29 September 2014

Keripik Ikan & Udang Ekstra Pedas



Anda pernah mencicipi snack super pedas dalam kemasan yang terbuat dari singkong? Makanan ringan ini luar biasa terkenal di Bandung yang kemudian menyebar ke beberapa kota lainnya. Awalnya pr0duknya hanya terbatas pada keripik singkong namun sering dengan perkembangan kini muncul juga jenis lainnya seperti seblak dan gurilem. Dua keripik yang saya sebutkan terakhir  hampir mirip seperti kerupuk ikan berukuran kecil, tebal, sedikit keras dengan rasa gurih. Keunikan keripik-keripik ini adalah pada rasanya yang pedas dengan tingkat level pedas yang beragam. Rasa pedas ini disebabkan karena keripik diguyur dengan serbuk cabai kering bercampur garam yang takarannya disesuaikan dengan level pedas yang tertera di kemasan.  

Nah satu hal yang membuat saya agak mengerem untuk mengudapnya karena rasanya yang sangat asin bagi selera saya. Jadi minggu lalu saya pun iseng membuatnya sendiri di rumah, kali ini tingkat rasa asin dan pedasnya sesuai dengan yang saya inginkan plus rasanya lebih renyah, tidak keras dengan rasa gurih ikan dan udang yang kuat. 



Sebenarnya sudah sejak lama juga saya waswas untuk 'mengemil' makanan ringan yang dijual di luaran yang bahannya mengandung ikan atau udang. Beberapa waktu yang lalu saya pernah menyantap kerupuk ikan dari sebuah toko di Mall Ambassador dan menjadi curiga dengan kesegaran ikan yang digunakan. Pasalnya, setelah mengudapnya maka si kerupuk meninggalkan jejak bau busuk ikan di mulut. Setelah pengalaman itu saya pun stop membeli kerupuk ikan yang selalu menjadi kegemaran saya karena makanan ini mantap disantap bersama salad sayuran atau pecel.  Ah, seandainya saya tahu bahwa membuat keripik ikan seperti ini sangat mudah maka mungkin sudah sejak dulu saya menyulap ikan tengiri super murah yang pernah saya beli di Batam dan mendekam di freezer saya selama 6 bulan lamanya, waktu itu. Saat itu saya sempat kebingungan untuk mengolah dua ekor ikan tengiri besar, walau kemudian fillet dagingnya berubah menjadi tekwan dan pempek yang disantap beramai-ramai di rumah adik saya, Wiwin.


Kembali ke keripik ikan kali ini, proses pembuatannya mirip dengan kerupuk, yang membedakan hanyalah keripik ikan ini tidak mengembang selayaknya kerupuk umumnya. Ini karena takaran ikan/udang dan tepung yang saya gunakan jumlahnya berimbang 1 : 1. Berdasarkan beberapa literatur yang saya baca mengenai pembuatan kerupuk maka sebaiknya takaran ikan/udang lebih sedikit dibandingkan tepung kanji yang digunakan, setidaknya perbandingannya 1 untuk ikan dan 2 untuk tepungnya. Terus terang saya sendiri belum pernah membuat homemade kerupuk udang/ikan, walau dulu Ibu dan Nenek saya di Paron sangat rajin membuat kerupuk beras sendiri. Saya masih ingat betapa telatennya beliau berdua mengiris gendar (adonan kerupuk yang terbuat dari nasi dan bleng*)), menjadi lembaran tipis dan menjemurnya hingga kering dibawah tatapan matahari gahar di Paron. Nah berbicara tentang kerupuk favorit maka saya akan sangat happy sekali jika kemudian menemukan teksturnya yang sedikit bantat dan kurang mengembang, seperti keripik yang kali ini saya buat. Menurut saya selain cita rasanya menjadi lebih kuat juga terasa lebih mengasyikkan ketika dikunyah karena sedikit memberikan perlawanan.  ^_^

*) Bleng - sejenis bahan kimia mirip boraks yang umum dipakai untuk membuat kerupuk dan dalam dosis berlebihan tidak aman bagi kesehatan.

Keripik kering
Sesudah dan sebelum digoreng

Nah tekstur keripik ikan dan udang ini seperti mengobati rasa kangen akan kerupuk semi bantat dan sesuai dengan selera saya yaitu tebal, padat namun sangat renyah. Untuk membuatnya saya menggunakan campuran ikan dan udang yang saya haluskan menggunakan chopper, bisa juga menggunakan blender atau food processor. Hanya fillet ikan saja atau udang saja yang anda miliki di freezer? Tidak masalah, anda bisa menggunakan keduanya sebagai campuran atau hanya salah satu saja tergantung budget dan selera anda. 

Adonan ikan atau udang lantas saya campurkan dengan tepung kanji plus bumbu lainnya, uleni hingga kalis kemudian cetak seperti pempek lenjer dan kukus hingga matang. Jika anda kesulitan untuk mengirisnya hingga tipis, maka anda bisa menggunakan  tips seperti yang saya lakukan. Masukkan sebentar adonan yang telah dikukus ke dalam freezer hingga setengah beku, baru kemudian dirajang dengan pisau tajam.  Kondisi keras ini membuat adonan menjadi mudah diiris. 


Nah adonan keripik yang telah diiris kemudian ditata di permukaan wadah datar beralaskan kertas, anda bisa menggunakan tampah dari bambu untuk proses ini dan jemur hingga kering. Nah perkara jemur menjemur keripik ini sepertinya bukan soal mudah, bagi saya tentunya. Berhubung di halaman depan rumah Pete sinar matahari kurang terik dan kucing tetangga yang suka mengintai, maka saya pun iseng menjemurnya di lantai atas bersebelahan dengan wadah penampung air. Di dekat atap rumah dimana panas matahari seakan menggila maka keripik ini pasti akan segera kering kerontang dalam waktu singkat.  Sialnya karena kesibukan lainnya saya pun terlupa dengan si keripik hingga larut malam tiba dan suara hujan yang mengguyur deras dari langit terdengar. Langsung saja ingatan ini melayang ke loyang berisi irisan keripik dan saya pun tergopoh-gopoh lari ke lantai atas meyelamatkan eksperimen hari itu hanya dengan mengenakan daster di badan. Untungnya hujan belum terlalu lama mengguyur sehingga tidak membuat perjuangan saya hari itu sia-sia. Setelah 4 hari dibiarkan di lantai atas keripik-keripik ini pun menjadi garing dan siap untuk digoreng. 

Untuk membuatnya menjadi pedas maka anda memerlukan bubuk cabai yang diguyurkan di permukaan keripik yang telah digoreng. Saya tidak menambahkan garam halus lagi karena menurut saya rasa keripik telah cukup asinnya. Berikut prosesnya ya


Keripik Ikan & Udang Ekstra Pedas
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 250 gram keripik kering

Tertarik dengan resep keripik dan camilan ringan lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Snack Keju Renyah dari Tepung Sagu
Keripik Bawang
Stik Keju Tempe - Camilan Gurih dan Renyah 

Bahan:
- 150 gram daging ikan tengiri, potong menjadi ukuran yang kecil. Bisa menggunakan jenis ikan dengan daging putih lainnya seperti kakap atau tuna.
- 100 gram daging udang kupas kulitnya
- 200 gram tepung kanji/tapioka/sagu
- 2 sendok teh garam 
- 1 sendok teh merica bubuk
- 5 siung bawang putih dihaluskan  
- bubuk cabai secukupnya untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan daging ikan dan udang. Proses didalam food processor atau chopper hingga halus dan menjadi pasta pekat. Tuangkan pasta udang-ikan ke dalam mangkuk besar. 

Masukkan tepung kanji, garam, kaldu bubuk, merica bubuk dan bawang putih. Aduk dan uleni hingga rata. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin.


Olesi permukaan tangan anda dengan sedikit minyak goreng. Bentuk adonan menjadi silinder yang panjang seperti pempek lenjer dengan diameter sekitar 2 cm dan panjang 15 cm. Lakukan hingga adonan habis.

Tata adonan di dalam sebuah loyang yang muat ke dalam kukusan anda. Kukus selama 45 menit atau sampai adonan menjadi mengeras dan terlihat sedikit transparan. Keluarkan dari kukusan dan biarkan hingga benar-benar dingin. Masukkan adonan yang telah matang ini ke dalam wadah (plastik atau tupperware) dan bekukan di freezer selama 15 menit untuk memudahkan anda mengirisnya hingga tipis.

Keluarkan bahan keripik dari freezer dan iris tipis-tipis kira-kira dengan ketebalan 2 -3 mm


Tata di wadah lebar yang datar dan beralaskan kertas. Sesekali bolak-balikkan keripik hingga semua bagian benar-benar kering. Simpan keripik di wadah rapat atau goreng hingga matang. 

Untuk membuat ekstra pedas, masukkan keripik ke dalam plastik, tambahkan beberapa sendok bubuk cabai, kocok rata. Sajikan. Yummy!
  



36 komentar:

  1. aha.... basreng nih kalo kt urang bandung mah! jd pingin cb bikin sendiri nih...:-)
    salam kenal mba endang, mksh udah ksh banyak inspirasi

    tika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakka Mba Tika, iyaaa namanya basreng saya sampai lupa boooo. Thanks yaaa

      Hapus
  2. Pantes setiap eksekusi resep just try n taste,aq selalu tambahkan garam lagi ternyata tingkat keasinan kita berbeda, mungkin karena saya besar di daerah pantura dan terbiasa makanan asin.
    Suka sekali web mbak endang ini, aq jadi suka masak n bikin kue. Setiap orang yang tanya resep kue, mesti ta saranin untuk buka web ini.
    Sukses selalu ya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Azizah, yeppp silahkan garamnya takarannya disesuaikan Mba, karena itu disetiap resep saya selalu minta tambahkan garam sesuai selera ya, hehehe, karena bisa beda2 tastenya

      Hapus
  3. Salut buat Mba Endang, terus berkarya ya Mba, kita tunggu resep2 lainnya, salam.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, thanks yaaa, semoga tetap bs terus posting, amin. hehe

      Hapus
  4. salam kenal mbak, ini gak pake air sama ssekali ya mbak?

    -romah-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya nggak pakai air sama sekali ya, kalau susah nyampur adonannya tambah telur 1 butir saja mba

      Hapus
  5. Hai mba.. udah coba nih td, lebih kyk krupuk mba kriuk2.. mgkn krn pake ikan lain ya.. trus ditambah lg ngirisnya gak bisa tipis, gak sabaran wakakakak mana jdnya coklat, disangka mama bkin sosis ikan saking coklatnya.. parah.. ikannya brasa bgt tp.. lebih brasa ini drpd krupuk ikan dipasar yg mahalnya naujubile.. tp mski ikannya diganti sm ikan cuwe yg satu2nya ada dipasar dkat sni, rasanya ttp mantap..
    Trus krn aq bingung diresep gak ada takaran kaldu bubuknya brp sendok jd aq gak pake.. jadi kurang asin deh.. afterall sih maknyuusss.. murah meriah, homemade lg.. mantap lah mba.. thanks ya mba.. sukses selalu ^^

    Bella

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Bella, wakkakak iya next time keknya tepung tapiokanya ditambah saja supaya lebih putih warnanya ya. Tapi ikan cuwe ternyata hasilnya oke juga ya hehhehe

      Hapus
  6. Mba Endang, aku mau tanya kalau kendala nya di penjemuran bisa di oven api kecil nggak? Soalnya dapur imut di kontrakan ku di luar dan banyak kucing.Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa pakai oven Mba Tri, pakai api kecil saja ya. cuman memang agak lama keknya ya

      Hapus
  7. hi mba,,,saya penggemar bloq mba,,saya ijin copy resep2 mba y to praktek ndiri drmh

    BalasHapus
  8. sudah banyak resep mbak yg aku praktekkan di rumah, semua hasilnya oke banget mbak. terutama obsesi rotinya mbak Endang, bikin kulkasku penuh stok bahan roti. jempol sepuluh untukmu deeeeh.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Mukaromah, thanks sharignya ya, senang sekali membaca resep2nya oke dicoba. Sukses selalu yaa

      Hapus
  9. mbak endang..kalo ikannya diganti daging,bisa nggak ya mbak? untuk takaran kanjinya apa perlu ditambah? Keny-Pamekasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, wah saya belum pernah coba, tapi kemungkinan bisa ya. Takaran kanji bisa ditambah kok

      Hapus
  10. Haloo Mbak Endang...basreng & cilok kesukaan saya juga, biasanya sih tiap wiken jajan beginian sama hubby, sampe sempet kepikiran pengen bikin sendiri..heheheh Pas banget nih baca resep basreng&cilok di JTT jd bisa di praktekkan di rumah. Oya saya sudah coba Tiramisu super praktisnya Mbak Endang lohh...benar2 praktis dan superlicious ^_^ thanks sudah berbagi resep2nya ya Mbakk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gurih dan nikmat banget buat camilan. Ini saya masih ada sisa kerupuk keringnya, belum digoreg, kepingin buat seblak basah wakkakak. Lagi ngetrend di bandung ya, cuman belum pernah ngerasain kaya gimana rasanya hehehe

      Hapus
  11. Dear mbak endang.
    kalau dipontianak,tempat saya tinggal,kerupuk setengah jadi yg baru dikukus itu bisa langsung dimakan juga dengan saos kacang yg cair.namanya kerupuk basah mbak,makanan khas dari kab putusibau =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Amira, waah keknya maknyus yaa, jadi ngiler mirip2 otak2 keknya rasanya ya, thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  12. Dear mbak endang..
    Kebetulan ibu saya tidak suka kerupuk2 yg beli jadi, karena banyak yg pake bleng.. maunya krupuk2an ya sejenis rengginang, kripik singkong ubi pisang dan sejenisnya. Sebagai penggemar kerupuk sejati akhirnya saya cari2 resep kerupuk yg murni, n ketemu nih resep. Udah coba n mmmm..enak banget mbak. murah (ikan di sini melimpah) n serumah suka.. hihihi.. Thanks ya mbak, sukses selalu.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Dewi, wah kalau ikan murmer disini mungkin saya akan bikin kerupuk, pempek, tekwan setiap hari wakakkak. thanks sharingnya ya mba, senang sekali resepnya disuka

      Hapus
  13. hai.. mba endang, ikutan sharing cerita ya.. saya pernah buat kerupuk sendiri dari tenggiri mungkin lebih tepatnya tidak sengaja buat. kebetulan di frezzer masih ada pempek lenjer yang pernah sy buat. kemudian iseng2 saya iris2 dan digoreng hasilnya renyah seperti kerupuk. dalam hati langsung manggut2.. ooohh.. begini toh cara bikin kerupuk he hee..
    O iya mba, favorite kita sama ya.. lebih mantap kerupuk yg digoreng agak bantat dan sedikit padat teksturnya. Kalau terlalu renyah rasa gurihnya berkurang dan bnyk nyerap minyak (bahaya deh buat jerawat)
    Rizi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rizi, thanks sharingnya ya mba. Iya, saya bolak balik dah janji sama diri sendiri kalau ada pempek lenjer akan saya buat kerupuk, tapi selalu lupaaa, lenjernya diembat pakai saus cuko haduuh.

      yep, yang bantat memang enak yaa wakakkak

      Hapus
  14. Mbak endang mau tanya merk bubuk cabai yg mbak endang pake apa ya? Saya pakai b** cabe kok ga menempel di keripik ya.thankyou :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Safira, saya pakai cabai bubuk korea yang halus banget, memang agak susah nempelnya ya.

      Hapus
  15. Mba endang thanks atas resepnya yg membuat ngilerrr... rekomendasi ikan lain yg agak murah apa ya mba? Karna untuk jualan.. thanks :* ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai jenis ikan apapun asalkan berdaging putih, ikan air laut atau tawar oke ya mba Safira

      Hapus
  16. hi mbak.. kalo udang di ganti ikan tenggiri smua gimana.. takaran tepungnya di ganti ga? ga makan udang saya..:)

    BalasHapus
  17. mba endang.. rencananya mau eksekusi wiken ini nih.. tp sebelumnya mo nanya dulu.. karena mau buatin buat bocah yg giginya baru 5.. apa kalo ditambah takaran tapiokanya akan lebih renyah?? 2:1 dengan ikan kah? atau bagaimana.. *galau.. hehehe makasih mbak endang :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. tambahan ikan mba supaya gak terlalu keras, tapioka akan membuatnya tambah keras ya

      Hapus
  18. hai mba endang.. suka skali dngan rsep2nya mba :D
    kalo diganti ikannya dengan dada ayam gmana ya mba?? kyanya blum pernah tau ada krupuk ayam hehe, mumpung banyak dada ayam di kulkas karna di rumah pada ga doyan dada ayam jadi selalu disisihin, sayang biasanya cuma diolah jadi naget muluu
    saya juga suka banget rempeyek selain kerupuk, post dong mba resep rempeyek..

    -belle

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mb belle, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. wah saya belum pernah coba ya, tapi saya pernah buat siomay dengan dada ayam dan hasilnya oke, jadi mungkin bs ya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...