Agar tekstur daging pengisi pare ini menyerupai bakso urat yang saya idamkan maka saya pun mencincang kasar daging sapi, mencampurnya dengan bahan lainnya dan menjejalkannya ke dalam sebuah pare yang telah dibuang bagian dalamnya. Sayangnya hasilnya sama sekali tidak mirip dengan bakso urat idaman, daging cincang tidak terikat dengan kuat satu dengan lainnya selayaknya bakso yang kompak. Selain itu teksturnya juga tidak meleleh di mulut kala dikunyah. Walau rasanya cukup lezat namun next time jika mencobanya lagi saya akan melakukan beberapa perubahan. Menurut saya proses dasar dalam membuat bakso daging sapi yaitu menggiling daging hingga benar-benar lumat dan pekat tetap harus dilakukan, jadi daging tidak sekedar hanya dicincang kasar saja. Sementara bagian urat dan lemak sapi (dalam porsi yang banyak) dicincang kasar dan dicampurkan ke dalam gilingan daging. Mungkin dengan cara ini hasilnya akan mirip seperti bakso urat idaman, walau tentu saja saya tidak berani memberikan 100% jaminan uang kembali karena tentu saja harus diuji coba kembali di dapur.
Satu kekuatan hidangan berkuah seperti bakso atau ramen adalah pada kuah kaldunya yang mantap. Beberapa waktu yang lalu saya menonton acara cooking demo Mitzui di Mall Cempaka Mas. Sebenarnya kegiatan ini tidak direncanakan sama sekali, waktu itu saya bermaksud membetulkan mata pisau blender yang longgar, tidak disangka-sangka di lantai dua toko ternyata sedang berlangsung demo memasak yang menggunakan aneka produk Mitzui. Satu setengah jam duduk manis disana, perut saya pun kenyang mencicipi aneka makanan seperti bakso, bubur daging, batagor dan banyak ragam jus, ditambah lagi saya pun masih menenteng pulang sebuah buku resep kecil yang diambil dari aneka produk Mitzui.
Salah satu masakan yang membuat saya penasaran adalah kuah bakso spesialnya karena terasa gurih dan kaya rempah, berbeda dengan kuah bakso umumnya. Komplain yang saya ajukan karena resep kuah tidak diberikan dengan transparan menghasilkan sepanci bakso panas mengepul langsung disodorkan di depan muka saya oleh salah satu staff Mitzui diikuti dengan kata-kata, "Tidak ada yang kita sembunyikan Mbak, semua transparan. Mbak bisa lihat sendiri bumbu-bumbu yang dimasukkan ke kuah kan? Yang paling penting supaya kuahnya lezat adalah menggunakan rebusan tulang sapi untuk kaldunya"! Saya pun buru-buru menganggukkan kepala sambil terkaget-kaget sendiri, bagaimana saya bisa tahu bumbunya kalau semuanya sudah dalam bentuk kuah? Anyway busway, saya pun tentu saja mengerti, mereka sedang menjual produk Mitzui dan memperagakan cara penggunaan alat-alat tersebut dan bukan sedang mengadakan acara kursus memasak!
Agar kuah terasa super duper yummy sebaiknya anda menggunakan kaldu buatan sendiri dengan merebus tulang sapi dan ayam, resep kaldu homemade akan saya posting terpisah. Alasan saya begitu ingin menciptakan kuah dengan rasa yang nendang bukan semata-mata demi sup pare ini, tetapi karena ada satu resep ramen yang ingin saya coba dan menuntut penggunaan kuah kaldu yang mantap. Homemade memang terkadang memerlukan waktu lama untuk memebuatnya namun rasanya sungguh yummy. Sayangnya ramen idaman belum sempat saya eksekusi namun jangan khawatir kaldu yang susah payah saya buat telah tersimpan aman, membeku di frezer. Dalam waktu dekat saya berharap bisa mem-posting resep ramen yang aduhai.
Wokeh, kembali lagi ke sup pare isi daging cincang ini. Masakan ini sangat mudah dibuat dan tidak memerlukan waktu lama, dan jika anda merasa aktifitas mencincang daging adalah pekerjaan yang paling tidak mengesankan di dunia, maka anda bisa menggunakan daging giling biasa atau haluskan daging menggunakan food processor atau blender.
Berikut resepnya ya.
Untuk 2 buah pare isi daging panjang sekitar 20 cm
Tertarik dengan resep lainnya? Silahkan cek link di bawah ini:
Tumis Pedas Pare dan Udang
Homemade Kaldu Daging - Sedikit repot, tapi berharga untuk dicoba!
Bahan:
Bahan isi pare:
- 2 siung bawang merah, cincang halus
- 1/2 batang daun bawang rajang halus
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan maizena
Bumbu kuah:
- 1 sendok makan margarine untuk menumis
- 2 siung bawang putih cincang halus
- 5 buah cabai rawit merah, iris tipis
- 1 ruas jari jahe, pipihkan
- 1 batang serai ambil bagian putihnya, pipihkan
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin
- 1/2 batang daun bawang
Pelengkap:
- 2 batang daun bawang, rajang halus
Siapkan daging sapi, cincang daging di talenan menggunakan pisau tajam hingga tercacah dengan baik. Anda bisa menggunakan daging giling di supermarket, atau blender atau food processor. Masukkan daging ke dalam mangkuk. Tambahkan semua bahan bumbu isi daging lainnya, aduk rata dan sisihkan.
Siapkan pare, biarkan pangkal batang dan sisa batangnya. Potong membujur satu sisi bagian pare dari pangkal ke ujung, hingga dihasilkan irisan memanjang. Menggunakan ibu jari telusuri sisi bagian dalam pare hingga bijinya terlepas. Lebarkan lubang dan korek bagian dalam pare yang berisi bijinya dengan sendok kecil. Buang biji dan bagian dalam pare hingga buah bersih dan terbentuk rongga di dalam.
Membuat kuah:
Masukkan pare. Rebus hingga pare benar-benar matang dan lunak kala ditusuk dengan garpu. Angkat pare dan tiriskan.
Tambahkan kecap ikan, kaldu bubuk, merica bubuk, garam dan daun bawang ke dalam kuah. Aduk dan cicipi rasa kuah, sesuaikan rasanya. Angkat.
Pahit atau tidak parenya mba? Soalnya, saya taunya pare ditumis pedes aja. Klo mau diganti parenya pakai apa ya mba ?
BalasHapusAri
Hai Mba Ari, menurut saya sih pahitnya masih bisa ditoleransi ya. Hmm, sayangnya memang resep ini pakai pare ya, kalau enggan dengan parenya skip saja sayuran tsb.
BalasHapusMbaaaaakkkk.. Sy gak kbagian buku mbak endang d Gramedia Sini, sdh luwes. Tlg balas email sy dlu mengenai pemesanan buku lwt mbak sj. Jgn lupa ttd nya ya.. Fans berat soal nya Hahahaha.. D tunggu lho Mbaaaaakkkk.. Maturnuwun
BalasHapusHalo Mba Shinta, saya sudah balas emailnya ya, dan thanks atas pesananya, buku akan dikirimkan hari ini ya.
HapusPare isi daging ini kyk slh satu isian siomay ya mb hehe..biasanya klo aku msk tumis pare aku iris tipis trs aku remas2 sm garam buat ngilangin paitnya dgn cr nya mb endang gtu bs ilang ya mb paitnya klo msh ada dikit sih gpp itu yg bikin enak tp klo paitnya kyk jamu ampun deh hehe
BalasHapusyeni sby
Haloow Mba Yeni, gak terlalu pahit kalau menurut saya mba, kayanya sekarag ini jenis pare lebih oke drpd jaman dulu ya, yang ampuuun pahitnya sampai gak bisa ditelan hehhehe,
HapusMba, misalkan parenya dikukus aja gimana mba? kalau direbus takut isinya tumpah keluar.
BalasHapushalo mba, yep bisa kok ya dikukus, nanti tiggal disiram kuah saja.
HapusBismillah,
BalasHapusMba endang mau nanya..itu di bahan2 ada jahe nya tp waktu di prosedur kok ga ada ya mb? Trus di prosedur ada tulisan daun jeruknya, tp di bahan2nya ga ada daun jeruknya mba.hehe.
hai mba aiie, sudah saya koreksi ya mba, keduanya masuk di tumisan ya. thanks ya
Hapus