Daun ubi jalar rebus yang dicocol dengan sambal berambang asem? Hmm, setiap kali saya teringat dengan menu satu ini maka air liur saya kontan menetes dan pikiran saya langsung melayang ke Paron, kampung halaman, dan almarhum Kakek saya. Makanan ini sangat sederhana namun mampu membangkitkan nafsu makan, terutama bagi para penggemar rerumputan hijau dan sambal pedas seperti saya. Kakek saya, dari pihak Bapak, kami memanggilnya dengan Mbah Lanang, selalu memesan untuk dimasakkan masakan ini semasa hidupnya. Disantap dengan nasi panas segunung dan ditemani dengan tempe atau tahu goreng dan ikan peda bakar, maka jangan berharap program diet anda akan sukses. Karena nasi sepiring tidak akan pernah, tidak akan pernah cukup untuk menghargai kelezatannya. Bagi saya tentunya. ^_^
Daun ubi jalar yang harganya murah meriah di Paron, bahkan cenderung tidak dihargai sama sekali, ketika dikukus atau dimasak memiliki tekstur mirip seperti kangkung. Slimy, alias licin sedikit berlendir. Karena itu ketepatan waktu saat memasaknya memegang peranan penting. Terlalu lama memasaknya walau sedikit saja maka si daun akan lembek, sangat berlendir dan sama sekali tidak layak santap. Selain dikukus atau direbus dan disantap dengan sambal, daun ini juga lezat untuk dimasak sayur asam ala Jawa bersama dengan tauge kedelai dan krai, yang ini adalah buah sejenis ketimun yang banyak diperjual belikan di Jawa, berwarna hijau gelap dengan motif garis-garis dipermukaan kulitnya. Krai yang lebih keras teksturnya dibandingkan ketimun, memang umumnya dikonsumsi dengan cara dikukus atau di olah menjadi salah satu bahan sayuran.
Daun ubi jalar (Ipomoea batatas), memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang sangat rendah. Daun ini merupakan sumber yang baik untuk protein, kalsium, niasin, dan besi. Selain itu, daun ubi jalar kaya akan serat makanan, vitamin A, vitamin C, thiamin, riboflavin, vitamin B6, folat, magnesium, fosfor, potasium, dan mangan. Kandungan proteinnya ini mampu membantu untuk mengurangi kasus kekurangan gizi di beberapa daerah, selain itu daun ini juga dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asma, akibat gigitan serangga, luka bakar, katarak, diare, demam, mual-mual, gangguan lambung dan bahkan tumor.
Manfaat tambahan lainnya, daun ubi jalar juga digunakan untuk pengobatan anemia dan penyakit yang berhubungan dengan gejala kekurangan darah sejenisnya. Dengan segudang manfaat daun ubi jalar, sayang rasanya jika kita tidak mencoba untuk memasukkannya ke dalam salah satu sayuran yang layak untuk dikonsumsi di rumah. Bagi saya sendiri, setelah menyantap daun-daun hijau yang kaya gizi, mineral dan antioksidan ini, maka tidak ada lagi yang namanya sembelit. Urusan ke belakang menjadi lancar dan tuntas. ^_^
Walaupun lezat diolah menjadi sayuran atau tumis, namun mengukus dan mencocolnya ke sambal berambang asem yang terasa pedas, asam, manis dan asin ini menurut saya paling mantap untuk menikmati si daun. Bumbu sambal ala Nenek saya ini sangat sederhana namun lezatnya luar biasa. Namun saran saya, setelah menyantapnya sikat gigi anda segera karena aroma bawang merah (berambang) mentah di sambal mungkin akan cukup menganggu lawan bicara anda. Yuk kita lihat resepnya.
Sambal Berambang Asem dan Daun Ubi Jalar
Resep diadaptasikan dari alm. Nenek saya
Bahan:
- 2 ikat daun ubi jalar
Bahan & bumbu sambal berambang asem:
- 5 butir bawang merah
- 2 sendok makan asam Jawa, rendam dengan 5 sendok makan air panas. Remas-remas hingga kental
- 3 butir cabai merah keriting
- 5 butir cabai rawit (ganti dengan cabai merah keriting jika tidak ingin pedas)
- 2 sendok teh terasi yang telah dibakar
- 2 1/2 sendok makan gula pasir
- 1/4 sendok teh kaldu bubuk
- 1/4 sendok teh garam (skip jika sambal telah terasa asin dari terasi dan kaldu bubuk)
Cara membuat:
Siangi daun ubi jalar, ambil bagian daun dan pucuk muda, buang batang yang keras. Cuci bersih dan kukus sebentar saja. Daun ubi jalar mudah lunak seperti kangkung dan bayam, jadi hati-hati saat memasaknya.
Tidak memakan waktu lama, cukup 5 menit dalam air mendidih untuk membuatnya lunak. Tiriskan dan siram daun dengan air dingin agar panas air rebusan tidak membuat daun semakin lunak. Peras kuat-kuat.
Membuat sambal:
Haluskan semua bahan, kecuali asam Jawa dan garam. Tuangkan air asam dan aduk rata. Cicipi rasanya jika kurang asin tambahkan garam. Sambal ini harus terasa asam, asin dan manis.
Nah sekarang anda tinggal menyantapnya. Bisa dengan langsung mencocolnya begitu saja ke sambal dan menikmatinya dengan nasi panas atau ingin cara penyajian yang lebih menarik seperti yang saya lakukan?
Gulung daun dengan sushi mat (bambu penggulung sushi) yang telah dialasi dengan selembar plastik. Peras kuat-kuat hingga daun membentuk satu gulungan panjang yang padat. Potong-potong daun dan sajikan dengan sambalnya. Mantap.
Dan jika mulut anda terbakar sensasi pedas maka dinginkan dengan potongan melon yang segar. Its truly so yummy! ^_^
Sources:
ini benar2 makanan penggugah selera, mamaku sering buatin buat aku...hmmmmmm mantafffff
BalasHapusYep, gak pernah bosan dan gagal membangkitkan selera heheh. Sama dong!!! ^_^
Hapus1 bulan terakhir ini, aku mencoba makan daun ubi, awalnya aneh lama kelamaan enak juga, seperti daun kangkung. biasanya oleh ibu, daun ubi direbus dan kami memakannya dengan sambal bawang putih plus cabe merah, enak banget. makasih mbak utk infonya bahwa ternyata daun ubi berkhasiat bagi penderita asma dan anemia (yg memang aku derita). ibu menghidangkan daun ubi berawal dari cerita tetangga yg mengatakan daun ubi ini ampuh utk menurunkan kolesterol dan darah tinggi. tks mbak u resepnya, boleh nih sesekali dicoba, hehe. -Ona-
BalasHapusHalo Mba Ona, thanks atas komentar dan sharingnya ya, hehehe wah boleh jugak tuh sambal bawangnya. Pasti sedap. saya soalnya penggemar sambal bawang tingkat tinggi heheehe.
Hapushaii
BalasHapusselamat ya mba kamu pemenang voucher dari kontes blog pasang peta streetdirectory...
Semangat berbagi
tebar Inspirasi
Halo Mas Adang, salam kenal dan thanks atas komentarnya. Iya nih, seneng banget jadi pemenang pasang peta streetdirectory. Sering-sering saja nih ada lomba buat blogger seperti ini, jadi semangat ngeblog hehehe. Sukses selalu!
HapusSalam Kenal juga... oh ya salam kenal ... saya follow ya... hMmm,,mantap kayaknya kalau kekantor sekalian ambil hadiah vouchernya, bawa sambal brambang asem..hehehe
HapusOh ya, kapan rencana ngambilnya mba? jangan lupa kontak dulu no yang tertera di email ya.
Halo Mas Adang, hehehhe saya sudah ambil hadiahnya kok hari ini. Ketemu sama Mba Rosrita. Thanks ya! Sukses untuk streetdirectory dan semoga event bagi2 hadiahnya makin seru ^_^
HapusOke...Mba,..event perode 2 sudah ada.. kayaknya ini cocok banget asma mba..
Hapusberkunjung dan di tunggu partisipasinya..
Mantap! Thanks Mas Adang, moga saya bisa ikut berpartisipasi.
Hapusduuuhhh....emang deh brambang asem nggak ada matinya. Kalo mudik ke Solo saya juga nyari brambang asem plus gembus bacem sebagai pendamping. Ya ampun mb Endang, saya langsung ngeces beneran. Di Ciledug saya belum ketemu daun ubi nih...
BalasHapusHai Mba Rina, hahahah iya neh ini sambal mantap banget, sayang memang daun ubi jalar susah bener nyarinya di jakarta. Ini juga kadang2 ada di supermarket tapi sering2 ya gak ada hehee. Waduh gembus bacemnya gak nahan mbaaaaa... ngeces juga.
Hapusdulu dikampung ini juga jd memu favorit mba, mantaplah pokoknya, tapi mungkin krn terlalu pedes (plus asemnya) atau kebanyakan makan jadinya bolak ballik kebelakang hehe,
BalasHapushuhuhu pengen makan ini tapi disini susah nyari daun ubinya
o iya mba tambahan biasanya kalo ibu brambangnya dibakar juga jadi ga terlalu menyolok
BalasHapusWaaak, iya Mba Eko, berambangnya di bakar dulu lebih mantapppppp. Hadeuuhhh lain kali saya bakar deh, makan pakai daun kangkung saja kalau daun ubinya susah di cari. Thanks ya Mba atas sharingnya. Sukses selalu.
HapusI'm really inspired along with your writing talents as neatly as with the structure on your weblog. Is that this a paid subject or did you customize it yourself? Either way stay up the excellent quality writing, it's uncommon to see a nice weblog like this one these days..
BalasHapusmy site - last minute bungalow
Hi, thanks for your comment on this blog. Well, I customize this blog by myself using all creativity that I have and wrote everything that cross in my mind, hope the readers not get bored with my stories. Thanks again and nice to know u.
Hapuscocok......, tambahan nih untuk daun ubi jalar cilembu dijamin paling ciamik,tidak ada bau 'langu' seperti ketela jenis lainnya (empuk dan gurih),karena cilembu jauh, anda bisa beli umbinya dan ditanam dipekarangan,susah berumbi karena bukan daerah endemiknya tapi daunnya subuuur......,kalau gak dapet ambil dipekarangan saya di tuban gratisss
BalasHapussaya juga pecinta daun ubi mbak, saking sukanya sampe2 saya nanam sendiri di belakang rumah, karena nyari di pasar ciganjur sussaaahh...
BalasHapusbiasanya saya kasih sambel rujak mbak, di daerah asal saya pati dikenal dg istilah cemeding godong telo rambat.
enak..enak..enak...
lain kali saya coba brambang asemnya aaahh...
hai Mba Noor, saya belum nanam Mba, baru sebatas bercita2 wakakka. Padahal gampang banget ya, di kampung2, dibiarin begitu saja tumbuh. Wah saya maniak banget sama sayur ini, pakai sambel rujak enak, atau brambang asem sedeepp. hehehe
HapusOk. saya suka makan sayur daun ubi jalar yang terasa segar beraroma bumbu kunci, seperti masakan ibu jaman dulu. Bagaimana ya cara membuatnya?
BalasHapusHalo, saya rasa bumbu sama seperti sayur bening ya, hanya ditambahkan temu kunci saja. Bumbu sayur bening: bawang merah, bawang putih, lengkuas, salam, temu kunci, gula, garam, penyedap jika suka.
HapusHalo salam kenal Mba Endang....aq seneng bgt lho nemuin link ini, benar - benar menginspirasi aq yang gag suka masak untuk mulai belajar. Btw, aq minta resep masakan dari daun pepaya berikut tips menghilangkan rasa pahitnya dunk Mba....
BalasHapusHalo Mba Dwi, salam kenal jg ya, thanks sharingnya disini. Tips menghilangkan pahit daun pepaya ini saya ambil dari saran Ibu dan tante saya yang maniak daun pepaya wakkaka:
Hapus1. Campur dengan daun singkong/daun beluntas saat direbus, daun singkong lebih banyak dibanding daun pepaya hehehhe
2. Sebelum direbus diremas2 dulu dengan garam sampai layu dan cuci bersih baru daun direbus
3. Saat merebus masukkan juga sebongkah batu bata atau arang kayu ke dalam air rebusan, kemudian setelah matang daun dicuci, batu bata/arang menyerap pahit
4. pakai baking powder, 2 sendok teh saat merebus, selain membuat daun tetap hijau juga menghilangkan pahit
terima kasih bayak tryata di internet yari2 info yg diharapkan ada contoya daun ubi yg koyoya makanan kampungan subchanaulloh semoga info ya berkah bagi masarakat bayak amin
BalasHapusHalo Mba, thanks yaaa, senang postingannya bermanfaat ^_^
HapusHai mb endang...kangen dengan sambel brambang asem. Makanan ini jg favorit almarhum bapak, saat musim hujan, dingin seperti sekarang aku dan bapak pernah dengan lahap makan nasi dan sambel ini. Makasih ya mbak untuk resepnya karna telah mengobati rinduku untuk bapak tercinta. Sri
BalasHapushai mba sri, yep sambal ini favorit saya bangett, pakai kangkung rebus enak enak enak waah kemecer banget jadinya heheheh
HapusPake daun ubi cilembu bisa bu? Bntuk daunnya spt bintang (daun singkong) Soalnya iseng2 ditanam di halaman rumah n merambat byk kyk kangkung. Biasanya utk makanan ikan gurame, blm pernah dipake buat masak.
BalasHapusbisa ya Mb Rahmi, pakai jenis daun ubi jalar apapun oke ya.
Hapusmbak, kalau misal mau dibuat tumis ky tumis kangkung, harus dikukus juga kah ?
BalasHapussoale mirip banget ky plecing kangkung kalau tak kasih sambal plecing mbak.
kebetulan di sini buanyak and murmer
Halo Mb, kalau mau ditumis tidak perlu dikukus ya, langsung saja tumis seperti kita membuat tumis kangkung umumnya ya
HapusPake gula jawa lebih mantap mbak.. Jdi pengganti gula pasir.. Tekstur sambalnya jdi agak lengket tp enaaaaak.. Resep dri ibu saya gt..
BalasHapusthanks ya mba Devi, yep pakai gula merah lebih sedap ya.
Hapus