Pertama kali merasakan klapertart, dan itu sudah lama sekali, seingat saya adalah ketika ada teman sekantor yang baru saja kembali dari tugas di Manado. Samuel, teman saya ini, membawa satu loyang klappertaart dengan diameter sekitar 23 cm, dan dalam sekejap mata si kue lezat ini habis, ludes disikat beramai-ramai. Rasanya sungguh sedap. Tekstur kue yang seperti puding ini begitu lembut, lumer di mulut dengan rasa yang manis, ditambah dengan lembaran-lembaran lembut daging kelapa muda dan kacang kenari yang gurih dan ditutup dengan semriwing rhum. Ahh, saya langsung mengklaim, tidak ada hidangan selezat klappertaart! Mungkin ambrosia, makanan para dewa dalam mitology Yunani seperti ini rasanya, pikir saya saat itu. Sayangnya waktu itu di Jakarta makanan ini sulit ditemui, sehingga kami pasti akan berlomba-lomba memesan jika kebetulan ada teman yang pergi ke Manado, kota si Klappertaart ini berasal.
Kelapa muda yang lembut dan manis |
Kini di Jakarta, makanan ini mudah dijumpai dan sering kali menjadi salah satu snack yang disajikan dalam suatu acara jamuan makan. Di kantor saya bahkan seringkali jika ada staff yang berulang tahun maka klappertaart yang dikemas dalam cup-cup alumunium foil dan dilengkapi dengan sendok plastik kecil dibagikan ke seluruh karyawan. Praktis memang, karena kue semi puding dengan tekstur yang lembek ini memang agak merepotkan saat akan disantap. Bahan utama klappertaart adalah kelapa muda yang dibalut dalam adonan lembut yang terbuat dari terigu, susu dan telur. Permukaannya biasanya ditaburi dengan kismis, kacang kenari dan kayu manis bubuk. Umumnya klappertaart juga di tambahkan rhum untuk menetralisir supaya rasanya tidak terlalu eneg.
Berdasarkan cara membuatnya maka dikenal dua jenis klapertart, panggang dan non panggang. Klapertart panggang biasanya pada permukaannya ditambahkan putih telur yang dikocok hingga kaku. Proses pembuatannya yaitu setelah kue dipanggang setengah matang permukaannya kemudian disemprotkan putih telur kocok, kue lantas dipanggang kembali hingga matang. Cara ini menciptakan kue dengan permukaan seperti mousse/busa yang lembut. Cara kedua adalah tanpa panggang, cara ini tentu saja lebih praktis dan mudah untuk dibuat. Klappertaart tanpa panggang tidak disemprotkan putih telur di permukaannya dan paling sedap dimakan dalam kondisi dingin. Karena itu kue ini sebaiknya dimasukkan ke dalam kulkas sebelum dihidangkan.
Resep klapertart ini sebenarnya idenya saya ambil dari vla vanilla untuk kue sus yang pernah saya posting di Kue Sus Isi Vla Vanilla dan Peach Puff Pastry. Ketika saya membuat vla terlintas dalam benak saya betapa teksturnya mirip sekali dengan klapertart. Dari membaca beberapa literatur tepung custard umum digunakan untuk membuat vla dan puding, kebetulan karena saya memiliki 1 kaleng tepung custard di rak dapur maka saya mencoba untuk memberdayakannya dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Tepung custard ini berwarna putih seperti tepung terigu, hanya saja ketika terkena cairan warnanya akan berubah menjadi kuning karena mengandung bahan pewarna di dalamnya. Bahan dasar tepung ini adalah krim dan kuning telur dan umum digunakan sebagai pengental pada saus, puding atau hidangan pencuci mulut lainnya. Custard umumnya dimasak dengan teknik double boiler/bain-marie (tim), microwave atau dengan memanaskannya menggunakan panci di suhu yang rendah. Memasak menggunakan custard memerlukan kehati-hatian karena panas yang berlebihan akan membuatnya menjadi menggumpal.
Melihat komponen bahannya, memang harus diakui jika klapertart mengandung kalori yang tinggi. Karena itu memang sebaiknya disantap dalam porsi kecil dan terbatas. Hmm, sayangnya saya sulit melakukan hal tersebut ^_^.
Berikut ini resepnya ya.
Untuk 8 porsi
Bahan:
- 50 gram tepung custard (bisa diganti dengan tepung maizena)
- 35 gram tepung terigu serba guna
- 3 kuning telur
- 1 putih telur
- 1/4 sendok teh garam halus
- 5 sendok makan susu bubuk rendah lemak
- 5 sendok makan gula pasir
- 4 butir kelapa muda, keruk dagingnya
- 1 sendok teh vanila ekstrak atau 1/4 sendok teh vanili bubuk
- 1 sendok teh essence rhum (optional)
- 50 gram kismis
- 30 gram kacang almond iris atau kenari cincang, jika suka
- 100 gram mentega
- kayu manis bubuk sebagai taburan
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, tuangkan air kelapa dan susu bubuk, aduk hingga rata. Sisihkan.
Dalam mangkuk kecil, aduk jadi satu tepung custard, tepung terigu dan telur menggunakan spatula balon hingga rata dan menjadi adonan yang smooth. Tuangkan 100 ml air kelapa, aduk rata hingga menjadi larutan yang halus.
Siapkan panci ukuran sedang, letakkan panci di atas kompor. Tuangkan larutan air kelapa dan susu, tambahkan adonan tepung dan telur, aduk hingga rata menggunakan spatula balon atau kayu. Masukkan daging kelapa muda, garam, gula pasir dan vanila ekstrak, masak menggunakan api kecil sambil diaduk dengan gerakan searah agar tidak pecah.
Masak hingga menjadi adonan yang kental, tambahkan kismis, terus aduk hingga mulai muncul gelembung letupan tanda adonan mulai mendidih. Matikan api kompor dan angkat.
Masukkan mentega, aduk hingga mentega mencair dan tercampur rata dengan adonan. Adonan yang terbentuk kental dan smooth. Tambahkan essence rhum aduk merata.
Siapkan mangkuk-mangkuk kecil, tuangkan adonan ke dalamnya, taburi atasnya dengan almond yang telah dipanggang dan kayu manis bubuk menggunakan saringan kecil agar kayu manis tersebar merata dan tidak berlebihan di permukaan kue. Biarkan uap panasnya menghilang dan masukkan ke kulkas agar menjadi dingin.
Klappertaart paling sedap dimakan saat benar-benar dingin. Yummy!
Sources:
Buku Baking with Passion - Pastry Cream
Wikipedia Indonesia - Klappertaart
Wikipedia - Custard
resep klappertartnya bs nih dicoba utk pemula yg ga punya oven... salam kenal
BalasHapusHai salam kenal juga, yep lebih praktis ya. Thanks
HapusHalo mba endang, saya udah nyoba buat ini, tapi kok klapertart saya ga lembut, trus pas dididihkan di kompor, dia kering dan akhirnya mengumpal alias pecah2. hiks hiks. Apakah api kompornya yang kebesaran ya mba? Soalnya saya udah ikutin sesuai resep. Jadi klapertart saya mirip fla nya kue sus. tapi agak keras dikit.
BalasHapus- Salam Atiqah -
hai Mba Atiqah, api harus sangat kecil sekali Mba, kalau terlalu besar akan cepat menggumpal dan mengering. Apakah takaran sama? Kalau terlalu kering maka sebaiknya takaran air ditambah. Memasaknya harus terus diaduk dan adonan harus diperhatikan baik2, jika muncul letupan pertama langsung diangkat, tidak boleh ditinggal atau terlalu lama dimasak.
Hapuskok ada yg sama yaa :O http://kulinernusantara28.blogspot.com/2012/01/klappertaart-tidak-dipanggang.html
BalasHapussusi
Thanks atas linknya, waduh bikin saya emosi jiwa banget. Semua di copy total sampai gambar2 dan sourcenya juga tapi gak kasih link back ke saya. Gambar saya di cut dan dihilangkan water marknya. Kapan negara ini bisa maju ya, kalau mental cheating seperti ini dipelihara. Tobat dah!
Hapusiya nih mba, aku juga gedeg -_- pdhl mba endang udah cape2 foto, nulis, masak, posting dll eh dicopas plek jiplek tnp linkback ke JTT -_-
BalasHapusIya, nangsibb hiks. Thanks ya Non, kayanya resiko blogger di Indonesia. ^_^
Hapusini untuk berapa porsi?
BalasHapus4 - 5 porsi pakai cup kecil ya
Hapusudah nyoba resep ini lom? rasanya enakan yang dipanggang apa nggak?
BalasHapuswah pertanyaan ini maksudnya gimana ya? udah coba resep ini dipanggang belum? gitu kali ya? kalau sudah nyoba resep ya pasti resep diatas sudah di trial.
HapusMbak, saya mau tny. Itu susu bubuknya knp hrs rendah lemak? Klo pake susu bubuk ons2-an yang dipake buat bikin roti itu bisakah? Atau pake susu bubuk dancow?
BalasHapusSilahkan kalau mau pakai full cream, ini karena saya mengurangi kalori saja. bisa pakai susu bubuk kiloan ya, susu bubuk apapun oke kok
HapusWaaah nikmat nih kayaknya
BalasHapusmau tanya mbak..kalau saya perhatikan yang panggang atau yang ga panggang, takaran bahannya sama aja tuh..apa kl dipanggang adonannya jadi lebih kering ?
BalasHapushai Mba Niniek, sebenarnya sama saja, hanya saja versi panggang permukaan kue memang lebih kering ya
Hapusmbak kalau ini ditambah topping putel dan dipanggang bisa tho? mau coba jadi variasi panggang tapi sy sdh jatuh cinta dengan resep yg no bake ini..jadi penasaran..menurut mbak gimana?
BalasHapushalo mba dwi, belum pernah buat versi pakai topping putel dan panggang ya, jadi gak bs kasih masukan karena mungkin resep klapertart panggang beda sama yang nggak panggang ya.
Hapusmbak, Klappertaart yg tidak dipanggang ini bisa tahan berapa hari ya di kulkas?
BalasHapusNggak lama, sekitar 3 - 4 hari ya mba mita
Hapusmbak,klo mau dipanggang hrs brp lama? suhunya brp? (pk otrik) mksh..
BalasHapusini jenis tidak dipangang ya, mungkin mba harus cari versi panggangnya karena bisa jadi komposisi bahan beda.
HapusKalau di pangang bisa lebih lama .
HapusPaling lama seminggu di kulkas
Mba, kalau ga pake telur kira-kira bakal merubah rasa ga ya? Thank you mba :)
BalasHapusYeppp, saya rasa tidak akan selezat jika menggunakan telur ya
HapusMbak, kalau saya ingin buat 15 porsi atau lebih, apakah sebaiknya bahan bakunya dibuat juga menjadi 3 kali lipat? Tolong infonya mbak.
BalasHapusTerima kasih :)
halo, tergantung dengan besar wadah yang akan dipakai ya. Yang jelas kalau mau lebih banyak, maka bahannya tinggal di kalikan saja sesuai porsi yang diinginkan ya.
Hapushalo Mbak... air kelapa 600ml itu kira2 dari berapa butir kelapa y...? trima kasih... :)
BalasHapushai mba anne, sepetinya tergatung besar kelapanya, bs 1 atau 2 butir
HapusMbak...
BalasHapusIni bisa dibikin rasa2 gak sih? Seperti rasa coklat gitu? Kalo memang bisa, apakah ada bahan yang harus ditambahkan? Lebih baik pakai coklat bubuk/DCC? Dan berapa untuk takarannya? Mau coba aku variasiin nih, makasih ya Mbak...
Hai Mba Ayu, bisa pakai rasa coklat mba, saran saya pakai coklat bubuk atau pasta coklat saja ya. Takarannya mungkin sekitar 1 sendok makan untuk coklat bubuk, kalau pasta coklat tergantung pastanya ya, jadi mulai saja pakai 1 sendok teh ya.
HapusMbakk,mentega bs dignti margarin tidak?
BalasHapusBisa ya Mba ^_^
Hapushi mba....kalau kelapa nya beli di abang2 yang jual es kelapa muda bisa kan? atau harus ada kata kunci nya gitu kalau beli di pasar hehehe...makasaih sebelumnya :)
BalasHapushai mba reni, yepp beli di abang2 penjual kelapa muda ya, minta dikerok sekalian dagingnya. saya belinya juga disana kok dan gak perlu pakai kata kunci ya hehheheh
HapusSalam kenal mb...mau nanya donk utk putih telur d campurkan d mana yaah,,,,makasih sebelumnya
BalasHapushalo mba ade, dicampurkan saat awal proses membuat custard ya:
HapusDalam mangkuk kecil, aduk jadi satu tepung custard, tepung terigu dan telur (telur disini kuning dan putihnya ya)
nice blog.. salam kenal ya, mbak. mo tanya, nih! jumlah daging kelapa mudanya memang harus dari 4 butir kelapa ya, mbak? harus sebanyak itu, kah? tks.
BalasHapushalo mba, setahu saya kelapa yang sangat2 muda dagingnya cuma sedikit ya. Dan hasil terbaik memang berasal dari daging kelapa yang sangat muda sehingga lembut dan gak keras sama sekali. kalau daging kelapa yang digunakan banyak bs dikurangi takarannya ya
Hapusmbak Endang, ijin copas resepnya ya? ohya, adonan terigu g perlu disaring lagi ya, mbak? takutnya brindil2 ( maklum, amatiran hehe), kalau disaring baru dicampur isian kismis dll bisa ga? atau akan merusak adonan? terimakasih
BalasHapushai mb inge, silahkan mba. silahkan kalau mau disaring mba untuk memastikan adonan benar2 smooth. yep bisa kok setelah dsaring baru dicampur kismis dan diaduk
Hapusmbak, ak udh nyoba, setengah resep doank si,hehe takut gagal( walo resep udah ok, ga yakin tanganku bs seperti tangan Mbak Endang hehe). rhum tak skip, atasnya tak tambahi parutan keju,tp g pake kayu manis, soalnya toko bahan kue langganan dua hari tutup,libur, jd pake yang seadanya. nyiapain degannya ya pake perjuangan. tnyata dibeliin sui degan yang kerokannya kasar, jd harus dibersihin kulit arinya yang agak nempel satu satu ( bener bener deh).
BalasHapuscuma jd 6 cup kecil, satu dah dicomot sama anakku yang kecil pas masih blm masuk kulkas, eh setengah jam kemudian ambil lagi satu. Kataknya g jaminan bisabertahan sampai suami pulang.
hai mba inge, thanks sharingnya ya mba. wakaka perjuangan banget membuat klapertaartnya, tapi kalau suskes gak papa yaa, semua capeknya sirna, apalagi kalau si krucil suka juga hahahha.
Hapusayo buat lagi buat bapaknya yaaa
Salam kenal mbak endang 😀
BalasHapusSeneng bs dpt resep2 yang gampang dan mudah buat pemula ky saya..
maklum tinggal jauh dr ortu bikin saya kangen sm jajanan ini.
Dr sekian toko bahan kue yg saya datangin, saya masih blm bs nemuin kenari....hmm kira2 kenari bs diganti pake apa y mbak (biar klapertartnya tetep endess) ?
salam kenal Mba Novita, thanks ya sudah menyukai resep2 di JTT. Untuk kenari saya biasanya ganti dengan almond slices ya mba, lebih mudah ditemukan di toko dan spm.
Hapussukses selalu ya! ^_^
Mba tq banget buat resepnya..cocok dan enak banget rasanya :)
BalasHapusTp kl mo dibuat teksturny jd lebih padat kira2 yg perlu ditambah takaran terigu atau maizenanya ya?
Hai Mas Divo, thanks sharingnya ya, tambah maizena saja ya, jangan tepung terigu
HapusHalo mba endang, saya jadi pengen bikin klapertart nih. Tapi apakah bisa diganti dengan sosis dan jagung? Apa jadinya namanya bukan klapertart ya? Hehe maklum kudet mba, mohon pencerahannya ya mba
BalasHapushai mba, wah sayang sekali saya tidak bs membayangkan kalau pakai jagung dan sosis yaa, bukan klapertart menurut saya. tapi kalau mau dicobba monggo ya
HapusMbak....Kenarinya bisa tidak diganti dengan Keju?Makasih Mbak
BalasHapusbisa ya mba, takarannya sesuai selera saja ya
Hapusmbak Endang Indriani yg baik, terimakasih atas resep klapertart yg mbak share..
BalasHapusceritanya sy berjualan klapertart pakai resep ini.. kata pelanggan, enaaak banget.. ^_^
peluk hangat bwt mbak Endang..
terimakasih banyak..
halo mba, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka, Sukses untuk usahanya yaaa
HapusHai mba endang.. Saya mau tanya,kalau saya ga pake kelapa kira2 bisa ga yaa..
BalasHapusAtau kelapa nya saya ganti dgn kentang yg dikukus n sudah dihaluskan,,
Kira2 bisa ga yaa...
Hai Mba Rina, skip saja kelapanya mba, gak masalah kok. Pakai kentang bisa ya, karena sebenarnya klapertaart itukan krim custard ya, jadi dicampur ini itu oke2 saja.
Hapushalo mbak endanggggg salam kenallllll :D ini comment pertama aku di blog ini dan aku pengagum setia resep2 mbak lohhhhh ;) terutama brownies nya uenakkk uenakkkkk , aku lgi sebel pas buka FB hari ini nemu shared dari temennya temen resep mbak yg ini tpi gk disebutin source nyaaaaaa, udh gt bnyk yg comment tny resep dianya ngejawab seolah2 yg pny reseppppp udh gt foto2nya msh ada label jtt nyaaaaa ampunnn makkkkk tu oranggggggg :(
BalasHapusbtw, as you always you're my inspiration deh mbak! aku tuh padahal gk suka berkutat di dapur tpi semenjak nongkrongin blog nya mbak duhhhh jd pgn nyoba resep2 yg ada dsni hehehe pokoknya muachhhhhh! deh buat mbak Endang! ;)
halo mba Aqilla, salam kenal ya, dan thanks ya sudah menyukai JTT dan sharing disini. Yep udah terlalu banyak resep JTT dijiplak, dicomot tanpa ijin, tanpa kasih sumber bahkan gambar dengan watermark JTT pun dicuri, saya hanya bisa mengelus dada dan semoga si pencuri diberi hidayah dari Atas.
HapusSukses dan sehat selalu ya ^_^
aku suka banget sama blog nya mbak Endang ini, awal aku suka memasak gegara nemu web ini, aku jadi mau nyoba karena mbak Endang baik banget mau ngasi foto step by stepnya, berguna sekali untuk pemula kaya aku. sekarang, uda hobi nguprek dapur meski masih sering gagal..tak apalah yang penting suka dulu.hehehe..makasih banyak mbak Endang, sukses terus ya mbak :D
BalasHapusHalo Mba Fanny, thanks sharingnya ya, senang JTT disuka resepnya sukses dicoba. Sukses selalu ya
Hapusmakasih mba resepnyaa^^ ngebantu banget buat yang gak punya oven kaya aku, mau cobaaa semoga berhasil >.<
BalasHapussama2 mba, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka, sukses yaaa
HapusMba Endang, makasih banyak buat resep klapertartnya. Udah dicoba buat, tapi aku skip kenari. Rasanya mantep bener.. Dan skrg..sudah mulai ada orderan. Skali lg, terima kasih banyak Mba..
BalasHapusthanks mba irene sharingnya ya, senang sekai resepnya disuka, sukses untuk orderannya yaaa
HapusMbak Endang, makasih ya resepnya. Sekarang saya lagi nunggu klapertaart dingin di kulkas. Sebelumnya udah dicicipi, mantap banget rasanya. Saya fans berat JTT, yang pertama saya eksekusi dulu adalah donat kentang. Sampe sekarang saya cuma mau eksekusi resepnya Mbak karena step by step-nya jelas dan mudah diikuti, lalu ada bonus tipsnya. Pokoknya JTT mantap! Thank for your inspiration...^_^
BalasHapushai mba Meita, thanks sharingnya ya, moga klapertartnya disuka ya. Senang sekali resep2 JTT disuka ^_^. sukses selalu!
HapusSalam kenal mba endang...saya salah aatu penggemar resep2 mba endang..mba sy pengen nyoba resep kkapeertart jtt...mau nanua nie mba..kira2 bahan pengganti rhum apa ya mba?klapertart ini bisa dikukus gak ya mba?..terimakasih sebelumnyaa..dan selalu ditunggu resep2 mba yang maknyusss2 yaa
BalasHapushai mba dewi, thanks sudah menyukai JTT ya,.
Hapusrhum bs diganti essens rhum, pastikan saja ada logo halal disana. Klapertart ini tidak dipanggang atau kukus ya kalau dikukus malah aneh, umumnya dipanggang mba, supaya permukaanya agak kering
Mau nanya menteganya gak dicairkan dulu ya,, berarti mentega langsung dibuat diadonan sampai mencair sendiri??
BalasHapusyep, mentega kena panas sedikit saja pasti mencair mba
Hapusbisa ya mba rina, tidak merubah rasa ya, mungkin warnanya saja kurang kuning, jadi bs tambah beberapa tetes pewarna makanan kuning spy warnanya lebih oke
BalasHapusWah hebat ya mb endang ini, dengan sabarnya membalas koment..
BalasHapusthanks mba Liza ^_^
HapusMbak Endang terima kasih resepnya. Rum yang rekomen merk apa ya Mbak? Terima kasih
BalasHapusSaya pakai rum esence yang banyak dijual di supermarket mb, lupa merknya hehehhe
HapusMbk kl klapertart rasanya lembut tp berasa kayak berpasir dikit itu salah di proses yg mana ya, trus itu tepungnya kok hrs dicampur dg air dikit knp ya mbk, kl misal lgsg dicampur dg seluruh susu trus diaduk n disaring efeknya apa mbk, tx bantuannya
BalasHapusmungkin kurang halus mba saat membuatnya, saring saja setelah jadi. bukannya diatas semua tepug dicampur air, bagian mana ya?
HapusMaksudnya mba retno sebelum masuk panci tepung ny knp dicampur dlu sm air kelapa yg 100ml baru dicampur dg campuran air kelapa yg 500ml plus susu??klo misal langsung aj tanpa dilarutin dlu sama air yg sedikit itu bakal jd gmn hasil nya?? *bantujawab :)
Hapusmemasukkan tepung langsung ke banyak cairan kemungkinan besar adonan akan bergerindil, jadi encerkan dulu dengan sedikit air baru diaduk bersama cairan lainnya. Hmm, bukan bantu jawab sebenarnya, tapi bantu tanya mba ^_^
HapusIjin share mbk, aq blm prnh mkn klapetart tp pgn bgt nyoba, trims
BalasHapusSilhkan Mba Nanik, moga suka ya
HapusMalam mba mau tanya kalau mau pakai rhum merk apa ya?
BalasHapusBeda ya sama toffieco rhum bakar?
Mohon penjelasannya mba.. Makasih
halo, sayangnya saya lupa merknya dan skrg jarang pakai rum. Bs pakai toffieco rum bakar ya.
HapusMba Endang, kalo susu bubuknya diganti susu cair takarannya brp yah?
BalasHapussetengah porsi air kelapa bs diganti susu cair mba, karena bubuk tdk bs langsung digantikan dengan cairan.
HapusKlappertaart nya sukses mba, enak.. Saya kurangi takaran gulanya sedikit. Makasih ya mba, sukses terus :)
Hapusok sip, thanks sharingnya
HapusMasyaaAllah enaaakk.
BalasHapusAku tambahkan maizena 50gram mba endang. Makin creamy. Makasi sudah berbagi resepnya mba
Thanks yaa, senang resepnya disuka.
HapusMbak Endang, terima kasih untuk resepnya :) Saya sudah coba bikin ini dan jadinya enak! Btw Mbak, lembutnya klapertart ini apa memang mirip fla untuk kue sus? Bagaimana supaya bisa lebih padat yah Mbak? Terima kasih.
BalasHapuskalau mau lbh padat tambah sedikit tepung terigu mba di adonan vlanya
HapusMb, maaf mau tanya. Klapertaart yg tanpa panggang ini kalo di suhu ruang bertahan berapa lama ya kira2? 🙏
BalasHapusmengandung susu, gak tahan lama paling 6-8 jam saja
HapusMbak Endang, terima kasih resepnya.. Ini eennnaaakkkkk bangeeetttttt.. Asli.. Bener2 sesuai bayangan....
BalasHapussip, sama2 Mbak, senang resepnya disuka
HapusKalau yang gak dipanggang dan gak di kukus tahan berapa lama?
BalasHapus