Jika anda merupakan pembaca setia JTT dan sering mengikuti artikel saya sejak awal, maka anda tentu pernah beberapa kali membaca postingan saya tentang masakan Persia. Beberapa resep seperti ghormeh sabzi alias rebusan daging kambing dengan kacang merah dan sayuran; ayam saffron - ayam yang dimasak dengan saffron, bumbu khas Timur Tengah - pernah saya tampilkan disini. Semua resep masakan Persia yang saya bagikan ke anda merupakan sumbangan dari teman Iran saya, Said. Beliau mengajarkan saya beberapa resep masakan Persia sementara saya pun dengan antusias mengenalkan masakan Indonesia kepadanya. Satu hal yang saya pelajari selama sesi tukar menukar ilmu kuliner ini adalah masakan Persia sangat mudah di buat. Jika dibandingkan dengan masakan tanah air yang kaya bumbu dan rempah maka masakan a la Iran jauh, jauh lebih sederhana.
Beberapa bumbu dan bahan yang sering kali dipergunakan adalah bawang bombay, bawang putih, kunyit dan pasta tomat walau terkadang rempah bernama saffron juga ditambahkan. Dengan bumbu-bumbu tersebut kemudian terciptalah aneka masakan dengan nama yang beraneka ragam. Umumnya disebut dengan khorest yang berarti sup kental atau ash yang artinya sup. Walau menggunakan bumbu nan simple dan minus gula dalam masakan namun khorest a la Persia tersebut sanggup membuat saya menghabiskan nasi hingga berpiring-piring.
Tidak berhenti pada masakan untuk lauk saja, minggu lalu Said mempraktekkan resep dessert yang menjadi kegemaran keluarganya. Namanya sholeh-zard, makanan ini terbuat dari beras yang dimasak hingga menjadi bubur kental, kemudian ditambahkan gula pasir, saffron, kapulaga (cardamom) dan irisan kacang almond. Mereka mengenalnya dengan sebutan puding walau menurut saya hampir mirip dengan bubur merah putih a la Indonesia. Puding nasi ini biasanya disajikan saat acara tertentu saja, seperti misalnya di keluarga Said, ibunya biasa membuat sholeh-zard untuk mengiringi doa keselamatan bagi anggota keluarga. Sholeh-zard biasanya dibuat dalam jumlah yang sangat banyak untuk kemudian dibagi-bagikan ke seluruh keluarga besar atau tetangga dengan harapan anggota keluarga yang didoakan mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
Untuk membuat sholeh-zard sangat mudah, yang menjadikannya sedikit sulit diwujudkan adalah rempah spesial bernama saffron. Ulasan mengenai saffron pernah saya munculkan di sini, silahkan klik link tersebut untuk membacanya. Saffron membuat bubur nasi yang plain menjadi terasa lezat dan istimewa selain tentu saja memberikan warna kuning cerah yang cantik. Selain saffron, makanan ini juga menggunakan air mawar (rose water) yang memberikan aroma harum pada makanan. Air mawar yang terbuat dari hasil penyulingan kelopak mawar ini umum digunakan pada kuliner Persia dan Timur Tengah, khususnya pada makanan manis seperti nougat dan baklava. Karena tidak memilikinya maka Said menggunakan kapulaga (cardamom) yang dihancurkan untuk menambah aroma unik di sholeh-zard. Kapulaga berbentuk polong kecil sebesar kacang merah, berwarna coklat kehijauan, jika polong ini dipecahkan maka di dalamnya akan tampak biji-biji kecil berwarna kehitaman. Biji inilah yang mengeluarkan aroma harum mirip seperti mint.
Poin penting untuk membuat sholeh zard adalah beras harus dimasak hingga benar-benar hancur dan lembut. Selama proses memasak sholeh zard harus terus diaduk sehingga tidak membentuk kerak gosong di bagian dasar panci, proses ini membuat tekstur puding menjadi benar-benar smooth dan halus. Sholeh zard biasanya dimakan dalam kondisi dingin, karena itu sebelum disantap dessert ini sebaiknya disimpan terlebih dahulu di dalam kulkas.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sholeh-Zard - Puding Nasi Saffron a la Persia
Puding Almond dengan Vla Nanas, Kiwi dan Stroberi
Puding Karamel: Creamy! Yummy!
Chocolate Satin Pudding
Jika air habis tetapi beras masih keras, tambahkan air panas dan teruskan merebus hingga beras benar-benar berubah menjadi bubur yang lunak.
Mba Endang,
BalasHapusWah penasaran deh sama masakan yang satu ini...cuma pastinya kalau mau membuat pasti terkendala yang namanya saffron ini ya mba...
Btw..stock saffron mba Endang banyak ya? Itu si mas Said baik banget ya sampai membawakan itu khusus buat mba Endang..he he he
Hai Mba Monic, iya Mba, sebenarnya resep ini mudah banget cuman saffronnya yang bikin susah wakkaka. kalau gak pakai saffron rasanya gak istimewa. Untuk saffron saya jarang pakai, biasanya Said yang praktek masak, dia bawa saffron dr Iran nggak khusus buat saya Mba, dia memang suka masak dengan saffron wakakkak
Hapussalam kenal mba endang...sy ini pembaca setia mba...udah ada beberapa resep yg sy praktekin.ky cuma angan2 bwt praktekin resep ini, safronnya itu loh... Said jago masak ya...jadi bisa tukar menukar ilmu kuliner, klik banget sama mba endang, he...he...he...pisssss mba (sambil angkat 2 jari)
BalasHapusHuaaa, gak kuat sama bagian kalimat terakhirnya. Hehehe, kita benar2 hanya sharing resep kok, suerrr wkwkwkkw. Iya, saffron selalu jadi kendala disini yaaa hiiksss
HapusHai mbak endang, sy uda lama intip2 blognya. asyik banget. tp bru kli ini ikutan komen. mau bantu jawab soal saffron... Klo ada yg mau beli carinya d kedai yg jual rempah2 khas arab. ato toko oleh2 haji jg ada biasanya. dan uda d kemas kotak2 kecil. Bntuknya akar2an wrn merah..
BalasHapusSebagian oranga ada yg menganggap klo minum teh dgn campuran saffron bs menimbulkan efek rileks. meskipun tanpa campuran apapun tetep bisa d seduh dengan air panas.. klo d lingkungan sy, seringnya saffron d minumken buat calon manten biar g tegang pas acara. (pengalaman_pribadi@com) hihihihi
Haluuu Mba Nina, wah thanks sharingnya yaa, ternyata selain buat bumbu masakan bisa juga buat yang lain2 yaaaa wakakkak apalagi udah dicoba pengalamannya hihihihihi, thanks banget ya Mba ^_^
HapusAsalam mualaikum mba salam kenal aku suka sekali blog nya mba ini di tunggu postingan selanjut nya
BalasHapusHalo Mba Ida, salam kenal dan thanks ya. Senang sekali resepnya disuka dan moga sukses dicoba yaaa
Hapusmba aku suka baca blog mba, sangat berguna untuk pemula seperti saya, tapi sebenarnya ku lebih penasaran sama " said" heheehe...andai ada fotonya.
BalasHapusthanks ya mba, waaaakk said nya saya umpetin heheheheh.
HapusKok diumpetin Mba? ^^
Hapushehheheh, gak tahu harus jawab apa neh
Hapus