Di kantor saya banyak yang sedang demam labu kuning. Ini gara-garanya harga labu kuning di supermarket khusus buah dan sayur didekat kantor cukup murah. Potongan-potongan labu dengan ukuran cukup besar dan dibungkus dengan plastic wrap ini hanya dihargai berkisar lima ribu hingga tujuh ribu rupiah, kondisinya pun masih fresh dengan warna kuning menyala. Sebenarnya saya malas membeli labu dengan alasan bobotnya yang berat! Membayangkan saya harus menenteng-nentengnya sepulang kantor, naik turun metromini dan angkutan lainnya, benar-benar membutuhkan perjuangan yang panjang. Namun seperti biasa melihat yang lainnya sibuk memilih-milih potongan labu saya pun menjadi latah. Tanpa sadar, ehem setengah sadar tepatnya, tahu-tahu saya telah antri di depan kasir sambil membawa sepotong besar labu yang beratnya mungkin sekitar satu setengah kilo dan tentu saja bersama dengan sebuah pepaya besar dan beberapa butir apel. Alhasil malam itu saya tergopoh-gopoh menggotong belanjaan hasil bumi ini dan disepanjang jalan saya pun menyesali keputusan saya yang latah.
Seperti biasa, setiba di rumah labu pun tergolek di kulkas selama beberapa hari tanpa tersentuh. Kunjungan terakhir saya di kulkas, saya menemukan beberapa bagian di permukaan labu mulai menghitam. Celaka, sebentar lagi bisa tidak layak makan nih, pikir saya. Malam itu juga saya kupas dan potong-potong si labu dan saya masukkan ke freezer. Entah mengapa kalau makanan sudah diselamatkan ke dalam freezer maka serasa beban hidup menjadi 'sedikit' berkurang. Mungkin perasaan berdosa telah menyia-nyiakan makanan sedikit terhapus. Nah weekend kemarin labu yang telah mendekam lama di freezer akhirnya saya olah menjadi donat panggang. Resepnya saya peroleh dari website King Arthur flour yang memang telah lama saya incar. Membuatnya sangat mudah dan rasanya pun lezat, apalagi dengan taburan gula dan kayu manis bubuk di permukaanya, membuat donat labu ini berakhir menjadi sarapan yang manis di weekend kemarin.
Tentu saja donat versi panggang tidak bisa disamakan dengan versi gorengnya. Donat panggang sebenarnya berasal dari adonan yang mirip dengan muffin atau quick bread dengan baking powder sebagai bahan pengembangnya, karena dicetak menggunakan cetakan donat sajalah yang membuatnya menyandang nama donat. Sementara donat versi goreng berasal dari adonan roti dengan ragi sebagai bahan pengembang. Karena itu donat panggang memiliki tekstur dan rasa yang mirip dengan muffin dan jika anda tidak memiliki pemanggang donat seperti yang saya gunakan, anda bisa memanggangnya menggunakan loyang muffin biasa atau loyang loaf dan cake lainnya, tentu saja bukan donat lagi namanya. ^_^
Proses pembuatannya sangat mudah, kukus labu hingga lunak dan haluskan dengan menggunakan saringan kawat atau blender atau hanya dengan menekan-nekannya dengan garpu hingga hancur menjadi bubur labu. Bubur ini lantas anda campurkan dengan semua bahan dan siap dicetak.
Donat ini sebenarnya cukup lezat tanpa taburan gula dan kayu manis bubuk, namun saya akui aroma dan rasa kayu manis memang membuatnya menjadi lebih spesial dan unik. Santap donat selagi hangat untuk menemani sarapan anda kala hujan deras mengguyur setiap paginya seperti sekarang ini. Tentu saja akan lebih lengkap jika ditemani segelas coklat atau teh panas. Yummy!
Berikut resepnya ya.
Donat Panggang Labu Kuning
Taburan gula:
- 3 sendok makan gula bubuk
- 1 sendok makan kayu manis bubuk
Kukus potongan labu hingga lunak, hancurkan labu dengan menekan-nekannya menggunakan garpu atau menggunakan blender, hingga menjadi bubur labu. Masukkan bubur labu dan semua bahan lainnya ke dalam mangkuk, kocok menggunakan misker hingga menjadi adonan yang tercampur rata. Anda juga bisa menggunakan spatula balon untuk mencampurnya.
Tuangkan adonan ke dalam cetakan donat yang telah disiapkan. Panggang selama 25- 30 menit hingga matang, test dengan tusuk gigi. Jika tidak ada adonan yang melekat maka donat telah matang.
Donat siap disantap. Yummy!
Source:
Wweb King Arthur Flour - Pumpkin Doughnuts
Mbak Endang yg so cool, saya bener2 kagum dg kemampuan mbak & salut atas niat mulia mbak untuk sharing ,selanjutnya: terinspirasi mencoba, & makin kagum dg keakuratan resep2 mbak...the best cooking blog I've ever visited...keep up the good job !!!!!
BalasHapusHai, salam kenal dan makasih komentarnya ya. Moga tetap betah berkunjung di JTT ya. Sukses selalu^_^
Hapusmbak kalau di panggang pakai pan seperti maaf (happycall) bisa ga mbak??
BalasHapusBelum pernah pakai double pan, tapi menurut saya bisa, karena banyak yang coba bikin cake pakai double pan hasilnya oke2 saja Mba ^_^
Hapusmba endang yg jago masak, tolong infoin dong dimana tempat beli loyang donat yg kerenZ itu ^_^ makasih.
BalasHapusHai Mba Dila, saya belinya di toko WT, jalan Fatmawati ya. Ini alamatnya: Toko WT – Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati No. 8 Blok A, Jakarta Telp: (021) 7200239 – 7246858. Ancer2nya dekat dengan Pasar Blok A, Bank Bapindo.
HapusEh, Bank Bukopin Mba bukan Bapindo ya hehehe
HapusmantaBs, Fast response, thanks banget mba endang ^_^
BalasHapustu bisa lewat goreng ajah gak??, soalnya gak punya oven...
BalasHapusbelum pernah coba, tapi saya kira bisa di panggang di pan pakai olesan minyak dikit seperti membuat pancake ya. tapi jadinya bukan donat melainkan pancake.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuskalo dikukus bisa gak ya mbak?hehe
BalasHapusbisa kok Mba Novie
HapusMb endang ini semacam bolu gituu kan jadinya mbak yahh...
BalasHapusyep, mirip bolu ya mba Novi
Hapus