Cerita di atas bukanlah insiden satu-satunya saya dengan kucing-kucing liar. Sudah satu bulan ini lantai atas rumah Pete kemasukan kucing sebanyak tiga kali. Memang lantai atas merupakan dak terbuka yang dikelilingi dengan tembok setinggi tiga meter sehingga ketika seekor kucing masuk maka alamat makhluk malang itu pun tidak akan bisa meloncat keluar. Korban pertama adalah seekor Alpha male yang gendut dengan kepala besar. Matanya yang melotot dan bersinar seperti lampu seratus watt, plus desisan garang ketika kami mendekat membuat saya dan Heni loncat pontang-panting melarikan diri.
Terus terang untuk urusan kucing dan sejenisnya maka keberanian saya sama seperti Fatih, keponakan saya yang berusia sembilan tahun. Saat usia empat tahun Fatih mengalami trauma berat dengan kucing karena pernah dicakar hewan peliharaannya sendiri. Sejak itu setiap kali melihat kucing melintas walaupun bermeter-meter jauhnya tetap saja membuat bocah itu berteriak-teriak histeris sambil mendekap tubuh Ibunya, "Ibu, itu Bu, kucing Bu! Usir Bu"!
Soft peak |
Stiff peak |
Berhubung karena kucing gendut ini susah sekali diajak bekerjasama, dan lebih suka mengulurkan kelima cakarnya yang tajam setiap kali saya hendak menjepit tengkuknya maka terpaksa kami mendiamkannya disana hingga sedikit lemas. Memang terdengar kejam, tapi saya dan Heni sudah kehabisan akal bagaimana menangkapnya. Akhir cerita kucing jantan itu berhasil ditangkap dan dilepaskan kembali ke jalan raya, tentu saja setelah dua hari sukses mendekam di lantai atas hingga loyo.
Kucing kedua adalah kucing kecil yang super garang, jauh melebihi Uwaknya yang kemarin berhasil kami lepaskan. Baru mendekat dalam jarak dua meter saja sudah membuat si kecil ini mendesis dan memamerkan gigi-gigi vampirnya. Saya dan Heni pun harus memasang jurus kabur secepat kilat, plus barikade dari beberapa ember di depan muka, mengantisipasi jika kucing ini tiba-tiba melompat dan menerkam leher kami. Bagaimana kalau kucing ini kemudian menggigit dan menularkan virus rabies atau tokso? Berbahaya bukan? Well, okeh, mungkin itu terdengar lebay, tapi dalam situasi genting memang pikiran menjadi buthek. Nah berhubung karena saat itu terjadi di pagi hari dan saya harus buru-buru ke kantor maka Heni yang kemudian meng-handle si kucing. Sorenya saya hanya mendapatkan laporan, "Kucing berhasil di lepaskan dengan sukses ke jalan raya Bu". Good job!
Kembali ke cake chiffon ketan hitam yang saya hadirkan kali ini, sudah banyak tips dan trick membuat cake chiffon yang saya bagikan di resep-resep sebelumnya. Bagi anda yang belum membacanya maka silahkan cek di resep Pandan Chiffon Cake dan Tips Sukses Membuatnya pada link disini. Semua tips itu tentu saja berlaku sama untuk cake chiffon lainnya termasuk cake chiffon dari ketan hitam kali ini. Walau sama namun tidak ada salahnya saya ulangi sedikit proses terpenting yang akan membuat kue ini sukses ketika dicoba. Poin pertama menurut saya adalah menakar bahan yang digunakan. Gunakan bahan yang disarankan di resep, timbang sesuai ukuran yang telah ditentukan, gunakan jumlah telur dengan benar dan ikuti instruksi yang diberikan dengan seksama.
Poin kedua adalah kocoklah putih telur hingga tercapai hard peaks, atau puncak yang kaku. Tampilan hard peaks bisa dilihat pada gambar yang saya berikan di atas. Kita bisa menggunakan mikser tangan biasa, heavy duty, atau mengocoknya manual dengan pengocok spiral, selama puncak yang kaku itu bisa terbentuk maka cara apapun sah-sah saja digunakan. Saya sendiri menggunakan hand mixer Phillips yang sudah lima tahun saya gunakan, dan so far hasilnya baik-baik saja. Nah untuk memastikan apakah puncak kaku itu benar-benar telah terbentuk maka matikan mikser beberapa kali, angkat alat pengocok dan cek ujung kocokan yang terbentuk. Kita mungkin harus mengeceknya beberapa kali, dan memang terkesan ribet, tetapi lebih baik sedikit ribet dibandingkan cake menjadi gagal atau tidak sesuai keinginan.
Poin penting lainnya adalah saat mengaduk dan mencampur adonan dasar dengan kocokan putih telur. Ini termasuk poin yang sangat kritis karena kita harus berusaha menghindari busa putih telur mengempis sebanyak mungkin. Gunakan teknik aduk balik saat mencampurnya, jangan mengaduknya searah jarum jam, atau teknik lainnya. Iris adonan dengan spatula dan balikkan seperti tukang bangunan sedang membalikkan adonan semen dengan pasir. Lakukan dengan gerakan lembut, perlahan dan jangan over mixing.
Hal penting lainnya adalah saat pemanggangan, cake chiffon biasanya akan membumbung tinggi kala dipanggang. Nah masalah biasanya akan terjadi ketika langit-langit oven pendek sehingga permukan cake menyentuhnya dan membuatnya menjadi gosong. Biasanya kita cenderung untuk buru-buru mengeluarkan loyang cake dari oven, padahal belum tentu cake telah matang. Saran saja, cek seksama bagian tengah cake dengan tusuk sate yang panjang hingga tusuk sate menyentuh dasar loyang, ketika tusuk sate terlihat bersih, bebas remah yang menempel maka cake telah matang. Jika masih ada remah yang menempel maka lanjutkan memanggang hingga benar-benar matang, tidak usah perdulikan permukaan cake yang semakin kecoklatan dan gosong, bagian ini bisa kita hilangkan dengan mengirisnya menggunakan pisau ketika cake telah dingin. Cake chiffon biasanya disajikan dengan bagian dasar berada diatas, jadi tak perlu khawatir jika permukaan cake yang anda buat sedikit gosong.
Tips selebihnya bisa anda baca pada link cake chiffon pandan yang saya berikan diatas. Berikut resep dan proses cake chiffon ketan hitam dan tak lupa saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan bagi mereka yang menjalankannya, mohon maaf lahir dan batin. Semoga ibadah kita tahun ini diterima oleh Allah SWT. Amin!
Resep Cake Chiffon Ketan Hitam
Untuk 1 cake dengan loyang diamater 25 cm
Tertarik dengan cake chiffon lainnya? Klik link berikut ini:
Cake Chiffon Jeruk
Cream Cheese Chiffon Cake
Banana Chiffon Cake
Bahan dasar:
- 67 gram tepung ketan hitam, gunakan yang berkualitas baik agar tidak apak aromanya
- 33 gram tepung terigu protein rendah *)
- 1 sendok teh baking powder double acting
- 35 gram gula pasir
- 1/3 sendok teh garam
- 5 buah kuning telur
- 30 gram minyak sayur
- 100 gram santan kental
- 1 sendok teh vanilla extract atau 1/2 sendok teh vanilla essence atau 1/4 sendok teh vanilli bubuk
Bahan meringue:
- 5 buah putih telur
- 85 gram gula bubuk (blender gula pasir hingga halus) **)
- 1/3 sendok teh cream of tartar ***)
* Gunakan tepung terigu protein rendah yang diperuntukkan untuk cake atau kue kering. Jika anda hanya memiliki tepung terigu serba guna (protein sedang) maka anda bisa mencampurkannya dengan tepung maizena untuk mengurangi kadar glutennya. Campurkan 180 gram tepung terigu serba guna dengan 45 gram tepung maizena dan ambil sebanyak resep.
**) Gula bubuk bisa dibuat sendiri dengan menghaluskan gula pasir biasa dengan menggunakan blender dry mill atau coffee grinder hingga halus seperti tepung.
****) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis.
Baca artikel saya mengenai baking powder double acting di Bagian I: Mengenal Baking Powder, Baking Soda, Cream of Tartar, Cake Emulsifier & Ragi Roti - Baking Powder & Baking Soda
Dan mengenai cream of tartar di Bagian II: Mengenal Baking Powder, Baking Soda, Cream of Tartar, Cake Emulsifier dan Ragi Roti
Cara membuat:
Persiapan
Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dalam kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Letakkan putih dan kuning telur pada dua buah wadah yang terpisah. Pastikan wadah untuk putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yang menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tidak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dengan plastik wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar kembali ke suhu ruang.
Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yang tinggi tidak bersentuhan dengan langit-langit oven.
Siapkan loyang bongkar pasang khusus untuk chiffon, diameter 25 cm. Biasanya berbentuk bulat dengan lubang di tengah yang bisa dilepas. Ada yang memiliki kaki untuk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yang tidak (seperti yang saya gunakan). Biarkan loyang dalam kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dengan apapun atau mengalasinya dengan kertas baking. Sisihkan.
Membuat adonan dasar
Siapkan mangkuk yang besar, masukkan tepung ketan hitam, tepung terigu dan baking powder dengan cara diayak langsung ke dalam mangkuk. Tambahkan garam dan gula pasir. Kocok dengan mikser menggunakan speed rendah (anda bisa menggunakan standing mixer atau hand mixer) hingga tercampur baik (sekitar 30 - 40 detik).
Buat sumur di tengah tepung, masukkan kuning telur, minyak sayur, vanilla ekstrak dan santan. Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dengan baik, kira-kira selama 1 menit. Jangan lupa untuk membersihkan sisi-sisi mangkuk dengan spatula dari adonan yang menempel dan campurkan dengan adonan yang dimikser. Matikan mikser, cuci hingga bersih pengocoknya dengan air sabun dan keringkan. Kita akan menggunakannya untuk mengocok putih telur.
Membuat meringue
Siapkan mangkuk besar, pastikan bersih dan bebas lemak. Tuangkan putih telur. Kocok dengan speed sedang hingga tampak berbusa besar (sekitar 30 detik), taburkan cream of tartar di permukaannya (jika pakai). Kemudian lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga putih telur terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi.
Taburkan gula bubuk dalam 2 tahap dan lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga terbentuk stiff peaks (puncak kaku), ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali. Pada kondisi ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.
Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dengan material penyusunnya dan tidak bisa dipergunakan kembali.
Mencampur adonan (folding)
Ambil sesendok besar kocokan putih telur, masukkan ke dalam campuran adonan dasar, aduk perlahan dengan menggunakan spatula dengan menggunakan teknik aduk balik (folding). Lakukan proses mengaduk dengan gerakan lembut dan perlahan hingga konsistensi adonan dasar menjadi tidak terlalu kental. Proses ini untuk memudahkan kita mencampurkan sisa putih telur ke dalam adonan.
Kemudian masukkan sisa meringue ke dalam adonan dalam 3 tahapan (jangan memasukkan sekaligus semua kocokan putih telur karena akan menyulitkan anda untuk mencampurkannya dengan baik dan memaksa anda untuk mengaduk secara berlebihan). Usahakan agar gumpalan besar putih telur menghilang (karena gumpalan ini tidak akan terurai kala adonan di panggang), biarkan gumpalan adonan seukuran biji kacang tanah.
Note: lakukan proses mengaduk dengan hati-hati untuk menjaga supaya adonan tidak kempes.
Tuangkan adonan ke dalam loyang chiffon. Jalankan sebuah pisau menyilang di adonan untuk membuang gelembung udara yang besar. Panggang selama 60 menit atau jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangannya dengan menusuk bagian terdalam cake dengan menggunakan lidi atau tusuk sate yang panjang. Jika tidak ada adonan yang menempel, dan lidi keluar dengan mulus maka cake telah matang.
Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tidak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dengan meletakkan botol atau wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, namun ini perlu agar cake tidak melorot saat dibalikkan.
Note: gambar diatas saya ambil dari artikel cake chiffon pandan, hanya untuk menunjukkan bagaimana membalikkan loyang dan menopangnya dengan sebuah kaleng hingga cake mendingin.
Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dengan cara menempelkan dan menjalankan sebuah pisau tipis pada bagian tepian loyang, susuri tepian loyang dengan hati-hati agar permukaan cake mulus dan tampak coklat cantik. Tarik bagian tengah loyang hingga cake beserta dasar loyang menjadi lepas.
Kemudian lanjutkan dengan menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, dan balikkan cake di wadah datar dan lepaskan dari bagian tengah loyang. Cake siap disantap begitu saja, atau dengan taburan gula bubuk diatasnya atau dengan ice cream. Super yummy!
mb endang memang pantas dapat pujian cumlaude, aku selalu intip, copas resep, print, cari bahan kue,praktek in alhamdullilah chifon pandan berhasil,,cantik dan mantap rasanya. boleh kan mbak aku copas langsung?oh ya to ketan ini tepungnya bli jadi ato bikin sendiri (diselep/digrinder). trims>>. muach mama bismo di malang
BalasHapusHalo Mama Bismo, thanks yaa sharingnya, senang sekali resepnya disuka Silahkan mba kalau mau dicontek dan copas langsung, selama untuk keperluan pribadi saya tidak keberatan kok.
Hapustepung ketan hitamnya saya beli dipasar mba, untungnya yang ini aromanya gak apak ya hehehe
Mbk Endang....baca artikel ini bikin ngekek2 abis sahur....Duh lucu bgt
BalasHapusKalie ini hanya bisa nyimpen resep nya dulu...soalnya belum punya loyang tulban yg bongkar pasang...tapi klo dah punya loyangnya pasti segera eksekusi semua resep chiffon nya...
Makasih buat resepnya Mbk....Selamat Menunaikan Ibadah Puasa....
-Diar-
halo Mba Diar, hehehhe, saya bingung mau nulis apa, soalnya kalau bicara chiffon semua jurusnya udah di share di resep2 sebelumnya, Jadilah ngalor ngidul gk keruan,
Hapusthanks sharingnya ya mba, sukses selalu yaa ^_^
Mbak Endang, gaya berceritanya kocak.... bikin orang tertawa. Saya baca sambil membayangkan situasinya. Setelah sukses dg chiffon pandan dan jeruk ala JTT, saya ingin coba chiffon ketan hitam ini. Kebetulan masih ada stok tepung ketan hitam. Pasti saya kirim feed back spt biasa. Bulan puasa, tetap uji coba resep dan posting resep kan? Selamat menunaikan ibadah puasa, mbak.
BalasHapusSisca - Surabaya
Hai Mba Sisca, terima kasih yaa, memang kejadian dengan kucing ini membuat saya ngakak sekaligus bete juga hehehhe.
Hapussilahkan dicoba resepnya ya mba, moga hasilnya oke ya. Yep tetap uji coba resep dan posting, tapi mungkin postingnya di malam hari saja hehehheh. Kayanya mau banyakin resep kuker hehhehe
Hi.. Mbak Endang, salam kenal ya. Thx bgt buat resep" chiffon cakenya, udah saya eksekusi dan berhasil. Request donk mbak untuk resep chiffon cake chocolatenya, thx ya
BalasHapushai mba Caecilia, salam kenal juga ya, thanks sharingnya ya mba. cake chiffon coklatnya ditunggu saja yaaa, heehhe, saya memang pengen coba juga.
HapusMbak Endang tercyintaa,,beberapa resep dibuku pertama da tak praktekin,,suksess, tinggal buku kedua belum kebuka, rencana seh mau buat untuk buka puasa.. Eh iya mbak..saya ada tape ketan hitam yang dah 2 minggu mendekam dikulkas, apa bisa dibuat untuk cake ini? Mau dibuang sayang, tapi gak ngerti mau dimanfaatin buat apa...hehehe.. Terimakasih mbak Endang..
BalasHapushalo mba Rina tersayang, thanks sharingnya yaa, senang sekali resep2 di buku sukses untuk dibuat. tape ketan hitam sebenarnya bs dipakai juga, tapi jangan dipakai bersama airnya ya, dan pakai sesuai dengan berat tepung ketan di resep, saya sendiri belum pernah coba pakai tape di chiffon tetapi secara logika sih harusnya bs ya
HapusMbak endang salam kenal, aku Ango dari Palembang mbak, aku ngefans bgt sm blog jtt dan jg sm mbak endang yg lucu dan baik hati, sblmnya maaf kl ga pernh ksh komen pdhl uda coba bebrp resep dr sini dan hasilnya slalu oke dan enak mbak, kali inipun aku bkn mau komen ttg ciffonnya, maaf ya mbak. Aku mau nanya mbak, aku kmrn beli kulit puff instan merk edo, tp koq adonannya byk bintik2 hitam ya mbak? Itu memang bgitu apa jamuran mbak, tgl exp msh 10/2015. Aku jd bingung mau dipake apa ga mbak, tolong ya mbak dijwb, shrsnya teksturnya kuning mulus seperti adonan kue layaknya atau emg bintik2 hitam seperti mulai jamuran gt? Makasi byk mbak endang.
BalasHapusHalo Ango, salam kenal juga ya, thanks ya sudah menyukai JTT. untuk puff pastry Edo, harusnya mulus tidak ada bintik2 sama sekali ya, jadi kalau sudah ada spot2 hitam kemungkinan karena jamur, puff pastry harus disimpan di dalam freezer atau pendingin dengan suhu rendah jadi walau tgl kedaluarsanya masih lama namun penyimpanannya kurang oke maka jamur kemungkinan besar akan tumbuh. sebaiknya nggak dipakai lagi ya atau dikembalikan lagi saja ke toko.
Hapusalhamdullilah kumandang adzan maghrib tlah tiba.....berbuka es buah ditemani CHIFON KETAN HITAM, empuuuk,gurih, enaak tenan. lagi2 berhasiiil mb endang......pokok e resepnya anti gagal, klo mengikuti instruksinya.trism----- tak tunggu resep kukernya ya mbak_____ mama bismo malang
BalasHapusHalo Mama Bismo, thanks sharingnya yaaa, senang sekali chiffonnya sukses dicoba. mantap buat berbuka ^_^
Hapusmba endang...aku dah bkin kue ini,,enakkkk walopun kue ku ga ngembang tinggi spt punya mba...mgkn krn aku kurang bisa aduk balik yaa hihih...atau mgkn krn aku pake loyang kotak uk 24x24 atau krn ga pake baking powder...ahhhh aku mah amatiran jd yg penting bisa dimakan wkwkwkwkw oh ya mba di cara membuat ada tulisan masukan air, tp di resep ga ada tertulis jumlah pemakaian air...apa ada yg kellupaan ya mba....tq buat resepnya ya mbaaa...ntr mau coba lagi sampe bener
BalasHapushai mba Reny, thanks sharingnya ya, senang sekali cakenya berhasil dicoba, next time saya yakin akan lebih oke hasilnya ^_^
Hapusthanks koreksinya yaa, yep tidak ada air di resep, jadi sudah saya delete dari proses. salam
Mba Endang yg cantik, sy penasaran mengapa kuenya harus di dinginkan dgn cara di balik n ditopang dgn botol?klo ga dibalik trus didiemin aja dlm loyang smpe kuenya dingin ga bisa ya? Maafkan pertanyaan sy yg bego ini ya mbaa..makasih (dina)
BalasHapushi mba dina, mungkin bs dibaca di artikel chiffon pandan ya, disana saya jelaskan lebih detail
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2015/03/pandan-chiffon-cake-tips-sukses.html
Mba, rasa ketan hitam itu gimana?
BalasHapuswaduh agak susah dijelaskan ya, sedikit mirip dengan ketan putih tapi tidak terlalu lengket
Hapushalo mba yenni, salam kenal ya dan thanks ya sudah mengikuti JTT. Thanks sharingnya ya, senang membaca cake chiffonnya berhasil baik. sukses selalu ya
BalasHapusmbak itu loyangnya musti pake khusus tulban bongkar pasang ya, klo yang tulban biasa , knpa gth mbak makasih mbak
BalasHapushalo, coba baca penjelasan saya mengenai itu di link ini ya:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2015/10/resep-cake-chiffon-coklat-krim-mocca-JTT.html
Mba endang....,terima kasih resepnya.hari ini aku coba dan alhamdulillah berhasil 😉👍👍.akhirnya bisa bikin sendiri kue yg jadi kesukaan aku😊.
BalasHapusHalo Mba Sri, thanks sharingnya ya! Senang resep JTT disuka, sukses yaaa.
Hapusmba ini kalo pake gula bubuk yg udh jadi di pasaran juga ga masalah kan ya ?
BalasHapusbisa ya, pastikan gula tepung bukan gula icing ya
HapusHai Mba endang,
BalasHapuskalau saya punya loyang chiffonnya yg uk.22 bahan apa yang harus dikurangi yah mba..? terus kalau pakai santan kara bs..? dicampur airnya brp ml mba..?
Terimakasih yah..
hai mba Yenny, susah juga menghitung takaran bahannya yaa, sorry saya tdk bs memperkirakan porsi bahan2nya
HapusHai mba, itu jadinya loyang seberapa gede ya? Dapetnya berapa banyak? Terus kalo aku tambahin ketannya lebih banyak bisa ga ya? Makasih mbaa
BalasHapussudah saya tulis diresep ya mba, loyag chiffon diamater 25 cm. Untuk dapat berapa porsi tergantung selera mba mau dipotong berapa iris. Saya tidak berani modif bahan untuk chiffon mba.
HapusMbak, tepung terigu diganti semua dengan maizena bisa ndak ya mbak? Terima kasih sebelumnya Mbak.
BalasHapussaya belum pernah coba ya mba
HapusHalo Mbak... makasih buat resepnya ya! Top deh👍 Bole saya berbagi trick yg selalu saya gunakan untuk menghindari permukaan atas cake gosong, apa yg saya biasa lakukan adalah Saat cake nya dah naik ke atas, permukaan kecoklatan dgn cantik - saya sisipkan selembar alumunium foil diatas kue, dgn foil ini maka Kita bisa tetap memanggang keseluruhan dalam kue tanpa membuat atas gosong atau terlalu coklat... semoga bermamfaat ya 😃
BalasHapusHalo Mba, thanks sharingnya ya, yep memang bisa menggunakan foil buat tutup permukaan cake ya, tapi untuk chiffon jika cake belum naik sempurna dan hampir matang maka ketika ditutup foil bisa ambles karena suhu dr atas yang kurang. untuk cake lain tidak bermasalah jika ditutup foil.
Hapus