Jeda ngeblog hampir dua bulan? Fuiih, sepertinya cukup sudah saya bermalas-malasan. Sejuta alasan bisa saya sebutkan untuk menutupi 'alasan' yang sebenarnya. Alasan yang membuat Just Try & Taste tidak memiliki postingan baru sejak Juli 2012. Mulai dari kesibukan kantor yang memang meningkat beberapa bulan ini hingga masalah pribadi yang menyita waktu dan tenaga. Namun di antara semuanya, saya akui, rasa malas saya lah yang sebenarnya menjadi biang keroknya. Karena jika saja, jika saja saya bersedia meluangkan waktu dua jam sehari, fokus di depan laptop maka blog pun bisa ter-update minimal dua kali seminggu.
Jepretan aneka masakan dan makanan yang saya santap di resto pun menggunung di kamera mungil saya menunggu jadwal tayang tiba. Bahkan kegiatan sederhana seperti memindahkan dan mensortir gambar pun enggan saya lakukan. God, betapa malasnya saya! Berulangkali kata-kata itu saya teriakkan - dalam hati tentunya - berharap mampu menghipnotis otak, tangan dan kaki saya untuk bergerak dan bekerja. Namun pucak pencapaian terbesar saya mengupdate blog hanyalah duduk di meja kerja, menatap kosong ke layar dan tidak tahu harus memulai dari mana. Hingga kata-kata bijak dari Lao Tzu yang saya kutip di atas pun menginspirasi saya (Lao Tzu adalah seorang ahli filsafat China yang sangat terkenal dan juga pendiri Taoisme). Yep, bagaimana blog ini bisa berkembang sesuai impian saya jika sebuah langkah kecil seperti menulis beberapa paragraph saja enggan saya lakukan? ^_^
Jadi, minggu ini, langkah kecil yang saya lakukan adalah menyuntikkan postingan sederhana ke blog dengan satu menu murah meriah, mudah dibuat, tapi sehat dan lezat. Please, jangan mencibirkan bibir dulu ke saya, karena saya berharap postingan sederhana ini benar-benar menjadi awal langkah saya menuju ribuan langkah selanjutnya dalam petualangan berblogging ria. Hmm, yakin?
Tentu saja tidak ada yang terlalu istimewa dalam masakan ini kecuali saya menggunakan jamur yang berbeda dari yang biasa saya konsumsi. Minggu lalu ketika saya berkunjung ke salah satu supermarket Korea di daerah Melawai, saya melihat jamur ukuran besar ini di salah satu rak sayuran. King oyster mushroom namanya, sebenarnya jamur ini masih satu keluarga dengan jamur tiram yang umum kita jumpai di pasar. Jika biasanya jamur tiram memiliki payung pipih yang lebar dengan tangkai yang ramping, maka king oyster ini memiliki tangkai besar, gemuk dan panjang dengan payung yang tebal dan tidak terlalu lebar. Untuk rasa, tidak berbeda dengan jamur tiram umumnya. Bok choi yang segar serta crispy, bawang putih nan harum, sangat pas untuk menemani jamur tiram yang lembut. Lezat, mudah, cepat, murah meriah dan sehat.
Okeh, berikut ini resepnya ya.
Untuk 2 porsi
Bahan:
- 2 batang bok choi atau pak choi, pisahkan setiap helai daun dengan batang tengahnya. Cuci bersih dengan air mengalir karena lumpur dan pasir seringkali melekat di setiap helainya.
- 2 batang jamur king oyster, iris tipis. Atau bisa diganti dengan jamur tiram biasa, atau jamur lainnya seperti jamur merang atau jamur kuping
- 1 batang daun bawang, rajang kasar
Bumbu:
- 3 butir bawang putih, cincang halus
- 1 ruas jahe, cincang halus
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- minyak untuk menumis
Cara membuat:
Siapkan wajan, tuangkan 1 sendok makan minyak. Panaskan. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan bok choi dan setengah gelas air. Aduk-aduk dan tutup wajan. Masak hingga sayuran layu.
Tambahkan garam, merica bubuk, dan kaldu bubuk. Aduk rata. Masak hingga batang bok choi yang tebal menjadi empuk. Tambahkan jamur, aduk rata.
Masak hingga semua bahan matang. Tidak memerlukan waktu lama untuk memasak jamur, jika telah empuk, segera matikan api kompor. Cicipi rasanya dan sajikan di piring saji.
Tumis ini lezat menemani nasi hangat dengan lauk ikan atau ayam. Yummy!
Sources:
Wikipedia - Lao Tzu
Wikipedia - Pleurotus
Ayo semangat mbak, sayang banget blog sebagus ini terbengkalai terlalu lama....
BalasHapusSippp thanks ya! Saya juga sedang berusaha keras supaya terus semangat mengupdate blog ^_^
Hapusikliatannya kayak scallop ya mbak.....
BalasHapuskbetulan lg cari2 resep stir fry and akhirnya nyampe dsn...
Yep, tampilannya mirip scallop tapi rasa jamur waakakaka.
HapusPunya pok choy...bingung mau diapain.iseng gugling malem2.trus nemu resep di blog mb.langsung capcus ke dapur.krn sempet masaknya malem :D tp bhubung g ada kaldu jd aq ganti sm saus tiram n minyak wijen.lauknya aq bikin ikan goreng crispy
BalasHapusYummmmmm Thx for sharing this recipe mb...
Btw klo urusan males nulis...tmasuk blog, byk tmnnya mb Hihihiiiii
hai Mba Mauly, waduh itu lauk bikin saya ngeces. Nasi hangat, tumis sayur, ikan goreng waaaak, laper saya sekarang bayanginnya heheheh. Sindrom malas nulis memang susah nih wakakkak. Thanks ya Mba sharingnya. ^_^
HapusSemalam saya baru nemu jamur king oyster, terus googling resep ketemu blog ini, siang ini dicobain deh resepnya,makasih ya..
BalasHapusHai, halo,silahkan, thanks sharingnya. Moga suka ya ^_^
HapusMba, pok choibitu kesukaan saya.mo ditumis, direbus doang, disup tp enak semua...kadang sering taktambahi cabecrawit iris biar pedes2 gimana gitu.hehe.
BalasHapusWah sama dong, saya juga suka banget dibandingkan sawi ya. Teksturnya lebih kres2. enak buat sup dan campuran mie rebus. Thanks sharngnya ya! ^_^
HapusMba Endang..makasih resep tumisannya. Simple dan enak. Jamurnya saya ganti dengan jamur shimeji.
BalasHapusthanks mba Diah sharingnya ya, senang resepnya disuka ^_^
Hapus