Ketika mencicipi selat Solo beberapa tahun yang lalu di kota asalnya, saya nyengir sendiri dengan rasa dan tampilannya dan langsung bergumam, "Wong Solo memang kreatif." Seporsi sayuran rebus plus mayonnaise yang biasanya disebut dengan salad, dipadukan dengan bistik daging berkuah dan acar ketimun menghasilkan perpaduan barat dan timur yang rasanya mantap. Kolaborasi semua itu mencetuskan nama Selat Solo, bahasa Jawa dari Salad Solo. Tidak mudah menemukan selat Solo di Jakarta. Kakak saya, Wulan, yang pernah tinggal di Solo cukup lama kala masih kuliah masih terkenang-kenang dengan rasanya yang maknyus sehingga beberapa kali request untuk dibuatkan masakan tersebut ketika berkunjung ke rumah Pete. Banyaknya pernak-pernik yang harus dipersiapkan lah yang membuat saya enggan untuk mencobanya. Tapi hari Sabtu kemarin kebetulan Ibu saya sedang berada di Jakarta, semangat untuk membuatnya pun timbul karena saya tahu beliau belum pernah mencicipi makanan ini. Apalagi komposisi utama selat Solo adalah sayuran, jadi Ibu bisa bebas menyantapnya. Perjuangan saya berkutat untuk membuatnya sejak pagi ternyata tidak sia-sia. Rasanya sungguh super!
29 April 2014
Selat Solo - Sepiring Perpaduan Barat dan Timur
Ketika mencicipi selat Solo beberapa tahun yang lalu di kota asalnya, saya nyengir sendiri dengan rasa dan tampilannya dan langsung bergumam, "Wong Solo memang kreatif." Seporsi sayuran rebus plus mayonnaise yang biasanya disebut dengan salad, dipadukan dengan bistik daging berkuah dan acar ketimun menghasilkan perpaduan barat dan timur yang rasanya mantap. Kolaborasi semua itu mencetuskan nama Selat Solo, bahasa Jawa dari Salad Solo. Tidak mudah menemukan selat Solo di Jakarta. Kakak saya, Wulan, yang pernah tinggal di Solo cukup lama kala masih kuliah masih terkenang-kenang dengan rasanya yang maknyus sehingga beberapa kali request untuk dibuatkan masakan tersebut ketika berkunjung ke rumah Pete. Banyaknya pernak-pernik yang harus dipersiapkan lah yang membuat saya enggan untuk mencobanya. Tapi hari Sabtu kemarin kebetulan Ibu saya sedang berada di Jakarta, semangat untuk membuatnya pun timbul karena saya tahu beliau belum pernah mencicipi makanan ini. Apalagi komposisi utama selat Solo adalah sayuran, jadi Ibu bisa bebas menyantapnya. Perjuangan saya berkutat untuk membuatnya sejak pagi ternyata tidak sia-sia. Rasanya sungguh super!
28 April 2014
Manisan Belimbing Wuluh - Cara Segar Menyiasati Buahnya yang Super Asam!
"Kalau ada yang mau manisan belimbing wuluh, silahkan ambil di kulkas ya," itu adalah kata pengantar Mba Mirah, rekan kantor saya, kala menawarkan manisan tersebut minggu yang lalu. Kontan tawaran manisnya berbuah asam, kala komentar bermunculan, "Manisan belimbing wuluh mana ada enaknya Mba. Pasti asam"! Kata Yuni yang lokasi duduknya berseberangan. "Mba, kalau nawarin yang manusiawi kek. Pizza, atau comro warung sebelah juga nggak pa-pa. Lah ini belimbing wuluh"! Protes keras ini datang dari Ani yang ikut mendengar tawaran tersebut. "Enak kok, nggak asam. Yah asam-asam sedikit bikin mata melek siang-siang begini", jawab Mba Mirah sambil cengar-cengir.
Saya yang duduk tiga kursi dari Mba Mirah ikut tertarik mendengarnya. Kebetulan pohon belimbing wuluh di depan rumah Pete sedang sarat dengan buah, namun hujan yang terkadang mengguyur Jakarta di siang bolong membuat niat saya untuk membuat asam sunti dari buah asam ini menjadi terhambat. Beberapa waktu yang lalu saya berhasil membuat asam sunti dari buah belimbing wuluh yang dijemur hingga kering. Prosesnya sangat mudah namun faktor cuaca sangat menunjang keberhasilannya. Asam sunti yang telah jadi ini tahan lama disimpan di dalam kulkas, dan mantap untuk digunakan sebagai penyedap masakan, khususnya untuk masakan yang berasal dari Aceh. Nah sudah sangat lama saya penasaran untuk mengolah belimbing wuluh menjadi manisan namun hingga saat kemarin belum menemukan resep yang benar-benar tepat. Jadi pucuk dicinta ulam pun tiba, tawaran Mba Mirah tidak saya sia-siakan. ^_^
Yuk Mengenal Asam Sunti & Proses Pembuatannya
Asam Keueng Aceh
Label:
Buah,
Selai dan Manisan
25 April 2014
JTT COOKBOOKS
"The journey of a thousand miles begins with one step"
~Lao Tzu
Halo pembaca setia JTT,
Just Try & Taste merupakan sebuah personal blog yang mulai saya tulis sejak akhir tahun 2010. Dimulai dengan ide sederhana untuk berbagi resep, step by step dan tips memasak yang saya lakukan sendiri di dapur ke para pemula yang mungkin berminat untuk mengetahuinya, akhirnya JTT berkembang menjadi sebuah website yang cukup banyak penggemarnya.
Tidak terasa dari sebuah ide 'abal-abal' dan sharing a la kadarnya tersebut, JTT kemudian mendapatkan sambutan baik dari para pembaca dan empat tahun kemudian saya pun memberanikan diri untuk membuat buku pertama berjudul HOME COOKING, berisikan lima puluh resep terfavorit JTT. Tanggapan atas buku pertama ini cukup baik terbukti kini HOME COOKING telah masuk ke cetakan keduanya.
JTT COOKBOOKS #1
Tidak terasa dari sebuah ide 'abal-abal' dan sharing a la kadarnya tersebut, JTT kemudian mendapatkan sambutan baik dari para pembaca dan empat tahun kemudian saya pun memberanikan diri untuk membuat buku pertama berjudul HOME COOKING, berisikan lima puluh resep terfavorit JTT. Tanggapan atas buku pertama ini cukup baik terbukti kini HOME COOKING telah masuk ke cetakan keduanya.
JTT COOKBOOKS #1
Berkat dukungan doa, dan sambutan yang baik dari teman-teman pembaca setia JTT maka setahun kemudian (tepatnya di tahun 2015), saya kembali bersama penerbit Kawan Pustaka, membuat buku kedua berjudul MASAKAN RUMAHAN - TUMIS, KUAH, GORENG. Buku ini memuat sepuluh resep masakan tumisan, sepuluh resep masakan kuah dan sepuluh resep masakan yang digoreng. Semua resep dilengkapi dengan tips untuk membuatnya sehingga saya harapkan anda akan mampu menghadirkannya di rumah sama seperti yang saya lakukan.
JTT COOKBOOKS # 3
Pada bulan September 2015, JTT meluncurkan buku ketiga bersama penerbit yang sama yaitu Kawan Pustaka, berjudul 90 MASAKAN RUMAHAN UNTUK SEBULAN. Berisikan 90 menu harian untuk 30 hari yang akan membantu Ibu-Ibu dan kaum wanita menyusun menu harian selama 30 hari.
JTT COOBOOKS #4 DAN #5
Pada bulan Februari 2017, kembali JTT dan penerbit Kawan Pustaka meluncurkan buku keempat berjudul HOMEMADE BAKING dan buku kelima yaitu HOMEMADE COOKING. Homemade Baking berisikan 38 resep cake, bolu, brownies, muffin dan roti, buku ini juga merupakan buku baking yang pertama kali dibuat. Sedangkan Homemade Cooking berisikan 50 resep masakan harian yang simple, sedap dan menjadi favorit pembaca JTT. Semua buku JTT memiliki resep yang berbeda.
Saya ucapkan terima kasih kepada anda, para pembaca yang telah banyak memberikan support-nya sehingga website Just Try & Taste bisa berkembang seperti sekarang ini. Terima kasih juga saya ucapkan atas kesediaan anda untuk membeli buku saya. Bantuan anda yang tak terhingga sangat berarti bagi saya, dan bagi website Just Try & Taste agar bisa tetap eksis berkarya dan menampilkan resep-resep mudah, menarik dan lezat bagi keluarga.
Semua buku bisa dibeli langsung di toko buku terkemuka di kota anda atau melalui online bookshop, dan versi e-booknya bisa dibeli di Play Store, atau bisa kontak penerbit Kawan Pustaka di 0821-12371881 dan 0858-19769850. Ayo buruan untuk bisa segera mendapatkannya!
Happy home cooking! ^_^
Salam,
Endang Indriani
TESTIMONI PEMBACA
Prayoga Aya Pratama:
Yey.... Yg ditunggu akhirnya datang juga. Makasieh mb endang buat share ilmunya smoga makin semangadh di dapur...
Seneng koleksi buku dari para pakar didapur smoga bsa jd inspirasi q jga suatu saat nanti (Entahkapanlah)....
#Nambah lg koleksi bukunya#
Nurul Fadhilah:
Baru saja sampai....
Makasih JTT 😊
Sukses terus ya Mba Endang.
Felicia Ly:
Thank you Mba' Endang Justtryandtaste Blogspot bukunya sudah diterima dgn baik. Waaah langsung dapat ttdnya penulisnya juga nih 😍 Thanks ya Mba' Endang
Koleksi buku cooking & baking mbak endang Justtryandtaste Blogspot..sukses terus mbakk..ditunggu edisi baking for cookiesnya.. :)
Wiwiet Agustini Is:
Akhirnya sampai juga......kapan ya prakteknya...
24 April 2014
Cake Coklat Kelapa
A life of leisure and a life of laziness are two things.
There will be sleeping enough in the grave.
~Benjamin Franklin
Setibanya di rumah, bungkusan durian langsung saya jejalkan di freezer, namun apa daya freezer yang telah penuh dengan aneka bahan makanan menolak untuk menerima bungkusan baru lainnya. Ketika saya mencoba merubah posisi di dalamnya, yang terjadi justru beberapa bungkusan beku lainnya menjadi tak tertampung. Puncaknya sebuah benda beku yang saya sendiri lupa apakah gerangan isinya meluncur turun ke lantai dengan sukses meninggalkan suara berdebum yang membuat saya terjengit. Tobat! Sambil mengutuk-ngutuk dalam hati dengan kemalasan dan tabiat jelek saya menyimpan bahan makanan saya pun mencetuskan resolusi: Minggu ini saya harus mengosongkan isi freezer dan merubahnya menjadi benda layak santap!
Label:
Cake
22 April 2014
30 Menit Ayam Kung Pao - Not so authentic but definitely yummy!
Jika anda penggemar berat masakan bernama kung pao chicken alias ayam masak kung pao seperti saya, dan kemudian bernafsu untuk membuatnya sendiri, seperti saya juga! Maka saya jamin anda pasti telah sibuk mencari resepnya di internet kesana dan kemari hanya untuk menemukan betapa ribetnya membuat masakan ini. Aneka bumbu asing yang bertebaran di daftar bahan yang digunakan akan membuat semangat anda pun padam dan kemudian melupakan untuk membuatnya di rumah. Nah itulah yang saya alami setiap kali nafsu untuk mencoba memasak ayam kung pao terbit. Berulangkali aneka resep saya telaah namun niat untuk mengeksekusi masakan a la Szechuan ini tak kunjung datang hingga saya menyantap seporsi ayam kung pao di Imperial Kitchen minggu lalu. Potongan daging ayam segar yang terasa kenyal sekaligus lembut beradu dengan kacang mete goreng, potongan paprika yang crunchy dan irisan cabai merah kering, semua itu dibalut dalam saus kung pao yang terasa asam, asin, manis dan pedas. Super tasty! Membuat dua porsi nasi dalam mangkuk kecil pun lenyap tak bersisa. Sambil membersihkan saus yang menempel di piring dengan nasi, saya pun mencetuskan resolusi: Weekend ini ayam kung pao harus saya eksekusi! ^_^
Label:
Ayam,
Kacang-Kacangan,
Saus,
Tumisan
16 April 2014
Gulai Nangka dan Kacang Panjang a la My Mom - Super Tasty!
Berbicara mengenai gulai nangka maka selalu membuat saya teringat dengan Tanjung Pinang, Riau. Kota kelahiran Ibu saya ini memang masakannya agak dipengaruhi oleh masakan Minang, Melayu dan China. Jadi tidak heran jika nasi lemak, gulai cincang Padang dan kwetiaw menjadi makanan yang umum kami santap. Nah berbicara mengenai sayur maka kami sekeluarga merupakan penggemar berat gulai yang terbuat dari potongan nangka muda - terkadang dengan tambahan kacang panjang dan potongan daging berlemak - di dalamnya. Rasanya sangat tasty! Jika anda penggemar nasi Kapau pasti teringat dengan gulai nangka muda dengan kacang panjang atau kubis di dalamnya. Gulai di masak dalam gelimangan santan yang tidak terlalu kental dengan rasa rempah dan bumbu yang kuat. Seperti itulah gulai nangka yang sering dimasak Ibu saya di rumah. Bumbunya memang 'segambreng' namun jika anda sering kali tidak puas dengan porsi gulai nangka yang diberikan di restoran Kapau (seperti saya!) maka membuatnya sendiri tentu saja menjadi alternatif terbaik.
Langganan:
Postingan (Atom)