Chili con carne (chili yang mengandung daging) atau biasa dikenal dengan sebutan 'chili' saja merupakan sejenis stew (sup dengan takaran air yang sedikit) yang mengandung bubuk cabai, daging, tomat, dan seringkali juga kacang merah. Versi tradisional makanan ini terbuat dari bubuk cabai, bawang putih, bawang bombay, dan cumin (jinten), bersama dengan potongan atau cincangan daging sapi. Variasi dari sisi daerah maupun individu yang membuatnya, memungkinkan terjadinya perbedaan dari jenis daging ataupun bahan-bahan lain yang digunakan. Resep yang bervariasi ini mendorong timbulnya argumentasi di antara para penggemar chili, yang menyebabkan chili seringkali dijadikan masakan yang sering diperlombakan. Chili juga umum digunakan sebagai salah satu bahan di beberapa makanan lainnya seperti chili dog, chili burger, atau chili dengan keju dan kentang goreng.
Di Spanyol, kata 'chile' mengacu pada cabai dan 'carne' berarti daging. Resep 'chili con carne' pertama kali didokumentasikan pada tanggal 2 September 1519. Bahan-bahan yang direbus terdiri atas tomat, garam, cabai dan daging. Bernal Diaz del Castillo, salah seorang kapten Hernan Cortez yang juga merupakan sumber resep chili ini, menyebutkan dalam bukunya, bahwa pada saat itu masyarakat Indian Cholulan, yang bersekutu dengan Indian Aztecs, begitu yakin bahwa keesokan harinya mereka akan meraih kemenangan di pertempuran melawan Para Penakluk (The Conquistadors), sebagai persiapan perayaan kemenangan mereka telah mempersiapkan "sepanci besar rebusan tomat, garam dan cabai." Satu bahan yang sengaja belum dimasukkan yaitu daging, direncanakan akan dilengkapi oleh Para Penakluk: menggunakan daging Para Penakluk itu sendiri. (The Discovery and Conquest of Mexico - Bernal Diaz del Castillo).
Lain di Spanyol, lain lagi di perbatasan Amerika, penduduk di sana menggunakan resep chili yang terdiri atas daging sapi kering, lemak, cabai bubuk dan garam yang kemudian ditumbuk menjadi satu, adonan ini lantas dibentuk menjadi bongkahan seperti batu bata dan dikeringkan, saat akan disantap bongkahan chili kering ini lantas di rebus di dalam panci hingga menjadi adonan kembali. The San Antonio Chili Stand, yang membuka stand-nya pada Pameran Kolombia di Chicago pada tahun 1893, membantu masyarakat dari negara bagian lainnya untuk mencicipi dan menghargai chili. San Antonio merupakan daerah tujuan turis yang utama dan membantu chili con carne ala Texas untuk menyebar ke seluruh daerah Selatan dan Barat. Chili con carne juga merupakan makanan resmi Texas, salah satu negara bagian di U.S., hal ini sesuai ketetapan House Concurrent Resolution nomor 18 pada hari jadi Texas Legislature ke 65, saat perayaan tahunannya pada tahun 1977.
Satu hal yang pasti mengenai daerah asal chili bahwa ternyata makanan ini bukan berasal dari Mexico, seorang penulis dari San Antonio dalam artikel berjudul San Antonio: An Historical and Pictorial Guide, menulis: "Chili, yang kita kenal sekarang di U.S., tidak bisa ditemukan di Mexico saat ini kecuali di beberapa restoran yang menjadi tempat tujuan turis. Jika chili memang berasal dari Mexico, maka makanan ini pasti masih berada di sana sekarang. Masyarakat Mexico, terutama yang memiliki nenek moyang Indian, tidak merubah kebiasaan kuliner mereka dari satu generasi ke generasi, atau bahkan dalam satu abad." Jika masih ada keraguan bagaimana masyarakat Mexico memandang tentang chili, maka sebuah media Mexico, Diccionario de Mejicanismos yang dipublikasikan pada tahun 1959, menyebutkan chili con carne sebagai: "Makanan menjijikkan yang memperkenalkan dirinya sebagai makanan Mexico, diperjual belikan di U.S. mulai dari Texas hingga New York."
Mengacu pada artikel di atas yang saya cuplik dari sana dan sini, tentu saja chili yang saya buat di bawah ini telah mengalami modifikasi dari sisi bahan dan mungkin juga rasa, disesuaikan dengan taste Jawa saya ^_^. Namun pada dasarnya bahan utama berupa daging sapi, dan kacang merah tetap saya gunakan, hanya saja saya menambahkan buncis segar dan jagung agar lebih banyak sayur yang bisa saya konsumsi. Untuk bumbu dasar chili, anda memerlukan jinten bubuk (cumin) dan oregano bubuk, kedua bumbu ini yang memberikan rasa unik pada chili yang anda buat. Selain daging sapi, anda juga bisa menggunakan potongan sosis atau daging ayam. Chili yang terbuat dari daging ayam atau kalkun biasanya berwarna putih karena tidak mengandung tomat, bubuk cabai dan kacang merah sebagai bahan saus dasarnya, chili ini umumnya disebut dengan white chili.
Chili biasanya disantap bersama nasi putih, kentang goreng, roti atau dimakan begitu saja dengan taburan keju parmesan atau cheddar di atasnya. Kalau melihat tekstur dan tampilannya mengingatkan saya dengan saus spaghetti bolognese, jadi saya rasa bisa juga untuk menemani spaghetti yang telah direbus. Rasanya? Hmm, yummy, mantap disantap kala masih hangat di musim hujan seperti ini, pedas dan hot! So spicy.
Okeh, yuk kita langsung saja melihat resep dan proses pembuatannya.
Chili dengan Daging Sapi, Buncis, Jagung dan Kacang Merah
- 2 sendok makan minyak zaitun untuk menumis
Bahan B:
- 4 buah cabai merah besar, buang biji, rajang halus
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok makan garam
Bahan C:
Bahan D:
- 10 buah buncis, siangi dan potong-potong ukuran 1 cm
Bahan E:
Keju cheddar parut atau parmesan (optional)
Tambahkan bahan D: kacang merah, tomat, dan jagung kaleng, aduk rata dan masak hingga mendidih. Kecilkan api dan masak hingga semua bahan matang, kuah mengental, sekitar 30 menit. Cicipi rasanya dan angkat.
Penyajian:
Siapkan mangkuk, tuangkan chili sesuai porsi yang diinginkan, taburi dengan keju cheddar atau parmesan. Siap disantap. Yummy!
Sources:
Web Laura in the Kitchen - Homemade Chili Recipe
Web What's Cooking America - History and Legends of Chili, Chili Con Carne by Linda Stradley
hallo mbk, salam kenal ya! saya mau tanya, kalo jagung dan kacang merah fresh bisa gak? soalnya di tempat saya tinggal agak susah mencari bahan bahan kalengan begitu. trus, mbk tolong infonya mengenai mustard donk, trimkasih
BalasHapusHalo Mba, salam kenal juga ya. Jagung dan kacang merah bisa pakai yang fresh, rasanya akan lebih enak dan sehat tentunya. Mustard merupakan sejenis rempah2 yang berasal dari biji tanaman sawi2an. Rasanya pedas dan agak menyengat. bentuknya butiran kecil seukuran wijen, tapi bulat bukan pipih. Biasanya dipakai dalam bentuk bubuk tepung atau dalam bentuk pasta warna kekuningan. Gunanya untuk campuran salad dressing dan dalam pembuatan myonaise. Biasanya di indonesia, dijual yang bentuk pasta, botol kuning merk Djon kalau gak salah ya.
HapusMbak Endang, jagung kalengan & kacang merah kalengan, apakah air dlm kalengan tsb dipakai juga ? kenapa jagung gk boleh ditiriskan ya mbah? thanks
BalasHapusKalau jagung kalengan saya suka pakai airnya karena manis wakakkak, kalau kacang merah/kacang plong airnya asin ya, dan rasanya juga gak oke, jadi suka saya buang saja.
HapusHi Mbak Endang, salam kenal ya, saya dengan Mona. Mau nanya nih, kalau mau menggunakan tomat pasta, skala penggunaannya dengan tomat segar berapa banding berapa ya?
BalasHapusTerima kasih ya sebelumnya.
Pasta tomat biasanya pakai dalam jumlah sedikit saja, sekitar 1 - 2 sdm, karena rasanya yang asam. Nah saya kurang tahu untuk perbandingannya ya Mba.
Hapushalo mbak..
BalasHapusmo tanya oregano it apa ya ??
sejenis daun rempah2 khas makanan Italia ya, biasanya dijual dalam bentuk bubuk kering di supermarket. Aromanya harum dan khas seperti aroma masakan2 Italia umumnya
Hapus