Bawang, dari semua rempah dan bumbu masakan, bumbu yang satu ini menempati urutan teratas rempah-rempah favorit saya selain cabai tentunya. Apakah itu bawang putih, bawang merah, bawang bombay, hingga daun bawang, semuanya saya suka dan biasanya selalu saya gunakan dalam jumlah cukup banyak di dalam masakan, terutama tentu saja bawang putih dan daun bawang. Aroma dan rasanya yang khas membuat masakan menjadi harum dan membangkitkan selera, serta mantap untuk jenis masakan berkuah seperti sup contohnya. Masyarakat kita mengenal tanaman dari genus Allium dan famili Amaryllidaceae ini dengan nama bawang, untuk membedakannya biasanya kita melihat dari warna dan ukurannya. Berkulit putih kita sebut bawang putih, yang merah kita katakan bawang merah, sedangkan yang gendut dan jumbo kita sebut bawang bombay. Jika hanya menghasilkan daun saja kita namakan dengan daun bawang. ^_^
Di luar negeri (US & Eropa), bawang memiliki nama yang sangat bervariasi. Bawang putih dikenal dengan nama garlic (Allium sativum), bawang merah mereka sebut dengan shallot (Allium cepa var. Aggregatum Group), sedangkan bawang bombay di namakan onion (Allium cepa). Nah, untuk daun bawang mereka sebut dengan leek atau green onions atau terkadang scallions (Allium species). Ada juga jenis bawang liar yang tumbuh di hutan-hutan, biasa disebut dengan ramps (Allium tricoccum), nama lainnya adalah spring onion, wild leek atau wild onions. Di antara semua jenis bawang, dimana masing-masing memiliki perannya sendiri-sendiri di dunia kuliner, bawang putih sepertinya menempati urutan teratas keluarga bawang yang paling luas digunakan hampir di berbagai belahan dunia dimana rasa dan aromanya memperkaya bumbu masakan.
Sup daging dengan kentang yang saya posting ini banyak menggunakan bawang di dalamnya namun jangan khawatir, aroma dan rasa yang kuat kala bawang masih segar akan melembut saat telah ditumis dan diolah menjadi masakan.
Berikut resepnya ya.
Untuk 4 porsi
Bahan:
- 250 gram daging sapi, potong dadu dengan ukuran sesuai selera atau bisa menggunakan daging cincang
- 2 butir kentang, kupas dan potong dadu 1,5 x 1,5 cm
- 4 batang daun bawang, rajang halus
- 1 liter air
Bumbu:
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh pala bubuk
- 1/2 sendok teh cengkeh bubuk
- 4 butir bawang putih, cincang halus
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 1 sendok makan minyak zaitun untuk menumis
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh gula pasir
Cara membuat:
Siapkan panci ukuran sedang untuk memasak sup, panaskan minyak dan tumis bawang putih dan bawang bombay dengan menggunakan api kecil hingga harum dan berwarna kecoklatan. Masukkan 1 liter air, masak hingga air mendidih.
Tambahkan daging sapi dan masak hingga daging empuk. Masukkan kentang, merica, garam, gula, kaldu bubuk, pala dan cengkeh. Aduk rata dan masak hingga kentang empuk dan kuah sedikit mengental.
Masukkan daun bawang, aduk-aduk sebentar. Cicipi rasanya dan angkat. Sajikan sup daging panas-panas. Yummy!
Mantap... O ya, klo mau ditambahin sayur, bisa pakai sayur apa mbak?
BalasHapusTerima kasih
Halo bisa pakai wortel, buncis dan kol ya, sama seperti kalau kita hendak membuat sup daging biasa hehehe
Hapusmbak kayaknya aku jadi "just try and taste holic "deh..mbak menyulapku dari yg malas ke dapur menyerahkan semua ke buk sum....menjadi seseorang yg bisa jm sebelas malam buka tablet dan glodakan sendirian didapur,"MASAK"..gak pernah gak jadi.lezat se,us..wes i love u full bener2, doaku moga hidup mbak tambah penuh berkah ya
BalasHapusWaaahh, ini bahaya, kalau addicted to cooking kaya saya wakakak, kalau ke supermarket yang dicari bahan makanan, kalau seminggu gak coba resep baru atau bikin kue rasanya ada yang kurang hahaha, saya pusingnya berat badan ikutan naik, soalnya saya makan sendiri wakakka
HapusMet malam waktu Durham, Mba Endang. Pas cari resep sup hangat n ndak terlalu macam2...ketemu ini :) dingin dicinta, hangat tiba hahaha....disini dah autumn yg dingin (harusnya ndak sedingin ini, tapi sekarang suhunya dah sekitar 7-9 derajat brrr...) anyway, mau tanya....kalao ndak pakai cengkeh bubuk apakah bisa Mba? makasih yah....Motik
BalasHapusMet malam waktu Jakarta Mba Motik, wakakk. skip saja cengkeh bubuknya ya, gak papa kok. Wah sup ini pas disantap di dinginnya autumn. ^_^
Hapushallo mb Endang.....yg resep2nyaaa endyaaaaang tenan...he he....klo Di resep ini sy mssukkan jamur lancing cocokkah dr segi rasa?..kebetulan Ada jmur nganggur di kulkas pgn bikin sup pula....maksih sblmnya mb... ;)
BalasHapusjamur kancing mb
BalasHapusHai mba Rena, yep bisa pakai jamur kancing ya mba, atau champignon yang diiris juga enak.
HapusMbaaaa.. ini kali kedua aku bikin sup dagingnya yg enyaaakk bgt! So simple n anak2 doyan. Terakhir di sajian aku tmbhin emping n bwg goreng hihihi.. merçi beacoup mba!
BalasHapusHalo Mba Arisandi, thanks yaaa, senang sekali membaca resepnya disuka. Yep pakai bawang goreng n emping pasti manyuss hehehhe
Hapusmba endang keren! aq yg gak suka masak dan paling males kl disuruh masak krn lihat dan baca blog mba endang ini jd ketagihan masak. super sekali mba. Makasih ya mba sudah membuat blog ini.
BalasHapusbtw mau tanya, kl aq search menu sup ini di daftar resep kok gak nemu ya mba?.. aq googling baru nemu. apa cara aq yg salah ya... punten sebelumnya mba.
haturnuhun.
halo mba Sari, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Daftar resep memang listnya lagi error mba, gak tahu kenapa hiiiks, dan saya masih berusah kutak katik hanya belum nemu formulanya. Jadi memang sebaiknya googling saja yaa hehhehe
HapusSelamat pagi mbak Endang, resepnya simpel dan enak .. Saya yg super males masak kok jadi ketagihan pengen nyobain resep2 yg lain.. Yg amazing lagi sih kata kakak "weww masakan mama endezzz alias enak"
BalasHapusBesok2 pulang kerja tak sempet2in ngintip resep & nyobain ah.. Tetaplah berkarya dan semoga sehat selalu.. Terimakasih salam sayang dari Jogja
halo mba Herny, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Sukses selalu yaaa
HapusMbak endang salam kenal, aq dyah mbak, mau tanya klo dagingnya ga perlu d rebus dlu ya mbak? Trus cara ngilangin biar dagingnya ga bau gmna ya mbak
BalasHapusMakasih
Hai Mb Dyah, tdk direbus ya mba, buang saja kotoran/busa yang mengapung. Hmm, pengalaman kalau bumbunya banyak sih dging tdk bau ya
HapusMbak Endang, salam kenal.. saya sdh sering mencoba resep2 di blog mbak, hasilnya selalu memuaskan, masakan biasa jadi berasa istimewa.. Terima Kasih ya mbak, ilmunya sangat bermanfaat ..
BalasHapussaya mau tanya mbak, di resep ini jg di resep2 yg lain mungkin takaran sendok makan dan sendok teh menggunakan sendok takaran atau sendok biasa ya? saya belum mencoba resep ini, tp kalo utk 1 liter air itu 2 sdt garam dg sendok takar itu keasinan tidak ya? terima kasih jawabannya..
hai mba Febrina, salam kenal dan thanks ya sudah menyukai resep2 JTT.
Hapusjika masakan saya pakai sendok biasa mba, kalau resep kue, cake, roti dan baking lainya saya selalu pakai sendok takar khusus ya. 1 liter air + 2 sdt garam menurut saya tdk asin ya, tapi kembali lagi rasa asin/manis itu tiap orang berbeda yaaaa
Mba klo pake daging kalengan bisa ga mba..?
BalasHapuscorned beef ya? bisa2 saja ya
Hapus