Ketika kebanyakan anda mungkin menghabiskan buka puasa hari pertama di rumah bersama keluarga, maka saya berdua teman saya, Sintya, justru sibuk keluyuran di Plaza Semanggi. Hari Sabtu, malam Minggu, jalanan yang biasanya macet kini berubah lengang. Plaza Semanggi yang selalu ramai dengan pengunjungnya kini terlihat lebih sepi dibandingkan hari biasa. Awalnya kami berniat untuk berbuka puasa di roof top Plaza, salah satu restoran andalan, Ratja Ketjil, tiba-tiba selama Ramadan menerapkan sistem paket per orang minimal harus makan setara dengan delapan puluh ribu rupiah. Wah, sayangnya saya dan Sintya tidak begitu bernafsu untuk makan hingga segitu banyaknya, di kepala saya justru sejak siang telah membayangkan bergalon-galon Thai tea ala Hanamasa yang alamak laziz-nya. Rasanya terlalu berat di tanggal tua begini makan berdua harus menghabiskan seratus enam puluh ribu rupiah. Alhasil, buku menu pun kami kembalikan dan kami melenggang keluar dari restoran dengan senyum manis. ^_^
Nah, di hari kedua puasa ini saya justru semangat untuk berakrobat di dapur. Sebagaimana solgan terkenal di bulan puasa, "berbukalah dengan yang manis" maka kali ini saya pun membuat bubur mutiara dengan talas yang legit, manis dan sedap ini. Hmm, perfect! Talasnya sih sudah lama bertengger di dapur, konon menurut All Fresh, toko buah tempat saya membelinya, namanya adalah kimpul atau talas Belitung. Well, jenis yang ini memang berbeda dengan talas Bogor yang ukurannya jumbo, namun untuk rasa sama saja dan bisa saling menggantikan. Di kampung halaman tercinta, Paron, kami umum mengkonsumsi kimpul seperti ini, ibu saya biasanya suka mengukusnya dengan sedikit garam hingga empuk dan mantap di jadikan nyamikan saat di siang hari.
Ide talas dan bubur mutiara ini sebenarnya saya contek dari pedagang makanan di Mall Ambassador. Saya sempat membelinya dan tertipu berat karena ternyata bukan talas yang digunakan seperti judul yang tertera di wadahnya tetapi ubi jalar. Ubi jalar atau singkong tentu saja bisa dipakai menggantikan talas hanya saja menurut saya untuk rasa dan legitnya maka talas tidak ada duanya. Membuat camilan manis ini sangat mudah sekali dan tentu saja nikmat untuk menemani berbuka puasa anda bersama keluarga. So, apalagi yang harus saya ucapkan kecuali, "Selamat menunaikan ibadah puasa dan jangan lupa berbukalah dengan yang manis". ^_^
Berikut resepnya ya.
Bubur Mutiara & Talas
Resep hasil modifikasi sendiri
Bahan:
- 3 buah talas, berat 200 gram, potong kubus
- 1 pack sagu mutiara, berat 200 gram
- 200 ml santan kental (saya pakai Kara)
- 1 1/2 liter air
- 150 gram gula pasir (sesuaikan dengan selera anda dan bisa menggunakan gula Jawa seluruhnya)
- 50 gram gula Jawa
- 2 lembar daun pandan
- 1/2 sendok teh garam
Cara membuat:
Siapkan panci, beri sekitar 2 liter air, rebus hingga mendidih. Masukkan sagu mutiara, rebus hingga sagu berubah menjadi transaparan, tidak ada titik putih di tengahnya. Jika air habis dan sagu belum matang, tambahkan air dan teruskan merebus hingga matang. Tiriskan sagu dan siram dengan air dingin. Sisihkan.
Siapkan panci, beri 1 1/2 liter air dan daun pandan. Rebus hingga mendidih, masukkan talas yang telah dipotong-potong. Rebus hingga talas lunak. Buang daun pandan.
Masukkan sagu mutiara, gula, garam dan santan. Masak dengan api kecil hingga mendidih. Aduk selama di masak agar santan tidak pecah. Matikan api, angkat dan sajikan.
Yummy!
terima kasih untuk info nya gan, talas memang tiada dua nya,,,
BalasHapusselain ubi jalar dan talas apa saja bisa di jadikan campuran dengan bubur mutiara tersebut?
Waduh disini gak ada juragannya bro ^_^. pakai pisang atau candil juga oke ya
Hapushai mbak, share dong gimana cara mengolah talas.. katanya kalo salah diolah bisa bikin gatal.. harusnya dicuci atau ga ? ada yg bilang jangan dicuci spy gatal.. tapi kok saya ga pede kalo ga dicuci.. thanks, mbak
BalasHapushai mba maria, mungkin jenis talasnnya ya, saya suka beli talas bogor yang besar itu dan so far gak pernah gatal.
Hapusuntuk mengurangi gatal, cuci dengan garam mba dan harus dimasak dengan suhu tinggi hingga benar2 matang ya.
Mbak Endang, kalau resep ini dimasak pakai slow cooker, bisa kan?
BalasHapusyep, bisa ya mba Kris.
Hapuskalau di tempat saya namanya gothe atau enthik mbak endang.satu kilo 2 ribu rupiah,di perkedel atau di kukus aja juga enak banget mbak.
BalasHapusyep, di paron dulu Ibu saya suka beli gothe mba, kecil2, pulen dan sedap! dibikin perkedel juga enak ya hehhehe
HapusMb bisa kasih tips agar mutiaranya tdk hancur saat dimasak?
BalasHapusstandar saja mba, hanya direbus sampai matang kemudian cepat2 ditiriskan dan siram dengan air dingin atau air es.
HapusUdah coba bikin nih makasi yaa resepnya. Enak bgt ya rasanya kayak kolak. Kalo saya lebih suka disajikan dingin2 dr kulkas😋
BalasHapusWah iyaa, dingin lebih maknyuss Mba. thanks yaa
Hapus