Satu minggu ini seakan masalah tak henti-hentinya mendera, mulai dari rumah Pete yang baru beberapa bulan lalu selesai renovasi namun baru saja diawal musim hujan pertama telah bocor dan rembes disana-sini. Langit-langit gipsum pun tak mampu menahan derasnya air hujan yang merembes dari retakan antar dinding di atas plafon dan akibatnya fatal. Plafon pun jebol seukuran hampir satu meter dan menyisakan saya dan Tedy yang kalang kabut mencari kain pel dan segala macam kain termasuk handuk untuk menahan aliran air di lantai agar tidak menjalar kemana-mana. Ruang tamupun berubah dalam sekejap menjadi galery yang baru saja terdera gempa dengan jajaran aneka mangkok dan ember berwarna-warni.
Belum selesai dengan masalah atap bocor muncul bencana berikutnya, kamera saku andalan saya si Canon Powershot G11 ngadat! Lensanya stuck tak bergerak dan layar blank gelap. Setiap kali saya mencoba menekan tombol on off hanya perintah untuk restart yang diminta. Rasa-rasanya saya sudah kepingin meraung-raung menumpahkan air mata seember menyaingi kucuran air hujan di ruang tamu. Si imut ini adalah andalan saya untuk menangkap step demi step proses memasak di dapur dan telah menemani saya sejak JTT diciptakan. Walaupun serasa patah hati melihatnya tergolek rusak tapi apalah daya, kemampuan saya mengenai kamera nol besar. Jadi dengan terpaksa saya menggunakan kamera Tedy dan sebagaimana DSLR lainnya yang tidak saya sukai, ukurannya yang besar sangat menyulitkan untuk mengambil gambar dengan cepat dalam kondisi memasak yang hectic, penuh tepung, mentega dan bumbu. Nangshib! ^_^
Kembali ke topik utama postingan kali ini yaitu samosa. Suhu yang dingin karena hujan yang terus mengguyur Jakarta memang membuat perut mudah terasa lapar. Kalau sudah seperti ini makanan yang paling tepat untuk menemaninya apalagi kalau bukan makanan kecil yang hangat dengan rasa gurih atau manis. Dari pada capek memikirkan masalah bertubi-tubi lebih baik jika mengudap samosa saja bukan? Makanan kecil berbentuk segitiga dengan kulit yang renyah dan isi yang gurih ini sangat sedap dan menjadi pilihan tepat pelengkap teman ngobrol sambil memandangi rintik hujan dari balik jendela atau kucuran air di ruang tamu rumah Pete. ^_^ Umumnya samosa dimasak dengan cara di goreng, namun resep samosa dengan kulit pastry ini dimasak dengan cara dipanggang. Kulit pastry-nya sendiri sangat mudah dibuat, prosesnya juga cepat namun hasilnya empuk, renyah dan berlapis-lapis. Penasaran? Yuk lanjut saja.
Samosa, menurut Wikipedia, merupakan makanan kecil yang bagian dalamnya dijejali dengan aneka isian dan kemudian digoreng di dalam minyak yang banyak. Makanan ini populer di India, Asia Tenggara, Asia Tengah, Arab, Peninsula dan sebagian Afrika. Umumnya samosa berbentuk segitiga dengan kulit terbuat dari pastry berisi tumisan yang berasa gurih. Isi samosa bisa terdiri atas kentang, bawang bombay, kacang kapri, lentil, atau cincangan daging kambing dan ayam yang diberi bumbu. Bentuk dan ukurannya bisa bervariasi namun umumnya segitiga adalah bentuk umum dari samosa. Walaupun biasanya samosa dimasak dengan cara digoreng namun dibeberapa negara seperti Kazakhstan dan Kyrgyzstan, samosa selalu dimasak dengan cara dipanggang. Adonan samosa dapat berupa lapisan adonan roti yang sederhana atau adonan pastry sedangkan isi dari tradisional samosa biasanya adalah daging kambing dan bawang bombay walaupun daging sapi, ayam dan aneka keju umum digunakan.
Untuk isiannya saya melakukan modifikasi, resep aslinya kentang direbus hingga empuk baru kemudian dibumbui dan dicampur dengan bahan lainnya. Namun membayangkan isi samosa yang lembek seperti itu terdengar sama sekali tidak menarik bagi saya, jadi saya menggunakan isi kentang yang dipotong kecil-kecil dan di tumis dengan wortel, ayam dan bumbu. Namun ternyata cara ini menyulitkan saat saya hendak mengisinya ke dalam setiap lembaran kulit pastry yang imut. Potongan adonan yang kecil membuat saya tidak bisa banyak-banyak memasukkan isinya. Tekstur tumisan yang tercerai-berai juga menyulitkan untuk menutup kulit dengan rapi. Jadi untuk mempermudah pekerjaan, mungkin ada baiknya anda mengikuti resep isi samosa yang asli. Rebus dan haluskan kentang hingga menjadi adonan yang mudah di atur. ^_^
Nah, berikut ini adalah resep dan proses pembuatannya ya.
Samosa Isi Sayur dengan Kulit Renyah
Untuk 25 - 30 buah samosa
Bahan kulit pastry:
- 280 gram tepung terigu serba guna (misal Segitiga Biru)
- 1/2 sendok teh garam
- 200 gram mentega atau margarine, dinginkan hingga keras di kulkas, potong-potong ukuran kubus
- 70 - 100 ml air es
Bahan& bumbu isi:
- 150 gram dada ayam tanpa kulit yang direbus dan dicincang kasar
- 2 butir kentang ukuran sedang, potong kotak ukuran 1/2 x 1/2 cm, rendam air agar tidak berubah warna
- 1/2 butir wortel, potong kotak kecil
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1/2 butir bawang bombay, cincang kasar
- 3 butir bawang putih, cincang halus
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh pala bubuk
- 1 sendok makan bumbu kari bubuk siap pakai
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok makan gula pasir
- 510 ml kaldu bekas merebus ayam atau air biasa
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Olesan:
- 1 sendok makan susu bubuk
- 5 sendok makan air
Cara membuat:
Membuat tumisan isi
Siapkan wajan, beri minyak dan panaskan. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum dan berubah warna sedikit kecoklatan. Masukkan kentang dan wortel, tambahkan setengah air kaldu dan semua bumbu lainnya. Masak hingga air menyusut. Tambahkan sisa air kaldu, ayam rebus dan daun bawang, masak hingga kentang empuk dan kuah mengering. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Angkat dan dinginkan.
Membuat kulit pastry
Jika anda menggunakan food processor seperti yang saya lakukan, pekerjaan membuat kulit pastry ini hanya membutuhkan waktu yang singkat.
Menggunakan food processor:
Masukkan tepung terigu, garam dan setengah bagian mentega/margarine, pastikan mentega/margarine baru saja dikeluarkan dari kulkas dan keras. Proses hingga mentega/margarine berbentuk butiran-butiran sebesar kacang tanah yang berselimut tepung.
Tambahkan sisa mentega, proses hingga mentega tercampur dan menjadi butiran seukuran kedelai. Tambahkan air es melalui lubang food processor sedikit-sedikit menggunakan sendok makan, hingga adonan menjadi lembab tapi tidak lembek dan basah. Terlihat bergumpal-gumpal dan tidak lengket ketika adonan di pegang dan dipencet dengan dua ujung jari. Hentikan menambahkan air.
Jika anda menggunakan pisau pastry atau garpu maka caranya sebagai berikut:
Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan garam, aduk rata dengan spatula. Tambahkan setengah bagian mentega/margarine dingin kemudian cacah tepung dan mentega dengan pisau pastry atau garpu hingga mentega terpotong-potong dan menjadi butiran-butiran seukuran kacang tanah yang tertutup dengan tepung.
Tambahkan setengah bagian sisa mentega kemudian cacah lagi dengan garpu/pisau pastri hingga terbentuk butiran-butiran kecil yang tercerai berai dan kering. Cipratkan air es menggunakan sendok makan ke seluruh permukaan adonan sedikit demi sedikit. Dengan menggunakan spatula atau jari-jari tangan, aduk adonan hingga menjadi lembab dan bisa dikepalkan.
Adonan dianggap jadi jika menempel satu sama lain saat dikepalkan dan dijadikan satu. Jika masih ada butiran tepung yang tercerai berai tidak mau menempel, berarti adonan kurang air, tambahkan air secara hati-hati, sedikit-demi sedikit hingga adonan bisa digumpalkan.
Note: Jangan mengguyurkan air secara sekaligus dalam jumlah banyak hingga adonan menjadi lembek dan basah. Adonan yang basah menyulitkan kita untuk membentuknya.
Bagi adonan menjadi dua bagian. Kepalkan hingga menjadi bola kasar. Siapkan selembar plastic wrap di meja, letakkan adonan di atas plastik, kemudian pipihkan menjadi piringan dengan lebar sekitar 15 cm. Bungkus dengan plastik dan masukkan ke kulkas (bukan freezer) selama 15 - 20 menit.
Panaskan oven disuhu 200'C, siapkan loyang datar/baking sheet untuk memanggang kue kering, alasi loyang dengan kertas minyak. Sisihkan.
Taburi permukaan meja kerja anda dengan tepung, letakkan adonan yang telah keluar dari kulkas di meja. Gilas dengan kayu penggilas yang juga telah dilumuri tepung sebelumnya hingga tipis dengan ketebalan kurang dari 1/2 mm, cetak dengan cookie butter berbentuk bulat dengan diameter minimal 5 cm. Jika anda merasa ukurannya terlalu kecil dan menyulitkan saat mengisinya, maka gunakan cetakan bulat lainnya dengan diameter yang lebih besar.
Isi masing-masing potongan adonan dengan satu sendok teh adonan isi, tekuk menjadi setengah lingkaran, kemudian jepit bagian tepinya yang terbuka dengan menggunakan ujung garpu. Pastikan rapat sehingga tidak terbuka saat dipanggang. Lakukan hingga semua adonan kulit habis.
Jika tumisan isi masih ada, anda bisa menggunakannya sebagai lauk untuk menemani nasi. ^_^
Tata samosa di loyang, olesi permukaannya dengan campuran 1 sendok makan susu bubuk + 5 sendok makan air. Panggang selama 15 - 20 menit atau hingga permukaannya terlihat coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan santap selagi hangat. So Yummy!
Sources:
Web King Arthur Flour - Samosas with Quick Flaky Pastry
Wikipedia - Samosa
mbak endang emg teope begete.ditengah kesibukan kerja n masaknya masih sempet aplot resep dengan penjelasan n gambar2 super detil..jadi makin sering mampir kesini, banyak inspirasi.. semangat ya mbak biar rumahnya pada bocor.sama di Badak juga nih, heboh klo ujan deras bocor sana sini, xixixi :D
BalasHapusHai Mba Anita, hehehe saya suka bingung juga, saya sebenarnya sibuk kerja atau sibuk masak ya.... soalnya suka banget nyoba2 resep. Senin kemarin perbaikan kebocoran kelar, tapi hiiiksss tadi malam di langit2 pas di atas kepala tempat tidur saya menetes lagi air hujannn. Tobat! Pusiiingg...^_^
BalasHapusLapooorrrrr.... Mba Endang, kemarin saya membuat samosa ini, tapi berhubung di dapur tidak lengkap bumbu untuk isian, sehingga isiannya jadi hasil modifikasi saya seadanya bahan :). Untuk kulit samosa saya mengikuti resep yang ada dengan berat bahan sesuai. Tidak memakai mentega,tapi full margarin. Saya campurkan margarin beku ke adonan tepung dan dihaluskan menggunakan garpu (ga punya food processor mba..). Lalu setelah butir margarin-tepung menyatu, saya tambahkan air dingin secukupnya dan simpan di kulkas. Nah setelah keluar kulkas (saya simpan 15 menit) adonan tersebut susah dicetak,lengket dengan plastik alas walau sudah banyak ditabur tepung, cenderung margarinnya membuat lapisan tipis di plastik alas yang saya gunakan untuk menggilas dan mencetak adonan. Apakah memang adonannya itu lengket dan susah dicetak? Dan hasil akhirnya adalah adonan kulit samosa sukses menjadi kulit pie setelah dioven,hihihihi..... Salah dimana ya Mba Endang? Jadi ga ada lapisan sama sekali, padahal saya membayangkan memakan samosa yang berlapis,hixx3.. Untuk pie termasuk pie yang renyah tapi rapuh. Tetep enak sih, hanya tidak sesuai harapan saya..... hehe... Mohon dikoreksi Mba.. Terima kasih :)
BalasHapusPhoenix
Halo Jeng, hehehhe....kalo lengket berarti adonan terlalu banyak air. Suerrr.. airnya kasih sedikit saja, takaran air diatas adalah kira2 antara 70-100 ml tapi dalam pelaksanannya tergantung adonan saat dibuat. Saya pernah juga bikin kebanyakan air dan jadinya adalah kulit pie yang solid bukan flaky. Point penting: mentega /margarine dingin dan keras, jangan mencacah mentega hingga hancur, biarkan butiran2 agar besar minimal sebesar kedelai atau kacang tanah, lebih besar sedikit gpp. Tambahkan air dikit2 saja hanya agar adonan mau menggumpal saja dan bukan basah. Kalau ini dituruti niscaya adonan gak lengket sama sekali dan sangat mudah bekerja sama. Selamat mencoba ya!
Hapuswaahhhhh.......... aku cacahnya semangat 45 sampe margarinya itu ancur berkeping-keping. hihihi...
BalasHapusOk mba Endang,next aku lapor lagi ya klo mencoba samosa lagi. Untung pienya masih OK,hihi,jadi ga sia2 kerja keras bentuk adonan yang susahnya ampun2.
Makasih ya Mba Endang. Siap siap terima laporanku yang lainnya ya :). Aku suka banget dengan blogmu ini.
Salam Manis,
Phoenix
Wakakak, pantesan gak flaky. Teorinya begini, butiran mentega yang terperangkap di tepung ketika terkena panas oven akan meleleh sehingga terbentuk ruang kosong antar tepung membuat teksturnya menjadi remah dan berlapis. Lah kalo menteganya hancur lumat kan jadi menyatu sama tepung, ketika meleleh tidak ada ruang kosong terbentuk hehehe. Gpp, saya juga berkali2 gagal kok, cuman modal nekat sama terus berusaha memperbaiki teknik. Moga berhasil ya! Semangat!
Hapusthx unt share resep ini,bagaimana klo aku pk kulit pastrynya yg udah jadi mksdnya beli,apa akan mempengaruhi rasanya?
BalasHapusHalo Mba, sama saja rasaya ya, bisa pakai kulit pastry instan ya
HapusKlo buat kulit samosa untk stock gimana cara nya
BalasHapushalo mba, sampai sekarang saya belum bisa membuat kulit samosa sendiri ya, karena kulit samosa harus sangat tipis sekali supaya bisa crispy kala digoreng. saya biasa pakai kulit spring roll siap pakai ya, dan bisa dibekukan di freezer
Hapus