Saat ini saya punya satu aktifitas yang sedang saya coba untuk pertahankan mati-matian: Berjalan kaki dari kantor hingga Jalan Sudirman saat pulang. Sebenarnya kegiatan ini berawal dari macetnya Jl. Dr. Satrio akhir-akhir ini sehingga beberapa kali saya sulit mendapatkan angkot atau taksi sehingga ujung-ujungnya saya harus berjalan kaki dari kantor yang terletak di sebelah Mall Ambassador hingga Jalan Sudirman. Awalnya tentu saja saya merasa kesal dan mengomel-ngomel sendiri dalam hati. Mengutuki kemacetan dan meratapi kaki yang terasa pegal-pegal dan kram. Kemudian agar hidup saya menjadi lebih nyaman maka saya pun mulai memotivasi diri bahwa berjalan kaki itu sehat. Walaupun tentu saja saya sama sekali tidak ikhlas melakukannya dan tiba di rumah dalam kondisi kehabisan tenaga.^_^
Minggu lalu akhirnya pikiran saya menjadi terbuka, setelah saya merasakan beberapa celana kerja mulai terasa longgar di pinggang dan paha. Yeah! Kenapa jalan kaki ini tidak menjadi habit saya saja setiap hari? Walau jalur pedestrian di Jakarta ini benar-benar menyedihkan dan tidak welcome untuk pejalan kaki, serta asap knalpot kendaraan bersliweran menemani hirupan nafas dan langkah kaki saya, setidaknya ini lebih baik daripada tidak melakukan exercise sama sekali. Jadi, selama satu minggu ini wajah saya pun menjadi cukup dikenal oleh abang-abang ojek, penjual nasi goreng, tukang bakso, tukang tambal ban yang mangkal di sepanjang Jl. Dr. Satrio ini, serta bapak-bapak buruh bangunan yang juga berjalan pulang beriringan (ge-er mode on). ^_^
Apalah artinya bercapek-capek jalan kaki dalam upaya menurunkan berat badan (bahkan hingga mengorbankan paru-paru saya setiap senja menghirup asap knalpot hingga bengek) jika tidak diimbangi dengan makanan yang sehat bukan? Jadi demi tetap bisa melanjutkan hobi ngemil dan mengunyah kue sayapun lantas membuat muffin gandum dengan buah-buahan kering ini. Sebenarnya ini karena stock buah kering di kulkas cukup banyak, oleh-oleh dari Ibunda tercinta pulang dari Mekkah dan muffin merupakan jenis kue yang sangat mudah dibuat dengan tingkat kegagalan yang nyaris tidak ada. Kalaupun ada, misalnya teksturnya sedikit bantat atau bantat total maka dengan mudah saya bisa berkelit, itulah muffin.
Walaupun muffin ini terbuat dari bahan-bahan kaya serat dan minim lemak namun bukan berarti saya berhak untuk menyantapnya sesuka hati. Sebuah muffin dan segelas susu kalsium rendah lemak sudah cukup untuk mengganjal perut kala di pagi hari. Sisanya? Saya masukkan ke freezer dan panaskan di microwave setiap kali saya memerlukannya. Untuk rasanya, kue ini cukup lezat walaupun teksturnya tidak terlalu lembut. Padat dan tentu saja mengenyangkan. Jadi tantangan saya berikutnya adalah semoga saya bisa bertahan cukup lama menjalankan aktifitas ini karena terus-terang saja saya ini agak-agak moody dan terkadang ketika penyakit malas sedang mode on baru saja membayangkan harus berjalan kaki serta bersesak-sesak di busway telah cukup mengkorupsi semangat hampir lima puluh persen. Chayo!
Untuk 12 buah muffin ukuran standar
Bahan:
Ayak tepung, kayu manis bubuk, baking powder, sisihkan. Dalam mangkuk, kocok telur dengan spatula/kocokan telur berbentuk balon (baloon whisk) hingga lepas, masukkan minyak, madu dan susu cair. Aduk rata.
Tambahkan tepung, aduk cepat. Jangan berlebihan mengaduk, jika masih ada gumpalan biarkan saja. Masukkan adonan menggunakan sendok sayur ke dalam cetakan muffin.
Panggang selama 20 - 25 menit, atau hingga mengembang dengan baik dan permukaannya berwarna coklat keemasan. Keluarkan dari oven, dinginkan sebentar kemudian lepaskan dari loyang. Paling mudah mencongkelnya dengan ujung pisau atau spatula besi.
wah, cemilan sehat nih...nyoba aah :-)
BalasHapusoya, supaya gak bengek gara2 menghirup asap knalpot mendingan tutup mulut + hidung pake masker...beres deh :))
Iya, udah kepikiran seperti itu Jeng, cuman mau beli maskernya lupa mulu hehehe. Thanks ya!
BalasHapusbismillah...
BalasHapusmbak...coba deh tiap sore atw tiap pagi minum teh hijau..disamping cepat langsing juga mengandung anti oksidan tinggi bagus untuk memusnahkan zat2 beracun yg didapat dari asap motor,mobil dan bis...heheheh...
btw resep2nya ok banget mba..tadi malam saya coba resep brownis kukus pandan kejuu..masyaALLAH..enyaaaakkkk bgt..
Lia Wahyu
Mba Lia, makasih banget atas sarannya ya, saya ketawa-tawa bacanya. Lama-lama ini blog jadi tempat konsultasi diet dan tips langsing hahahaha. Tapi suerrr saya suka dengan komentarnya. Iya, saya sudah coba minum teh hijau cuman suka lupa jadi gak rutin, saya akan coba minum lebih rutin lagi Mba. Thanks ya! ^_^
BalasHapusbismillah..
BalasHapusgmn ga mbahas ttg pelangsingan mbak..la wong gara2 blog nya mbak ini.. saya jadi korban..heheheh..korban pembuncitan perut selama mencoba resepnya..hahahah...bercanda lo mba..pissss
warm regard
Lia Wahyu
Hahaha, sama Mba Lia. Saya padahal dah mati-matian nahan gak mencicipi tapi kalau udah jadi tetep saja gak tahan buat masukin ke mulut. Gimana mau langsing ya....hehehe
BalasHapus