21 April 2015

Giant Choco Crunch Cookies - Cookies Favorit Rafif dan Fatih



Kedua krucil keponakan saya, Rafif dan Fatih, jika weekend tiba tidak akan terlihat batang hidungnya. Sejak pagi mereka asyik mendekam di kamar bersama iPad masing-masing, tak bergeming atau menoleh sedikitpun ketika dipanggil. Sabtu dan Minggu merupakan hari bebas dimana Ayah dan Ibu memperbolehkan mereka main game sepuas-puasnya dan tidur hingga pukul 10 malam. Setelah lima hari sibuk dengan kegiatan sekolah, dimana aktifitas dimulai sejak pukul lima pagi, ditambah aneka les mulai dari Kumon hingga musik, dan segambreng kegiatan di sekolah plus macet di jalan, maka terkadang mereka baru tiba di rumah diatas pukul tujuh malam. 

Terus terang saya sering merasa kasihan melihat betapa beratnya perjuangan mereka menjadi anak sekolah di Jakarta. Di tengah persaingan yang sangat ketat antar siswa,  ditambah macet berjam-jam di jalanan, tak heran ketika weekend maka Rafif dan Fatih lebih suka berdiam diri di rumah. Seakan-akan detik demi detik yang berlalu di hari libur begitu  berharga dan enggan mereka tukar dengan kegiatan apapun di luar. 


Kondisi tersebut begitu berbeda dengan ketika saya masih duduk di sekolah dasar di Paron. Seingat saya, hari-hari selalu diisi dengan main dan main. Belajar menjadi prioritas yang kesekian puluh, itu pun jika Bu Guru mengatakan ujian akan segera tiba. Begitu sekolah usai di pukul dua belas siang, kaki kecil saya langsung berlari pulang. Jarak rumah yang tak terlalu jauh membuat perjalanan bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 menit saja berjalan kaki. Pulang sekolah merupakan saat yang paling saya sukai, seakan beban berat di pundak langsung hilang ketika gerbang sekolah terlihat menjauh. Menyusuri sungai kecil, menyeberangi jembatan bambu dan berjalan di atas pematang sawah, maka perjalanan pulang ke rumah merupakan kegiatan yang paling menggembirakan.

Setelah berganti pakaian dilanjutkan dengan makan siang secepat kilat, saya pun terbang kembali ke kampung kecil di belakang rumah. Teman-teman sekelas saya banyak yang tinggal disana, beberapa namanya masih saya ingat hingga sekarang.  Murtiningsih, Sutampi, Sunarti, Sulis, Sulasmi dan beberapa nama lainnya yang biasanya diawali dengan kata 'Su' di depannya. Rumah mereka berhadapan dengan hamparan sawah yang menghijau ketika musim tanam tiba dan menguning ketika panen raya. Sebuah sungai membelah dan memisahkan kampung dengan sawah di seberangnya dan aneka pepohonan buah dan bambu tumbuh dengan subur di ladang dan halaman rumah. Sejak kecil, perasaan saya selalu merasa adem, tenang dan rileks jika berada di alam terbuka seperti ini.


Biasanya jika padi telah dipanen dan meninggalkan gundukan tanah kering maka kami akan mencari jangkrik. Jeliteng dan jerabang, adalah dua jenis jangkrik yang masih saya ingat. Dan saat musim hujan tiba, dimana sawah-sawah terendam air, itu berarti waktunya mencari belut dan udang. Tak peduli sinar matahari terik memanggang kulit,  saya bersama teman-teman dengan kaki terendam lumpur sibuk mengorek lubang belut atau menangkap udang-udang kecil di kali di tengah sawah. Tak heran waktu itu tubuh saya sangat ceking dengan kulit yang hitam legam.

Tentu saja pengalaman masa kecil tidak selalu manis seperti ini, sering kali terasa sangat getir terutama jika berhubungan dengan masalah ekonomi keluarga. Namun walau uang jajan selalu pas-pasan, bahkan kami jarang menikmati makanan bernama kue, namun saya merasa pengalaman masa kecil saya sangat luar biasa. Saya tidak akan menukarnya dengan apapun di dunia. Saya bersyukur bisa merasakan rasa girang yang luar biasa kala ikan wadher kecil terkait di ujung mata pancing, atau seekor  jangkrik jeliteng yang terkenal dengan suaranya yang nyaring tertangkap di jemari tangan. Untuk semua itu saya bersedia mengulanginya kembali. ^_^ 


Kembali ke cookies yang kali ini saya hadirkan. Seperti yang saya sebutkan di paragraf pertama, tidak ada yang bisa mengusik kedua keponakan saya jika mereka sedang asyik bermain game di iPad kecuali si giant choco crunch cookies ini. Cookies ini pertama kali saya buat saat lebaran tahun lalu, kala itu Wiwin, adik saya dan Ibu dari kedua krucil tersebut, memiliki berkotak-kotak choco crunch. Kue yang tadinya hanya sebagai bahan percobaan saja dan dalam rangka merubah choco crunch menjadi makanan lainnya yang berguna, tak terduga sangat digemari kedua keponakan saya. Menurut Rafif, "Wow, cookiesnya besar sekali seperti oatmeal cookies di Starbucks, tapi lebih enak yang ini"! Dan kedua bocah itu menggasak dua toples besar cookies hanya dalam beberapa hari saja. Kue ini sengaja saya buat berukuran raksasa karena waktu itu dengan waktu terbatas dan nafas yang sudah kembang kempis mempersiapkan kue kering lebaran lainnya maka kue berukuran besar akan membuat proses memanggangnya lebih cepat. Selain itu kedua keponakan saya sepertinya takjub dengan ukurannya yang jumbo. 

Sejak itu setiap kali saya membuatnya di rumah Wiwin, tatkala aroma harum cookies yang dipanggang menguar ke seantero rumah, maka kedua keponakan saya yang asyik bermain game di kamar mereka akan turun satu persatu ke dapur. "Tante Endang, masak apa sih? Baunya enak banget, sampai ke kamar adik," kalimat pembukaan yang manis ini datang dari Fatih, si bungsu, yang memang sangat jago merangkai kata. Saya nyengir kuda dan sudah menduga abangnya pasti sebentar lagi akan menyusul ke dapur juga. "Adik boleh minta satu"? Sebelum saya mengiyakan tangan mungilnya sudah meraih sepotong cookies, menggigitnya dan kemudian berteriak, "Abang! Tante Endang bikin choco crunch cookies raksasa kesukaan kita lho! Enak"! 


Tidak ada yang sulit dalam membuat kue ini. Seperti biasa, mentega dan gula harus dikocok hingga mengembang dan pucat, proses ini disebut dengan creaming. Masukkan telur satu persatu dan pastikan telur harus terkocok dengan baik bersama mentega sebelum telur berikutnya dimasukkan. Supaya rasanya lezat, maka gunakan mentega dan bukan  margarine, tambahkan vanilla extract untuk membuat aromanya menjadi harum mengundang. Anda bisa menggunakan aneka jenis keping sereal seperti choco crunch, corn flakes, rice crispy, atau yang berbentuk bintang. Jika takaran choco crunch yang saya gunakan terlihat terlalu banyak, jangan khawatir, percayalah itu akan membuat kue ini menjadi lebih crispy. Ingin sedikit nano-nano rasanya? Masukkan kismis, cincangan buah kering, sukanat dan aneka manisan buah lainnya. 

Proses pemanggangan merupakan hal yang penting agar cookies ini benar-benar renyah. Pastikan anda memanggangnya hingga kering. Tandanya permukaan cookies terlihat mulai kecoklatan dan ketika cookies telah mendingin terasa keras di permukaan maupun dibagian dasarnya. Jika bagian dasar cookies masih sedikit lembab, panggang kembali hingga kering. Cookies ini memiliki rasa super lezat dengan tekstur super crunchy, dan saya yakin krucil anda di rumah pasti akan menyukainya sebagaimana halnya kedua keponakan saya, Rafif dan Fatih. 

Berikut ini resep dan prosesnya ya! 



Giant Choco Crunch Cookies
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 24 kue diameter 8 cm

Tertarik dengan resep cookies lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Monster Cookies
Peanut Butter Cookies 
Kastangel

Bahan:
- 240 gram mentega (unsalted butter), lunak suhu ruang
- 200 gram gula pasir
- 2 butir telur suhu ruang
- 2 sendok teh ekstrak vanila (vanilla extract) *)
- 1/8 sendok teh garam atau seujung kuku garam (skip jika mentega yang anda gunakan jenis yang asin/salted butter)
- 200 gram tepung terigu serba guna/protein rendah
- 100 gram tepung maizena
- 1/2 sendok teh baking powder
- ½ sendok teh baking soda
- 340 gram choco crunch
- 100 gram choco chips (optional)

*) Jika anda menggunakan vanili bubuk atau vanilli essence, pakai sekitar ¼  atau ½ sendok teh saja 

Cara membuat: 
Siapkan oven, set disuhu 170’C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang lebar untuk memanggang kue kering. Alasi permukaan loyang dengan kertas baking. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, tepung maizena, baking powder, dan baking soda. Aduk jadi satu, sisihkan.



Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega dan gula pasir. Kocok dengan kecepatan sedang hingga lembut, pucat dan mengembang. Masukkan telur satu persatu, pastikan telur tercampur dengan baik bersama adonan sebelum menambahkan telur berikutnya. Kocok hingga tercampur dengan baik dan adonan menjadi mengembang, pucat dan pekat. Tambahkan vanilla extract dan garam, kocok selama 10  detik.  Matikan mikser. 


Masukkan campuran tepung dengan cara diayak langsung diatas adonan. Aduk perlahan dengan  spatula hingga tercampur dengan baik. Masukkan choco crunch dan choco chips. Aduk perlahan hingga tercampur dengan baik.


Ambil sekitar 1 1/2  sendok makan adonan, letakkan di permukaan kertas baking. Basahi ujung jari tangan dan bentuk adonan menjadi bulat pipih. Buat dengan diameter sekitar 8 cm.

Note: jari tangan  yang dibasahi dengan air membuat adonan tidak lengket di tangan.

Panggang selama + 20 menit atau hingga permukaan kue terlihat mengeras namun jaga jangan sampai bagian bawahnya gosong. Ketika masih panas kue akan sedikit lembek namun akan mengeras saat telah dingin.

Keluarkan kue dari oven, diamkan sebentar di loyang agar kue mengeras, jangan pindahkan kue saat masih panas karena akan hancur. Jika telah keras, pindahkan kue diatas rak kawat dan biarkan sampai benar-benar dingin.  Simpan kue di wadah yang tertutup rapat untuk mempertahankan kerenyahannya.

Note:
*) Jika setelah kue dingin namun bagian dasar kue masih terasa lembab, panggang kembali hingga kering.*)  Untuk kue yang super renyah, masukkan wadah berisi kue ke chiller kulkas.
*)Untuk rasa yang lebih lezat gunakan mentega, bukan margarine.
 
  



121 komentar:

  1. Mba Endang wahhhh enak nih cookiesnya.. Mba mau tanya kalau mau buat cookies ini,tepung nya diganti tepung self raising boleh ngak mba?(sayang tepungnya ngak dipake mba hehehhe) Jikalau boleh diganti,bagaimana takaran baking powder dan baking soda? Setahu saya tepung self raising sudah ada baking powdernya ya mba? ditggu balasan nya mba,karena bahan2 lengkap,ngak sabar mau nyoba buat cookiesnya...terima kasih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba fina, yep bs pakai self raising mba, skip saja baking powder di resep, kalau ada baking soda bs tambahkan sesuai resep. BS membuat tekstur kue crispy ya.

      Hapus
  2. hmmm kue kesukaan saya...oh ya.. itu ada ya mba seorang jangkring jaliteng..hahah seekor kali ya mba. Btw.. copas resepnya mau di eksekusi minggu nih...

    gyta

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba gyta, wakakkak iya seekor maksud saya kok malah jadi seorang, wakkakaka thanks yaa, sudah saya perbaiki hehehhe

      Hapus
  3. Mbk,ada akun twitter nya gk? Bls dong.. Heee

    BalasHapus
  4. Salam kenal mbak....
    Mbak endang... Misalnya penggunaan BS n BP diskip.. Apakah teksturnya masih bisa cryspy? Apalagi ini rencana mau dipanggang di pan panggangan biasa (hampir menyerupai teflon tapi khusus memanggang)... Hehehe maklum belum punya oven 🙈..makasih sebelumnya mbak endang... Ijin copy resepnya y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mba Vivi, sebaiknya jangan skip BS ya mba, ini membantu cookies crispy, BP boleh kalau mau diskip ya.

      Hapus
  5. mba endang sy mau buat cookies ini tp oven listrinya panasnya atas dan bawah ga bs dipakai secara bersamaan,, klo gtu pengaturannya gmn ya mb? makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba vita, coba pakai api bawah dulu mba, kalau bagian bawahnya sudah tampak kecoklatan, baru keringkan bagian atasnya dengan api atas

      Hapus
  6. Hmmm,,,,masuk daftar kuker lebaran nih hehe,,,manggangnya api atas bawah ya mbak Endang? makasih share resepnya mbak,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba anggun, yepp saya pakai api atas bawah ya mba

      Hapus
  7. mbak kalau gulanya dikurangi pengaruh dengan hasil kuenya ngga? karena saya mmg mengurangi pemakaian gula untuk konsumsi anak2... (sindy)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sindy, silahkan dikurangi gulanya mba, mungkin nggak akan secrispy resep asli tapi masih cukup garing saya rasa

      Hapus
  8. Waaaahh....mbaaaak so sweet banget masa kecilnya jadi ingat masa kecil saya dulu juga di desa yang adem dan tentram gemah ripah loh jinawi persis seperti desanya mbak Endang, saya bacanya sambil meneteskan air mata karena ingat masa kecil dulu juga,,,,terus juga ingat anak-anak sekarang jauh dari rasa adem. Makasih juga untuk resepnya ya mbak yang selalu menginspirasi dapur ngebul keluarga kami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, wah makasih yaa, beruntungnya kita punya masa kecil di desa yaaa. susah mencari pengalaman seperti itu sekarang hehehhe.

      moga suka dengan resepnya yaa

      Hapus
  9. Mbak endang, merk mentega apa yg biasa mbak endang gunakan? Makasih mbak.... AYU

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ayu, saya pakai anchor, atau lurpak, yang mudah saja ditemukan di spm hehehhe

      Hapus
  10. Mbak, maaf ya OOT, saya mau tanya, kenapa ya tiap saya bikin kue yang diawali dengan step mixing telur + gula, rasa kuenya jadi cenderung amis? Ada tips dan triknya ga biar ga amis? Makasih sebelumnya

    - Hayuning-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Hayuning, pakai vanilla extract ya mba, ini ampuh membunuh amis dan membuat kue wangi. biasanya ada di toko bahan kue ya.

      Hapus
  11. Mbak gulanya kagak kebanyakan ya ?
    Takut rasanya muanis poll

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan dikurangi sesuai selera ya mba, ini takarannya standar sebenarnya untuk cookies ya

      Hapus
  12. kayaknya enak tuh mbak, salut banget sama mbak Endang sibuk kerja masih sempat masak, buat buku dan aktif update web juga dengan jumlah pengunjung yang banyak bener2 jempol 4 buat mbak Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Retna, thanks ya mba, iya ini sambil ngos2an nafasnya wakakka. Sukses selalu ya

      Hapus
  13. mbak tampilin resep slow cooker lagi donk please

    BalasHapus
  14. Jadi ikutan tersenyum membaca cerita masa kecil Mba Endang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada bagian yang membuat tersenyum, ada yang membuat menangis. hahahahha. thanks yaaa

      Hapus
  15. Sudah di eksekusiiiiiii... :D

    Saya pake margarin, ada butter sih tp lg pelit ini, Hehehe... Trus koko crunch nya cm ada yg 170 gr, tambahin choco chips... Jadinya banyaaakk, awalnya takaran per kue nya 1.5 sdm, ternyata pas jadi gede nyaaaa, melebar kayak yg bikin.. :D
    Trus panggangan kedua dst dikurangin jd 1sdm aja, pas gedenya..
    Soal rasa, bukan cm 4 anak sy aja yg doyan.. Nenek, tante, spupu2 mrk pada sukaaaa... Pake margarin aja udah renyah bingiiittt, mgkin ntar buat lebaran sy campur sm butter biar renyah lembut dan wangi..
    Ibu saya sampe nyontek resep, trus kami janjian mo bikin dgn campuran isi kacang mente, ato su'un, ato kelapa kering, ato kenari... Pokoke kue ini recommended banget utk cookies cemilan ato pengisi toples lebaran..
    Makasih resepnya Mbaaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Edna, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka. Yep, pakai tambahan kacang atau buah kering akan makin sedap rasanya. thanks yaaa

      Hapus
  16. Mba Endang saya lagi buat cookies ini,bener mba wanginya dari dapur sampai ruang tamu semerbak,tp saya buat terlalu besar mba,bener2 jumbo haahahahah tp enakkkk mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba fina, thanks sharingnya yaaa, senang sekali kuenya disuka. Buat agak kecil saja mba, kalau ukuran yang saya berikan terlalu besar ya hehehhe

      Hapus
  17. Ahhh....masa kecil mb endang sama kayak masa kecil q....
    sukses bikin q mewek nhe mbak, inget masa kecil yang indahhhh bgt T.T
    makasih resepnya, izin wat eksekusi......

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba citra, thanks ya, wah senang sekali membaca banyak yang punya masa kecil seperti saya, memang rasanya gimanaaa gitu kalau ingat masa lalu ya hehehhe

      Hapus
  18. hi mba laura, yep akan membuat kue lebih renyah ya, ganti dengan terigu juga gak papa ya mba, saya pernah buat hasilnya juga renyah kok

    BalasHapus
  19. hai mbaa,,,cookiesny masuk daftar eksekusi nii,,btw mau tanya,,ini tipe cookies yg kl dioven kelamaan jd keras ?ato malah jadi garing ya?tengkyu...-reva

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba reva, kelamaan oven justru jadi garing ya, kurang panggang justru akan membuat cookies gak renyah ya.

      Hapus
    2. ok sip ,,suka jiper mbak,,takut jd keras kyk batu,,masi belom pinter klo urusan manggang ;)

      Hapus
    3. nggak ya, justru kalau kurang panggang, melempem, malah gak oke ya mba

      Hapus
    4. Saya ud bikin minggu kmrn..walah..gagal saya.. kegaringan..trus kl dpt coco crunchnya yg ketumpuk2 jd keraaaas..pas batch ke2 dioven adonan ud bleber..tp lebih bisa dimakan gr2 cc crunchnya ud misah2.next time mau diancurin aja cc crunchnya.thx resepnya y mbak

      Hapus
    5. Halo mba, mungkin jenis coco crunchnya ya, karena ada merk tertentu yang teksurnya memang keras. kalau adonan lembek, masukkan ke oven atau tambahkan bahan lain seperti kepingan sereal jagung yang lebih tipis dan renyah atau rice crispy, makin banyak isi maka kue makin gak meleber yaa

      Hapus
  20. Mbak Endang.... kebayang wanginya,,, tp sy tidak punya oven yg pake api atas, bisa gak ya mba? Tks ~dwi~

    BalasHapus
  21. Mbak Endang, pas long weekend kemarin saya bikin ini. Ukuran saya buat kira2 setengahnya. Anak2 suka, tapi buat mama agak keras. Mungkin lain kali choco crunch saya hancurkan kasar dan tambah kenari spy lebih gurih. Dan gula akan saya kurangi sedikit, sebab agak kemanisan buat kami krn rasa manis dari choco crunch. Terima kasih.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Sisca, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Coba ganti coco crunch dengan jagung crispy atau rice crispy yang lebih mudah dikunyah.

      Hapus
    2. Ya, di rumah masih ada stok rice crispy. Komentar adik saya choco crunch tdk usah dihancurkan, begitu aja, seksi.... Terima kasih, mbak.
      Sisca - Surabaya

      Hapus
    3. yep, saya tidak menghancurkan coco crunchnya ya mba, menurut saya utuh2 begitu lebih terlhat bentuknya

      Hapus
  22. Wahh..mau coba jg ahh...
    Mba..ga bikin opera cake? Coba bikin donk mba..aq lbh sreg klo bikin dr resep di blog jtt jelas n lengkap potonya siipp..hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dian, wakkak,belum berani bikin opera, soalnya kalau gagal rasanya agak2 menonjok gitu hehehhe. tapi kalau sudah dicoba pasti akan dishare kok, thanks yaa

      Hapus
  23. Hai mba endang... nanya donk mba enak mana ya mba giant choco crunch cookies ini atau resep yang chocolate chips,raisin & nut cookies mba ?...

    pengen bikin utk lebaran ni mba hehehe... kebetulan smua bahannya udah lengkap. makasih sebelumnya _ Fitri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Fitri, basicnya adonannya sama ya mba, bedanya hanya pada bahan pengisinya saja ya. jadi rasanya sih gak terlalu berbeda ya. silahkan dicoba ya, moga suka ^_^

      Hapus
  24. Halo mba.. Makasih resepnya, barusan dicoba hehehe, enaak (semakin nambah lemak deh) sayang nih bentuknya abstrak.. Alias kacau berantakan. Ga bisa bulet padahal udah ditata bulet loh.. Tp yg penting rasa top. Thanks a lot ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Imelda, waakkaka jangan mikir lemaknya dulu, tapi rasanya dulu. Yang penting enak, wah ini saran yang menjerumuskan hehehhe ^_^

      Hapus
  25. Hai mbak bagi resep semprit yg rasanya mantab dong....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ika, saya lagi cari2 juga resep semprit, saya punya resep ini
      http://www.justtryandtaste.com/2013/12/cookies-bunga-mawar.html

      mirip smprit, cuman kurang sedap, kayanya mesti tambah kuning telur dan susu bubuk supaya mantap.

      Hapus
  26. Mba, kenapa ya pas cek di oven adonan meleber?

    BalasHapus
    Balasan
    1. semakin banyak coco crunch akan membuat kue gak meleber mba, kalau isinya kurang kue akan meleber

      Hapus
  27. saya mau coba bkin juga, bisa pake kertas cup yang kecil2 tu ga ya mbak endang? mks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dewie, saya belum pernah coba mba, asalkan bs kering garing oke2 saja ya

      Hapus
  28. mbaaa, kmrn ak bikin kukis ini. Sok pede karna keliatannya gampang, ak main cemplung2 aja si choco crunch sesuai resep, eh pas diaduk kok adonan menteganya jadi ga kliatan, ketutupan sama choco crunch. Ak coba cetak, adonan tercerai berai ga bisa nempel dgn baik. Mulai panik, ak buka JTT dan liat foto2nya, kok punya mba Endang adonan akhirnya ga sama kaya punya ku...huaa langsung pengen nangis. Akhirnya diakalin bikin adonan mentega 1/2 resep trus dicampurin ke adonan pertama. Masih juga choco crunchnya yg dominan. Bikin lagi 1 resep adonan mentega, baru deh mirip kaya adonan punya mba endang, fiuuhhh lega. Langsung dicetak di loyang dan dipanggang. Hasilnya? adonannya melebar kemana2 mirip sama yg bikin hiks..hiks..hiks. 9 cookies di loyang sukses nempel jadi satu. Ak udah males aja liatnya, sambil mandangain sebaskom adonan yg rasanya pengen kubuang, tapi mikir2 lagi sayang bo, full mentega soalnya wisjman pula wkwkwkwk. Pas buka puasa ak cicipin kue yg melebar itu ihh kok enak walopun bentuknya ga karuan. Kata suami juga enak, akhirnya dengan semangat 45 ak lanjutin manggang lg kukisnya setelah ak tambahin choco crunch sesuai ukuran di resep. Adonan cuma ak sendokin dikit2, trus dipipihin sebisanya walo choco crunchnya agak susah nempel satu sama lain. Alhamdulillah mba, akibat kecelakan ini ak punya choco crunch cookies ini 2 toples besar tupperware dan 2 toples bekas simba choco crunch plus ide di kepala mau coba bikin almond crepes pake resep ini soale kata pak suami rasanya mirip2 almond crepes yg dr Surabaya itu, tinggal modif sedikit resepnya pake almond. Doain supaya ga kecelakaan lagi ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sugi, wakakkakak saya ngakak bacanya, untung enak hasilnya yaa, kalau nggak Pak Suami bisa cancel ntar rencana2 beli peralatan dapur lainnya hahhahha.

      sebenarnya gak perlu tambah adonan mentega/tepung lagi mba, kalau tercerai berai rapatkan dengan tangan dibasahi air, yang penting menempel satu sama lain saja, soalnya nanti ketika dipanggang akan jadi satu utuh. Memang agak tercerai berai ketika di cetak di loyang hehehhe.

      Kalau kurang isi (choco chips, kismis, kacang atau isi lainnya) kue akan meleber hehehhe

      waaah saya juga punya pe-er bikin kue ini, request ponakan yang namanya saya sebut diatas, melas banget kemarin katanya, "kalau tante endang datang ke rumah, abang cuman mau minta choco crunch cookies" hiiksss

      Hapus
  29. mbak,itu misal loyangnya ga dikasih alas kertas baking boleh?sebagai gantinya loyang dioles mentega.apa masih lengket nanti?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dialasi margarine dan taburan tepung mba, kalau cuman margarine saja lengket ya.

      Hapus
  30. Halo mba endang, baru saja giant choco-nya sy eksekusi dengan bentuk yg gak keruan...sebab dua krucil sy hour ini tumben bertingkah! Yg kecil nangis terus yg besar pingin ikutan cetak, jdnya bentuk kue ada yg bsr ada yg imut ada yg segitiga ada entah apa bentuknya...(Tepok jidat) padahal niatnya mau dibentuk kecil2...tp pasrah aza deh!...tp soal rasa tetep enyak mba..hehe. Makasih utk resep2nya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Rika, waakkakk ngakak saya bacanya, seru juga baking sama krucil yaaa. Walau kacau tampilannya yang penting rasanya tetap enak mba.

      Hapus
  31. Halo mba endang mau tanya.. itu doughnya ga perlu di masukkan ke kulkas dulu ya mba seperti resep choco chips?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba putri, bisa dimasukkan ke chiller supaya adona agak keras dan mudah dibentuk, tapi saya biasanya langsung cetak saja ya

      Hapus
  32. Hai mbaak, mau laporan nihh. Kemarin2 bikin kukis ini, jadinya gede gede banget ya :D aku cuma cetak masing-masing 1 sdm padahal. Trus jadinya juga banyaak. Karena ovenku kecil, jadinya sampe 6x manggang. Daaan belum abis juga adonannya -_- Akhirnya aku masukkin freezer, besoknya dipanggang lagi. Tapiiii kukis ini tuh enak banget yaa, renyaah. Papaku yang ga doyan ngemil aja tiap malem ngemilin kukis ini sambil nonton tipi :D Ijin posting resep di blogku yah mbaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Anindya, thanks sharingnya ya, senang sekali resep kuenya disuka.

      memang ukurannya raksasa, tapi kalau mau diperkecil tinggal ukuran adonan yang akan dipanggang dibikin kecil saja. Saya soalnya pengen cepat kelar hahahha, soalnnya kalau bikin banyaaak sekalian, keponakan saya maniak banget sama kue ini hehhehe.

      silahkan dipost di blognya, jangan lupa sumber dan link back nya yaa

      Hapus
  33. Mba endang mau tanya, mba tau BOS gak? Butter Oil Subtitle kalo gak salah. Nah...aku mau bikin giant choco crunch cookies ini mba, tapi aku gak ada mentega...sedangkan BOS masih banyak banget, kalo aku pake BOS kira2 gimana mba? Terus kalo seumpama bisa, takaran BOS nya berapa ya mba? Makasih ya mba endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, BOS itu butter oil substitute ya alias lemak pengganti mentega, sebenarnya mirip dari margarin karena terbuat dari lemak tumbuhan. BOS bisa dipakai untuk kue, cake selayaknya margrien atau butter ya Mba. Saya rasa takarannya sama, atau mix 1 : 1 denga mentega

      Hapus
  34. Hai mbak kalau tambah coklat blok di lelehin bisa gak ya mbak? Kalau bsa brapa banyak ya? Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mba Safira, tapi kenapa gak dipotong2 saja DCC nya ya? dan diaduk bersama adonan, menurut saya itu lebih oke dan tetap membuat cookies renyah

      Hapus
    2. Maksutnya biar membuat warna cookienya coklat pekat mba. Kalau dpotong jd coklat pekat ga mba?
      Klau dpotong akan menyatu kan mba dngan cookiesnya? Ga berbentuk potongan coklat lagi?

      Hapus
    3. kenapa tidak pakai coklat bubuk saja mba? kalau pakai potongan DCC memang DCC nya gak akan menyatu, mash berbentuk potongan yang lumer. Klau mau dicoba pakai DCC leleh juga bs kok mba

      Hapus
  35. Mbak, kalo ga punya BS apa bisa takaran BP nya double? Soalnya di tempat saya ga ada yang jual BS mbak. Saya uda tanya beberapa toko bahan kue di denpasar tapi ga ada yang jual, trus mereka malah nyuruh saya pake soda kue. Apa BS sama soda kue itu bisa saling menggantikan gitu mbak? Thanks ya Mbak.
    Gayatri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Gayatri, soda kue dan Baking soda itu sama ya mb, jadi Mba bs pakai soda kue untuk resep diatas, atau pakai BP saja juga oke ya, dan gak perlu di double BP nya ya.

      Hapus
  36. Mbak Endang, saya udah bikin cookies ini 2 kali. Enaaak, thanks banget resepnya (resep Mbak Endang emang AMAZING). Yang kedua saya modif cuma pake oreo crushed sama choco chip yang banyak. Semua pada suka. Oh ya Mbak, kalo saya pengen buat yang versi green tea gitu bisa nggak ya kalo choc chip & choco crunch nya di skip? Trus adonannya saya tambahkan green tea bubuk gitu? Apa pengaruh sama kerenyahan cookiesnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Dewi, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka, kalau choco chips dan choco crunch di skip, cookies akan meleber mba, cookies ini butuh isian yang banyak supaya mau berbentuk bulat dan gak meleber kemana2 ya.

      Hapus
  37. Udah eksekusi resep ini kmren,kbtulan boyfie lagi balik bwt liburan dri luar negri,kangen d buatkan sswtu katany tapi lagi malas bgt yg repot.bru ingat ad 1 resep yg udh lama bgt pengen dicobain.akhrny kesampaian jga.bikinnya gampang bgt,cman sygny aku agk susah ngeratain koko crunchnya.byk banget.hihi..pas d awal ngebntuk adonan kueny kerasa dikit bgt,dan d akhir utk 1 buah cookies malah adonanny kebanyakan dan meleber tapi ttep enak.hihi..adik d rmh suka banget dan bgtu jga boyfie.thanks a lot yaaa mbak.udh sering jdi silent reader.bru pertama kali brani komen.udh sering banget cobain resep dri jtt dan smuany top.mksih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Gladys, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  38. Mbak, klo choco crunch diganti cornflake hasil ny sm enak ny kn??

    BalasHapus
  39. Ini udah dicoba mba. . .
    Tapi saya manggangnya gak sampe coklat kayak bikinan mba, tapi tetap renyah kok mba, cuma jadi kayak 'rarauan' gitu hehe
    Ponakan dan orang rumah pada suka mba, tapi saya kurang suka soalnya pegel ngunyahnya mba *faktor umur* wkwkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya, senang sekali resepnya disuka. Yep, memang pegel ngunyahnya, tpi anak2 suka hahhaha.

      Sukses selalu ya!

      Hapus
  40. Mba mau tanya dong untuk mentega saya pake merek palmia butterbisa kan ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Sunny, pakai mentega atau margarine merk apapun oke ya.

      Hapus
  41. mba,, kalau coco crunch nya gk dipakai bisa gk ya? apa harus ada bahan yg ditambahkan sebagai pengganti coco crunch.. terimakasih mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk resep diatas choco crunch menu wajib ya, tidak bs diskip, kalau mau ganti dengan keripik jagung atau keripik beras, atau sereal lainnya. kalau diskip begitu saja adonan akan lembek dan meleber ketika dipanggang

      Hapus
  42. sore mba end...
    Mba aq udah coba ini pertama kali coba chocochipnya aq ganti sama kacang tanah sisa bikin wedang ronde...(ga ada choco chip mau beli males.. hehehe)... karna kacang buat isian wedang itu pake gula alhasil kue maniss banget.. tapi keluarga pada suka malahan kue ini paling cepet abis...
    Kedua kali aq bikin sesuai resep mba, pake choco chip... tapi ternyata rasanya aq lebih suka yang pake kacang...
    Apalagi rasa kacang tanah khas banget kan mba, bikin nagih...
    Btw makasih banyak ya mba resepnya menginspirasi...
    Stay sharing mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba mita, thanks sharingnya ya, silahkan ganti isiannya sesuai selera asalkan adoan cukup padat dan tidak meleber ketika dipanggang

      Hapus
  43. Mbak Endang aku mau tanya kalau coco crunch nya diganti sama oatmeal bisa gak ya? Kira-butuh seberapa ya oatmeal nya utk takaran resep diatas? Terimakasih Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya pakai resep lainnya saja mba, jangan yang ini karena cookies ini takaran coco crunchnya buanyak bgt.

      coba pakai resep ini:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/07/monster-cookies.html

      Hapus
  44. makasi resepnya yah mba Endang, alhamdulillah adek saya suka dan jadi salah satu favorite dia ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Hulya, thanks sharingnya, senang resep JTT disuka. Sukses selalu yaa.

      Hapus
  45. Halo mbak endang, saya sudah coba beberapa resep mbak dan hasilnya selalu memmuaskan :)
    Saya mau tanya untuk resep giant cookies ini, saya sudah ikuti semua takaran di resep, tapi kenapa ya mbak saat di panggang, adonannya meleber bgt gitu. Untuk rasanya memang sudah enak dan crispy sekali. Tp tdk bs mrmpertahankan bentuknya. Percobaan kedua saya coba tambahkan porsi tepung, masih meleber juga walau tidak separah yang pertama. Hal ini juga terjadi pada nastar saya, sesuai petunjuk dr mbak endang, sebelum di bentuk, saya diamkan dulu di chiller. Tp tetap saja agak sulit saat membentuknya. Dan ketika di panggang juga, bentuknya jd tdk cantik, karna nastarnya mengembang jd kayak giant nastar juga -,-
    Mohon bantuan nya mbak. Saya belakangan ini sangat tertarik untuk memasak, tp hanya belajar melalui para blogger seperti mbak. Dan so far, 90% masakan yg saya buat dari resepnya mbak hehe. Terimakasih mba endang <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Paula, kue diatas memang akan meleber ya, saya biasanya tambah banyak2 coco crunchnya supaya punya body dan bertahan ketika meleber. Nastar meleber banyak faktor, coba baca2 komentar di posting nastar, bnyak yang membahas ini.

      Hapus
  46. Mba endaang, makasih y resepnya.. sy udh coba enaak dan renyaah. Awalnya sy agak deg2an adonan nya misah2 ternyata engga. Sy bentuk cm 1 sdt aja dan hasilnya gak trllu meleber, bentuknya sesuai dgn yg saya harapkan.. ibu saya pesen kuker cococrunch, biasanya sy bikin yg milo doogies. Tp sy putusin nyoba resep mba endang ini aj. aLhamdulillah berhasil dn enak.

    Ngomong2 sy sering bingit ngintipin blog mba. Resep2nya recomended deh.. (y) makasih ya mbaaa... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Hanni, yep memang ketika dibentuk adonan seperti terpisah2 tetapi ketika dipanggang akan menyatu. Thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  47. Hi mba Endang,salam kenal ya...barusan aku udah coba resepnya..alhamdulillah sukses walau pun cuma pakai otang hehehehe. Udah ga sabar nih aku n krucil mau nyobain buat buka puasa nanti hehehehe.thx for the recipe

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba Irma. thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  48. Hai mbaak..semalem aku coba resepnya..tekstur oke..krispy..wangiiii...cuma kok kurang manis yaa... btw aku bikinnya setengah resep...jadi gula pasirnya juga cuma setengah mbak...

    makasih yaaa

    Maya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mb Maya, menurut saya sudah manis ya, mungkin selera manis kita beda ya, next time tambah gula saj mba

      Hapus
  49. Hi mba endang..salam kenal ya..mau nanya donk..klo misal adonan nya di aduk manual (ga pake mixer)bisa ga ya?
    Pengen coba buat tp blm pnya mixer..hehe. Kmaren udh coba nastar lumer nya mba endang..hasil nya enaak bgt..saya ngaduk manual ga pake mixer mba,klo utk cookies ini bisa ga ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Teresia, bisa ya mba, basicnya selama mentega dan gula bs dikocok sampai lembut dan kembang maka mengaduk manual misal dengan kocokan spiral oke2 saja ya. Untuk kue ini beda sama nastar, kalau mentega gula kurang ngembang maka teksturnya kurang garing dan crispy ya

      Hapus
  50. Mba saya sdh coba buat cookiesnya ... ya ampun jadi melebar ya ... saya coba bawa ke kantor walaulun bentuknya jadi besar ... tapi rasanya renyah mba enak bingit ... cuma saya bahannya ada yang kurang banget mba koko crunchnya di makan melulu sama anak saya ... jadi kurang deh ... tapi top koq koq kuenya ... makasih ya mba resepnya ...w

    BalasHapus
    Balasan
    1. yee, kueya akan melebar, jadi sebaiknya bikin ukuran kecil mba, dan yep making berkurang bhan pengisi (coco crunch) maka adonan akan makin melebar heehheh.

      thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka,

      Hapus
  51. Hallo mbak endang, mau tanya dong. Kalo misal aku mau rasanya lebih nyoklat dengan penambahan Milo bubuk 1sachet, itu harus mengurangi bahan bubuk yang mana ya? Terigunya kah? Atau gppa tambahin aja milo nya 1sch tanpa mengurangi bahan apa-apa? Terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, kalau cuman 1 sachet saja tdk perlu dirubah resepnya, langsung tambahkan saja mba,

      Hapus
  52. Halo mba endang .. ceritanya nih dirumah lg byk stock koko krunch sampe 4 box @170 gr akibat tergiur beli 1 gratis 1 trus google deh resep buat apa ya enaknya ee malah dpt resep dr blog mba endang trus hari ini di praktekin wahh mantap bgt mba hasilnya wangi crispy walau sempat deg2an kok ga gitu nempel adonannya sm koko krunch tp akhirnya berhasil jg. Makasih ya resep2nya uda kesekian kalinya aku praktekin. Skr nih kl mau praktek resep pasti cari dr blog mba endang dl soalnya dr yg lain kurang percaya hasilnya secara uda pernah kecewa ternyata resep boleh copy dr blog lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Novi, thanks sharingnya ya, senang resep cookiesnya disuka. memang awalnya seperti tecerai berai tp nantinya akan lumer dan nempel.

      Hapus
  53. mbak endang mau tanyaaaa....kalo resep ini gak pakai telur kira2 bisa nggak ya? atau diganti apa ya ? maap ya soalnya anak saya alergi telur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, kayanya kalau cookies ini kudu pakai telur, kalau tdk gak mau menyatu. saya jarang membuat cookies tanpa telur mba, krn agak susah ya

      Hapus
  54. Hai mbak endang, permisi numoang tanya, mentega merk wisjman itu termasuknya unsalted atau salted?
    Saya berencana mau buat dengan wisjman yg 200 gr atau anchor unsalted 227 gram. Apa bisa saya tambahkan margarine supaya genap 240 gram sesuai resep? Terima kasih banyak atas jawabannya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayanya sih unsalated Mba, karena rasanya sih tawar ya. Yep bisa dimix dengan margarine Mba.

      Hapus
  55. Mba endang..ceritanya baguss bgt masa kecilnya.
    Membayangkan kerja d jakarta penat jga..bersyukur alhmdulillah dpt kerjaan d jogja meski gaji pas pasan..hehe.mba mau tamya dong..untuk buat kukis ini harus pake mikser? Kalo pake ovalet apa bsa mba..makasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, thanks ya.

      Cookies ini tdk harus pakai mikser, selama adonan menteganya bs dikocok sampai smooth maka gak masalah kalau manual pakai pengocok spiral. Tidak pakai ovalet ya Mba, karena memang tdk perlu emulsifier, teksturnya harus garing.

      Hapus
  56. Eh maaf mba.kok ovalelt..maksudmya kocokan telur

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...