Lama tidak mencoba cake kukus, akhirnya hari minggu kemarin saya pun menguatkan hati untuk terjun ke dapur mewujudkannya. Kali ini saya kepincut dengan cake kukus dari Malaysia bernama Ma Lai Gao. Cake ini sebenarnya hampir mirip dengan versi Hongkongnya yang pernah saya posting di lemon cheese steamed cake, bedanya tentu saja dari sisi bahan, proses pembuatan dan rasanya. Ma lai gao atau Malay cake merupakan kombinasi dari cake kukus China (Chinese steamed cake) dengan cake sarang semut Malaysia (Malay honeycomb cake) atau yang biasa dikenal dengan nama cake karamel di Indonesia. Seperti kita ketahui Malaysia merupakan negara dengan multi ras sehingga secara tidak langsung aneka budaya dari berbagai negara dan ras ini juga memberikan pengaruh pada cita rasa masakan yang ada serta menciptakan jenis masakan baru di dalam masyarakat.
Cake ini memiliki tekstur yang sangat lembut di bagian atasnya sementara bagian dasarnya berlubang-lubang seperti sarang semut atau seperti pada martabak manis. Ma lai gao yang saya hasilkan tentu saja tidak secantik resep aslinya, selain bagian dasar kurang membentuk sarang juga warna hijaunya terpecah antara bagian atas yang berwarna kecoklatan dengan bagian dasar yang berwarna hijau pekat. Sepertinya pewarna hijau yang saya pakai kehilangan warnanya pada bagian cake yang mengembang. ^_^
Selain aroma dan rasa pandan seperti yang saya buat kali ini, rasa lainnya yang umum dijumpai adalah gula merah. Jika anda berminat untuk membuat versi gula merah maka skip saja essence pandan dan gantikan gula pasir yang digunakan di dalam resep dengan gula merah sebanyak 250 gram. Kunci pada pembuatan cake ini adalah starter yang didiamkan selama semalam dan adonan yang didiamkan di loyang selama 2 jam. Saat didiamkan, adonan akan mengeluarkan gelembung sehingga meninggalkan lorong-lorong seperti sarang semut. Jika adonan kurang lama didiamkan di loyang maka tekstur sarang semut kurang terbentuk.
Saya akui membuat cake kukus ini terbilang sedikit ribet dan memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan cake umumnya. Saya yang biasanya kurang sabar jika harus menunggu adonan yang perlu diistirahatkan beberapa jam, kali ini rela untuk tidak mengutak-atik adonan selama semalaman. Teringat dengan cerita Chanti, teman saya di Aceh yang memberikan tips membuat martabak Bangka, dimana adonan didiamkan selama semalam maka kali ini saya pun melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah cake yang lembut pada bagian atasnya, padat dan agak bersarang di bagian dasarnya.
Anda tertarik untuk mencoba membuatnya? Cake ini lezat dan lembut, dan pendapat saya ini tentu saja didukung oleh rekan-rekan saya di kantor yang seperti biasa setia menjadi tester kue percobaan saya. ^_^
Siapkan mangkuk, masukkan air hangat dan ragi instan ke dalamnya. Aduk hingga ragi larut dan diamkan selama 10 menit. Tambahkan gula pasir dan tepung terigu, uleni menggunakan tangan hingga terbentuk gumpalan adonan yang kasar. Tutup mangkuk dengan plastic wrap dan diamkan selama 12 jam. Yep, 12 jam. Selamat ya ^_^
Setelah 12 jam, siapkan mangkuk besar. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, tepung custard, gula pasir, baking powder dan baking soda, aduk rata. Potong-potong starter menggunakan jari tangan hingga menjadi ukuran kecil, masukkan ke dalam campuran tepung. Tujuan kita memotong-motong starter adalah agar mudah ketika mencampurkannya dengan campuran tepung.
Menggunakan tangan, aduk dan uleni campuran starter dan tepung, proses ini cukup sulit mengingat campuran tepung dan gula yang kering dan starter yang keras. Lakukan proses ini dengan sabar dan perlahan, lambat laun campuran akan menjadi lembab dan mudah tercampur dengan baik. Lakukan proses ini hingga semua bahan tercampur baik.
Tambahkan telur dan minyak goreng kocok adonan menggunakan mikser dengan speed paling rendah hingga menjadi halus dan tercampur baik. Pada kondisi ini adonan akan membentuk gumpalan-gumpalan yang sulit hancur, karena adonan masih membentuk gumpalan maka adonan lantas saya saring menggunakan saringan kawat dengan lubang-lubang yang agak besar, tekan-tekan adonan di saringan dengan sendok sehingga adonan menjadi halus.
Tutup permukaan mangkuk dengan plastic wrap dan diamkan adonan selama 2 - 3 jam hingga adonan mengembang dan membentuk gelembung-gelembung halus.
Siapkan loyang bulat diameter 23 cm atau bisa juga menggunakan loyang segi empat. Olesi dengan margarine dan alasi permukaannya dengan kertas baking. Olesi permukaan kertas dengan margarine. Tuangkan adonan ke dalam loyang dan istirahatkan kembali selama 1 jam.
Kukus adonan di dalam dandang kukusan yang telah dipanaskan sebelumnya menggunakan api besar. Tutup permukaan kukusan dengan kain bersih yang menyerap air. Kukus selama 45 menit. Jangan buka penutup kukusan selama cake di kukus.
Jika cake telah matang, keluarkan dari kukusan, lepaskan dari loyang. Potong-potong dan siap disajikan. Yummy!
Source:
Blog My Little Space - Traditional Ma Lai Gao @ Malay Cake
hhmm.. nampak sedaap rasanya :)
BalasHapusNyummy...
thanks ya, moga suka ya
HapusMbak endang saya penggemar baru blog mbak.
BalasHapusTerimakasih krna mau sharing dan saya liat ada 'dialog' disini ga sekedar monolog dari pembaca.
Mbak sebenarnya fungsi susu di kue ini apa ya?
Soalnya saya alergi susu.
Makasih lagi mbak endang
halo mba, salam kenal dan thanks ya sudah bersedia singgah di jtt
Hapussusu umumnya di cake berfungsi untuk membuat lembut tekstur dan membuat rasanya lebih enak ya