"Hai Mba Endang, tak kasih resep tahu campur ala keluarga aku mau nggak Mba? Yang pasti beda ama yg lain. Aku kalau pas bikin, sehari bisa 'nggadoin' 4 - 5 kali! Kemaruk amat yah. Dicoba dan diposting ya Mba, hahahaha (maksa)...."
~Elmi Barokah
Sejak menyantap seporsi ketupat tahu di Bandung beberapa waktu yang lalu, saya pun mencetuskan resolusi untuk berhasil menemukan formula resep saus kacang tanahnya yang nendang. Teksturnya yang creamy dengan rasa legit, manis, dan asin membuatnya mantap disantap bersama potongan ketupat, tahu goreng setengah matang dan tauge rebus. Apalagi kala itu hujan baru saja usai mengguyur Bandung, suhu yang dingin dan perut yang kosong di pagi hari memudahkan saya untuk menyantap sepiring ketupat tahu dengan cepat. Ketika di benak ini masih mereka-reka untuk menemukan resepnya yang mantap, tak disangka saya menerima tawaran resep tahu campur dari Mba Elmi Barokah.
Tahu campur dan ketupat tahu menurut saya makanan yang serupa tapi tak sama. Serupa karena menggunakan saus kacang yang mirip, tak sama karena ketupat tahu menggunakan ketupat alias lontong sementara tahu campur minus ketupat dan banyak menggunakan sayuran. Jadi ketika resep menggiurkan dan gratis itu ditawarkan, maka saya pun langsung mengiyakannya dengan semangat. Alhasil, saat weekend kemarin bukan hanya sekedar 4 atau 5 kali saya menyantap makanan ini dalam sehari melainkan berkali-kali hingga perut ini serasa meledak kekenyangan. Benar kata Mba Elmi, resep tahu campur a la keluarganya beda dengan lainnya! ^_^