Beruntunglah bagi kita yang hidup diiklim tropis dimana matahari dan hujan begitu melimpah serta cuaca yang sangat mendukung sepanjang tahun sehingga hasil pertanian setiap waktu selalu mudah ditemukan di pasar. Namun bagi mereka yang hidup di negara empat musim dimana beberapa hasil pertanian hanya bisa ditemukan hanya pada musim tertentu maka mengawetkan bahan makanan menjadi solusi praktis untuk bisa menikmati sayur atau buah sewaktu-waktu. Tidak heran jika kemudian begitu mudahnya kita menemukan wadah-wadah berisi awetan sayuran dan buah-buahan dalam rendaman garam, gula atau vinegar (cuka) di supermarket disana.
Bagi kita yang hidup di Indonesia, tentu saja mengawetkan makanan seperti buah dan sayuran mungkin tidak pernah terlintas di dalam pikiran. Mengapa harus diawetkan, jika versi segarnya dengan mudah kita temukan di pasar dengan harga yang terjangkau? Belum lagi makanan awetan tentunya kurang sehat apalagi jika kemudian ditambahkan aneka bahan pengawet atau pewarna di dalamnya. Namun ketika saya berlibur ke Eropa beberapa bulan yang lalu, saya menemukan bahwa acar cabai dalam botol ternyata sangat lezat rasanya dan bahkan mantap untuk menemani sandwich sosis atau sebagai topping pizza. Jadi kali ini tidak ada salahnya jika kita mencoba membuatnya sendiri di rumah bukan? ^_^
Umumnya jenis cabai yang digunakan adalah yang berwarna hijau, karena cabai yang masih hijau memiliki tekstur lebih keras, lebih segar dan tidak mudah lembek ketika harus direndam dalam larutan cuka. Tidak bisa dipungkiri bahwa acar dikatakan segar jika bahan-bahannya masih bertekstur renyah kala dikunyah. Di Jerman dan Swedia, saya menemukan jenis cabai jalapeno dari Meksiko lebih banyak mendominasi. Cabai ini mirip dengan cabai hijau besar di Indonesia, hanya saja lebih pendek dan gendut. Selain itu jalapeno memiliki daging buah yang lebih tebal dan keras serta rasa yang lebih pedas.
Membuat acar cabai sangat mudah, yang anda perlukan selain cabai sebagai tokoh sentral adalah larutan rendaman (brine) yang terbuat dari cuka, gula, garam dan air. Untuk acar kali ini saya menggunakan white vinegar atau cuka putih dengan kadar keasaman 5% yang memang umum digunakan untuk pickling atau acar. Saya menggunakan white distilled vinegar plus campuran cuka apel atau apple cider vinegar yang memberikan warna brine menjadi sedikit kecoklatan dan juga rasa yang lebih lembut. Anda bisa menggunakan cuka biasa yang umum ditemukan di pasaran asalkan kadar keasamannya 5%. Jika anda kesulitan menemukan cuka apel maka skip saja penggunaannya. Sebelum dimasukkan ke dalam rendaman maka cabai saya blanching terlebih dahulu dengan memasukkannya ke dalam air panas mendidih selama 10 - 15 detik, tujuannya untuk membuat air rendaman lebih mudah menyerap dan proses pickling yang lebih cepat. Namun jika anda menginginkan acar cabai dengan tekstur lebih keras maka skip proses blanching.
Doner kebab di Essen, Jerman, dengan topping acar cabai dan saus yogurt |
Semua bahan air rendaman cukup direbus hingga mendidih dan biarkan dingin sebelum anda tuangkan ke dalam botol berisi cabai. Untuk wadah yang digunakan, anda bisa menggunakan botol kaca bekas selai atau kopi seperti yang saya pakai, atau wadah plastik lainnya. Hindari menggunakan wadah yang terbuat dari alumunium atau stainless steel karena sifat cuka yang korosif. Cabai yang sudah direndam di dalam larutan cuka siap untuk disantap setelah 2 atau 3 hari - semakin lama rasanya akan semakin mantap - saat itu warna cabai menjadi lebih muda dengan rasa khas acar yang segar. Saya hanya meletakkannya di meja dapur namun jika ingin masa simpan lebih lama maka chiller kulkas merupakan tempat yang lebih tepat.
Acar ini sedap dimakan bersama sandwich, mie goreng, nasi goreng atau topping pizza! Hmm, untuk makanan yang terakhir sepertinya saya ingin mencobanya segera. Berikut proses dan pembuatannya ya.
Untuk 1 botol acar dalam wadah kapasitas 250 ml
Tertarik dengan resep homemade lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Homemade Mayonnaise - Easy, Creamy & Super Delicious!
Homemade Selai Kacang
Homemade Cream Cheese - Mudah & Lebih Murah
Bahan:
Waktu kecil bapak saya suka bikin nih mba, kayaknya vinegarnya diganti pake cuka biasa yg dicampur air deh, kadang ditambahin bawang merah sama ketimun juga mba
BalasHapusYep Mba Gita, bisa pakai cuka masak biasa buat gantiin vinegar ya. Plus bawang merah memang sedep hehheh
Hapusbener Mb Gita dan Mb Endang. Ditambah bawah merah yg masih utuh. Sedapnyaaa luarrr biasa. Ingat bakul mi goreng jaman dulu, kerap sediakan ini di stoples kaca dg sendok bebek berbahan keramik.
HapusDian - Solo
Wah iya, keknya simple banget juga bikinnya ya Mba. Saya suka banget ambil banyak2 wakakkaka
HapusSenang sekali dapat resepnya , mba....terimakasih.
BalasHapusSaya suka beli acarnya di resto malaysia, sehabis makan2 , segar dan tidak pedas....
Halo Mba Sri, thanks sharingnya ya, yep acar cabai teryata enak juga sebagai camilan hahahah
HapusKalo pake cuka apel apa rasanya ga dominan di cuka apelnya? aku pernah pake cuka apel untuk bikin acar ketimun tapi kok jadi dominan rasa apelnya yaa? ( Aya - Semarang )
BalasHapusHai Mba Aya, biasanya memang begitu kalau semua cuka apel yang digunakan, karena itu saya mixed dengan cuka biasa.
HapusMakasi mba resep acarnya.., sekalian tanya dunk klo mau ditambah pake bawang merah dan timun takarannya cuka, gula, garam, dan airnya berubah jd berapa ya? Thanks.
BalasHapusHai Mba, takaran cairan tergantung jumlah bahan ya, yang jelas bahan acar harus terendam cairan, kalau belum terendam maka harus buar larutannya lagi dengan resep diatas.
HapusMba, Mba, mumpung lagi ngomongin cuka nih... Kalo resep luar yang pakai bahan vinegar gitu biasanya maksudnya cuka apa ya mba, dan bisa nggak kalo diganti cuka masak lokal? Kalo nggak bisa, perbedaannya apa ya? Saya belum pernah beli vinegar seperti Heinz gitu soalnya takut nggak kepake. Tapi penasaran soalnya vinegar ini penggunaaannya lumayan luas dari baking sampai cooking sampai buat bilasan keramas. Sedangkan cuka putih lokal sepertinya kok cuma untuk acar atau kuah bakso aja.
BalasHapushai mba, sebenarnya sama saja ya asam cuka lokal dengan vinegar luar, sama2 asam asetat dimana proses pembuatannya berasal dari fermentasi bahan organik (biji-bijian, buah atau umbi) dengan bakteri asetat. yang membedakan satu sama lain hanyalah bahan pembuatnya, misal apel cider dibuat dari fermentasi jus apel dengan bakteri asetat, atau kamezu yang merupakan cuka beras khas jepang terbuat dari beras putih atau hitam dan umum digunakan untuk nasi sushi karena cuka ini memiliki rasa dan aroma yang lembut.
Hapusselain beda dari bahan organik pembuatnya juga persentasi asam asetat yang terkandung di dalamnya. makin pekat makin asam dan kuat baunya. nah kalau untuk urusan ini saya merasa white vinegar dan apel cider vinegar aroma asamnya gak sekuat cuka lokal, karena itu saya lebih suka pakai yang buatan luar. untuk acar sebaiknya yg memiliki kandungan asam asetat 5%.
untuk keramas sebaiknya apel cider vinegar ya.
Aku pernah makan donner kebab di holland mbak, waktu itu dikasih cabe rawit yang menurutku rasanya kok nggak pedes hihi malah agak asem....karena menurutku kurang pedes jadi waktu beli lagi bawa saus cabe sendiri yg pedes :)......ketahuan setelah baca acar cabe mbak endang :D
BalasHapusLily arief, jogja
Hai Mba Lily, yepp gak pedes Mba, hehehe. Saya suka banget soale cabainya bisa digadoin, sampai bela2in beli cabai dalam kemasan 1 pack, buat camilan tobat dahhhh
HapusMbak Endang, Tanya dunk...Kalo Kita ganti cabe nya dengan Bawang Putih Gitu Bisa gak...thanks yah
BalasHapusHalo Mba, bisa ya, di blanching sebentar bawangnya ya.
HapusThanks a lot for replying me, Mbak Endang..^_^
Hapussama2 Mba ^_^
HapusHalo mbaa..
BalasHapusMau tanya ni..klo cabe ijonya kt gelondong aja gmn?
Saya pernah dpt oleh2 jalapeno dr luar bentuknya masih utuh
Klo kita gelondong tanpa diiris ada perlakuan khusus waktu proses pembuatan Gak ya?
Mohon pencerahan
Suwun
Adhi MaximuM
Halo Mas Adhi, saya belum pernah coba menggunakan cabai utuh, tapi saya rasa bisa ya dan dengan proses yang sama ya. salam
HapusMbak endang tau cabe gendot? Biasanya gampang ditemui di Jawa Barat. Mungkin bisa jd alternatif jalapeno, mbak.
BalasHapusyep, tapi beda ya, jalapeno lebih tebal dagingnya dan rasanya lebih pedas ya.
HapusDear Mba Endang. Air rebusan cuka apa hrus tunggu sampai dingin dl jg sewaktu kita tuang ke jar stelah cabai dingin?
BalasHapusyep, saya tunggu sampai tdk terlalu panas, hangat kuku, kalau mendidih dituang nanti cabainya lembek
HapusMbak Endang, mau tanya kalau untuk buah2an asinan bisa ga sih dipake untuk rendamannya? atau ada trik tambahan lain? terima kasih mbak endang
BalasHapusHai Mba Miya, bisa2 saja, tapi kudu masuk kulkas, kalau gak pakai pengawet mudah basi di suhu ruang
HapusList baru buat mengawetkan makanan, untuk jaga2 saat pandemi seperti ini - lafi surabaya
BalasHapusiya bener banget
HapusMba mau tanya, setelah jadi simpannya di suhu ruang atau kulkas? Misal suhu ruang tahan brp lama mba? Terima kasih sebelumnya
BalasHapus