Review Resto: Bakso & Mie Ayam Pak Wito - Bakmi Kampung Dengan Rasa Mak Nyoss!

Tweet

Asyiknya punya kantor di bagian jalan HR. Rasuna Said paling ujung adalah akses jalan tembus menuju Halimun melalui jalan Guntur atau menuju Pasar Manggis dan Manggarai. Melalui perkampungan dan pasar rakyat, rumah-rumah penduduk dan warung-warung makan yang walau tidak banyak namun beberapa menawarkan keunikan dan kelezatan yang berbeda dari yang umumnya kita temukan. Beberapa memang cukup terkenal seperti gado-gado Soka Pasar Manggis yang telah memiliki cabang di beberapa mall atau gedung perkantoran dan sering menjadi langganan karyawan kantor di sekitar Kuningan. Atau seperti warung makan yang saya posting kali ini, Bakso & Mie Ayam Pak Wito. Jika gado-gado Soka berada di dalam Pasar Manggis maka Bakso & Mie Ayam Pak Wito sedikit berjalan sekitar 500 meter dari pasar, berada di sebuah warung sederhana yang tidak terlalu besar dan cukup sempit untuk menampung pengunjung yang sering membludak antri.

Jika anda pecinta wisata kuliner dan tidak berkeberatan dengan kondisi warung yang ala kadarnya dan bukan selayaknya resto kelas menengah keatas lainnya saya sarankan untuk mencoba Bakso & Mie Ayam Pak Wito ini. Apalagi jika anda penggemar mie ayam kampung seperti saya, maka bakmi yang satu ini pas untuk memuaskan lidah anda. Terus terang menurut saya mie ayam kampung seperti ini memang lebih nendang dibandingkan dengan versi restorannya. Bumbunya lebih kental, kecapnya sangat terasa dan jenis mie kuning yang digunakan juga lebih gendut, kenyal dan mantap. 

Walaupun kecil dan agak sesak, kondisi warung cukup bersih baik meja maupun gerobak mie dan baksonya. Jika anda berkunjung kesana, anda akan disambut oleh Bu Wito yang sangat ramah dan sabar melayani pembelinya yang bawel dengan request beraneka ragam. Si Ibu biasanya ditemani oleh Pak Wito yang juga super ramah tetapi lebih sering hanya dibantu oleh putra dan putrinya. Warung makan ini terletak tidak jauh dari Pasar Manggis, tepatnya di jalan Guntur Raya, sayang tidak ada no rumahnya tetapi yang jelas posisinya persis bersebelahan dengan Apotik Century.

Pengunjung umumnya paling ramai ketika menjelang makan siang dan sesudahnya hingga sekitar pukul 3 siang, warung ini sendiri baru buka sekitar pukul 10 pagi. Menu yang ditawarkan apalagi jika bukan bakso dan mie ayam. Favorit saya adalah mie ayam yamin alias mie ayam kecap tanpa kuah karena kuahnya saya pisahkan bersama si bakso. Rasa tumisan ayamnya sedap, potongan-potongan ayam dengan ukuran cukup besar dan diberikan dengan royal berlumur bumbu kecoklatan yang kental dan very tasty. Sementara baksonya terdiri atas dua macam, bakso urat yang besar dan bakso halus yang ukurannya lebih kecil. Keduanya sama lezatnya walaupun ada yang mengklaim bakso halusnya lebih enak. Pelengkap santapan ini adalah pangsit segitiga yang digoreng kering, sambal dan tentu saja semangkuk daun bawang yang anda boleh taburkan banyak-banyak di mie maupun kuah bakso. Hmm, mantap!

Untuk semangkuk mie ayam plus bakso kuah dan satu gelas es jeruk ini, anda cukup merogoh kocek sebesar tiga belas ribu rupiah saja. Murah, lezat dan kenyang! Jika anda kebetulan sedang berada di sekitar Jalan Guntur dan sekitarnya, jangan lupa ya mampir di warung Bakso dan Mie Ayam Pak Wito, selain memuaskan lidah, anda juga turut membantu pertumbuhan usaha kecil menengah di negeri kita tercinta. Selamat mencoba! 


Bakso & Mie Ayam Pak Wito

Jalan Guntur Raya

Bersebelahan dengan Apotik Century 

500 meter dari Pasar Manggis