Homemade adalah satu kata yang sering membuat saya penasaran, tergila-gila dan melakukan apapun untuk bisa mewujudkannya. Di antara semua alasan maka rasa penasaran menduduki puncak tertinggi jika saya ingin membuat sesuatu yang berbau homemade. Nah sudah sejak lama saya penasaran untuk membuat keju sendiri, tidak tanggung-tanggung, target saya adalah membuat keju mozarella. Kenapa? Karena keju ini harganya luar biasa mahal bagi kantong saya. Sepotong keju mozarella dengan ukuran 10 x 10 cm dibandrol dengan harga minimal 50 ribu rupiah di supermarket. Sementara untuk membuat satu loyang pizza, mungkin saya membutuhkan lebih dari sepotong mozarella. Saya pun mulai melakukan riset bagaimana membuat keju sendiri, sejauh ini pengetahuan saya hanya terbatas pada bahan utama keju yaitu susu. Dari hasil baca sana dan sini, saya jadi tahu untuk membuat mozarella maka diperlukan tablet keju yang disebut rennet. Rennet adalah enzym yang dihasilkan dari lambung anak sapi atau untuk versi vegetariannya terbuat dari enzym tumbuhan, misalnya nettles dan ara.
Rennet berfungsi untuk membuat susu menjadi menggumpal dan terpisah dari airnya (coagulant). Gumpalan susu (curd) ini lantas disaring dan dicetak menjadi keju. Tidak mudah mendapatkan rennet di Indonesia, saya bahkan sudah mencari di semua toko online yang menjual bahan ini tapi hasilnya nihil. Namun saya akui, keberuntungan saya untuk urusan seperti ini terbilang tinggi, Said teman Iran saya menawarkan untuk membawakan tablet rennet dari Iran. Nah jadilah saya saat liburan Natal kemarin berkutak-kutik di dapur membuat keju sendiri. Berbekal pada satu website yang berisi petunjuk membuat keju mozarella, air jeruk nipis sebagai pengganti citric acid, tablet rennet dan dua liter susu cair saya pun gagal membuat keju mozarella idaman. Apa pasal? Mozarella merupakan keju yang unik dimana salah satu kekhasannya adalah teksturnya yang elastis dan melar kala terkena panas. Sensasi karet inilah yang selama ini selalu dicari penggemarnya kala menyantapnya di pizza atau sepotong roti panggang. Entah karena saya salah dalam mengikuti pentunjuknya atau karena tablet rennet dari Said tidak seajaib yang saya kira (saya meyakini alasan terakhir yang menjadi penyebab ^_^), keju saya berakhir menjadi cream cheese.
Cream cheese yang disaring menggunakan kain |
Sebenarnya anda bisa membuat cream cheese sendiri di rumah dengan cara yang mudah tanpa menggunakan tablet rennet, bahan utama yang anda perlukan adalah susu cair dan asam sitrat, bahan terakhir bisa anda gantikan dengan air jeruk lemon/jeruk nipis, namun saya akan membahas hal ini di lain kesempatan. Untuk saat ini kita kembali ke brownie seperti judul di atas. Setelah 'berhasil' memproduksi cream cheese sendiri sayapun sekarang pusing memikirkan bagaimana memanfaatkannya. Entah kenapa cream cheese saya terasa seperti kambing, anda tahu kan maksud saya? Ya, ya, saya tahu tentu saja rasanya seperti itu karena terbuat dari susu sapi. Tapi cream cheese yang ini benar-benar kambing banget atau kandang kambing tepatnya. Saya curiga si tablet rennet sebagai penyebabnya, kemungkinan terbuat dari enzym anak kambing, mengingat Iran adalah salah satu negara yang banyak memproduksi domba. Karena itu saya harus menyulapnya menjadi cake atau kue yang bisa menutup rasa yang tidak menyenangkan ini. Brownies! Yuhuy! Coklat dan banyak vanila ekstrak pasti bisa membuatnya harum dan rasa kambing pun menghilang. Saya nyengir-nyengir sendiri dengan ide 'cemerlang' itu.
Cream cheese dan krim kental |
Tadi malam saat jam menunjukkan pukul delapan malam, saya pun mengeluarkan perabot perang di dapur. Resep asli brownies ini jelas-jelas tidak menggunakan cream cheese melainkan menggunakan krim kental dan susu cair, namun dengan cream cheese pasti lebih lezat lagi bukan? Itu pikiran saya. Namun terkadang bahan mahal bukan berarti akan menghasilan makanan yang super lezat, dan mungkin itu yang berlaku di resep brownies ini. Rasa cream cheesenya sama sekali tidak terasa! Loh bukannya memang itu tujuannya dengan menambahkan coklat dan vanila ekstrak? Iya juga sih, tapi kan yang saya inginkan rasa kambingnya yang hilang, bukan rasa cream cheesenya. Walaupun begitu secara keseluruhan brownies ini tetap lezat, padat, moist dan gurih. Nah jika anda ingin mengikuti resep aslinya, saya juga mencantumkannya di bawah.
Okeh saya sudahi celoteh saya yang berbau curhat, kita langsung saja ke resepnya ya. ^_^
Cream Cheese Brownies
Panaskan oven di suhu 170'C. Siapkan loyang, olesi mentega, letakkan selembar kertas baking di dasar loyang. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, garam dan baking powder, aduk rata dengan spatula. Sisihkan.
Siapkan mangkuk tahan panas masukkan coklat blok yang dipotong kecil-kecil, microwave selama 2 menit hingga meleleh. Aduk rata. Tambahkan mentega, aduk rata dengan spatula hingga mentega dan coklat meleleh sempurna.
Jika anda tidak menggunakan microwave, lelehkan coklat dan mentega dengan teknik double boiler atau tim. Letakkan mangkuk berisi coklat yang telah dipotong kecil-kecil diatas panci kecil berisi air panas. Panaskan diatas kompor sambil coklat diaduk-aduk hingga meleleh. Masukkan mentega dan aduk hingga mentega dan coklat meleleh dan tercampur dengan baik. Angkat dari kompor.
Tambahkan coklat bubuk dan gula pasir ke dalam lelehan coklat, aduk hingga rata. Masukkan vanila ekstrak. Aduk rata. Pada tahap ini adonan terasa mulai mendingin, masukkan telur dan aduk rata. Jika coklat leleh anda masih panas, tunda dulu untuk memasukkan telur agar telur tidak matang, namun jangan membiarkan hingga coklat mendingin karena coklat akan mengeras dan telur sulit bercampur dengan baik. Jika coklat mengeras, tim sebentar di atas kompor hingga agak meleleh dan mudah diaduk.
Tuangkan adonan coklat ke dalam tepung, aduk rata dengan spatula. Masukkan cream cheese atau jika anda menggunakan krim kental maka tuangkan krim kental pada tahap ini. Jika anda menggunakan cream cheese seperti yang saya lakukan maka adonan yang terbentuk sangat pekat dan kental seperti adonan dodol. Akan sedikit encer jika anda menggunakan krim kental.
Tuangkan adonan ke dalam loyang ratakan permukaannya. Panggang selama 40 - 45 menit hingga brownie matang, permukaannya terlihat mengeras. Tusuk dengan tusuk gigi untuk mengetesnya. Keluarkan brownie dari oven, biarkan hingga benar-benar dingin, baru potong-potong brownie di loyang. Jangan membalikkan brownie. Bagian terbaik brownie adalah di bagian permukaanya.
Yummy!
Source:
Blog Jane Sweets & Baking Journal - Perfectly Velvety Dark Chocolate Brownies
Wikipedia - Rennet
Wikipedia Indonesia - Rennet
haloo mbak salam kenal, saya termasuk salah satu fans mbak....
BalasHapusso,kalo nanya2 boleh ya mbak?
Di tunggu mbak eksperimen mozarellanya.....
Halo salam kenal juga ya, hmmm mozarella rada2 susah buatnya hehehe. Saya juga masih bingung bagian mana yang salah dari eksperimen pertama saya. Saya pasti akan posting kalau hasilnya oke ya. Thanks ya. ^_^
Hapusmbak, mau tanya. saya kalo buat brownies permukaannya gak pernah rata dan cenderung mengembang gitu. kenapa ya mbak?
BalasHapussalam kenal ya sebelumnya.hehe
Halo Non Yohana, salam kenal juga ya. Brownies memang gampang2 susah, gak boleh terlalu mengembang, gak boleh kering, gak boleh keras juga. Dia harus padat, legit, kenyal,lembut dan moist. Terus terang brownies seperti itu masih impian buat saya, hahha. Nah kalau terlau mengembang kemungkinan karena ada bagian yang dikocok dengan mikser, kandungan tepung lebih banyak dibandingkan coklat dan menggunakan BP. Coba gunakan resep yang kompisi tepugnya gak terlalu banyak, tidak menggunakan mikser saat mengaduk adonan dan sesedikit mungkin menggunakan BP ya.
HapusHalo, cuman mau bantu nih.. Untuk jenis brownies yang terbilang hasil bagus dan enak, bisa coba resep ini..
Hapushttp://www.savorynothings.com/worlds-best-brownies/
thanks infonya ya, saya sudah lihat dan pengen coba hehehe
Hapuswaaa kreatiff...
BalasHapusblog yang kereen, isinya mantab,
kapan2 saya praktekin inyaallah..
terus berbagi ya mba...
Salam kenal ^_^
Halo salam kenal ya Non Naa, terima kasih atas komentarnya ya. Saya akan berusaha tetap semangat berbagi, walau seringkali malas mode on hahahha. Thanks dan sukses selalu juga ya ^_^
HapusMet tahun baru Mba Endang...
BalasHapusKeeerrreennnn, ditunggu posting cream cheese nya tapi yg tidak wangi kambing ya? he he he
Salam, Rin
Halo Non Rin, sip, ntar saya posting cream cheese tanpa rennet ya ^_^
Hapushaii mb endang..
BalasHapussaya mw nanya klo cheese cream yg bgs merek apa y mb..?
terus ada ga mb resep brownies kukus cheese cream kyak amanda*maaf nyebut merek..soalnya pengen bgt mb...
terima kasih mb..
_risa_
Halo Mba Risa, banyak sekali cream cheese di luaran, saya nggak pernah terpaku sama 1 merk, asalkan masuk di kantong ya saya pakai hahaha. Merk President atau Philadelphia yang batangan oke juga, atau yang pakai cup seperti Yummy juga enak, hanya lebih lembek ya teksturnya dibandingkan yang batangan. Brokus cream cheese ya, saya pernah lihat di buku ny. liem ntar saya cek dulu ya ^_^
HapusHallo mbak, salam kenal..
BalasHapuswah beruntung bgt ni nemu blog ini...
saya mahasiswa boga lho mb, tp kyknya g sekreatif ini...
hmm ckckck...
terus eksis y mb... :D
Halo Non Resty, sip thanks ya atas komentarnya. Sukses juga untuk Resty ya ^_^
Hapusaduh mbaaaaakkkkk...wkwkwkwkwk... gak bisa ngomong apa2 lagi,wkwkwkwkwk... smg berhasil lain waktu yaaa...si said gak di jitak kan?xixixixi
BalasHapuswaaaak, thanks Mba anita atas supportnya ya. Si said sendiri muntah-muntah makan cream cheesenya hahahha
HapusSalam kenal mbak..........
BalasHapusKenalkan aku yuni, aku termasuk penyuka blognya mbak endang lo......terima kasih sudah mau berbagi.
Untuk membuat keju moza aku pernah blog walking di http://tries-cheese.blogspot.com/2011/05/mozzarella-depok.html. Coba deh mbak kunjungi, mungkin bermanfaat.
Hai Non Yuni, thanks atas komentarnya ya, dan yep saya sudah pernah telp Pak Tri yang punya blog tries cheese, gak diangkat dan sepertinya nggak jual rennet lagi, jual kejunya saja hahhaha. Saya perlu enzym kejunya heheheh
Hapusslamat siang mba endang.ini resep ke 2 yg eksekusi dr blog mba.saya senangnya krn mba memberikan cara yg simple,mudah bahkan minim mixer yg cocok buat ibu2 spt saya yg punya sdkt waktu luang krn punya bebi yg lg hobi2nya blajar jalan.resep mba saya gunakan di loyang 20*20,trus saya gak punya krim kental jd saya ganti dgn susu ultra mini punya anak balita saya,creamcheese sy pake merk yummy.hasilnya enak.....bgt.yg saya mo tanya,sy kan pake oven ontang trus pas menit ke40 sy tes pake garpu cake msh agak basah,dan br matang pd 1jam15menit.itu kira2 krn pengaruh penggantian. krim kental ato krn api kurang besar ya? penampakan bs mba lihat di fesbuk saya dgn alamat email siskamamora@gmail.com
BalasHapusHai Mba Siska, saya rasa karena pengaruh oven ya sehingga beda waktu pemanggangan. Beda oven beda juga suhu dan waktu sehingga terkadang waktu dan suhu yang diberikan di oven gak bisa jadi patokan. Jadi saran saya memang harus melihat penampakannya dan juga test dengan lidi.
HapusKeren! Inspiratif! Up :))
BalasHapusHaluu mbaa... baru aja saya coba resep bronis ini tapi cuma setengah resep soalnya takut nambah lebar badannya, coklatnya saya pake coklat blok putih, gulanya saya kurangin jadi cuma 75gr, cream cheesenya saya pake 130gr (ngabisin bahan soalnya besok kadaluarsa), saya kasi chocochip, terus kan saya pake otang jadi cuma 35menit di panggang. tadinya saya fikir bakal lembek karena saya pake cream cheese merk yummi ternyata oh ternyata hasilnya kaya bronis yang terkenal itu mba..tapi atasnya retak2 gitu ya mba, kok yang mba endang buat bagus banget ya hasilnya, tapi so far sih saya puassss ama rasanya enyaaakkk banget..mba endang emg t.o.p markotop deh....
BalasHapusHai mBa Marico, wah kenapa cuman 1/2 resep? bikin 1 resep Mba, yang setengah bisa dikirim ke saya hahahhah. Thanks sharingnya ya Mba, umumnya bronis memang atasnya retak2, coba kurangi suhu oven kalau mau mulus hasilnya. thanka ya.
HapusMba, kalo krim kentalnya di ganti ama susu cair kira2 bisa ga ya? Takaranya berapa?malas banget jalan ke mol cuma buat beli krim kental ajah yg ada nanti krim kentalnya lupa kebeli malah belanja2 yg lain..hehehe...tengkiu mba..happy new year ya mba..semoga tambah sukses..^_^
BalasHapusBisa kok Mba, pakai saja 100 ml sama seperti krim kentalnya atau kalau ada susu bubuk pakai itu saja, encerkan dengan air dan buat yang kental supaya sedap.
Hapussaya kmaren beli cheese cream,,tp bukan yg kemasan cup (dijual per ons) rencana sih mau saya campurkan ke adonan brownis,,, apa harus di lelehkan dulu ya mbak?
BalasHapusCream cheese cup yang sudah lunak di kocok sebentar saja dengan mikser hingga smooth kemudian campurkan di adonan
Hapuskalo memasukkan cheese cream k dalamadonan brownis , apa harus dilelehkan ya? makasi
BalasHapusKalo kondisi cream cheese keras berbentuk batangan maka harus dilembutkan ya, biarkan disuhu ruang hingga lunak dan kocok dengan mikser dan campurkan di adonan.
Hapussalam kenal mba,
BalasHapussy tdk bisa memasak, apalagi membuat kue tp terobsesi ingin membuat cemilan sehat utk anak, termasuk kue, apalagi yang berbau cream dan keju kejuan...
mba, sy sangat suka hal yang berbau keju, ingin sekali membuat cheesecake, redvelvet dan semacamnya, jika dalam pembuatannya tidak menggunakan vanila ekstrak, berpengaruh ga? fungsinya utk apa selain biar wangi? katanya vanila ekstrak itu mengandung alkohol ya :(
Hai Mba, skip saja vanila ekstraknya dan ganti dengan vanili bubuk biasa hanya saja takaranya lebih sedikit. Vanila ekstrak memiliki bau harum yang lebih sedap dan menumpas bau amis telur di cake dengan baik. Untuk kandungan alkoholnya mungkin harus lihat di kemasannya ya.
HapusMbak pengalamannya lucu benar2 mengharu biru, sy ketawa smp keluar air mata, ngebayangin cream cheese kandang kambing wkwkwkwkwkwkwkwkkk... tp salut buat mbak endang! Imel
BalasHapusHai Mba Imel, yeppp sampai sekarang gak berani bikin keju lagi, tablet enzymnya susah dicari hiiks
HapusMbak..aku lagi nunggu cream cheese brownies ku mateng nih. Hhehe semoga sukses yaa. Mbak, tadi kan aku skip cream cheesenya yaa. Aku cuma pake krim kental aja, tpi kok adonannya pekat bgt ya ? Kan kata mbak klo pake krim aja agak encer. Tadi sempet takut, tapi ya lanjut aja lah hhaha
BalasHapusHai Mba Disti, moga sukses dengan bronisnya ya, thanks sharingnya ya. Adonan memang pekat ya, hanya saja saya mengira kalau pakai krim kental mungkin lebih encer.
Hapus