Sekitar tiga tahun yang lalu, saat itu saya dan adik saya Tedy sedang asyik berselancar ria di internet di hadapan laptop masing-masing - saya sibuk memelototi aneka resep sedangkan Tedy heboh dengan game online-nya. Seperti biasa, jika membaca sebuah resep atau produk apapun yang ditawarkan di internet maka saya pasti selalu membaca komentar pembaca atau reviewer yang menyertainya. Menurut saya, komentar pembaca cukup penting untuk disimak karena mereka biasanya telah mencoba resep yang ditampilkan.
Sebuah foto yang menampilkan cupcake cantik dan terlihat menggugah selera membuat saya mengarahkan mouse dan mengklik artikel yang ditampilkan. Tidak ada resep yang menyertainya, si pemilik blog hanya menuliskan hasil eksperimen dia membuat cupcake. Saya telusuri tulisan ke bawah dan menemukan sebuah pertanyaan, "Halo, apakah saya bisa mendapatkan resep cupcake yang ditampilkan. Kelihatannya lezat sekali". Pertanyaan yang sopan, baik, dengan harapan mendapatkan sedikit sharing tentang sepenggal resep cupcake. Jawaban yang diberikan cukup membuat saya menggeleng-gelengkan kepala. "Cari saja di internet, banyak kok".
Mungkin saya membuka blog atau web yang salah, namun saya banyak menemukan blog atau web berbahasa Indonesia yang membahas tentang makanan atau resep masakan namun sangat pelit dengan informasi yang diberikan, banyak yang tidak membalas pertanyaan yang masuk serta kemungkinan juga konten yang hasil mencuri dari blog orang lain. Saya bandingkan dengan blog dari luar dan menemukan betapa bersahabatnya mereka, mencoba membantu dengan setulus hati dan sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Bagi saya tidak ada yang salah dengan berbagi, dan tidak ada yang salah jika kita bersama-sama menjadi lebih baik karena suatu saat mungkin kita yang memerlukan bantuan orang lain.
Sejak itu, dengan dorongan Tedy, saya pun membuat Just Try & Taste. Saya tidak pernah membuat blog sebelumnya, tidak tahu caranya bagaimana, tapi banyak jutaan blog di luar sana yang berbaik hati menawarkan ilmunya untuk memberanikan saya melangkah perlahan. Dua hari, Sabtu dan Minggu, saya habiskan di depan laptop hingga jam dua malam setiap harinya untuk membuat blog yang saya dedikasikan bagi mereka yang baru belajar memasak, pemula seperti saya dimana kita mungkin bisa berbagi, satu dua tips, ratusan resep dan sharing yang saya harapkan membuat kita bisa maju bersama-sama.
Berbagi memang indah! Namun kemudian timbul pula masalah lainnya. Saya banyak menemukan blog atau web yang mencomot artikel saya seenak jidatnya tanpa mencantumkan sumber dan memberikan back link ke JTT. Seperti tadi malam, tanpa sengaja saya 'nyasar' ke sebuah web bernama 'belajar masak', menampilan artikel baking powder double acting dan baking soda, isi dan gambarnya jelas-jelas mencomot dari artikel saya tentang baking powder, semua sumber artikel yang saya gunakan dicantumkan tapi tidak sepotong pun menyertakan informasi bahwa si pemilik mentah-mentah meng-copy paste dari JTT. Apakah dia pikir tulisan itu bisa hadir langsung tanpa disusun dengan baik dari semua sumber?! Saya emosi? Ya, wajar. Pelajaran seperti apakah yang akan diberikan jika konten yang diberikan hasil mencuri? Mengapa tidak sekalian saja menulis artikel bagaimana mencuri konten dari orang lain dan merubah judul blog menjadi 'belajar mencuri konten'? Apakah begitu sulitnya menghargai karya orang lain jika kita merasa karya tersebut bermanfaat?
Ah pagi hari saya sudah dimulai dengan 'ngedumel' yang ujungnya membuat hati saya jengkel sendiri ^_^. Kembali ke brownies yang saya posting hari ini. Ini merupakan eksperimen saya untuk lebih memperkaya resep gluten free di JTT. Sebagai informasi, saya memiliki keponakan super lucu bernama Ellan yang alergi dengan gluten dan casein. Putra pertama kakak saya ini, harus menjalani diet ketat dan mengeliminir semua makanan mengandung gluten (tepung terigu), produk dairy (karena mengandung casein), telur, produk dari kedelai serta buah-buahan. Sebagai gantinya, Ellan harus mengkonsumsi susu beras, susu kentang, sayuran dan protein hewani organik, bahkan gula pun menggunakan gula pengganti. Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan 'tugas' dari Wulan, kakak saya, untuk membuatkan Ellan kue-kue kering. Kue gluten free di pasaran terbatas jenisnya dan membuat Ellan cepat bosan, selain itu harganya sangat mahal! Kue pun berakhir dengan sukses, satu kardus besar cookies saya kirimkan ke Batam dan laporan dari kakak saya, "Ellan suka banget! Dia makan banyak".
Lantas mengapa resepnya belum ditampilkan? Itu mungkin menjadi pertanyaan anda. Jawabannya bukan karena saya enggan berbagi, karena saya yakin pasti banyak orang tua di luar sana yang mengalami masalah seperti kakak saya dan memerlukan makanan alternatif yang aman buat buah hati mereka, tetapi karena saya menggunakan tepung gluten free mixed yang telah dibeli oleh Wulan. Dari komposisi di bungkusnya saya tahu tepung ini terbuat dari sagu+tapioka+maizena+beras, nah yang menjadi masalah berapa persentase masing-masing tepung ini lah yang saya sampai sekarang masih berusaha mencarinya. Karena itu bagi pembaca di luar sana yang mungkin pernah bereksperimen membuat tepung gluten free mixed sendiri dan hasilnya terbukti oke, mungkin hasil eksperimen tersebut bisa anda sharing disini. Saya tidak bisa memberikan imbalan apa-apa, tapi saya yakin kemurahan hati anda pasti akan mendapatkan balasan setimpal dari Yang Kuasa.
Nah untuk membuat brownies ini sangat mudah. Anda memerlukan kacang merah yang sudah direbus hingga super empuk (panci tekanan tinggi amat sangat membantu pekerjaan ini), dan tepung oatmeal. Untuk membuat tepung oatmeal anda bisa menghaluskan oatmeal - saya menggunakan oat utuh atau rolled oat, namun anda bisa menggantinya dengan jenis quick cooking oat - menggunakan blender dry mill yang biasa digunakan untuk menghaluskan biji-bijian. Saya menghaluskan oatmeal menggunakan coffee grinder andalan. Tidak perlu hingga menjadi sangat halus, satu dua serpihan kasar biarkan saja. Semua bahan lainnya lantas dimasukkan ke dalam food processor dan proses hingga halus. Adonan yang terbentuk sangat pekat. Jika anda tidak memiliki food processor anda bisa menghaluskan kacang merah dengan menekan-nekannya di sebuah saringan kawat menggunakan sendok. Kacang yang telah halus akan keluar dari lubang-lubang saringan dan semua bahan cukup anda aduk di dalam mangkuk hingga menjadi adonan yang rata.
Sebagaimana brownies lainnya, maka yang ini pun memiliki tekstur padat, tidak bantat, agak remah karena tidak mengandung telur, namun terasa sangat lezat. Bahkan teman saya Ani, yang tidak suka kacang merah, berkomentar brownies ini sangat lezat dan kacang merahnya tidak terasa karena tertutupi oleh rasa coklat yang nendang.
Tips: Jika anda merebus kacang merah dalam jumlah banyak, simpan sebagian dalam wadah tertutup di freezer dan bekukan. Sebagai info, kacang merah yang saya gunakan merupakan kacang merah rebus beku yang telah mendekam di freezer lebih dari 3 bulan lamanya. ^_^
Penting:
Jika putra atau putri anda alergi dengan oatmeal, skip oatmealnya dan ganti dengan tepung beras dan jika alergi dengan susu mungkin sebaiknya anda tidak menggunakan choco chips sebagai salah satu bahannya karena sebagian besar choco chips yang beredar di pasaran mengandung susu.
Berikut ini proses dan resepnya ya.
Brownies Kacang Merah
Untuk 1 loyang brownies ukuran 20 x 20 cm
Tertarik dengan resep gluten free lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Biskuit Maizena: Lezat & Gluten Free
Nigella Lawson's Chocolate Cloud Cake: Lezat Tanpa Tepung!
Kue Mangkuk Gula Merah
Bahan:
- 80 gr gula pasir
Siapkan oven, set disuhu 170'C. Set api atas bawah dan letakkan rak pemanggang di tengah jika oven anda tinggi, jika rendah seperti oven listrik saya gunakan rak bawah. Siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm, alasi permukaannya dengan kertas baking. Sisihkan.
Potong-potong kue sesuai selera. Siap disajikan. Yummy!
mantaaap!
BalasHapusboleh dicoba nih mbak....^^
sila, sila, Mba Ayu, rasanya mantep banget hehehe
Hapusrumusnya mbak gff=btm=631
BalasHapusJadi untuk buat gluten free flour itu pake tepung beras:tepung tapioka:tepung maizena dng perbandingan 6:3:1
Hai Mba Seffri, mantap! Thanks ya Mba, ini yang saya cari. Sip, saya bisa posting cookies gluten free yang pernah saha buat ^_^. Thanks ya! Sukses selalu!
HapusSangat Kreatif mbak...belum pernah lagi saya ketemu resep brownies tanpa telur dan tanpa tepung. Harus di coba nih...thanks for sharing. Saya juga mengerti betapa sakitnya jika karya kita di copy paste sewenangnya. Mmg emosi....saya juga mengalaminya..malah foto masakan di blog saya di ambil tanpa persetujuan dan di gunakan untuk promosi produk saus & ketchup, ini juga saya baru tahu 2 hari nih. Sungguh tidak beretika. Benar2 sakit hati :(
BalasHapusHai Mba Fiza, silahkan dicoba Mba, rasanya enak dan tidak berbeda dengan brownies umumnya, Menurut saya versi ini jauh lebih sehat dibandingkan brownies biasa.
HapusYep, saya setuju dengan Mba Fiza, sangat tidak beretika dan kadang saya gak ngerti dengan jalan pikiran mereka. Betapa picik. cupet dan sama sekali tidak menghargai karya dan jerih payah orang lain. Kadang saya sampai mengutuk2 sendiri. Mentalnya parah. Jadi emosi jiwa lagi saya wakkakak.
Thanks sharingnya ya Mba. Moga kita tetap diberi kesabaran dan hidayah dari Yang Kuasa.
halo mbak... gara mbak endang saya jadi tertarik belajar baking...
Hapustertarik bikin kue ini, kalo dikukus gimana ?
hai Mba, saya belum pernah coba dikukus, tapi menurut saya kurang oke ya.
Hapuswah boleh dicoba banget resepnya nih mba endang. saya pernah bikin brownies dari kacang hitam (black bean), tanpa tepung sama sekali, dan hasilnya enak seperti rasa brownies umumnya. kalau kacang merah belum pernah nih.
BalasHapusoiya, mba endang pernah bikin kue dari okara? (ampas susu kedelai?) mungkin mba endang punya resep kue dari okara, dan gluten free juga, yang enak.
terima kasih untuk selalu sharing mba.. (saya ga pernah copas tanpa mencantumkan pemilik kok :D)
Halo Mba Ardita, yep sebenarnya resep aslinya terbuat dari black bean saya ganti dengan kacang merah karena saya pnya kacang merah beku di freezer, dan bebrapa bahan saya modif.
Hapussaya belum pernah bikin kue dari okara, kadang kalau bikin susu kedelai, sayang juga kalau ampasnya gak dimanfaatkan ya. mungki next kalau saya bikin susu kedelai, akan saya coba manfaatkan.
hehehe sama Mba, saya selalu mencantumkan link dan sumber untuk setiap referensi yang saya gunakan. Sukses ya! ^_^
sedapnya..sya suka makan brownies..
BalasHapusYep dan brownies yang ini lebih sehat jadi bisa makan lebih banyak heheheh
Hapuswah boleh dicoba untuk ultah pertama anak saya, mungkin gulanya bisa dikurangi supaya tidak terlalu manis...
BalasHapusmakasih mba
Hai Mba Ana, yep takaram gulanya kurangi saja Mba, dan silahkan dicoba ya, moga suka ^_^
Hapushmm... bikin ngiler, wajib dicoba nih. Trima kasih sebelumnya mbk, resepnya banyak saya coba (maklum baru belajar...) dan sesuai selera keluarga kecil saya. Idul adha kmaren saya bikin ayam woku resep JTT cocok banget disanding dengan nasi gurih ala ibu saya... yummy banget. Tetap semangat posting resep baru ya mbk.....
BalasHapusSilahkan dicoba resepnya Mba, senang sekali JTT bisa membantu berkreasi di dapur. Thanks sharingnya ya, dan yep setuju banget ayam woku itu memang sedap apalagi pakai nasi gurih waduuuhhhh bisa makan berpiring2 hehehe. thanks sharingnya ya.
HapusTerima kasih postingan resep2nya mbak endang . Idul adha kmaren saya bikin ayam woku nya JTT yummy banget disanding dengan nasi gurih ala ibu saya.... meski ada yang copas tetap semangat ya mbak....
BalasHapusSemoga saya tetap semangat dengan makin mengerikannya copas dimana2 hiiks. thanks ya Mba Oka.
HapusYummiiiii.....Thanks ya mbak resep na.Udah banyak resep mbak yg saya coba n hasil na memuaskan.Mbak,laen kali posting resep bika ambon donk.......:)
BalasHapusHai Mba Nita, thanks sharingnya ya. Bika ambon belum berani coba, telurnya segambreng yang bikin berat hehehhe
HapusMbak,saya mau tanya. Apa resep diatas bisa di pakai dengan cara dikukus ?
BalasHapushai Mba, saya belum pernah coba, hanya saja saya khawatir hasilnya gak oke kalau dikukus. karena gak pakai telur, jadi kalau kukus kan basah, takutnya hancur
Hapusassalamualaikum mbak Endang... maaf banget nih, jadi merasa bersalah. saya sering buka resep2 yang mbak Endang posting, truz kalo cocok saya copas n print untuk menambah koleksi buku resep saya. hanya untuk konsumsi pribadi sih..maksudnya kalo mau masak kan nggak usah sll buka laptop, cukup pake print out yg dh siap dimeja dapur. maklum mbak..masih pemula..sekali lagi maaf atas kelancangan saya.
BalasHapuswassalamualaikum ww
Halo Mba Wahyu, wah bukan itu maksud saya hehheh, kalau resep2 di jTT dipakai untuk kepentingan pribadi di dapur, oke2 saja kok Mba, saya senang bisa membantu.
HapusYang saya tulis di atas adalah mereka yang copas resep atayu artikel saya dan di masukkan ke blog mereka tanpa mencantumkan sumber, itu menurut saya salah ya.
jadi silahkan kalau resepnya mau dipakai di dapur ya Mba, ^_^
Halow mbak, tetep Semangat...(ง`☐´)ง... Untuk coba resep n share pda yg laen..oya mbak mau tanya toko bahan kue titan apa deket rs fatmawati?kbetuln saya tinggal d daerah bogor yg deket depok n tanggerang..nah blm tau tbk yg lengkap dmana, saya sering melalui daerah lebakbulus, makany tnya tbk titan or yg laen sama mbak endang"pertanyaan kurang penting"makasih ya mbak..yani-bogor.
BalasHapusHai Mba Yani, thanks ya Mba, semoga saya tetap semangat wakkaka, bete dan bikin demotivasi juga. Toko Titan dekat dengan RS. Setia Mitra Fatmawati, bukan RS Fatmawati ya. Jadi Mba, kalau dr lebak bulus ke jl fatmawati harus jalan dulu terus ke arah blok M. letaknya sebelum RS setia mitra. Titan termasuk sangat lengkap menurut saya ya hehehhe
Hapusizin nyobain ya mbak....mumpung ada 1 kg kacang merah...
BalasHapustq...
silahkan Mba, moga suka ya. ^_^
HapusHalo mbak Endang! Wah sepertinya resepnya enak dan patut dicoba. Saya juga sedang getol mencoba-coba resep gluten free. Beberapa kali ada request utk itu. Cuma saya kurang suka bikin cookies, gak telaten. Mengenai copy paste, 1 blog saya juga ada yang mengcopy, gak nanggung2. Gak habis pikir, kok bisa sih? Anyway, thanks sharingnya ya mbak dan tetap berkarya.
BalasHapusHai Neng Ella, iya lagi banyak kumpulin resep2 gluten free, soalnya rada2 unik dan susah2 gampang hehhehe. copy paste blog memang bikin darah tinggi kumat, moga2 kita tetap semangat dan gak gampang menyerah yaaa, walau terkadang rasanya saya mau ngamuk saja hehehhe.
Hapusthanks mba endang, nambah lagi ni resep gluten free nya (secara anak saya doyan ngemil snack kelas berat) hehehe...
BalasHapusSip Mba Flo, moga suka ya, dan yep ini kelas berat Mba wakakka
HapusSiang mba, sy baru bikin nih tapi ga pake food processor.. Diaduk pake spatula, tp kok kayanya ga nyatu ky di foto mba yah, kaya ga berminyak... Apa yg kurang yah? Msh di oven nih mau liat hasil jadinya gmn...
BalasHapusMakasi mba...
Kurang adukan, remas2 pakai tangan Mba, karena kalau food processor kan hasilnya lebih halus dan lebih menggumpal. Ini gak mengandung gluten jadi walau diaduk lama gak akan bantat.
HapusThanks mba endang, saya banyak belajar dr blog ini, salam kenal mba endang....
BalasHapusSalam kenal ya Mba Mae, sip senang bisa membantu dan resepnya disuka ^_^
HapusHai mbak Endang.. Brownies-nya kalo dikukus apakah selezat dipanggang ya? Udah pernah coba kah? Thanks.
BalasHapusBelum pernah coba ya, tapi saya yakin gak se oke dipanggang ^_^
Hapusngedumel yang berakhir indah nih...
BalasHapusaku merasakan yang mba rasakan, bagaimana repotnya masak sambil foto-foto, belum lagi edit plus nulis,walaupun punyaku belum pernah ada yang mencuri, aku bisa merasakan sebeelllllnya,
aku sudah lama jadi silent reader tapi baru kali ini berani ngetik dikolom komentar :) oya selama ini setiap resepnya aku simpan diPCku sungguh bukan untuk apa2, hanya bertujuan kalau keburu cari resep ngga' perlu kehubung dengan internet yang lebih sering lemotttt....maaf ya,
salam
Hai MBa Yekti, silahkan di keep dan simpan resepnya Mba, saya juga suka melakukan hal yang sama kok, kalau ketemu resep maknyuss tangan gatal pengen coba cuman belum ada waktunya akhirnya simpan dah banyak2 di kompie hehheh. thanks sharingnya ya. sukses selalu
HapusMbak Endang, kacang merahnya jenis yg kering ya? Yg suka dipakai di es kc merah..... Atau kc merah yg kita olah untuk sup kacang merah ?
BalasHapusThx
hai Mba Vinda, saya pakai kacang merah kering ya Mba, bukan segar yang biasa buat sop ya.
HapusMba kacang merahnya bisa pake kacang merah segarkah?
BalasHapusSaya pakai kacang merah kering ya Mba, menurut saya jenis kering lebih legit hasilnya. hmm, belum pernah pakai yang segar tapi saya rasa bisa ya.
HapusHallo mbak...mau tanya, kacang merahnya bisa diganti dgn kacang hijau ga ya? Makasih... ^_^
BalasHapusBelum pernah coba, tapi menurut saya bisa kok Mba ^_^
HapusSelamat pagi, mbak. Saya sdh coba resep ini. Yummy dan sehat! Teksturnya memang terasa banyak serat....ya. Cocok u/ yg lagi diet. Gula pasirnya saya kurangi sedikit, dan kacang merah saya pakai yg segar. Taburannya saya pakai kenari, tetap pakai choco chips u/ dicampur. Saya tdk punya food processor, jadi pakai chopper. Terima kasih.
BalasHapusSisca - Surabaya
Halo Mba Sisca, wah thanks sharingnya ya, modifikasinya oke banget wakkaka, next time kalau ada kacang segar pengen coba yang itu juga, thanks yaa
Hapusmba endang yg manis, jangan biarkan orang2 tak beretika menyurutkan semangat mba untuk selalu berkarya. niat mbak untuk menjadi lebih baik dan membaginya dengan kita yg awam dlm masak memasak sungguh teramat mulia. saya banyak praktek resep2 mba.sungguh sangat membantu ibu muda yg jauh dari ortu ini (saya ikut suami di cairo). I am completely on my own. i have no social life here. soooooo sad. cooking is a therapy for my stress.i used to miss indonesian food very much. never in my wildest dream that i can make my own BAKSO or PEMPEK instead of craving for it and be sad. but i did it. i make all the food i miss in indonesia, myself, from ur easy guide recipe. finding ur blog is a blessing from ALLAH for me.
BalasHapuswe have the same cooking style. reading ur article is like knowing u personally. u r truly pleasant woman. how i wish to be friends with u.MAY GOD BLESS U AND REWARD U WITH GOODNESS IN UR LIFE DEAR. chayoooo ^_^
Halo Mba, wah pasti bukan hal yang mudah ya untuk beradaptasi di negara orang lain yang nun jauh disana tanpa sanak saudara, saya bisa membayangkan perjuangannya. Thanks sharing dan motivasinya yang manis ya, terkadang saya memang suka bete dengan mereka yang gak pakai etika di dunia maya. Tapi dari dunia maya juga saya banyak menemukan banyak teman-teman yang luar biasa baiknya. Senang sekali resep2 JTT bisa banyak membantu mengobati kangen masakan Indonesia. Sukses selalu ya Mba, salam dari Indononesia.
HapusWah jd tertarik mencoba.. Oya mb..sdh pernah bikin cinnamon roll yg gluten n yeast free?
BalasHapusHai Mba Indira, sayangnya saya belum pernah bikin rolls yang bebas gluten dan ragi ya,
HapusMakasih resepnya mbak. Klo komposisi gluten-free flour coba cari di blognya ncc atau resepnya wied harry. Saya pernah baca, tapi lupa karena blom pernah praktek. Klo tepung2 lokal kita, kayak mocaf, tepung sukun, tepung pisang, tepung garut, tepung ubi ungu, dll itu gluten free gak ya?
BalasHapushai Mas Arif, thanks ya. beberapa pembaca juga telah memberikan komposi gluten free flour hanya saja saya belum coba sendiri.
Hapusyep tepung2 yang disebutkan diatas termasuk gluten free ya.
Mba, kacang merah yg d pakai itu kacang merah kering atau kacang merah yg biasa buat sayur?
BalasHapusuntuk resep ini saya pakai kacang merah kering ya mba. saya rendam semalam dan rebus sampai empuk, paling cepat pakai panci presto ya
HapusSeneng banget, bisa ketemu JTT. Pas dengan info yang saya perlukan. Terimaksih Mbak dan sekarang saya akan setia menunggu postingannya.
BalasHapusThanks ya Mba Wied, senang sekali resepnya disuka ya! Sukses selalu
HapusHai mbk endang salam kenal. Seneng banget menemukan blog ini.
BalasHapusKemaren saya sudah coba eksekusi resep brownis kacang merah. Pas saya coba blender kacang merah yg sudah saya rebus sampai empuk, kacang merah-nya ga bisa ke-blender semua. alhasil saya tambahkan air untuk membuat kacang merahnya mudah di blender. tp hasilnya jadi kayak bubur. aq tetep nekat q campur sama quaker oat, dengan yakin bakalan jadi.
setelah q baked, jadi sich....cuman dalamnya lembek tp luarnya garing. enak sich tp koq masih penasaran ga sesuai yg di foto mbk endang he..he..
mohon tipsnya. Thanks
hai mba lussia, brownies ini padat dan kering luar dalemnya ya, nggak basah. saya rasa basah karena kacang merah digiling dengan air, sebaiknya kacang teksturnya gak sampai kaya bubur banget ya, kalau pakai food pro teksturnya masih agak kasar.
HapusHallo JTT, ^_^
BalasHapuskak klo misal resep di atas di kukus bisa gak kak?
klo bisa mau nyobain, maklum dirumah belum ada oven buat manggang :)
terimakasih
Mungkin bisa ya mba, tetapi saya tidak merekomendasikannya, karena tekstur brownies padat, kalau dikukus takutnya basah dan lebih padat lagi ya
HapusMbak, kacang yang 500gr itu takaran kacang mentahnya atau takaran kacang rebusnya? Terima kasih :)
BalasHapushai mba Diar, kacang yang sudah direbus hingga lunak ya.
HapusMba Endang... kalau gula palem diganti dengan brown sugar atau gula pasir semua bisa gak ya mba ?
BalasHapusthanks
bisa ya mba
HapusHallo Mba Endang, terima kasih ya utk semua sharingnya! Saya tinggal di luar negri & suka rindu makanan Indonesia, jadi senang deh, ketemu blog ini yang menjelasin sangat baik! Mau langsung dicoba recook deh :-)
BalasHapusSalam, Indri
halo mba Indri, salam kenal dan thanks yaa, senang sekali resep JTT disuka yaa, ,moga2 mudah menemukan bumbu dapur khas indo disana, setahu saya cukup susah ya hiiiksss
Hapussaya biasanya kalo bikin brownies kukus pake GFF dg perbandingan 7:2:1 tepung beras:tapioka:maizena dan hasilnya lumayan lembut ....
BalasHapusHai Mba Isti, wah makasih atas sharing resep GFF nya ya mba, saya belum berani nyoba pakai homemade GFF sendiri, tapi kayanya saya harus coba nih rumusan Mba. Thanks ya, sukses selalu
HapusThnks y mbk.. aq uda nyoba, pke kacang merahny 200gr bl d tukang sayur, trus chocochipny aq ganti irisan kotak kecil2 dcc :) alhmdlh berhasil
BalasHapushi mba Miu, thaks sharingnya yaa, senang sekali browniesnya sukses dicoba.
Hapussalam mba Endang. saya seneng skali nemukan blog JTT ini, meskipun blm tau kapan bisa nyoba praktek hehehe. tapi saya berpikir resep2 gluten free ini sangat bagus utk kesehatan skalipun kita bukan gluten free, itu saya pernah baca di satu artikel tp lupa nama artikelnya hehehe...
BalasHapussaya memang lagi ngumpulin resep2 gluten free, soya free, milk free, sementara saya simpan di file in syaa Allah saya sertakan sumbernya spy saya ingat ini darimana. in syaa Allah saya akan menikah dgn seorg laki-laki dgn anjuran dokternya dia harus consume gluten free, soya free, dan dia alergi susu jg (akan timbul gatal2 sperti eksim). makanya saya mulai rajin ngumpulin resep2 tsb utk persiapan kalau sdh nikah nanti kan hrs masak utk dia :) .
secara saya dan keluarga saya saat ini almost everyday makan soya alias tahu, tempe, kecap, dan kalau buat sesuatu ya pakai tepung, goreng pisang dll pakai tepung, ya pokoknya normal2 aja. semoga resep2 yg ada di blog mba Endang bermanfaat utk saya dan org2 lain. Terima kasih mba
halo mba Tantri, salam kenal dan thanks ya sudah menyukai JTT.
Hapusthanks sharingnya disini ya. sayangnya resep gluten free saya kurang banyak ya, tapi semoga yang sedikit ini bs berguna yaa. sukses selalu ya buat mba dan keluarga!
Mbak... Untuk mendapatkan 500gr kacang merah rebus kira2 butuh berapa gram kacang merah kering-nya ya? -beti-
BalasHapushai mba beti, mungkin sekitar 250 grm ya mba, tapi ini hanya perkiraan saya ya
HapusMba Endang... telat saya baca ini... hehehe. Mba resep ini selain dipanggang bisa dikukus juga ngga?
BalasHapushai mba, sehrusnya sih bisa ya, cuman mungkin teksturnya akan lembek dan mudah hancur ketika masih panas, kudu tunggu sampai benar2 dingin ya, supaya keras baru dikeluarkan dari loyang dan dipotong2.
HapusAku baru aja bikin brownies ini, karena mama lagi diet karbohidrat, maka nyasar lah aku di sini. Sekarang lagi di panggangan, deg-degan menunggunya. Ohiya, setelah semua disatukan memang adonan nggak cair seperti kue2 lain ya, Mba? Atau aku yg salah?
BalasHapusHai mba Adelina, brownis ini padat adonnanya ya, tdk encer
HapusWah mantap nih resepnya, cocok buat yang diet karbo. Tapi sayang tidak bisa saya praktekkan karena suami saya tidak bisa makan manis (gula darah tinggi).
BalasHapusSaya suka sekali dengan blog nya, sangat informatif dan membantu.
Oh ya mbak Endang, saya ingin membuatkan kue atau camilan untuk suami, tapi karena gula darahnya tinggi, jadi tidak berani buat yang manis2 seperti brownies ini (meskipun gluten free). Adakah saran atau resep kue atau camilan gluten free dan sekaligus sugar free?
Satu lagi, apakah kacang merah bisa dibuat camilan dengan cara dipanggang/oven seperti kacang panggang/oven lainnya, kalau ada bisa berbagi resepnya mbak :)
Mohon sarannya mbak Endang, karena selain gula darah tinggi, asam lambung juga tinggi. Sehingga suami harus sering makan2 camilan supaya asam lambung tidak naik, tapi susah mencari/membuat camilan yang cocok.
Terimakasih sebelumnya mbak Endang :)
Halo Mba Lany, sayangnya saya tidak punya resep khusus yang gluten free dan sugar free, yang ada kudu modif sendiri2 dari resep yang ada disesuaikan dengan kebutuhan.
Hapuskacang merah panggang blm pernah coba Mba, mungkin one day kalau ada waktu saya coba ya.
thanks yaa
Wah hebatnya bisa bikin browniesntanpa tepung terigu....salut...boleh tak coba mba resepnya...
BalasHapussip, silahkan, moga suka mbak
HapusMantul mbak, meski masih baru mengenal mbak, aku sudah jatuh cinta deh dengan aneka resepnya yang beraneka ragam, terutama kalau di lihat dari gambar-gambarnya, tidak pelit berbagi info, jadi termotivasi deh buat praktek nih...
BalasHapus