Pertama kali saat teman saya, Said, yang asli Iran namun berkebangsaan Swedia menyatakan hendak mempraktekkan salah satu masakan khas dari negara Ibunya, saya bersorak riang. Kapan lagi saya bisa mendapatkan kesempatan melihat dan mencicipi langsung masakan ala Persia bukan? Jadi, beberapa waktu yang lalu dengan antusias saya pun menemaninya berbelanja bahan-bahan di Carefour. Namun ketika teman saya ini meraih segepok besar batang seledri, sayapun mengerutkan kening, dan tatkala dia meraih segepok daun seledri berikutnya maka kerutan di kening saya pun semakin dalam.
Cukup dengan menatap mimik muka saya yang penuh tanda tanya besar dan luber dengan keraguan telah membuat Said tahu apa yang bergejolak di kepala saya. "Tenang, masakan ini umum dihidangkan oleh keluarga di Iran, tumis daging dengan seledri". Hmm, penjelasannya sama sekali tidak meyakinkan saya. Di Indonesia, daun seledri umumnya dipakai hanya sebagai pengharum masakan, itupun dalam porsi yang sedikit, namun melihat Said memasukkan dua ikat besar seledri ke dalam keranjang belanja membuat saya yakin kali ini si seledri akan menjadi salah satu bahan utama mendampingi sang daging sapi. Anda penasaran? Yuk lanjut... ^_^
Ada dua jenis seledri yang kami beli hari itu, yang pertama adalah seledri dengan batang yang besar dan minim daun, seledri jenis ini umumnya dikonsumsi batangnya sebagai snack dan campuran salad. Sedangkan jenis lainnya adalah seledri dengan batang kecil-kecil, berdaun rimbun dan lebih harum, jenis yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dari beberapa kali melihat teman saya yang cukup jago memasak ini berkutat di dapur, saya mendapatkan kesimpulan bahwa hidangan Iran cenderung memiliki kuah sedikit atau nyemek-nyemek dalam istilah Jawanya, mereka tidak menyukai makanan yang terlalu banyak bergelimang kuah. Jadi tampilannya mirip-mirip seperti kari namun dengan bumbu yang sangat simple dan sama sekali tidak serumit bumbu kari. Umumnya masyarakat Iran menyantapnya dengan nasi atau roti.
Masakan yang ditunjukkan Said kali ini sangat mudah dibuat, bumbunya pun hanya bawang bombay dan bawang putih yang dicincang dan ditumis dengan sedikit mentega, merica bubuk, garam dan pasta tomat. Daging lantas ditumis bersama bumbu dan sedikit air, untuk kemudian direbus dengan api kecil hingga empuk. Proses ini terbilang lama karena kualitas daging di Indonesia yang menurut Said kurang oke sehingga membutuhkan waktu yang lama agar benar-benar empuk hingga ke serat. Dengan memasaknya menggunakan api kecil dalam waktu yang lama membuat daging terasa lembut, juicy dan bumbunya meresep masuk ke dalam daging.
Bagaimana dengan rasanya? Hmm, taste-nya terbilang unik, daun seledri yang tadinya saya pikir akan terasa kuat aromanya ternyata setelah di masak menjadi lembut dan teksturnya pun melunak. Kami menyantapnya dengan nasi yang ditanak tanpa menggunakan rice cooker, cukup dengan merebusnya dalam satu panci saja bersama sedikit butter dan garam. Proses memasak seperti ini membuat tekstur nasi remah, tidak lengket satu sama lain selayaknya nasi yang umum kita konsumsi, namun tetap lembut dan pulen. Cara ini juga membuat bagian dasar nasi menjadi sedikit berkerak sehingga kriuk-kriuk kala disantap. Yummy!
Jika anda tertarik untuk mencoba masakan ala Iran dari teman saya ini berikut ini resep dan proses membuatnya ya.
Tumis Daging Sapi dengan Daun Seledri ala Iran
Resep keluarga teman saya, Said Z.
Untuk 4 porsi
Bahan:
- 400 gram daging sapi dengan sedikit lemak, potong ukuran 3 x 3 cm
- 2 ikat besar daun seledri, kira-kira 300 gram, potong daun dan batangnya sepanjang 2 cm
- 300 ml air
Bumbu:
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 3 butir bawang putih, cincang halus
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh ketumbar bubuk
- 3 sendok makan pasta tomat
- 1 sendok makan mentega/margarine untuk menumis bumbu
- 3 sendok makan untuk menumis daun seledri
Cara membuat:
Siapkan
panci/wajan, beri dan panaskan 1 sendok makan mentega/margarine. Tumis bawang
bombay dan bawang putih hingga harum dan matang. Masukkan kunyit bubuk, ketumbar bubuk, merica bubuk dan garam. Aduk rata.
Masukkan potongan daging ke dalam tumisan bumbu. Aduk dan masak daging hingga permukaannya berubah warna dan menjadi kecoklatan. Ini penting agar daging sedikit tergoreng dan lemaknya keluar sehingga mengeluarkan aroma harum dan rasa gurih di dalam masakan.
Masukkan air ke dalam tumisan daging. Aduk dan masak menggunakan api yang kecil hingga daging empuk sempurna. Jaga jangan sampai air di dalam rebusan daging habis. Jika air habis tambahkan 200 ml air panas ke dalam rebusan daging.
Jika daging telah benar-benar empuk. Matikan api kompor dan sisihkan.
Siapkan wajan, beri dan panaskan 3 sendok makan minyak. Masukkan seledri ke dalamnya dan tumis hingga seledri menjadi layu dan matang. Masukkan tumisan seledri ke dalam rebusan daging.
Tambahkan pasta tomat ke dalam rebusan, aduk rata. Tutup panci dan masak hingga kuah menyusut dan daun seledri benar-benar empuk dan matang. Angkat dan siap disajikan.
Santap tumis daging dan seledri dengan nasi putih hangat. Hmm, yummy!
Source:
Resep keluarga Said Z.
mba,, nih rasanya gimana? mau coba tapi takut gk doyan, hehe..
BalasHapusWakaka, rasanya asem, asin, seledrinya sih gak begitu kerasa lagi karena udah dimasak lama. Kalau menurut saya enak ya, tapi gak pedes itu kendalanya. Jadi saya makan pakai sambal botolan wakakkaka
HapusMba pasta tomatnya bisa diganti pake tomat segar ga mba?
BalasHapusHalo Mba, bisa diganti tomat segar yang direbus sebentar dan kupas kulitnya. Buang biji tomat, nah dagingnya saja yang dicincang halus dan dipakai untuk masakan. ^_^
HapusMba endang, klo nasi butter itu jadinya kaya nsi uduk? Takaranny gimama?
BalasHapusnasi butter iran beda dengan nasi uduk ya. beras langsung dimasak dipanci plus air secukupnya, kemudian dipermukaan beras dibuat beberapa lubang. Lubang2 ini diisi dengan potongan butter. Kemudian nasi dimasak sampai matang. Ketika disajikan sebagia nasi diaduk bersama saffron, butter dan sedikit gula bubuk.
Hapusnah takarannya saya harus coba dulu hehehhe
Mba, bisa diganti ayam kampung gk?
BalasHapussaya belum pernah coba apakah ayam cocok dengan seledri ya, karena belum pernah saya menemukan masakan ini menggunakan ayam ya mba.
Hapus