Anda tahu obsesi utama saya akhir-akhir ini? Saya tahu anda pasti akan langsung berkomentar "Meneketehe?! Gak penting gitu loh!". Yah, hmm, well, saya tetap akan mengatakan kepada anda, atau tepatnya paksakan katakan kepada anda mengenai obsesi saya ini. Hal sepele, tidak penting bagi kebanyakan orang tetapi obsesi ini lah yang menyuntikkan tambahan semangat bagi saya minggu ini, yaitu mulai serius membuat roti. Serius? Yep, membuat roti yang lezat dengan teknik yang benar menjadi obsesi saya akhir-akhir ini. Karena itu saya tambahkan satu pages lagi di halaman blog JTT yaitu Obsesi Roti. Di dalamnya saya akan masukkan artikel tentang dan mengenai hal yang berhubungan dengan making bread dan juga resep trial & error yang saya coba.
Bagi sebagian besar orang Indonesia, termasuk saya tentunya, roti hanya dianggap sebagai snack, makanan kecil pengganjal perut sementara, yang diselipkan diantara makan berat lainnya atau sebagai bekal saat kondisi darurat dimana waktu makan terbatas dan sulit untuk menemukan warung yang menjual makanan. Membuat roti bagi sebagian masyarakat kita masih sebatas wacana di angan-angan, kegiatan yang ekslusif, menyita dan membuang waktu dan serahkan saja prosesnya yang panjang, complicated dan melelahkan itu pada abang pembuat roti. Finished!
Ahh, case closed kalau semua berpikiran seperti di atas, dan tentu saja untuk semua aktifitas lainnya seperti memasak makanan sehari-hari serahkan saja pada warteg (warung Tegal) dan warpad (warung Padang), mencuci dan menyetrika serahkan saja pada tukang laundry yang setiap meter membuka layanannya, mengurus anak serahkan saja semua pada baby sitter, dan mengurus hal lainnya yang berhubungan erat dengan kehidupan kita pada orang lain. Hmm, bukankah kita akan menjadi seperti ATM berjalan? Bedanya, jika ATM dananya diisi oleh bank, sedangkan kita untuk mengisi dana didompet harus membanting tulang, pagi hingga malam agar cash selalu ready seperti ATM ketika harus membayar semua dan semua kegiatan yang kita limpahkan ke orang lain. What a wonderful world! Membuat roti sendiri, bagi saya merupakan proses belajar, berlatih, menambah pengetahuan dan ketrampilan yang tidak mudah untuk didapatkan selain dengan mencobanya sendiri. Nothing is wasted in skill and knowledge.
Kembali ke obsesi membuat roti, ada satu website yang menjadi inspirasi saya jika berbicara mengenai roti yaitu The Fresh Loaf. Web ini mengundang para amatir pembuat roti dan artisan bread (tukang roti) untuk berdiskusi mengenai membuatnya, sharing resep yang mereka praktekkan, berkomentar, berbagi ilmu, memberikan support dan dorongan yang sangat luar biasa dan tentu saja yang terlibat disini bukan hanya para amatir tetapi para pakar yang ahli dibidang ini, meneliti mengenainya (karena membuat roti melibatkan proses kimiawi berupa fermentasi yang dilakukan oleh ragi/yeast), pemilik bakery terkenal, pemilik sekolah memasak, bahkan pengarang buku masak terkenal. Banyak sekali ilmu yang diperoleh dari website ini dan semua informasi itu tidak hanya memperkaya pengetahuan saya yang sangat minim ini tetapi juga mengajarkan konsep: support, encouragement and sharing knowledge bagi mereka yang ingin belajar walaupun tidak saling mengenal satu sama lain, dan semua itu cuma-cuma! Ahh, seandainya di Indonesia banyak yang melakukan ini tentunya banyak masyarakat kita yang pasti jauh dan jauh lebih pintar.
Okeh, saya hentikan sesi curcol (curhat colongan) ini dan kembali ke roti. Salah satu jenis roti yang sejak lama ingin saya praktekkan adalah croissant. Bukan, bukan karena saya penggemar roti berlapis-lapis, renyah dengan sekian ton kalori karena kadar menteganya yang tinggi ini. Bukan itu alasannya. Alasannya adalah karena saya sangat tertantang untuk menciptakannya sendiri dan kebetulan di buku membuat roti, Baking with Passion, yang sementara ini menjadi andalan saya, mengulas mengenai croissant dan tentu saja beserta resep dan cara membuatnya yang ternyata cukup mudah diikuti. Jadi saya pun bertekad, saya harus bisa. Walaupun kemudian ketika sepiring croissant telah terhidang di meja saya kebingungan sendiri, mau saya apakan makanan ini. Bawa ke kantor! Yah, tentu saja, apakah memang ada alternatif lainnya? ^_^.
Croissant atau biasa juga disebut dengan crescent roll, karena bentuknya yang seperti bulan sabit (crescent), merupakan varian puff pastry lainnya, dibuat dari adonan beragi yang dilapisi oleh mentega dan digilas dan dilipat beberapa kali kemudian di tipiskan menjadi selapis adonan yang siap untuk diolah. Makanan ini berasal dari Wina, Austria dan pertama kali dibuat dari adonan yang diperkaya dengan mentega yang banyak. Croissant, dengan lapisan-lapisan pastry yang ringan namun kaya akan mentega menjadi puncak pencapaian dalam dunia pastry dan telah dikembangkan di Perancis lebih dari 100 tahun lamanya. Membuat croissant memang membutuhkan waktu lama dan memerlukan keahlian untuk menjadikannya benar.
Roti ini paling lezat dimakan saat masih hangat, ketika baru keluar dari oven. Kandungan mentega pada croissant yang tinggi membuatnya bisa dibekukan di freezer, saat akan disantap keluarkan croissant dari freezer, panggang di oven yang sangat panas selama 5 menit, keluarkan dan biarkan menghangat selama 5 menit. Adonan croissant yang belum dipanggang (mentah), juga bisa kita bekukan di freezer dalam plastik rapat, cairkan adonan beku di rak bawah kulkas (chiller) semalaman, keluarkan dari kulkas dan letakkan di suhu ruang, tutup dengan kain/plastik wrap hingga mengembang 2 kali lipat dan siap dipanggang.
Jika anda tertarik untuk membuatnya, saya sarankan untuk mempersiapkan waktu, kesabaran dan stamina anda baik-baik. Pertama adalah untuk membaca tulisan saya yang panjang dan membuat anda setengah di alam mimpi, kedua adalah untuk membuatnya sendiri yang memang memerlukan proses yang paaaanjaang dan laaama, itulah croissant. Bagaimana dengan hasilnya? Uhh, ooh, sangat layak untuk dicoba! Percayalah! Walau tampilannya tidak se-keren dengan yang dijual di bakery, namun croissant yang saya buat dengan mengikuti resep pada buku keluar dari dalam oven begitu renyah, berlapis-lapis dengan cantiknya, rasanya sangat lezat, dan bukan bermaksud menyombong jika saya katakan lebih lezat dari croissant yang pernah saya makan di cafe atau bakery ternama. Gurih, lembut, empuk, garing, dan membuat saya tidak bisa stop di croissant hangat ke dua padahal saat matang telah pukul 10 malam. Ya Allah, ampuni saya yang telah begitu greedy, saya janji akan berhenti di croissant ke tiga? Bagaimana jika ke empat? Please...
Untuk sekitar 15 - 16 croissant
Adonan sponge yang telah jadi |
Membuat sponge (pre-fermentasi)
Jika telah menjadi satu bola kasar, pindahkan ke meja datar yang telah ditaburi dengan tepung terigu. Uleni adonan hingga benar-benar menyatu, tidak tercerai-berai atau kering. Permukaan adonan tidak smooth atau licin ya, tetapi kasar dan bergerinjal. Uleni kira-kira 5 menit, hingga menyatu dan bentuk menjadi satu bola kasar. Jika anda menggunakan mikser heavy-duty (saya tidak memilikinya), maka masukkan semua bahan ke dalam mangkuk kemudian giling dengan kecepatan paling rendah menggunakan hook untuk menggiling adonan, selama 2 menit.
Olesi mangkuk bekas menguleni adonan tadi dengan minyak, letakkan adonan di mangkuk, tutup dengan plastik transparan rapat-rapat atau masukkan adonan ke dalam plastik besar, ikat rapat. Masukkan ke dalam kulkas (chiller) dan biarkan semalaman. Beristirahatlah, anda telah bekerja keras hari ini.
Keesokan harinya....
mentega dingin yang keras |
Letakkan selembar plastik wrap diatas meja datar (pakailah plastik agak panjang), taburi permukaan plastik dengan tepung sedikit, letakkan mentega keras diatasnya, taburi lagi dengan sedikit tepung. Tekuk plastik di kiri dan kanan mentega ke tengah, sehingga mentega tertutup plastik. Gilas mentega dengan ketebalan + 1 cm, jika mentega yang anda gunakan lembek (suhu ruang) maka anda akan terlalu sulit untuk membentuknya. Bentuk mentega menjadi segempat. Kemudian masukkan ke dalam kulkas kembali.
Anda bisa klik di artikel saya sebelumnya di Membuat Adonan Untuk Kulit Pastry (Butter Puff Pastry) untuk melihat lebih detail step by step gambarnya.
Pola dari kertas karton |
Sekarang kita buat pola cetakan untuk croissant menggunakan kertas karton/kertas tebal lainnya. Bentuk segitiga sama sisi dengan ukuran 17,5 x 17,5 x 15 cm. Kemudian keluarkan adonan dari dalam kulkas, letakkan di meja datar yang telah ditaburi tepung, gilas menjadi adonan dengan ukuran kira-kira panjang 70 cm, lebar 30 cm, ketebalan 4 mm. Rapikan sisi-sisinya yang tidak rata, letakkan pola segitiga di permukaan adonan dan potong-potong adonan mengikuti pola.
Membentuk croissant
Keluarkan dari oven, dinginkan di rak kawat dan tata croissant berdampingan dan tidak bersentuhan satu sama lain. Saya tidak tahan menunggu dingin, panas-panas langsung saya santap dan rasanya luar biasa sedap!
wah, lama jg berarti buatnya ya??
BalasHapusSampai 2 hari 2 malam mba?
Kan ga sabar mau nyobain, atau saya nyobain pny mb endang aj deh yg udah jadi, langsung makan, heheheh
Hehehe, membuat pastry memang butuh kesabaran ekstra. Paling mudah beli adonan puff pastry beku di supermarket untuk kemudian dimodifikasi sendiri di rumah. Tapi kalau tidak sabar memang paling sedap beli di bakery, croissant yang sudah matang, wkwkwkwk.
BalasHapusYummy yummy lihat fotonya aja rasanya sudah ngebet banget pingin coba bikin, tapi benar2 hrs sabar lama sekali sih preparationnya barangkali dumpling aja kesukaan semua. I'll try makasih ya resepnya mudah-2 oke.
HapusYep, croissant memang butuh kesabaran, waktu panjang dan tenaga kuda,adonannya berat digilasnya hehehhe. Thnaks ya! ^_^
HapusMb, klo croissantnya lngkh pertama adonan dipotong jd segitiga lalu baru diolesi mentega yg sudah agak lembek bs tdk mb? Mkasij
HapusMb, klo cara buat croissantnya lngkh pertama dipotong jd segitiga trs baru diolesi mentega satu2 boleh nggak? Mkasih
Hapusmaksudnya gimana ya? adonan harus dilipat dan digilas berkali2 dengan mentega yang sudh terperangkap didalamnya mba, tidak bs hanya adonan biasa yang dioles mentega ya
Hapusmbak ada buka usaha bakery jg ya?
BalasHapusHalo, hahah, saya nggak punya usaha bakery. Cita-cita suatu saat. Sekarang cuman buat hobi dan belajar dulu ^_^
BalasHapusaku sangat menyukai roti tapi ketika bagian bersih bersih/cuci piring akhirnya aku putuskan ke toko roti aza,maklum aku punya alergi kulit hiks hiks...
BalasHapusWakakak, yep! Paling mudah memang ke toko roti saja hahaha ^_^
HapusSiang mbak, aku kemarin cobain resep mbak ini.. Rasanya emang maknyusss banget.. :) cuma kemarin aku kesulitan wkt giling adonan, menteganya asik kluar2 :( mau nanya nih mbak.. Kalau resepnya aku bagi stengah bisa ngak ya?
BalasHapusHalo, thanks ya. Memang bagian paling berat adalah giling menggiling adonan, berattttt dan mentega keluar2. Taoi rsanya memang mak nyuss banget. Kalo terlalu banyak, bagi dua saja resepnya, atau saat menggiiling adonan di bagi dua supaya gak berat ^_^
HapusThanx banget ya mbak.. aku dpt bnyk resep dari blog mbak ini.. seneng bangettt :)
BalasHapusSama - sama, senang bisa membantu ^_^
HapusHalo, Mbak Endang salam kenal.
BalasHapusSaya pernah bikin ini sebelumnya (tapi sama ibu, soalnya beliau yang jago masak, haha). Ibu saya bilang, kalau bentuknya ingin bagus seperti di toko-toko, adonan dipotongnya dengan bentuk segitiga sama kaki, mbak. Jadi nanti bentuknya gendut di tengah seperti yang di toko-toko. Terus setelah digulung, agak ditekuk sehingga hampir membentuk setengah lingkaran. Itu saran dari Ibu saya yang saya sarnkan untuk Mbak Endang *halah, hehe
halo Mba, yeppp thanks atas saran dan tips Ibunda ya, hehehe sangat membantu sekali. Memang benar kok adonan dipotong bentuk segitiga sama kaki dan ketika digulung agak ditekuk, hanya saja terkadang adonanya bandel gak mau ditekuk hehehe. thanks ya :)
HapusMba, sy punya lumayan bnyk persediaan keju d kulkas. Klo mau nyampurin croissantnya dgn keju caranya gmn?
BalasHapusNah sayangnya saya gak punya pengalaman membuat croissant keju, tapi mungkin bisa ditambahkan keju parut di adonanya ya. Hanya saja saya belum pernah coba...
Hapusmbak klo pakek tepung segitiga biru ato kunci biru bisa gak...apa harus yg cakra mksh
BalasHapusPakai yang segitiga biru saja Mba Ratu, bisa kok.
Hapusmbak, thx bgt, resep-resepnya anti gagal. cuma saya mo tanya untuk resep diatas ada 110ml air hangat, dan 110ml susu dingin, saya agak bingung mba, kapan penambahan susu dinginnya?
BalasHapushalo Mba Vi, air hangat dimasukkan saat membuat sponge ragi ya, susu dingin dimasukkan ke dalam tepung. Ada di proses pembuatan kok. Coba dibaca lagi ^_^
Hapusseneng liat resep nya ...
BalasHapusSetelah nangis-nangis gilas adonan yang butter nya selalu pengen nongol (lebay hehehe), akhirnya proyek croissant pertama kali ini sukses. Makasih banyak mba Endang buat resep dan cara buat yang lengkap dengan gambarnya. Rasa capek menggilas adonan jadi hilang, pas croissant matang dan seisi rumah rebutan.
BalasHapusHai Mba Ita, mantap! Selamat yaa, ikutan senang membacanya hehheh, jadi ingat ketika dulu pertama kali bikin sendiri. Hmm, emang enak croissant yang baru dipanggang. Thanks sharingnya!
Hapusini jadinya 15 croissant brsar ato kcil2 gitu ya?
BalasHapussedang deh, gak terlalu kecil.
HapusMbak Endang, adonan yang belum digilas/blm dicampur metega itu klau diinapkan di kulkas/ciller tahan berapa malam ya?
BalasHapusThx :) *nieken*
Bisa tahan 2 - 3 hari ya dalam wadah tertutup rapat gak boleh kena udara kulkas ya.
Hapusmba pastry mu slalu api atas bwh?
BalasHapusyep, saya selalu pakai api atas bawah
Hapushalo mba, saya ulfah. saya senang baca blog mba.
BalasHapussaya berhasil praktek resep ini pakai isian nutella dan keju mozarella enak banget, padahal baru pertama kali bikin rotii2an:)
mau tanya mba, gimana caranya supaya croissant yg sudah matang bawahnya gak nempel? padahal saya sudah pakai baking paper. terimakasih jawabannya
Halo Mba Ulfah, thanks sharingnya ya. Wah kok bisa nempel ya? Croissant ini termasuk tinggi kadar butternya jadi biasanya gak nempel di kertas baking. Kalau nempel terpaksa kertas harus diolesi margarine ya mba menggunakan kuas
HapusYipiee.. berhasil
BalasHapusitu bukan croissasnt...
BalasHapusitu danish...
Hai thanks opininya, tetapi danish dough dan croissant dough sebenarnya hampir sama.
HapusAda 3 jenis laminated dough (adonan yang terbuat dari tepung dan mentega dimana prosesnya melibatkan kegiatan melipat dan menggilas adonan): 1. Puff pastry, tidak mengandung ragi, umumnya dipakai untuk membuat makanan seperti palmiers, cheese twist dan aneka pie crust yang membutuhkan puff pastry sebagai bahannya. 2 & 3 adalah croissant dan danish dough, keduanya hampir sama yaitu menggunakan ragi sebagai pengembang. Bedanya adonan danish lebih kaya akan mentega dan terasa manis, dan sering disebut dengan rich dough karena terkadang mengandung telur dan produk susu. Sedangkan croissant lebih sedikit mentega (dibanding danish) dan rasanya asin.
link berikut ini mungkin membantu ya:
http://www.cakespy.com/blog-old/2008/6/29/dough-you-love-me-a-laminated-pastry-dough-faq-and-a-daring.html
Selamat pagi..
BalasHapusMentega yang dimaksud di sini mentega yang khusus pastry (korsvet) bukan ya?
Lebaran kemarin saya bikin puff pastry kecil-kecil alhamdulillah berhasil,, masih ada sisa korsvet mau dibikin croissant aja, buat percobaan hehe
hai mba lingga, saya gak pakai korsvet ya, saya pakai benar2 mentega yang belum dicampur apa2. menurut saya korsvet itu mentega/margarine yang sudah dicampur sedikit tepung atau bahan lainnya supaya gak gampang meleleh ya. kalau mau pakai korsvet juga bisa.
HapusUdah nyoba bikin, adonannya keras banget, udah setengah mati digilas pake roller ga tipis2 jg :D ada yg salah pas ngulenin kali ya mba
BalasHapusMemang berat dan keras adonannya, saran saya lemaskan dulu di suhu ruang beberapa saat baru di roll. kalau langsung dari kulkas di roll memang susah heheheh
Hapuspas menguleninya jangan jangan terlalu lama, jangan sampai elastis
HapusHalo mbak...
BalasHapussaya mau tanya tentang cara penyimpanan buttermilk merk roselle yang biasa mbak pake.. soalnya aku pake itu juga kali bikin kue.. n bingung gimana nyimpen yang baik.. karena sisanya lumayan banyak ya mbak..
trimaksih mbak sebelumnya...
hai mba Gina, merk roselle yang suka saya pakai itu bukan buttermilk ya tetapi krim kental/heavy whipping cream. Nah saya biasanya beli 1 liter kemudian saya tuang ke wadah kaya tupperware yang ada tutup rapat dan simpan di freezer. Dalam kondisi beku, krim kental tahan berbulan2. kalau mau pakai saya tinggal sendok seperlunya saja dan cairkan deh. oke2 saja buat dikocok jadi whipped cream atau buat pengganti susu cair saya encerkan dengan air.
Hapuskalau di bekukan langsung sama kotaknya ntar susah ngambilnya kalau perlunya cuman sedikit, kudu dicairkan satu kotak, kelamaan hehehe
Saya coba ga pake malem2 an. Cm pake menitan. Bisa. Klo pake malem2an... Duh capek. Tiap hari kerja pergi subuh pulang isya.. Mana ada waktu.
BalasHapushai mba pipit thanks sharingnya,
Hapussaya memberikan resep sesuai aslinya mba, supaya yang mengikuti nggak salah kaprah, dan bs berhasil dengan baik.
membuat adonan croissant yang sukses, tergantung pada suhu dapur serta jenis lemak yang digunakan apakah mentega, margarine, corsvet atau shortening. Karena suhu tinggi membuat lemak lumer, dan jenis lemak yang mudah meleleh di suhu ruang seperti mentega juga akan membuat prosesnya lebih sulit.
Mba, saya terlanjur masukin semua mentega ke dlm adonan, kira2 msh bisa diselamatkan?
BalasHapusmaksudnya gimana ya? mentega dicampur ke adonan? ya tidak akan jadi croissant ya mas
HapusHai mba Endang.. Salam kenal ya :). Mba, adonan croisant ini sama dengan adonan cronut ya? Lagi penasaran sama cronut nih hehehe
BalasHapushai mba Rina, mirip ya mba, terkadang cronut menggunakan adonan puff pastry. Puff pastry gak pakai ragi di adonannya.
HapusSebenarnya tidak perlu selama itu jika mau lebih cepat pastikan tangan yang buat mengaduk adonan nya itu hangat itu juga bermanfat untuk mempercapat perfermatasian adonan jadi adonannya itu sambil di aduk dia juga berfermentasi jadi gak perlu lama lama dan jika anda cari cara membuat croissant itu tidak seperti ini malah croissant yang asli lebih enak dan lebih renyah dari yang ini karena crossant yang asli berlapis2 hingga 120 lapisan malah ada yang membuat 300 lapis tapi pasti bagian luarnya itu hangus tapi kalau mau dimakan bagian hangus nya itu di buang dan bagian yang tidak hangusnya di makan rasa enak dan renyah oh iya croissant bentuknya seper ti bulan sabit bukan memanjang jadi segitiganya kira kira 17 ×20×25 cm. Kira2 nya segitulah
BalasHapushalo mas muhamad, thanks ya infonya, pasti berguna buat pembaca lain yang hendak membuat croissant. salam
HapusMba endang, saya sdh menyimpan adonan dari kmrn sore dan subuh ini saya lihat ukurannya tidak berubah ya. Pdhl adonan sponge kmrn bisa jadi bagus mengembangnya y.. Apa ada yg salah y mba? Ini percobaan sy yg ke2...
BalasHapusmemang adonannya tidak akan mengembang lebay seperti roti ya mba, karena hasilnya nanti bukan roti tetapi berlapis2 dengan tekstur yang lembut. Adonannya keras ya, karena itu ketika menggilasnya agak susah
HapusMbak endang, saya ingin bertanya. Dulu saya pernah membuat croissant dengan korsvet. Pada saat fermentasi akhir ceoissant mengembang dengan baik. Tetapi pada saat dipanggang, croissant tidak mengembang lagi, jadi seperti bantat gitu. Akhir akhir ini saya mencoba membuat croissant dengan full butter. Kejadian yang sama terulang lagi. Pada saat saya memfermentasikan akhir, croissant mengembang dengan baik. Akan tetapi, saat dipanggang, croissant tidak mengembang, malah seperti bantat, royi menjadi keras. Padahal saya melihat orang lain memanggang croissant, pada saat dipanggang bisa mengembang sempurna dan menghasilkan pori pori yang besar. Kira kira, bagaimana supaya pada saat dipanggang, croissant saya mengembang sempurna dan menghasilkan pori pori yang besar mbak, serta empuk? Terima kasih.
BalasHapushai mba, sayangnya pengalaman saya dengan croissant sangat sedikit, saya mencoba membuat croissant hanya sekali dengan resep diatas, dan hasilnya oke. Sampai sekarang bleum coba lagi jadi kurang tahu masalah yang mba pernah alami. Beda resep mungkin juga membuat beda hasilnya ya.
HapusMba endang, kalau menggunakan pastry sheet Edo, setelah di cetak dan di bentuk croissant, apakah sebelum di panggang perlu di diamkan juga 1-2 jam seperti keterangan di atas mba. Trims info nya.
BalasHapushai mba dea, pakai edo bs langsung panggang ya
HapusKalo pake puff pastry jd apakah hrs ditunggu mengembang jg?
BalasHapustidak ya, bs langsung dipakai
HapusTerima kasih resepnya mbaa.. Saya lagi coba nih lagi di kulkas adonannya.. Semoga berhasil hehehee... Terima kasih mba 👍
BalasHapusthanks sharingnya mba Inas, moga sukses ya
Hapusmbak ,hasil nya waktu hangat kulit crispy dan dalam memang lembut" gitu ya,kalo yg di jual kan crispy amat sampe bisa berjatuhan,untuk butter nya saya pake blueband cake n cookies apa ada pengaruh nya,thanks info n saran nya mbak
BalasHapushai Mba, yep teksturnya tidak akan sampai mengelupas dan flaky, resep croissant ini lebih condong ke roti. Mba bs pakai puff pastry instan saja untuk kulit croisant yang remah banget
HapusAssalammualaykum mb..kalau aq kepengen memanggangnya next time gitu,stlh jd adonan bisa disimpan difreezer kah?atw harus lgsung dipanggang?makasih mb..
BalasHapusWassalam
Hai Mb, adonan mentah bs disimpan di freezer selma maks 3 bulan ya, atau roti yng sudah dipanggang juga bs disimpan di freezer maks 3 bulan
HapusAq sudah buat adonannya mba...belepotan kemana2 menteganya(aq pake half pastry butter yg udah jd+half pure butter),entahlah nanti bs jd croissant atw crysant wkwkwk...blum dieksekusi,tak simpan dulu sampai beli oven baru hehee..ini x kedua aq bikin,yg pertama enyaakk,tpi ngga spt croissant yg berlapis2 gitu,agak keras,krn kbykan menaburkan tepung dimeja kerja mgkn yah mb?semua sdh sesuai petunjuk dlm resep.tpi aq ngga akan menyerah..niat banget pengen menaklukkan si adonan croissant/pastry lainnya..
BalasHapushehhehe, yep memamg kudu hati2 banget supaya kulitnya gak pecah dan mentega di dalamnya belepotan, kalau suhu dapur dingin lebih baik karena mentega menjadi gak gampang leleh ya.
HapusMbaa, unuk adonan spongenya yg punya aku kayanya raginya udah ga bagus makanya gak naik2. Itu bisa ditambahin ragi baru aja ga mba? Sayang kalo dibuang. Trus mba, bedanya adonan pake margarin suhu ruang dengan yg dilelehin apa ya mba? Apa ngaruh ke rotinya? Makasi mba ya
BalasHapusHai mba Fira, mungkin bs ya mba, coba raginya dibuat biang dulu, ragi + 1 sdt gula pasir + 1 sdm tepung + 2 sdm air hangat, aduk rata, tutup diamkan 30 menit sampai berbusa2, baru dicampurkan.
Hapussama saja ya mba, hanya di roti kalau diuleni manual lebih mudah pakai mentega suhu ruang dibanding leleh.
Oo gitu ya mba, lagi dicoba ni mba pake ragi yang baru. Resep mba endang maknyus maknyuss gampang dikutin, aku sering buat enchiladas ayamnya mbaa, mama dan adek2 aku pada nagih minta buatin lagii makasi bnyak mba ya blognya sangat berguna ��
HapusStelah buat croissant ini pengen coba buat hokkaido milky loafnya mbaa.. mudah2an berhasil. Makasi bnyak ya mba endang
sip, moga sukses yaa
HapusApa ini bisa pakai mentega putih buat lapisannya mbak? Atau pakai margarin semacam simas atau palmia?
BalasHapusmentega putih sebenarnya adalah shortening atau margarine, untuk rasa yang enak (tidak seperti lemak yang nempel di langit2 mulut) saya tidk sarankan pakai margarine putih ini mba. Margarine umumnya oke ya tapi leih enak rasanya jika dimix dengan mentega.
HapusAssalamualaikum..
BalasHapusmba mau tanya..saya lagi coba buat croissant yang di resep mba endang..
nah kalo saya mau bakingnya next time bisa ga setelah saya buat bentuk croissant nya dan di taro di freezer?
atau harus donan bulat sebelum di bentuk croissant?
maksudnya biar pas mau baking ga perlu gilas2 lagi langsung nunggu bentar suhu ruang trus masuk oven..
mohon sarannya mba..
thanks yaa..
wassalam
-afriyas-
Halo Mba, bisa ya, simpan di freezer dalam bentuk adonan yang sudah digilas lembaran atau sudah dibentuk croissant. Atau croissant yng sudah dipanggang matang juga bs disimpn di freezer, kalau mau dimakan ditaruh disuhu ruang sampai lemas/panggang sebentr
HapusMba mau tanya merk mentega tawar nya itu apa ya, biar gak salah. trims
BalasHapushai Mba Wili, banyak merk unsalted butter di supermarket saya biasa pakai Anchor
HapusMb adonan aku pas di giles mentega ny kluar semuaa kenp ya mba ?
BalasHapusbanyk faktor:
Hapus1, suhu tinggi mentega lumer, baiknya masukkan ke kulkas supaya keras
2. kurang hati2 melipat sehinga bocor
3. kulit adonan sobek
Mba, sdh bikin, baru pertama bikin croissant. Kalau roti lainnya di resep jtt sih sdh sering mba. Kemarin kemarin ga betani coba yg croissant krn kelihatan ribet. Tp hasilnya ternyta eunaaaak mba. Anak anak suka, langsung ludes. Apalagi kalo msh hangat dari oven wiiiih. Thanks mbaaaa.
BalasHapusRiri
Halo Mba Riri, thanks sharingnya yaa, senang croissant nya sukses dicoba. Pastry ini memang suka bikin stress kalau mau mencobanya hehhehhe. Sukses yaa
HapusMbak..
BalasHapusmau tanya nih..
apa efeknya jika pemberian lapisan pada croissant dibuat lebih banyak?
Misalnya nih..
kan lapisan pada croissant sekitar 3x lipatan tunggal, seandainya diberi sekitar 4 atau 5 kali lapisan bagaimana?
boleh2 saja, saya tdk karena 3 lipatan saja sudah cuapek pollll yaaa, hehehheh
Hapusbanyak faktor, bs jadi karena lapisan menteganya lumer dan melebur jadi satu sehingga tidak terbentuk lapisan di dalam adonan, atau ketika dioles dengan telur menutupi potongan adonan.
BalasHapusMbak kalo mentega di ganti jadi margarin kira kira ada pengaruhnya ga ya?
BalasHapusya pengaruh ke rasa ya, mentega tentu saja lebih enak dibandingkan margarien
Hapusmba,saya bikin resep puff pastry dengan ragi, saat proses pembuatannya saya simpan di kulkas dan jadi mengembang lebay 😓 , ada yang salah ya mbak ? harusnya ngga mengembang lebay kayaknya.. dan jadi takut mau ngoven, kalau misalnya disimpan di kulkas bisa tahan ga mbak ? makasih 😊
BalasHapusresep puff pastry bermacam2 mba, ada yang pakai ragi seperti diatas ada yang tdk. Untuk croissant yang empuk sebaiknya pakai resep puff pastry diatas, untuk pie, palmiers pakai puff pastry biasa. Saya lebih suka yang pakai ragi krn lebih empuk. Tapi semua kembali ke kebutuhan masing2.
Hapussaya tdk punya resep yang tanpa ragi ya
Mohon nanya, 'Letakkan croissant di dalam loyang yang telah dialasi dengan kertas roti/kertas baking, beri jarak antar croissant. Tutup dengan plastik wrap dan biarkan di suhu hangat/suhu ruang hingga croissant mengembang 2 kali lipat (1 - 2 jam)'
BalasHapusKalo dibiarkan di suhu ruang, butter nya meresap ke adonan sehingga lapisannya g jadi. Coba saat proofing tetap dimasukkan kulkas utk mencegah hal ini. Hasilnya croissant lbh mengembang. Akan terlihat dr sisi ketebalan, makin tinggi.
lho ini mau nanya atau mau kasih saran? kalau mau nanya ya step2 itu yang ada dibuku yag resepnya saya ambil. kalau kasih saran ya thanks sarannya
Hapusmba, saya belum punya oven listrik, kalo pake oven kompor gmna ya mba?
BalasHapus