Review Resto: Sup Konro & Konro Bakar Nan Empuk di Resto Haji Mamink

Sup konro dan konro bakar di resto Daeng Tata milik Haji Mamink ini sudah lumayan kondang, jika anda search di Google pasti akan menemukan artikel serupa dengan yang saya posting kali ini yang bercerita mengenai kelezatan iganya. Entah itu diolah menjadi sup atau dibakar dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam dagingnya yang lembut. Saya sendiri termasuk pelanggan setia dan lama resto masakan khas Makassar ini namun baru weekend kemarin saya berhasil mengajak Tedy kesana. Berangkat sejak pukul lima sore dari rumah Pete dan terjebak kemacetan karena saya memilih alternatif jalan yang salah, kami pun tiba disana hampir pukul setengah tujuh. Restoran yang terletak di sudut jalan ini terlihat terang benderang dan ramai oleh pengunjung. Di hari biasa maupun weekend resto Daeng Tata memang selalu penuh namun ternyata kali ini luar biasa. Full! Hampir semua kursi terisi. 

Kami berdua berputar sejenak mencari posisi, dipandu oleh pelayan yang berjalan dengan langkah cepat dan sigap. Akhirnya kami mendapatkan juga dua buah tempat duduk, bergabung dalam satu meja bersama sebuah keluarga yang sedang bersantap juga. Tedy duduk tepat di depan gadis mungil yang sedang menyantap sepiring nasi dan ikan gurame bakar yang tampak lezat. Bocah cilik ini menatap Tedy tanpa berkedip, mungkin karena postur tubuh adik saya yang giant tampak menjulang di depannya. Seulas senyum manis saya lempar ke si adik kecil sebagai salam persahabatan dan sinyal tanpa kata, "Tenang, walau giant namun hatinya lembut seperti kapas lho". Si gadis kecil pun kembali memasukkan nasi ke dalam mulutnya. Pelayan dengan cekatan menyodorkan daftar menu dan saya tanpa ba bi bu lagi langsung mengarahkan pena ke iga bakar favorit, sementara Tedy memesan sup konro. Selain itu kami juga memesan gurame bakar sambal mangga dan dua gelas jus jeruk. Ahh, sedap.

Mantapnya disini, pelayanannya sangat cepat. Tanpa waktu lama minuman kami pun tiba, disusul dengan sepiring iga bakar yang montok dan semangkuk besar sup konro dengan kuah mengepul harum. Air liurpun menetes dan tangan segera bergerak cepat memotong-motong daging iga yang lembut yang langsung meretel dari tulangnya. Tanpa agreement secara otomatis kami membagi porsi masing-masing, separuh iga bakar dan separuh sup konro. Mba pelayan dengan baik hati memberi kami tambahan piring, mangkuk dan sendok. Ahh, dari dulu hingga sekarang porsi dan rasa iga bakar di Daeng Tata tidak berubah. Tetap mantap! 

Konro bakar terdiri dari dua tulang iga berdaging yang empuk dengan bumbu bakarannya yang manis asin gurih meresap hingga kedalam daging, konro kemudian disiram dengan saus kacang yang kental dan tasty. Jika kurang pedas, di setiap meja telah dilengkapi sambal rawit khas Makassar yang pedas. Porsi sop konro sama seperti konro bakar, dua tulang iga dengan daging yang tebal dan empuk, bedanya si iga bergelimang kuah sop yang kental, gurih dan berempah serta dilengkapi dengan taburan daun bawang yang melimpah. Iga disini tidak mengajak anda untuk berantem, karena tanpa susah payah daging langsung menyerah dan lepas dari tulangnya. Anda tinggal memotong-motongnya menggunakan pisau kecil tajam yang telah disediakan menjadi ukuran yang pas untuk dimasukkan ke mulut. 

Kami pun makan dengan cepat dan sedikit berbicara, sama seperti sebagian besar pengunjung restoran ini. Semua fokus dengan makanan di piringnya masing-masing. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menandaskan pesanan kami, dalam waktu singkat sop konro dan konro bakar telah lenyap di bawah tatapan si gadis kecil yang ternganga takjub. Maklum, walau datang belakangan namun makanan kami lebih cepat amblas. Ikan gurame datang setelah semua nasi dan iga tandas, akhirnya ikan gurame pun di gado. Bumbu untuk membakar ikannya cukup oke, yang menjadi daya tariknya adalah sambal mangga yang di siram diatas ikan bakar. Sambalnya terasa manis asin asam, pas dengan daging ikan gurame yang empuk dan gurih. Selain itu kami juga diberi tambahan porsi sambal dalam mangkuk kecil, sambal ini tidak pedas jadi tidak perlu kuatir untuk menyiramkannya banyak-banyak keatas ikan. 

Selain konro dan ikan bakar, resto ini juga menyajikan masakan Makassar lainnya seperti nasi goreng merah, sate sapi, es pisang ijo dan es palu butung. Es pisang ijonya lumayan lezat, namun karena perut telah kekenyangan kali ini saya tidak memesannya. Harga makanan di Daeng Tata berkisar dari lima belas ribu rupiah hingga tiga puluh ribu rupiah, layak untuk porsi makanan yang cukup besar dengan rasa yang mantap. Setelah perut kenyang dan puas, saatnya untuk beranjak dari tempat duduk dan membayar makanan. Namun jangan langsung ngacir dulu, karena di pintu masuk ada penjual es krim durian yang lezat menghadang. Es krimnya lembut dan taste duriannya juga nendang, disajikan dalam cup plastik seukuran gelas air minum mineral. Selain lezat, si abang penjual juga menambahkan bongkahan buah durian ke dalamnya. Saya dan Tedy pun memesan dua gelas untuk disantap di mobil.

Bulan bulat bersinar cerah, angin berhembus lembut dan sambil menyendokkan potongan es krim ke mulut kami pun beranjak ke parkiran untuk pulang. Sweet life....


Resto Haji Mamink Daeng Tata
Jl. Tebet Utara No. 77
Tebet, Jakarta Selatan
12820
Telp. 021-831 55 55 & 831 66 66