Grilling alias bakar-bakaran mungkin merupakan salah satu cara asyik untuk berpesta atau saat kita hendak mengundang teman untuk bersantap bersama di rumah. Dulu ketika masih kuliah di Jogya, teman-teman kuliah saya sering mengadakan acara bakar ayam. Bertempat di rumah kontrakan salah satu teman maka dua atau tiga ekor ayam kampung pun dibakar dan disantap beramai-ramai. Jumlah ayam tentu saja tergantung dari banyaknya donatur yang menyumbang, semakin banyak semakin kenyang.
Nah, bisanya teman-teman cowok yang telah mempersiapkan semuanya, sementara kaum hawa hanya duduk manis sebagai penonton, pencicip, penyumbang tawa cekikian, dan tentu saja bagian bersih-bersih dan cuci piring. Bumbu bakarannya pun tidak aneh-aneh, mungkin hanya ketumbar, kunyit, bawang putih, dan garam. Namun dengan bahan yang fresh plus bau panggangan membuat rasa ayam bakar pun menjadi luar biasa. Acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, pendekatan bagi yang sedang mengincar pasangan, juga dihitung-hitung menambah gizi terutama bagi mahasiswa kos-kosan dan pas-pasan seperti saya. ^_^
Makanan yang terpanggang memang selalu menimbulkan minat dan nafsu makan. Misalnya saja saat Hari Raya Kurban tiba, dimana hampir setiap rumah (yang merayakan) tampak mengepulkan asap dan menguarkan aroma sate kambing yang membuat air liur harus ditampung dengan ember. Tak heran jika begitu banyak varian makanan dipanggang yang tercipta di dunia ini, dan varian teknik yang kemudian digunakan. Misalnya saja hibachi di Jepang, braai di Afrika Selatan, asado di Amerika Selatan, chuanr/char siu di China, sate di negara Asia Tenggara, bulgogi/galbi di Korea dan mangal atau kebab di negara Timur Tengah atau Asia Tengah. Nah salah satu yang akan saya hadirkan disini adalah kebab ayam a la Iran atau biasa disebut dengan joojeh kabab.
Sebenarnya ada beberapa varian keban di Iran, satu diantaranya pernah saya posting di JTT yaitu kabab koobideh, yaitu jenis kebab yang terbuat dari cincangan daging kambing atau sapi bersama aneka rempah dan bumbu. Untuk resep dan proses pembuatan kebab koobideh, anda bisa klik link-nya disini. Jenis kebab lainnya ada kabab barg atau kabab-e barg yang terbuat dari fillet ayam, daging kambing, sapi dan potongan sayuran yang di-marinade dengan olive oil, bawang bombay, bawang putih, sedikit saffron, garam dan merica hitam selama semalam di kulkas. Daging kemudian ditusuk dengan tusukan besi dan dipanggang hingga matang.
Sedangkan joojeh kabab merupakan kebab yang terbuat dari potongan ayam yang dipanggang. Biasanya ayam dibumbui dengan cincangan bawang bombay, air jeruk lemon dan terkadang rempah istimewa bernama saffron. Makanan ini merupakan menu yang sangat populer di Iran dan seringkali dihidangkan bersama nasi basmati, atau dibungkus dalam roti lavash (sejenis roti tipis tanpa menggunakan pengembang seperti tortilla atau naan). Kebab sendiri merupakan makanan nasional Iran, dan negara ini memiliki lebih dari tujuh varian jenis kebab, yang masing-masing varian tersebut memegang peranan penting dalam makanan sehari-hari rakyat Iran.
Kembali ke proses pembuatan joojeh kebab. Ayam panggang ini sebenarnya sangat mudah dibuat namun ada satu bumbu yang tidak boleh terlewat karena akan membuatnya terasa sangat istimewa yaitu saffron. Rempah yang berasal dari benang sari bunga crocus yang telah dikeringkan ini selain memberikan rasa umami yang spesial juga membuat warna kebab menjadi kekuningan. Kita tentu saja bisa menggantikan saffron dengan kunyit, namun sayangnya kunyit hanya memberikan warna kuning tapi minus rasa yang unik. Bagi anda yang belum tahu mengenai saffron maka artikel saya disini tentang rempah ini mungkin bisa sedikit menambah wawasan.
Untuk membuat joojeh kebab, maka fillet ayam (paha atau dada) digunakan dan dipotong menjadi ukuran yang besar sekitar 3 x 3 cm. Fillet kemudian direndam di dalam bumbu marinade-nya yang terdiri atas saffron, bawang putih, bawang bombay dan garam. Idealnya daging yang telah terendam bumbu ini disimpan selama semalam di kulkas agar rasa bumbunya mampu meresap hingga ke serat daging. Potongan daging lantas ditusuk menggunakan tusukan sate dan dipanggang di atas bara hingga matang. Mengingat daging ayam lebih mudah matang dibandingkan dengan daging sapi maka jangan memanggangnya hingga kering karena akan membuat teksturnya menjadi kurang moist. Joojeh kebab yang mantap haruslah tampak terpanggang di luar namun juicy di dalam. Karena itu memanggangnya diatas panggangan yang di letakkan di arang dengan suhu tinggi merupakan pilihan terbaik.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Joojeh Kabab
Untuk 6 porsi
Tertarik dengan varian resep grilling lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Pan Grilled Sate Ayam dengan Tumis Sayuran
Sate Kambing Bumbu Ketumbar
Sate Sapi Bumbu Dendeng
Bahan:
Proses marinade
Siapkan potongan ayam, jangan buang kulit luarnya supaya ayam tetap juicy dan lembut di dalam kala terpanggang. Siapkan mangkuk kecil dari kaca, masukkan saffron dan garam, haluskan bisa dengan alat penghalus seperti digambar atau dengan punggung sendok, hingga saffron hancur dan menjadi bubuk.
Masukkan semua bahan bumbu lainnya ke dalam mangkuk termasukkan saffron dan minyak zaitun. Aduk rata.
Siapkan sebuah plastik bersih, tuangkan ayam ke dalam plastik. Masukkan bumbu yang telah diaduk rata. Pegang ujung plastik yang terbuka kemudian kocok dan remas-remas hingga potongan ayam tercampur rata bersama bumbu. Keluarkan semua udara di dalam plastik dan ikat ujung plastik rapat-rapat hingga ayam menempel rapat ke plastik dan tidak ada bagian rongga udara yang tersisa.
Masukkan ayam ke dalam chiller kulkas selama semalam.
Proses memanggang
Siapkan lidi untuk menusuk potongan ayam, rendam lidi dalam air hingga basah. Tusukkan sekitar 3 atau 4 potong ayam ke masing-masing tusukan. Jangan beri jarak antar potongan daging ayam. Lakukan hingga potongan ayam habis.
Panggang kebab di atas panggangan dengan bara panas hingga matang. Jangan over grilling, karena daging ayam akan menjadi keras. Jadi cek sesekali dengan menyobeknya menggunakan garpu untuk melihat apakah ayam telah matang di bagian tengahnya. Angkat dan sajikan.
Joojeh kebab sedap disantap bersama nasi panas dan salad sayuran. Super yummy!
mba mau tanya, safron itu di jual di supermarket besar ga ya ?? hehehe
BalasHapushai mba Raisa, saya sendiri terus terang belum pernh beli di supermarket tapi katanya di kemchik ada ya.
HapusDuh, safron muahal banget tuh harganya. Diganti pakai kunyit boleh kan ya?
BalasHapusNikmatnya BBQ... aku belum pernah ketemu BBQ yg aku nggak doyan ;-)
Kalau aku kalau bikin kebabs side dishnya pita bread, lettuce, tomat, irisan bawang bombay ungu & yogurt sauce (plain yogurt, lemon juice, salt & pepper, cincangan daun ketumbar, & irisan daun bawang/kucai, kadang2 aku tambahin parutan bawang putih atau garlic powder).
Cheers,
Tuty
Hai Mba Tuty, thanks sharingnya ya, yep diganti dengan kunyit oke2 saja kok mba, hanya saja memang rasanya berbeda ya.
Hapusthanks idenya untuk kebab ya, menarik sekali dan tentunya berguna untuk pembaca lainnya. sukses selalu ya! ^_^
Nostalgia anak kos... Hahaha... Awal bulan agak bergizi, akhir bulan, kalo ga makan yang instant ya nunggu sumbangan.. Ato nunggu kiriman dr rmh, lalu disimpan di lemari, krn byk tangan2 jahil, yg pas mau dimakan jadi rasa kamper... Wkwkwk...
BalasHapushai mba Joyce, yepp wkaakka, awal bulan makan ayam, akhir bulan indomie forever wkkaka, thanks yaaa
HapusMbak, katanya saffron harus direndam air panas dulu supaya warnanya kluar. Tapi cara di atas ga perlu direndam air panas, apa warnanya bisa kluar?
BalasHapusyep, umumnya direndam air panas supaya lebih maksimal warnanya, terutama kalau pakai yang bentuknya lembaran. tetapi dengan cara digerus begini juga oke kok.
Hapus