Sudah pernah merasakan bothok jagung? Kalau belum pernah, saya sarankan anda untuk membuatnya. Makanan ini mudah dibuat, lezat dan sehat. Di kampung halaman saya, Paron, Ngawi, bothok jagung dijual oleh mbok-mbok pedagang keliling yang menjajakannya dengan menggunakan bakul di pinggang. Selain bothok jagung tentu saja aneka ragam makanan khas dari desa lainnya seperti pepes ikan, bothok tempe-teri-lamtoro, pelas (yang ini mirip dengan bothok jagung hanya saja terbuat dari kedelai yang dihaluskan) dan aneka panganan yang dikukus dan dibungkus dengan daun pisang lainnya. Sedap dan sehat.
Di Jakarta, umumnya jagung diolah menjadi bakwan jagung, memang lezat sih saya bahkan pernah posting mengenai bakwan jagung ini sebelumnya. Jika anda tertarik untuk membacanya, anda bisa klik link disini. Tetapi tentu saja terlalu banyak mengkonsumsi gorengan dan aneka penganan berminyak lainnya tidak baik bagi tubuh kita. Sesekali mengukus atau memanggang makanan dan lauk pauk di rumah menjadi variasi yang menyehatkan bagi keluarga.
Untuk bothok jagung ini, saya menggunakan jagung manis karena mudah dihaluskan menggunakan cobek. Selain jagung manis, jagung biasa yang masih muda juga lezat diolah. Tambahkan daun bawang untuk membuat rasanya semakin lezat dan telur agar bothok menjadi lebih padat.
Berikut ini resep dan cara membuatnya ya.
Untuk 5 buah bothok
Bahan:
Bumbu halus:
Siapkan daun pisang, lemaskan dengan mengukusnya sebentar di dandang panas. Ambil 2 lembar daun, tumpukkan dengan sisi daun yang buram saling berhadapan. Beri kira-kira dua sendok makan adonan jagung. Bungkus seperti bungkusan pecel. Semat daun dengan lidi atau staples, rapikan sisa daun dengan gunting. Lakukan hingga semua adonan habis.
Lg nyari alternatif resep lauk2 no santan no minyak, eh nemu ini. Mba, manfaat tepung sagunya buat apa? Kalo tanpa tepung sagu gimana rasanya?
BalasHapus