Ketika minggu lalu saya dan beberapa rekan melakukan survey lokasi outbound di Lembang, saya pun tak melewatkan kesempatan tersebut untuk mampir sebentar ke toko tahu Tauhid yang dipromosikan oleh salah satu pihak event organizer outbound yang akan kami gunakan. Menurutnya, datang ke Lembang tanpa membeli tahu Tauhid seakan kedatangan tanpa kesan. Okeh, walaupun diburu-buru oleh waktu yang sangat sempit kami pun sidak sejenak ke toko penjual tahu yang katanya jika hari libur bisa antri sangat panjang. Dua kotak tahu kuning mentah pun masuk ke dalam tas plastik beserta dengan sebungkus susu kedelai yang masih hangat. Sementara teman kantor saya yang lain membeli tahu goreng yang letak warungnya terpisah, untuk kami santap di jalan.
Memang tidak mengewakan sama sekali, tahu Tauhid jelas berbeda dengan tahu yang umum dijual di Jakarta. Tekstur tahu ini lembut sekali di bagian dalamnya dan tanpa rasa asam atau bau khas tahu. Sekantung tahu goreng berisi 25 buah tahu pun habis kami sikat beramai-ramai walau masih dalam kondisi sangat panas.
|
Toko tahu Tauhid |
Walau hari telah menjelang malam setiba di Jakarta, saya sempatkan juga untuk ke rumah adik saya, Wiwin, mengantarkan sekotak tahu. Adik saya ini penggemar tahu tingkat tinggi, jadi saya rasa 50 buah tahu ini cukup memuaskan kegilaan dia akan makanan putih terbuat dari kedelai ini. Karena si penjual menjelaskan bahwa tahu Tauhid yang masih mentah tahan dua hari di suhu ruang dan lima hari di dalam kulkas, maka saya pun memasukkan tahu yang saya beli ke kulkas dan saya lupakan hingga lima hari kemudian. Tadi malam, sepulang dari kantor saya pun kalang kabut mempermak dua puluh buah tahu yang kritis mendekati masa kedaluarsa. Namun di tengah kepuyengan itu semua, saya masih sempat sejenak mengagumi si tahu Tauhid yang terlihat masih segar bugar, tidak berbau dan rasanya pun masih sedap ketika saya cicipi dalam keadaan mentah.
Kembali ke resep, walau aneka resep berbahan tahu berseliweran di kepala, tapi karena isi kulkas yang tidak memungkinkan, maka saya pun terdampar di tahu goreng, tahu goreng dan tahu goreng. Oh okeh, tidak semuanya tahu goreng, saya melakukan eksperimen pada sebagian tahu dan hasilnya adalah tahu gulung isi sosis yang kali ini saya posting.
Kunci untuk membuat tahu gulung ini adalah peras tahu hingga airnya benar-benar habis, gunakan kain tipis yang biasanya digunakan untuk membungkus tahu atau kain putih lainnya yang tipis. Tujuanya adalah agar adonan tahu tidak terlalu basah, dan teksturnya menjadi padat saat kita menggulungnya menggunakan selembar kulit dadar. Untuk kulit tahu gulung ini saya menggunakan telur yang saya kocok dengan air dan saya dadar tipis-tipis di loyang anti lengket. Anda bisa menggunakan kulit lumpia atau kulit kembang tahu. Bahan pengisi tahu gulung ini sebenarnya tergantung dari isi kulkas anda, anda bisa mencampur tahu cincang dengan daging sapi atau ayam cincang, pastinya rasanya akan jauh lebih sedap. Sayurannya pun bisa disesuaikan dengan selera, jadi gunakan kreatifitas anda.
Tips lainnya adalah hancurkan tahu hingga benar-benar hancur agar adonan isi bisa padat dan memudahkan anda untuk menggulungnya. Karena ini eksperimen pertama maka tahu gulung saya terlihat kurang padat, akibatnya tahu terlihat berongga dan sosis terpisah dari isinya. Anda bisa membungkus tahu dengan alumunium foil terlebih dahulu, kukus sebentar dan baru kemudian tahu digoreng. Cara ini sebaiknya dilakukan jika anda menggunakan isi daging cincang di dalamnya agar bagian isi bisa matang sempurna, selain itu dengan mengukusnya terlebih dahulu akan menghasilkan tahu yang lebih cantik dan rapi. Tapi bagi si pemalas seperti saya yang mau serba cepat, maka saya pun langsung menceburkan tahu yang telah digulung ke dalam minyak panas, hasilnya sedikit berantakan walau masih layak makan dan tampil di blog. ^_^
Bagi anda penggemar tahu atau bosan dengan variasi tahu yang itu-itu saja, mungkin tahu gulung isi sosis ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa disajikan. Yuk, kita langsung menuju ke dapur saja.
Tahu Gulung Isi Sosis
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 gulung
Bahan:
- 300 gram tahu sutera
- 4 buah sosis sapi/ayam
- 2 butir telur
- 1/2 batang wortel, serut kasar atau cincang halus
- 1 daun bawang, rajang halus
Bumbu:
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh minyak wijen (optional)
Bahan dadar, kocok jadi satu:
- 3 butir telur
- 8 sendok makan air
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, masukkan tahu, hancurkan tahu menggunakan garpu atau remas-remas hingga tahu benar-benar hancur. Peras tahu dengan menggunakan kain halus. Jika anda menggunakan tahu yang dijual beserta kain pembungkusnya maka gunakan kain tersebut untuk memeras tahu. Peras hingga airnya benar-benar habis.
Tuangkan tahu kembali ke mangkuk, tambahkan wortel, daun bawang dan bumbu, aduk rata. Cicipi rasanya. Tuangkan telur, aduk tahu menjadi adonan yang tercampur baik. Sisihkan.
Siapkan wajan datar anti lengket diameter 20 cm, olesi permukaannya dengan minyak. Jangan menggunakan banyak minyak karena telur akan sulit untuk disebarkan merata ke seluruh wajan. Gunakan tissue dapur untuk menyerap kelebihan minyak.
Panaskan wajan, tuangkan 1 sendok sayur kocokan telur, miringkan wajan ke kiri dan ke kanan sehingga kocokan telur menyebar merata menjadi lapisan tipis. Masak hingga telur mengeras dan matang. Angkat dan balikkan wajan ke permukaan talenan atau piring. Goreng sisa telur lainnya.
Letakkan selembar dadar di atas meja datar, ambil sekitar 3 sendok makan adonan tahu, ratakan di permukaan dadar telur. Taruh sebuah sosis diatas tahu, tutup sosis dengan adonan tahu. Kemudian gulung dadar berisi tahu dan sosis menjadi satu gulungan, lakukan dengan hati-hati sambil dipadatkan. Lakukan hal yang sama dengan sisa adonan dan dadar.
Siapkan wajan datar, beri minyak agak banyak dan panaskan. Goreng gulungan dadar berisi tahu dengan api sedang hingga dadar menjadi kecoklatan dan ketika ditekan dengan spatula terasa keras. Balikkan dan masak semua sisinya hingga matang. Angkat dan tiriskan.
Anda juga bisa membungkus gulungan tahu yang belum digoreng dengan alumunium foil, kukus sebentar selama 15 menit hingga tahu matang. Baru kemudian tahu digoreng, cara ini saya anjurkan jika anda menggunakan daging sapi/ayam cincang agar adonan isi benar-benar matang dan hasil tahu gulungnya pun menjadi cantik.
Letakkan dadar di talenan, potong-potong menggunakan pisau yang sangat tajam agar gulungan tahu tidak rusak. Tahu siap disantap dengan saus sambal botolan. Yummy!
bolehhh dicobaaa... yummy..
BalasHapusNyobain aaah..
BalasHapus#lina#
Salam kenal mbak..
BalasHapusResep2'ny simpel namun enak,sampai ngences2 neh.. :)
-nova-
Sip Mba Nova, salam kenal juga. Silahkan dicoba supaya nggak ngeces hehehe
HapusWaaah.. enak sepertinya... Btw beda tahu sutera, tahu susu, dan tahu yang lain apa ya mbak? Bingung euy...
BalasHapusHalo Mba Peni, resep ini bisa pakai tahu apa saja asalkan bukan egg tofu (tahu jepun/tahu telur) ya.
HapusCik acik.. Bisa jadi alternatif cara menghidangkan tahu buat menambah lauk dirumah mbak, kadang suka bingung mau diapain lagi... Hehehe makasih ya resepnya mbak endang..
BalasHapussalam kenal mb endang..terimakasih atas ide dari mengolah tahu yang berbeda ini.sy langsung melakukan eksekusi di dapur setelah mendapatkan resep dr mb endang dan kebetulan semua bahan ada di kulkas sy..yuummyyy
BalasHapusSalam kenal Mba, sipp moga2 resep tahunya disuka yaaa, thanks sharingnya ya Mba.
HapusSaya juga penggemar tahu, mbak! Terima kasih atas idenya, saya akan coba.
BalasHapusSisca - Surabaya
Saya kemarin sdh mencobanya, mbak! Krn tdk ada sosis, saya pakai ayam + udang cincang, saya kukus dulu, spt saran mbak Endang. Sayangnya dadar telur sedikit lengket walaupun piring pengukus sdh saya olesi minyak. Mungkin minyaknya kurang, atau harus dibungkus dg alufoil. Wkt saya iris, bentuknya cantik, padat. Tambah 1 lagi kreasi tahu saya. Terima kasih!
BalasHapusSisca - Surabaya
Hai Mba Sisca, waah mantep banget keknya prakteknya nih, sepertinya bisa jadi variasi ya dengan menambahkan udang dan ayam. sip, thanks sharingnya ya Mba
HapusMbak Endang, resep mbak ini muncul di rubrik kuliner surat kabar Radar Surabaya terbit hari ini. Isinya 98% sama, mbak, termasuk 1 foto. Bumbu 4 siung bawang putih (punya mbak 2), cara membuatnya ada yg dihilangkan, bagian tambahan spt cicipi rasanya. Terima kasih.
BalasHapusSisca - Surabaya
hai Mba Sisca, makasih infonya ya, waah itu koran gak minta ijin babar blas booo, memang susah mental orang Indonesia nih, suka mencuri dan mencontek tanpa menghargai karya orang lain. Wah jadi curhattt hiiks
HapusHai mba endang yg lg curhat hihihi
HapusBanyaaak mba posting2 resep di FB plus foto pake kalimat "ala xxxx" pas di searching ternyata resep nyontek. Miriiiiiss mba,
Hai mba Nur, yeppppp, suka kesel banget apalagi nyontek resep gak ngaku dan gak kasih sumber, susah banget menghargai hasil karya orang lain yaa, hehehhe
Hapusaku penggemar beratnya jtt mbaa.. seneng bgt liat tulisannya mba endang dan cara penyampainnya ada langkah2 nya.. pokoknya wow bangett
BalasHapusseneng... ^^
d tunggu postingan2 selanjutnya mba..
salam sukses
-umi-semarang
Halo Mba Umi, thanks ya sudah menjadi penggemar berat JTT. Thanks sharingnya disini dan semoga seteah dicoba resepnya sukses berat ya Mba. Sukses untuk mba dan keluarga yaaaa ^_^
Hapusmb endang mau nanya, aq pernah bikin resep ini tapi ketika mau dipotong kecil2, sosisnya sering lepas (ga set/melekat di tahunya), knp ya mb? apa menggulungnya kurang kenceng ato gmn ya? terima kasih
BalasHapusHi Mba Ristina, yep memang sosisnya akan lepas, saya juga coba beberapa kali, susah nempel mba
Hapus