapushalo Mba, bisa hanya teksturnya lebih keras karena kandungan serat tinggi, dan sebaiknya tambah porsi air di resep karena tepung gandum menyerap air didalam adonan dan membuatnya keras
Hapus