Masakan ini sebenarnya sudah lama dibuat, tetapi saya baru memiliki kesempatan untuk menampilkannya sekarang. Beberapa minggu lalu aneka jamur tiba-tiba membludak di All Fresh, salah satu toko buah yang menjadi langgangan saya di Mall Ambassador. Selain tampilannya yang masih fresh, harganya pun jauh lebih murah dibandingkan supermarket lainnya. Tidak membuang waktu saya langsung membeli beberapa pack aneka jamur yang tersedia di sana. Mulai dari shiitake yang berwarna kecoklatan dan berbau seperti jengkol, jamur tiram yang seputih salju, enoki yang kurus panjang dan jamur champignon yang bulat putih. Masing-masing saya masukkan ke dalam keranjang belanja, sambil isi kepala sibuk berpikir akan saya olah menjadi makanan apakah jamur-jamur ini.
Mengolah jamur bukan pekerjaan susah, rasanya yang lezat dan teksturnya yang lembut membuatnya pas digunakan untuk mempersedap aneka masakan. Biasanya saya menggunakannya untuk campuran sup atau tim ikan, atau paling 'mentok tembok gubrak' adalah dengan menumisnya. Tapi kali ini saya sangat tergoda untuk mencoba mencampur keempatnya dalam nasi merah dan menyulapnya menjadi nasi goreng jamur dengan bumbu sederhana. Rasanya hmm.... sungguh mantap!
Dari kiri ke kanan: Shiitake, Tiram, Enoki, Champignon |
Tahukah anda bahwa jamur memiliki kalori yang rendah dan merupakan sumber yang sangat baik untuk vitamin B? Yep, dalam satu ons atau sekitar 28, 34 gram jamur hanya terkandung 20 kalori, sementara vitamin B yang terkandung di antaranya adalah riboflavin, niacin dan asam pantothenic, mineral esensial, selenium, copper dan potassium. Kandungan lemak, karbohidrat, dan kalorinya rendah. Karena itu bagi yang sedang menjaga atau menurunkan berat badan seperti saya, jamur menjadi alternatif lauk yang lezat namun minim kalori.
Keempat jamur yang saya gunakan dalam masakan ini umum dijual di pasaran. Nah sekarang mari kita bahas satu persatu keempat jamur tersebut. Jamur shiitake atau nama lainnya adalah hioko memiliki tubuh buah berwarna coklat gelap dengan aroma yang unik hampir mirip seperti jengkol. Jamur ini sangat populer di dalam kuliner Jepang, China dan Korea dan dibudidayakan secara intensif di ketiga negara tersebut. Selain rasanya yang lezat, shiitake juga dipercaya memiliki khasiat dalam pengobatan tradisional. Dalam beberapa riset ditemukan bahwa shiitake memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menekan pertumbuhan bakteri berbahaya, mempunyai kemampuan antivirus juga, dan menekan pertumbuhan sel-sel yang berbahaya.
Jamur tiram atau oyster mushroom merupakan jamur konsumsi yang memiliki ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur ini masih satu keluarga juga dengan King Oyster atau jamur tiram dengan ukuran yang sangat besar dan memiliki tangkai yang gemuk dan tebal. Jamur tiram mengandung protein, serat, kalsium, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Jamur ini merupakan makanan yang kaya akan protein dan mineral dengan kalori, lemak dan karbohidrat yang rendah. Selain itu jamur ini memiliki manfaat mampu menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Jamur ini juga memiliki kemampuan untuk membunuh nematoda di dalam tubuh.
Jamur yang selalu ada di pasaran sepanjang tahun ini sangat lezat untuk diolah dalam aneka makanan. Umumnya jamur diolah dengan cara ditumis, pepes, campuran cap jay, atau digoreng kering dalam balutan adonan tepung nan crispy seperti pada resep tempura yang pernah saya posting sebelumnya. Silahkan klik link di sini untuk melihat resepnya ya.
Jamur berikutnya adalah jamur enokitake atau biasa disebut dengan enoki saja. Jamur ini akhir-akhir ini banyak menyerbu di supermarket seiring dengan makin nge-trend-nya kuliner Korea di Indonesia khususnya Jakarta. Enoki merupakan salah satu jamur wajib dalam shabu-shabu Korea. Biasanya jamur ini dijual dalam packing-an plastik rapat kedap udara untuk menjaga jamur yang lembut dan rentan ini menjadi cepat rusak. Enokitake memiliki tubuh buah yang panjang, berwarna putih dengan tudung bulat imut, mirip seperti pentol korek api yang panjang. Jamur ini dikenal juga dengan nama jamur tauge, jamur jarum emas, dan jamur musim dingin.
Bentuknya yang unik dengan tangkai panjang ini bukannya tanpa sebab, dalam budidayanya jamur di perihara dan dipaksa hidup di dalam botol plastik atau kantung plastik yang sempit. Jamur yang terus mencari sinar matahari akhirnya tumbuh terus ke atas hingga menjadi panjang-panjang dan kurus. Jamur sendiri sebenarnya bisa tumbuh tanpa adanya sinar matahari namun sinar matahari tetap diperlukan untuk pembentukan spora. Nah enoki ini kaya akan serat, protein, vitamin B dan mineral serta minim kalori dan gula sehingga aman bagi penderita diabetes. Enoki lezat untuk diolah menjadi aneka masakan seperti sup, shabu-shabu, tempura, telur dadar atau tim ikan seperti yang pernah saya posting di artikel Tim Ikan Salmon & Jamur Enokitake. Anda bisa klik link di sini untuk melihat resepnya. Saat membeli jamur ini di supermarket pilih jamur yang masih rapat dalam kelompoknya dan kaku, kemasan juga masih dalam kondisi kedap udara sehingga jamur di dalamnya terjaga kesegarannya. Saat akan memasaknya, potong bagian dasar jamur yang bersentuhan dengan media tanam yang berwarna kecoklatan. Jamur ini sangat lembut sekali sehingga masaklah dalam waktu yang singkat saja.
Terakhir adalah jamur champignon (Agaricus bisporus), jamur ini umum dan banyak dijual di supermarket. Berbentuk bulat dengan warna putih dan tangkai yang gemuk pendek. Jamur ini biasa disebut dengan nama jamur kancing, jamur putih atau jamur cremini. Kita sering sekali menemukan potongan-potongan jamur ini di topping pizza, dalam sup krim jamur, lasagna, saus spaghetti atau makanan a la western lainnya yang menggunakan jamur sebagai bahannya. Jamur ini mengandung sodium, potasium, fosfor, asam linoleic, dan antioksidan.
Okeh, kembali ke resep kita kali ini. Untuk nasi goreng jamur, anda bisa menggunakan jenis jamur apapun yang ada dan tentu saja aman dikunsumsi, tidak harus terpaku pada empat jenis jamur yang kali ini saya posting. Tips saya untuk memasak jamur, biasanya saya tidak mencuci jamur yang akan saya gunakan. Cukup dengan membersihkan tubuh buahnya dengan mengelapnya dengan tissue atau kain basah dan jamur siap dipakai di aneka masakan. Mencuci jamur selain membuatnya menjadi menyerap air terlalu banyak juga membuat jamur mengeluarkan aroma khasnya yang tidak semua orang menyukainya. Untuk menyimpannya, jamur harus disimpan dalam wadah dan tidak bersentuhan langsung dengan udara kulkas. Masa simpan jamur tidak lama, maksimal hanya satu minggu di dalam kulkas. Saat memasaknya, semua jamur segar hanya memerlukan waktu yang singkat, terlalu lama memasak membuat jamur kehilangan tekstur kenyalnya yang khas dan rasanya yang unik.
Berikut resepnya ya.
Nasi Empat Jamur
Untuk 2 porsi
Bahan:
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh kaldu bubuk instan jika suka
- 1 sendok makan minyak untuk menumis bumbu
Siapkan beras, jika anda menggunakan beras merah maka campur beras merah dan putih dengan perbandingan 1 : 1. Cuci hingga bersih, masukkan ke rice cooker dan berikan air dengan jumlah sedikit lebih banyak dibandingkan anda memasak dengan beras putih saja. Masak hingga nasi matang. Aduk-aduk nasi dengan sendok nasi agar nasi tidak menggumpal.
Siapkan semua jamur yang akan dipakai, bersihkan kotoran yang melekat dengan mengelapnya dengan tissue atau kain basah. Rajang jamur menjadi ukuran kecil. Jangan cuci jamur. Sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan minyak, tumis bawang putih, bawang bombay dan jahe cincang hingga harum dan berwarna sedikit kecoklatan. Masukkan jamur, aduk rata. Tambahkan soy sauce, saus tiram, minyak wijen dan kecap manis, aduk rata dan masak hingga jamur sedikit layu. Tambahkan daun bawang dan daun seledri, aduk rata.
Jika ingin pedas anda bisa tambahkan rajangan cabai rawit dan tumis bersama bawang.
Masukkan nasi, matikan api kompor. Aduk nasi dan jamur hingga semua bahan dan bumbu tercampur rata. Tambahkan garam, merica bubuk, kaldu instan, aduk rata dan cicipi rasanya. Tambahkan garam jika kurang asin.
Hidupkan kembali api kompor, masak sebentar 2 atau 3 menit. Angkat dan sajikan hangat-hangat. Yummy!
Sources:
Wikipedia - Mushroom
Wikipedia - Shiitake
Wikipedia - Enokitake
Wikipedia Indonesia - Jamur Tiram
Wikipedia - Champignon
Waduh brarti slama ini saya kl masak jamur salah teknik. Selain dcuci jamur jg tak rebus n dibuang airny dl bru d masak(tepok jidat). Soaly dl pernh ada yg bilng kl ga drebus dl takut keracunan..(Slama ini brarti salah aliran)Hέe:p•Hέe:p•Hέe..yani-jember.
BalasHapusHalo Mba, jamur yang dijual di pasaran umumnya adalah jamur hasil budidaya, jarang sekali diambil dari jamur liar di hutan2 aau kebun, jadi resiko keracunan sebenarnya kecil, kecuali jika memang kita alergi dengan jamur.
HapusJustru jamur enaknya dimasak sebenatar saja, terlalu lama rasanya udah nggak oke lagi hahaha
Mbak,salahsatu syarat utama nasgor bukannya nasi kemari (tapi msh baik lho ya, bukan nasi basi) ? kalo pake masak dulu, biarpun dikipas2 sampe dingin, tetep beda.....
BalasHapushai, hmm saya rasa itu mitos ya, nasgor identik dengan nasi kemarin karna selama ini dibuat sebagai alternatif memberdayakan nasi sisa. Nasgor pilihan mudah, cepat dan murah untuk membuat nasi sisa menjadi enak. Pedagang2 nasi goreng dipnggir jalan tidak pernah menggunakan nasi kemarin untuk dagangannya dan rasanya tetap oke ^_^
HapusSaya temukan posting ini setelah kemarin masak nasgor champignon.
BalasHapusBenar sekali, saya pernah tanya ke tukang nasgor kr penasaran dan mereka memang tidak menggunakan 'nasi kemarin'
Yang saya tidak sangka itu cara membersihkan jamur, kr biasanya malah kepala jamur sy sikat lembut hahaha..thanks utk tips nya
Halooow Mba, wah makasih infonya. Yep setahu saya memang penjual nasgor gak pernah pakai nasi kemarin hehehheh. Thanks ya. sukses selalu!
HapusMbak, jamur champignon kan kayaknya kotor banget tu, gak dicuci gak papa ya? baru beli jamur jenis ini tadi, dan belum pernah masak jamur champignon, hehe..
BalasHapusHai Mba, lap saja pakai tisu gak kotor sebearnya, karena media tanam jamur itu bersih dan harus steril saat inokulasi jamur.
HapusWahaha. Baru tau jamur sebaiknya jangan dicuci. Pantesan waktu mau bikin tumis jamur kok baunya malah ga enak. :D
BalasHapusTerimakasih tipsnya mba Endang. Nambah lg ilmu buat saya :)
Farah - Tegal
hai Mba Farah, yep jamur mengeluarkan aroma khas yang gak oke kalau dicuci ya.
HapusHolaaa, mbak Endang.
BalasHapusPnasaran pgn bikin krn sy suka jamur2an, kl dtambah udang & telur gmana ya ? ngrubah rasa bgt g ? biar si kecil 1,5th bs ikutan mkn skalian ngenalin rasa jamur. Thanks.
Ana - Dps
hai mba ana, sip, silahkan tambah udang dan telur mba, saya yakin rasanya akan makin tambah sedap kok. moga suka yaa
HapusSaya sudah coba resep ini mba Endang, tetapi mengapa ketika dimakan yang berasa banget jahenya ya?? Klo ga pake jahe rasanya masih oke ga mba?
BalasHapusTerima kasih
~ Mell ~
Alhamdulillah nemu resep ini 😁
BalasHapusSaya baru tau malahan jamur enak buat campuran nasi goreng 😂
Tw nya cuman petai doang
Eh btw ini resep udah masuk IG nya mbak endang belum?
Boleh sekalian rekuea pasta tom yam gk mbak endang 😊
Halo Mba, belum di IG, ini resep lama ya, hanya yang baru2 saja yang sempat saya masukkan resepnya di IG.
Hapus