Mengapa ya saya suka sekali menimbun bahan makanan? Berulang kali pertanyaan itu berkecamuk di dalam kepala saya dan saya tahu pasti betapa jeleknya kebiasaan ini. Tak peduli kulkas di rumah kadang sulit ditutup pintunya tetap saja ketika berkunjung ke supermarket pasti ada saja yang saya tenteng saat pulang. Beruntungnya atau sialnya, kantor saya dijepit oleh dua buah mall besar yang keduanya memiliki supermarket besar juga, Carrefour dan Lotte Mart. Bisa ditebak, acara jalan-jalan kami penghuni kantor di daerah ini saat makan siang adalah berkeliaran di mall dan belanja. Kami menyebut istilah jalan-jalan ini dengan sebutan glamor. Tanggal tua tidak menghambat kami untuk ber-glamor ria, bukan untuk berbelanja tetapi untuk cek harga dan diskon, serta membandingkan harga mana yang lebih murah antara kedua supermarket yang saya sebut di atas. Memang kurang kerjaan, tapi kami semua sangat, sangat menikmatinya. ^_^
Nah kembali ke aksi menimbun barang yang saya singgung di atas, minggu lalu saya sadari ternyata saya memiliki banyak sekali seafood di freezer. Seperti biasa sehabis pulang belanja, bahan makanan seperti seafood, daging dan ayam, saya bersihkan dan saya bungkus kecil-kecil ke dalam plastik yang cukup untuk satu kali porsi memasak. Cara ini membuat saya tidak perlu mencairkan bahan tertentu dalam jumlah besar kala saya hanya membutuhkannya dalam porsi yang lebih mini. Tumpukan aneka bahan beku di freezer ini terus bertambah dan saya sendiri bahkan lupa ternyata saya memiliki beberapa bungkus udang, cumi-cumi dan fillet tuna. Terus terang saja seandainya terjadi bencana dan makanan menjadi langka maka saya mungkin orang yang masih bisa bertahan dengan isi kulkas saya selama satu bulan lamanya. ^_^
Mencontek metode shabu-shabu ala Jepang dan Korea yang menjadi salah satu makanan kegemaran saya, seafood dan aneka sayuran saya olah menjadi sup rebus-rebusan yang sedap ini. Masakan ini sangat mudah dan cepat untuk dibuat. Tidak perlu menggunakan banyak bumbu rempah karena yang ringan dan simple justru terasa segar dan tidak membuat cepat eneg kala di santap. Ingin rasanya lebih spicy? Coba tambahkan bubuk cabai dan serpihan cabai kering diatasnya. Hot and yummy! Serpihan cabai kering yang anda lihat di foto sebenarnya terbuat dengan tidak sengaja. Seminggu yang lalu saya membungkus cabai rawit merah menggunakan kertas dan saya simpan di kulkas. Saat akan menggunakannya ternyata semua cabai telah berubah menjadi kering kerontang namun masih tetap meninggalkan warnanya yang cantik. Cabai kering ini sangat crispy sehingga hanya dengan meremasnya dengan ujung jari saja telah membuatnya hancur. Anda bisa menggunakannya sebagai taburan mie rebus, tom yam soup atau sup sayur yang saya posting kali ini. Memang tidak sepedas saat masih segar namun lumayanlah untuk membuat anda sedikit berdesah.
Sup Seafood dan Sayuran
- 2 buah oyong (gambas), kupas sebagian kulitnya dan iris melintang
- 2 ruas jari jahe, iris tipis melintang
- 1 sendok teh cabai bubuk (optional)
- cabai kering secukupnya untuk taburan
Siapkan semua bahan bumbu, siangi sayuran dan seafood yang akan anda gunakan, sisihkan. Rebus atau kukus sayuran hingga empuk dan matang. Tiriskan dan sisihkan.
Siapkan panci, beri 2 sendok makan minyak sayur, panaskan minyak. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan bawang bombay dan jahe, tumis hingga bawang bombay layu dan transparan.
Masukkan cumi-cumi dan fillet tuna, aduk rata. Tambahkan saus tiram, kaldu bubuk, bubuk cabai (jika pakai) dan garam. Aduk rata. Tumis tuna dan cumi hingga permukaannya berubah warna menjadi agak pucat. Tuangkan air kaldu atau air biasa jika kaldu tidak ada. Aduk rata dan masak hingga mendidih dan daging matang.
Tambahkan udang, daun bawang dan seledri, aduk rata. Masak hingga udang berubah warna. Cicipi rasanya dan tambahkan air kaldu jika kuah anda rasakan kurang banyak. Angkat dan siap dihidangkan.
Siapkan mangkuk, tata sayuran rebus, siram dengan seafood dan kuahnya, taburi dengan cabai kering, jika suka. Yummmmy!
waaahh.. makasiih yaa menginspirasi bangetttt buat anak kost seperti saya.. :) sy suka adegan dimana dibilang mebungkus kecil2 untuk sekali masakkk... woooo lebih praktissss... :)
BalasHapusYep, sebaiknya saat membungkus ikan/ayam/daging jangan ditumpuk2 dalam bungkusan, tapi ditata menyamping/melebar, cara ini membuat proses pencairan saat akan dimasak lebih cepat ^_^
Hapusmantap bgt mbak,,tambah lg bt referensi nich.... :D
BalasHapusSip Bro, gampang banget bikinnya.
HapusSenang ketemu resep2nya mba, masakan rumahan yg enak2, jd punya referensi buat masak di rumah :)
BalasHapusHai Mba Titin, senang resep2nya disuka Mba, silahkan dicoba ya, thanks sharingnya ^_^
HapusMba Endang, air kaldu yang dipake disini air kaldu apa Mba?
BalasHapusPakai kaldu ayam ya mba. Lebih pas dengan seafood.
HapusKaldu instan atau lgs dr ayam mbak? Kl dr ayam, trus ayamnya bisa dibikin apa ya mbak, kan sudah hambar...
Hapusbisa kaldu instan, bisa juga dari rebusan tulang ayam ya Mba.
HapusSaya bantu ya Mba Ayu, kalau saya ayamnya bisa dibikin ayam kecap.
Hapusthanks ya mba, nah itu ide yang bagus banget hehhehe
HapusMbak Endang, kl pake cumi yg udah kupasan di supermarket gmna. Rasany msh fresh g sih kl dmasak ? Trus tauny kondisi cumi msh ok gmn ya ? Soalny brsihin & ngupasin kulit cumi kan lmyn mkn wkt dan amisny itu loh...hehehe...kl pagi2 masak sblm si kecil bangun lmyn ribet jdnya. Tengkiu yaaa
BalasHapusAna - Dps.
hai mba Ana, bisa pakai cumi kupas ya, untuk masalah fresh tidaknya harus dilihat kondisinya ya, kalau terlihat bersinar, gak butek, liat dan baunya tidak busuk maka kondsinya masih bagus ya.
Hapusterima kasih resepnya. oh ya mau tanya mbak, biasanya mbak kalau nyimpen bahan makanan ini, semisal ayam dkk itu hanya dicuci langsung dibungkus yaa?tidak usah diberi bumbu?kalau tidak keberatan, tolong mbak share cara2 menyimpan bahan makanan yang mbak gunakan, terima kasih :)
BalasHapusHai Mba Putri, saya biasanya tdk bumbui mba, cuci saja sampai bersih kemudian bungkus. Kecuali kalau ayamnya sudah diungkep dulu dengan bumbu, jadi sudah matang dan tinggal goreng saja.
HapusHi mbak. Apakah kaldunya bisa diganti air kaldu udang? Aku biasanya rebus lagi kulit udang dan kepalanya lalu disimpan freezer. Makasi mbak
BalasHapus-nadia
Hai Mba Nadia, yep bs ya, pakai kaldu apapun oke kok
HapusToooosssss.... seneng bgt numpukin bahan makanan di freezerππ.
BalasHapusSekarang kalau mau masak yg belon pernah di coba pokoknya wajib n fardu buka resep JTT n selalu sukseusss simple n endeeesss... πππ
Thanks Mba Pipit sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa
Hapus