Ikan asin dan petai dalam gelimangan sambal balado yang merah membara ini memang luar biasa sedapnya. Tips agar sambal tahan lama dan terasa sedap adalah menumis bumbunya hingga benar-benar matang dalam minyak yang banyak.
Tebakan saya sama sekali tidak meleset, hari Minggu kemarin kala si petai saya eksekusi satu persatu maka dalam satu ikatan yang terdiri atas 10 papan petai hampir seluruhnya terinvasi ulat gendut berwarna kehitaman. Takjubnya, lebih banyak petai yang terinfeksi dibandingkan yang mulus tanpa cacat! Sebagian petai benar-benar harus saya pilah-pilah bagian mana yang masih mulus yang bisa saya gunakan untuk sambal balado ikan asin kali ini. Nah bagi anda yang berniat untuk membeli petai mungkin tips berikut ini bisa menjadi pegangan kala memilihnya.
- Pilih petai dengan kulit berwarna hijau mulus, bersih tanpa ada bercak kehitaman. Biasanya warna kehitaman disebabkan bulir biji di dalamnya sudah membusuk oleh ulat.
- Perhatikan permukaan kulit buah apakah ada lubang kecil disana, jika ada sebaiknya anda harus memperhatikan secara seksama semua papan petai dalam ikatannya. Satu petai terinfeksi biasanya berarti seluruh petai akan mengalami hal yang sama.
- Pilih petai dengan bulir biji yang terlihat membulat dan penuh, tandanya petai telah cukup tua dan maksimal ukuran bijinya. Biji petai yang muda cenderung kurang berbau kuat dibandingkan yang telah cukup tua.
- Pencet permukaan biji petai dengan jari tangan, jika keras maka petai telah cukup tua.
- Petai tahan selama 2 minggu di dalam kulkas atau untuk waktu yang lebih lama kupas petai dan biarkan kulit ari masih menempel di bulirnya kemudian bekukan di freezer, petai bisa tahan berbulan-bulan lamanya.
- Petai sedap dimakan mentah dengan sambal, digoreng beserta kulitnya hingga kecoklatan warnanya, dibakar, dikukus atau sebagai campuran sayur dan sambal seperti yang kali ini saya posting.
Okeh saya hentikan ocehan saya tentang petai, sekarang kita menuju ke ikan asin. Ada banyak penjual ikan asin di pantai Anyer dan sekitarnya namun saran saya hati-hati saat anda memilihnya. Pilihlah jenis ikan asin dari ikan kacang-kacang atau ikan jenis lainnya yang warna dagingnya kuning kecoklatan seperti foto saya di atas. Hindari ikan dengan daging berwarna terlalu putih dengan bentuk lebar dan tebal, selain karena kemungkinan ikan telah di beri formalin dan pemutih supaya terlihat menarik dan awet juga biasanya jenis ikan hiu lah yang digunakan. Untuk kasus saya, tanpa teliti lebih lanjut, ketika seorang Ibu pedagang menjajakan ikan asinnya masuklah dua gepok ikan asin hiu ke dalam plastik belanja. Saya baru sadar dengan bentuk ikan yang aneh kala telah tiba di dapur rumah Pete. Kulit ikan asin hiu mulus tanpa sisik sama sekali dan berwarna abu-abu dengan bagian kepala yang sebagian telah dihilangkan, namun bentuknya yang khas dengan sirip kecil langsung membuat saya teringat dengan film dokumenter tentang ikan predator ini di acara Discovery Channel. Tobat! Walau saya penggila ikan namun ikan hiu bukanlah jenis ikan yang akan saya pilih untuk dikonsumsi.
Hari Senin ketika Bulik Sopiah datang dari Depok dan melihat ikan asin di meja dapur kontan beliau langsung berkomentar, "Ini beli di Anyer ya? Ikan hiu ini Ndang! Jenis ikan ini baunya amis banget". Semangat untuk mengolahnya pun semakin drop, sebagian ikan saya berikan ke Bulik untuk dibagikan ke tetangga di Depok. Walau ikan hiu terkadang dikonsumsi dan saya pernah juga membaca menu ikan hiu bakar di beberapa restaurant namun saya sama sekali tidak berselera untuk menyantapnya. Untung saja beberapa ikan jenis kacang-kacang dan lainnya turut saya beli dan ikan tersebutlah yang kemudian saya olah menjadi sambal balado ini.
Okeh sekarang kita bahas sambal baladonya sendiri. Membuatnya tidak susah. Saya menggunakan cabai merah besar dan cabai keriting untuk membuat warnanya merah merona. Malas menumbuk cabai yang begitu banyak maka saya masukkan semua bumbu ke dalam chopper kecil Phillips dan proses sebentar. Keunggulan menggunakan chopper dibandingkan blender adalah hasil sambal yang tidak terlalu halus dan mesin tetap berputar walau tidak menggunakan air untuk menggerakkannya. Biasanya sambal balado di restaurant Padang memang cenderung kasar teksturnya dan dengan chopper kondisi itu bisa diciptakan.
Sayangnya sambal balado memerlukan minyak yang banyak kala menumisnya. Ini untuk membuat sambal benar-benar matang. Bumbu yang matang tertumis akan mengeluarkan aroma lebih sedap, rasanya lebih nendang dan kuat, warna yang lebih menarik, serta tahan lama untuk disimpan. Demi itu semua anda harus rela untuk mengucurkan minyak sedikit lebih banyak tatkala tumisan terlihat masih basah dan kurang matang dengan baik. Namun hati-hati, terlalu banyak minyak juga akan membuat sambal menjadi tidak menarik, terasa eneg dan tentu saja tinggi kalori dan kolesterol. Jadi kembali ke selera anda juga.
Selain ikan asin dan petai tentu saja ada banyak bahan makanan yang sedap diolah menjadi sambal balado seperti ini. Misalnya saja ikan atau ayam goreng dan telur rebus. Menu ini selalu menjadi andalan Ibu saya dan tidak pernah gagal memuaskan selera makan kami, anak-anaknya. Berikut resepnya ya!
Balado Ikan Asin dan Petai
Tertarik dengan resep sambal lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Sambal Seruit dan Ikan Bakar a la Mas Moko
Mujair Goreng Siram Saus Rica-Rica
Ayam Goreng Cabai Hijau: Cetar Menampar!
Bahan:
Siapkan ikan asin, rendam dengan air panas selama 10 menit, cuci bersih dan tiriskan. Siapkan wajan, beri minyak agak banyak dan panaskan. Goreng ikan sampai kering matang kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
liat postingan mba endang langsung nelen ludah deh "pas shaum lagi :D" besok insyaallah langsung bikin ,saya penggemar pete cuma kadang sering sungkan sama suami baunya kemana mana hehehe... thanks mba :-*
BalasHapusMbakkk endang... Lama ga posting.. Aku merinduuu.. Tetap semangat posting dan lebih semangat lagi nulis bukunya ya mbak endang.... *hug
Hapus_shenan_
Haloow Mba Indria dan Mba Shenan, thanks yaa, iya lama gak posting, speedy di rumah mati seminggu dan dapur rumah lagi ancur lebur karena langit2nya bocor, renovasinya baru selesai kemarin. Doain saja saya tetap semangat memasak yaaa hahahha
HapusNgecesss lihat gambarnya. mbak..ikan asin & sambal yg nampol sungguh perpaduan yg maknyusss.... nasi sepiring rasanya blm cukup hahaha. Tks sharingnya ya mbak, mau bikin tk menu besok nih....love you mbak..
BalasHapus~sri han~
Haluuu Mba Sri Han, ini sewajan saya makan sendiri huaaa, setiap kali ke kamar mandi saya sikat pakai karbol, ngeselin tapi tetap nekat makan petai hihiihihi
HapusSalam kenal Mbak Endang, terima kasih sudah mau berbagi resep resep nya, ^ - ^.
BalasHapusSalam kenal Mba, thanks ya!
HapusMba endaaanggg...akhrnya nongol jg.tiap malam ta tongkrongin baru nongol skrg.kangen.hehe
BalasHapusSy penggemar jtt soalnya mba.jtt udh jadi kitab masak sy.kitab versi modern :)
Hoo..jd ikan yg prnh sy beli di anyer it ikan hiu toh.pantes bau dan bentuknya aneh.mksh mba infonya
Setuju dg mbak dina, sy jg dah nungguin update terbaru jtt, akhirnya nongol juga. Jtt yg bikin sy gak pernah mati gaya dlm memasak. Keep update ya mbak n jgn smp menghilang. Imel
HapusMba Dina dan Mba Imel, maap, maap, iya baru sempat nulis lagi. Internet di rumah 1 minggu error dan dapur lagi renovasi karena atap2nya bocor. Tapi semua sudah berlalu, gatal juga tangan udah lama gak update hehehehe. Thanks ya Mbaa!! ^_^
Hapushai mba Endang, salam kenal...saya sering ngikutin postingan mba endang, Resep yang satu ini juga kegemaran saya, ikan asin ! kadang kala kita suka risih makan jengkol atau pete karena baunya, meskipun kedua jenis bahan makanan ini dapat mengundang selera makan. Jangan khawatir...setiap habis mengkonsumsi jengkol atau pete, minumlah vitamin B1 IPI (kertas merknya warna merah) dengan vitamin ini, Insya Allah bau mulut maupun air seni yang dikeluarkan tidak akan mengganggu hidung. Ini sudah terbukti... kalo makan pete atau jengkolnya kebanyakan, minum 2 butir vit B1, klo cm sekedarnya saja, cukup 1 butir saja....silahkan mencoba
BalasHapusHalo Mba Nina, salam kenal ya. Wwahh saya baru dengar tips yang ini. Thanks ya Mba, pasti berguna buat pembaca lainnya. mantap!
HapusMba Endang, terus berbagi resepnya yg maknyuss yaaa.
BalasHapusaku seneng banget sm blognya mba endang. Nampoool deh pokoknya.
Halo Mba, thanks ya, senang sekali resep JTT disuka!
HapusIyaa mba.
HapusAku sampai jualin brownies pisangnya, alhamdulillah lariiis maniis. Klo ada inovasi brownies terbaru sharing2 y mba..
Biar bisnis bakingku makin laris manis :)
Sipp, sukses sama bisnisnya yaaaa ^_^
HapusMba ada resep brounies original kukus yg lembut gk?
BalasHapuscoba cek di daftar resep mba, ada kok brownis kukus biasa dan teksturnya lembut
Hapusmbak... sy penggemar beratmuuuu... resepnya udah bnyk yg tak cobain, dan semuanya sukseeess... hebat! padahal sy tdnya alergi sama dapur n pasar! skrg jd doyan belanja n masak,, hehehe oiya! penasaran kbp mbk endaang gak ikutan master chef yg di rcti itu mbak?? hehehehee...
BalasHapushalo, thanks ya sudah jadi penggemar berat jtt. senang sekali resep2nya sukses dicoba. wah saya tidak berminat ikut master chef, memasak itu jangan dibuat stress hahahahha
Hapuspas banget nemu resep iniii..mbak, ini kalo disimpan di suhu ruangan (gak di kulkas) tahan berapa lama ya?
BalasHapushai mba lani, kalau mau disuhu ruang pastikan bumbu benar2 matang saat ditumis dan minyak cukup banyak. saya belum pernah simpan makanan seperti ini disuhu ruang mba hehehhe jadi tidak bs memberikan perkiraan.
HapusSedapnya my dear.. Nanti nak cuba lah. Tak pernah lagi masak petai dengan ikan masin. Terliur dah ni.........
BalasHapussilahkan dicoba yaaaa, bisa buat makan nasi jadi banyak hahahhahah
HapusEndang, itu sudah pasti.. Makan nasi pasti bertambah-tambah. Makan dengan nasi panas tanpa lauk lain pun dah cukup.
HapusOh, saya sudah terliur :)
Hi Endang,
HapusI mohon share recipe ini di blog I ye. Terima kasih sebab share recipe yang sangat sedap ini! :)
Halo Honey, silahkan dishare resepnya di blog ya, mohon cantumkan sumber dan link yaaa ^_^
HapusEndang,
HapusSudah di cantumkan link kamu :) Terima Kasih ye.
Mbak, Yummy very, kebayang2 last 2 days since first time find out Your site. Wah, banyak yang mo dipraktekkan nih..
BalasHapusTerimakasih ya, semoga Tuhan membalas semua kebaikan, kerajinan dan kreativitas mbak with more..more prosperity and happines, GBU :)
Thanks sharingnya ya, semoga suka setelah dicoba ^_^
HapusMbak endang. makasih resepnya.. tiap pagi saya selalu buka jtt :)
BalasHapusyg tdnya ga bs masak skrg jd bisa..
Kalo masakan/cake nya berhasil.. suami langsung blg 'pasti resepnya mbak endang' hehehehe..
Suami jd tmbh sayang...
Oya mbak kalo ikan asinya diganti ikan asin gabus bs ga? Trs kalo ga mau pedes.. takaran cabainya berapa?
Trims..
Halo Mba Dian, wah thanks yaaa sudah menjadi pembaca JTT. Senang sekali resep2nya disuka dan sukses dicoba. Bisa pakai ikan asin gabus kok Mba, tetap nendang rasanya ^_^
Hapusmba,
BalasHapusuntuk kaldu bubuk menggunakan merk apa biasanya?
hai mba Vita, saya biasanya pakai Roy**co ya rasa sapi ya
HapusAssalamu'alaikum, Mbak Endang, senang sekali melihat blognya. Resepnya bervariasi dan mantap, bisa menambah referensi sy dalam memasak. Maklum masih pemula. Apalagi testimoninya semakin meyakinkan.
BalasHapusSaya mau share dari Ibu tercinta sy, kalau membuat sambal matang macam sambal balado ini sebelum dihaluskan bawang merah + bawang putih + cabe digoreng terlebih dahulu sehingga rasa semakin mantap dan tdk terasa langur (orang jawa bilang). Terima kasih Mbak Endang, Semoga bermanfaat ilmunya yang telah dibagikan. Salam kenal. Wassalm :)
Walaikumsalam Mba, salam kenal juga yaa. Senang sekali resep2 JTT disuka. Terima kasih atas sarannya yaa, mantap banget. memang kendala bumbu suka gak matang jadi rasaya langu ya. Next time saya akan coba sarannya. Sukses selalu ya mba^_^
Hapusini enak mbaaaaaaa resepnya, makasih yaaa, cuma ikan saya pake ikan cue yg dipotong2, enak banget...
BalasHapusthanks mba Welly sharingnya, senang resepnya disuka ya
HapusMana ada ikan hiu di Anyer?
BalasHapusOh ya? kalau hiunya ditangkap di tengah laut dan diasinkan di Anyer, mungkin gak?
HapusMbak endang, aku penggemar beratmuu..
BalasHapusResep ceker ini udhbaku masak puluhan kali hmpir seratus kali kyky..hahaha
Dan anaku yg lgi GTM sukses melahapnya sampai habis
Matursuwun sanget pokoknalah mbak endang