Oncom merupakan makanan yang cukup populer terutama di daerah Jawa Barat, dan di Jakarta makanan ini mudah kita jumpai di pasar-pasar tradisional dengan harga yang sangat murah. Oncom sendiri merupakan produk fermentasi yang melibatkan beberapa jenis jamur/kapang, jadi hampir sama seperti proses fermentasi pada tempe. Perbedaannya adalah jika pada oncom kapang dibiarkan hingga menghasilkan spora sedangkan di tempe, kapang baru pada tahap membentuk hifa (belum menghasilkan spora). Ada dua jenis oncom yaitu oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah dihasilkan dari kapang oncom (Neurospora sitophilla atau N. intermedia), sedangkan oncom hitam dihasilkan dari kapang tempe (Rhizopus oligosporus).
|
Oncom, jenis merah |
Oncom merah umumnya terbuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu. Sedangkan oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang kadangkala dicampur dengan ampas singkong atau tepung singkong (tapioka), agar memiliki tekstur yang lebih baik dan lebih lunak. Bungkil kacang tanah adalah ampas dari kacang tanah yang telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi. Walaupun kedua bahan substrat tersebut berupa limbah, kandungan gizinya sesungguhnya masih cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oncom memiliki kandungan gizi yang relatif baik dan dapat menjadi sumber alternatif asupan gizi yang baik karena harganya murah. Kandungan karbohidrat dan protein tercerna cukup tinggi pada oncom dari bungkil kacang tanah.
Produk olahan oncom misalnya keripik oncom, sebagai bahan pengisi comro (oncom dijero), penganan khas Pasundan. Selain itu oncom juga menjadi bahan campuran pada laksa dan hidangan berkuah lainnya.
Nah, umumnya warteg (warung Tegal) atau rumah makan Sunda, menyediakan oncom dalam bentuk sambal oncom, dimana oncom dihaluskan dan ditumis bersama bumbu yang diiris, leunca dan daun kucai. Untuk resep kali ini Ibu saya mengolahnya menjadi tumis oncom dengan leunca, dimana oncomnya tidak dihaluskan melainkan dipotong kubus dengan ukuran yang agak besar. Leunca atau ranti sendiri, merupakan buah keluarga terung-terungan (Solanum nigrum L.) yang umum digunakan sebagai sayuran/lalapan. Untuk diolah menjadi sayuran/tumisan maka sebaiknya menggunakan buah yang masih sangat muda agar teksturnya lunak dan rasanya tidak pahit/getir. Tumis oncom leunca ini memang sangat sederhana namun rasanya luar biasa, bersama dengan irisan cabai hijau yang lezat membuat anda sulit untuk berhenti hanya pada sepiring nasi saja. Nyamm!
Berikut resepnya ya.
Tumis Oncom Leunca a la My Mom
Resep dari Ibu saya
Untuk 6 porsi
Bahan:
- 1 papan oncom, ukuran kira-kira setelapak tangan orang dewasa, potong bentuk kubus ukuran 2 x 2 cm
- 2 genggam leunca muda, buang batangnya dan cuci bersih
- 50 ml air
Bumbu:
- 3 buah cabai hijau, iris melintang ketebalan 1 cm
- 4 buah cabai rawit, iris kecil melintang
- 3 butir bawang merah, iris
- 2 butir bawang putih, cincang kasar
- 1 buah tomat, iris tipis
- 1 ruas jahe, pipihkan
- 1 ruas lengkuas, pipihkan
- 2 lembar daun salam
- 1 sendok teh garam
- 2 sendok teh gula pasir
- 1 sendok teh kecap manis
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- minyak untuk menumis secukupnya
Cara membuat:
Panaskan minyak diwajan, tumis semua bumbu iris, jahe, lengkuas dan daun salam hingga harum dan bumbu matang. Aduk-aduk selama bumbu ditumis agar tidak gosong.
Masukkan leunca, aduk-aduk hingga leunca layu. Tambahkan gula, kecap manis, garam dan kaldu bubuk. Aduk rata.
Masukkan oncom dan 50 ml air ke dalam tumisan, aduk dan masak hingga oncom matang dan air mengering. Angkat dan siap disajikan. Paling sedap dimakan dengan nasi hangat. Hmm..
Sources:
Wikipedia Indonesia - Oncom
Wikipedia Indonesia - Ranti
gotta love leunca!
BalasHapusklo ga ada leunca bisa diganti apa mbk ? sawi hijau gmn ? thx
BalasHapushai mbak, mau sharing aja.. aku suka bikin tumis oncom leunca dipotong2 kotak2 gede2 gini.. karena suamiku ga gitu suka yang oncomnya hancur. Nah, berhubung suami diabetes, saya hindari pemakaian gula kalo masak.. So, untuk gantinya, kalo masak oncom leunca ini saya pake air kelapa... terus diluar rempah2 yang Mbak tulis di resep di atas, saya pake tomat hijau jadi ada asem2nya gitu, daun sereh digeprek, daun jeruk, kecap ikan Royal Gold, dan terakhir sebelum diangkat ditambahkan daun kemangi... Nah karena ada air kelapa tadi, jadinya lebih gurih dan kalo digigit jadi sensasi nyeeesss dari kandungan air di dalam oncom... Biasa bikin 1 panci buat dikirim ke tempat kerja suami, dan habis hehehe...
BalasHapusHalo Mba Maria, thanks sharingnya ya mba. Wah ide menggunaka air kelapa mantap banget ya, bagus juga tuh untuk membuat masakan lebih sehat. Kayanya versi yang mba buat lebih mantap wakkakak. Thanks ya mba, sukses selalu.
Hapusitu nemu karena kepepet kok mbak aslinya hehehe.. biasa tergantung sama gula pasir buat penyedap sejak suami kena diabetes kudu cari akal buat pengganti.. (saya ga suka pake MSG, makanya seneng banget di blog ini rata2 masakannya juga non MSG).. jadi kalo masak, saya banyakin bawang dan rempah2 spy walo cuman dibumbui sederhana tetap ada rasa...
HapusBtw mbak rajin banget ngeblog.. saya masih belon habis baca semua resepnya... nemu ini karena cari2 resep sarapan buat anak2... Makasih ya udah berbagi banyak resep bermanfaat.. dan moga2 ga bosen kalo saya komen.. ^_^
tapi mantap banget mba Maria tipsnya. Kayanya kudu sering2 minta air kelapa ke pasar heheheh. saya juga sedang berusaha menghindari MSG cuman memang rada2 susah karena belum biasa, kayanya tips2 ini perlu dicoba yaa.
Hapusini nih, yang harganya ngga seberapa tapi rasannya luar biasa..
BalasHapusaku uda coba masak tumis oncom leunca sesuai resep mbak diatas, dan suami aku pun suka. makasih mbak udah berbagi resep enaknya :)