Di luar dugaan, seorang teman lainnya turut juga memesan. Sebenarnya saya agak enggan membantu mengingat si teman ini track record-nya kurang oke jika berurusan dengan janji. Tapi teringat kata-kata Heni yang mengatakan ada dua tetangganya yang benar-benar membutuhkan pekerjaan akhirnya saya pun meminta Heni untuk membawa mereka ke Jakarta. Tepat dugaan saya, si teman yang saya ragukan tersebut ternyata benar-benar tidak bisa dipegang perkataannya, dengan seenaknya membatalkan pesanan. Alasannya karena telah ada keluarga dari pihak istrinya yang bisa membantu di rumah. Rasa kesal, bete dan menyesal telah bersedia membantu terasa sesak di dada plus ongkos transport si asisten ke Jakarta yang untuk sementara saya bayarkan terlebih dahulu tidak bersedia diganti. Masalah besar lainnya yang menanti adalah saya harus mencarikan pekerjaan si asisten karena saat itu dia telah hadir di rumah Pete!
Di tengah kepanikan, saya pun sibuk woro-woro di kantor, "Bagi Mba, Mas, Om, Tante, yang sedang mencari assiten rumah tangga bisa contact ke saya ya. Cukup mengganti biaya transport saja dari kampung ke Jakarta." Usaha saya gagal, teman-teman kantor hanya tertawa ngakak dan berkomentar usil membuat saya pun akhirnya merubah cara dengan menggunakan WhatsApp untuk beriklan. Sintya, sahabat saya, langsung bersedia membantu. Hingga jam sebelas malam kami sibuk menawarkan sana dan sini, termasuk adik saya, Wiwin, yang beranji untuk membuat pengumuman di kantor.
Akhirnya setelah tiga hari, berita baik pun datang. Seorang teman Sintya, kakaknya bersedia untuk menerima asisten tersebut, dengan catatan si asisten bisa mengasuh dua putranya yang masih kecil. Setelah melalui proses tanya jawab dan kepastian bahwa si asisten yang bernama Miss A, tidak segera minta pulang, akhirnya hari Minggu sore saya pun menyerahkannya dengan hati lapang. Apalagi setelah melihat betapa baiknya pasangan suami istri muda yang akan memperkerjakan si asisten. Sambil nyengir lebar, saya pun mengirimkan pesan ke Sintya, "Sin, mission accomplished! Thanks bantuannya ya. By the way, tolong ntar kasih tahu ya ongkos transportnya tadi lupa diminta sekalian, hehehe."
Tiga hari berlalu dengan nyaman hingga tiba-tiba ketika saya sedang bekerja di kantor, Heni mengirimkan SMS. "Bu, bagaimana ini Bu. Miss A nangis-nangis minta pulang. Heni juga ditelpon sama Bapaknya di kampung, dia marah-marah ke Heni minta dikembalikan saja anaknya ke kampung"! Hah?! Kepala saya langsung terasa 'nyut-nyutan'. "Alasannya apa minta pulang? Bagaimana minta pulang, kan baru tiga hari? Siapa yang bakalan membayar ongkos transport pulang? Yang kemarin saja belum ditransfer biayanya. Suruh dia bertahan disana sampai gajian tiba". Serentetan pertanyaan dan options saya ajukan ke Heni dengan emosi membuncah, urusan asisten ini memang bisa membuat darah tinggi kumat.
"Nggak mau Bu, udah gak betah katanya. Dia mau minta pulang hari ini juga." SMS Heni membuat saya garuk-garuk kepala. Hari ini juga? Ah busyet, siapa yang mau menjemput di tempat yang nun jauh disana? Akhirnya saya pun mengirimkan pesan SOS ke adik saya, Wiwin, berharap bersedia mengirimkan Om Dul, driver-nya, untuk menjemput. "Nggak bisa euy, si Abang lagi MOS , jadi Om Dul harus stand by di sekolah takut kalau ada apa-apa. Aku juga lagi tugas dinas di Bandung, baru pulang Jumat. Besok Sabtu saja dijemputnya ya." Entah apakah Miss A setuju atau tidak maka kami pun berencana untuk menjemputnya di Sabtu pagi, itu artinya masih dua hari lagi. Tak terduga pada Kamis pagi, Miss A telah diantarkan ke rumah, mungkin si Ibu, boss Mis A, kesal juga melihat asisten yang seenaknya seperti ini. Sabtu pagi, Om Dul bersama Heni lantas mengantarkannya ke terminal Lebak Bulus. Saat masalah ini usai, saya pun mengelus dada dan menarik nafas panjang, tidak akan pernah lagi saya bersedia menjadi penyalur asisten rumah tangga. Never ever!
Wokeh saya akhiri 'curcol' disiang bolong ini, terus terang sampai kini saya masih sering kesal jika mengingatnya kembali. Menuju ke resep Angel Food Cake yang saya posting kali ini. Ketika saya menghadirkan cake Lapis Surabaya yang resepnya bisa anda lihat pada link disini, banyak pembaca yang kontan protes berat ke saya setelah membaca betapa banyaknya kuning telur yang saya pergunakan. Memang selama ini saya selalu menghindar menggunakan telur atau kuning telur yang jumlahnya sangat banyak, karena konsep resep Just Try & Taste adalah resep yang simple, mudah dengan biaya terjangkau. Namun saat itu saya memang memiliki banyak sisa kuning telur di freezer, dan ide paling mudah untuk memanfaatkannya adalah dengan mempermaknya menjadi cake.
Nah untuk resep kali ini, bukan kuning telur yang melimpah di kulkas saya, melainkan putih telurnya. Dalam rangka membuat aneka kue kering pada Lebaran kemarin maka saya memiliki banyak sisa putih telur yang saya kumpulkan di wadah Tupperware dan simpan di chiller hingga seminggu lamanya. Takut si putih telur menjadi rusak maka saya pun membuat Angel Food Cake yang spongy dan lembut ini. Cake ini mirip dengan chiffon, hanya saja teksturnya lebih fluffy dan spongy. Untuk rasanya, terus terang saya lebih menyukai rasa chiffon yang gurih.
Nah Angel Food Cake atau Angel Cake, merupakan jenis cake dengan permukaan luar yang berwarna coklat keemasan tetapi memiliki bagian dalam yang putih seperti salju. Cake ini dibuat dari putih telur, gula, vanilla dan almond extract, serta sedikit tepung terigu. Jika anda termasuk yang sangat perduli dengan lemak yang diasup serta mencari resep cake rendah lemak dan bebas kuning telur maka Angel Food Cake merupakan pilihan terbaik karena tidak mengandung kuning telur, minyak atau mentega sama sekali. Cake ini bisa disantap begitu saja, atau dengan taburan gula bubuk pada permukaannya, atau dengan olesan krim dan buah segar. Selain itu Angel Food Cake juga lezat jika disantap dengan selai buah seperti strawberry dan raspberry atau selai coklat, es krim atau frozen yogurt.
Kemampuan Angel Food Cake mengembang dengan baik ketika dipanggang bukan dari baking powder atau bahan pengembang lainnya, melainkan semata-mata hanya dari putih telur yang dikocok hingga kaku. Untuk menghasilkan kocokan putih telur yang maksimal maka pastikan tidak ada sama sekali tetesan kuning telur di dalamnya, wadah serta alat pengocok yang digunakan juga harus bebas lemak, bebas minyak dan dalam kondisi kering. Selain itu gunakan putih telur dalam suhu ruang artinya bukan putih telur yang masih dingin dan baru saja dikeluarkan dari chiller. Putih telur dalam kondisi di suhu ruang memiliki konsistensi lebih encer sehingga lebih maksimal ketika dikocok.
Resep cake ini dimulai dengan mengocok putih telur hingga berbusa, baru kemudian cream of tartar ditambahkan untuk membuat kocokan lebih stabil dan tidak mudah kempes. Ketika soft peak telah tercapai baru kemudian gula pasir ditambahkan sedikit demi sedikit, satu sendok makan dalam setiap penambahan (memasukkan gula pasir sedikit demi sedikit bertujuan untuk memastikan gula benar-benar larut di dalam kocokan). Putih telur terus dikocok hingga tercapai stiff peaks (puncak yang kaku) dan putih telur tampak mengkilap (glossy). Cake ini memerlukan gula pasir lebih banyak dibandingkan dengan jenis sponge cake umumnya, tujuannya adalah untuk men-support dan menstabilkan putih telur yang jumlahnya sangat banyak.
Setelah stiff peaks tercapai baru kemudian tepung terigu yang telah dicampur dengan gula pasir (tujuannya untuk membuat tepung remah, tidak bergumpal dan mudah tercampur ketika diaduk bersama kocokan putih telur) ditambahkan ke kocokan putih telur dan diaduk dengan teknik aduk balik. Tepung terigu yang digunakan sebaiknya jenis yang protein rendah, kandungan glutennya yang rendah akan membuat cake menjadi lebih lembut teksturnya. Tepung perlu ditambahkan secara bertahap untuk memastikan adonan tidak kempes kala diaduk. Adukan yang ringan dan cepat dengan menggunakan spatula adalah cara yang disarankan.
Adonan kemudian di tuangkan ke loyang chiffon bongkar pasang dengan lubang di tengah untuk memudahkan kita mengeluarkan cake dari loyang. Loyang tidak perlu diolesi dengan margarine atau dialasi dengan kertas baking, untuk memastikan adonan mampu melekat kuat pada sisi-sisi loyang dan membantu cake untuk mengembang maksimal. Lubang pada tengah loyang bertujuan untuk membantu udara panas di dalam oven mampu bersirkulasi dengan baik dan mencapai bagian tengah cake. Ketika telah matang maka loyang berisi cake harus segera dibalikkan agar tidak kempes dan turun kala telah dingin. Cake ini sedap disantap saat itu juga atau bisa disimpan hingga beberap hari lamanya.
Karena banyak putih telur yang digunakan maka Angel Food Cake memiliki tekstur yang super soft dan spongy. Dan untuk mencegah bau amis telur maka gunakan vanilla extract untuk menumpas segala bau yang mengganggu. Berikut resep dan prosesnya.
Angel Food Cake
Resep diadaptsikan dari web Joy of Baking - Angel Food Cake
Untuk 1 loyang cake diameter 25 cm
Tertarik dengan resep cake chiffon lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Pandan Chiffon Cake dan Tips Sukses Membuatnya
Cake Chiffon Jeruk
Cake Chiffon Ketan Hitam
Bahan:
- 125 gram tepung terigu protein rendah
- 300 gram gula pasir
- 360 ml putih telur di suhu ruang (kira-kira dari 12 butir putih telur)
- 1 sendok teh cream of tartar *)
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan air jeruk nipis /jeruk lemon
- 2 sendok teh vanilla extract, atau 1/2 sendok teh vanilli essence atau 1/4 sendok teh vanili bubuk **)
- 1/2 sendok teh almond essence (optional)
*) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis.
**) Vanilla extract merupakan ekstrak vanili asli berbentuk seperti madu dengan aroma harum vanili yang kuat. Vanilla extract berbeda dengan vanilla essence dan vanili bubuk. Jika anda menggunakan vanilla essence dan bubuk maka gunakan dalam jumlah kecil karena akan pahit jika dipakai terlalu banyak.
Cara membuat:
Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yang tinggi tidak bersentuhan dengan langit-langit oven.
Siapkan loyang bongkar pasang khusus untuk chiffon, diameter 25 cm, berbentuk bulat dengan lubang di tengah yang bisa dilepas. Ada yang memiliki kaki untuk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yang tidak (seperti yang saya gunakan). Biarkan loyang dalam kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dengan apapun atau mengalasinya dengan kertas baking. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan 1/2 bagian gula pasir, aduk rata. Sisihkan.
Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dalam kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Pastikan wadah putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yang menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tidak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dengan plastik wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar putih telur kembali ke suhu ruang. Suhu ruang membuat putih telur lebih encer dan maksimal ketika dikocok.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan putih telur. Kocok telur dengan speed sedang hingga berbusa, taburkan cream of tartar, garam dan air jeruk ke dalamnya. Kemudian kocok dengan speed tinggi hingga terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi).
Taburkan gula pasir secara bertahap, masukkan satu sendok makan gula pasir dalam setiap penambahan dan pastikan gula terkocok dengan baik sebelum ditambahkan porsi berikutnya. Kocok hingga terbentuk stiff peaks (puncak yang kaku). Ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali. Pada kondisi ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.
Dengan menggunakan spatula bersihkan putih telur yang menempel di dinding mangkuk mikser dan campurkan ke kocokan putih telur di mangkuk, tambahkan vanilla extract dan almond extract (jika pakai), kocok kembali sebentar hingga rata. Matikan mikser.
Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dengan material penyusunnya dan tidak bisa dipergunakan kembali.
Masukkan campuran tepung terigu dan gula (dengan cara mengayaknya langsung menggunakan ayakan dengan lubang yang agak besar) dalam beberapa tahapan, sekitar 1/4 bagian tepung dalam setiap penambahan. Aduk dengan gerakan ringan namun cepat dengan teknik aduk balik menggunakan spatula hingga tercampur baik. Jaga jangan sampai over mixing agar kocokan putih telur tidak kempes.
Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan, ratakan permukaannya. Dengan sehelai pisau tipis, jalankan pisau ke dalam adonan untuk menghilangkan gelembung udara.
Panggang cake selama 40 - 45 menit atau jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dengan menusuk bagian terdalam cake dengan menggunakan lidi atau tusuk sate yang panjang. Jika tidak ada adonan yang menempel, dan lidi keluar dengan mulus maka cake telah matang. Permukaan cake akan merekah dan ketika disentuh akan terasa elastis.
Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tidak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dengan meletakkan botol atau wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, namun hal ini perlu dilakukan agar cake tetap terjaga volumenya.
Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dengan cara menjalankan sebuah pisau tipis pada bagian tepian loyang dan tarik cake hingga bagian tengah loyang lepas. Kemudian lanjutkan dengan menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, kemudian cake anda balikkan di wadah datar dan dilepaskan dari bagian tengah loyang. Permukaan cake yang retak berada disisi atas.
Cake siap disantap begitu saja, dengan taburan gula bubuk diatasnya atau dengan ice cream. Super yummy!
Source:
Web Joy of Baking - Angel Food Cake
mbak..Klo telur nya d rendam pake air hangat bentar boleh gk? biar putih telur nya encer? Q punya aLat pemisah kuning dan putih telur dirumah...
BalasHapusTrus mau tnya 1 lagi mbak. kemaren Q eksekusi yang ke-4 kali nya brownies ala chanti tpi Q kukus. sesuai dengan intruksi mbak,Q tmbahin BP 1sdt.Sukses juga Lho klo d kukus. kira2 bisa tahan berapa hari y mbak Brownies nya,ada temen Q pesen soaLe. Lumayan buat tmbahan isi dompet...Berkat Resep Mbak Endang...#BigHug...^^
Hi Mba Yunita, yep bisa ya mba, saya terkadang kalau mau cepat pakai cara itu.
Hapusbrownies/cake kukus gak tahan lama sekitar 2 hari ya, kalau panggng bisa sampai 4 hari ya mba.
Ide kreatif yang layak dicoba. Baru tahu lho.... kalo cream of tartar itu produk samping dari pembuatan anggur, informasi yang sangat bermanfaat. Tksh sharingnya mbak......
BalasHapusHai Mb, thanks sharingnya yaa, senang resepnya menarik untuk ducoba ^_^
HapusKalau pakai loyang tulban bisa tdk mbak? Makasiiih
BalasHapusHai Mba Indra, harus pakai loyang chiffon bongkar pasang ya Mba, tulban biasa susah dileps dari loyang yaa
HapusSaaaaaaamaaaaaa mbak....duuh sempet kesel juga kl pernah jadi penyalur asisten rumah tangga. Untungnya kl saya sih mbak yang butuh asisten saudara saya sendiri. Malah saudara saya sendiri yang minta asistennya di pulangkan hahahahaha, alih punya alih ternyata asistennya itu kerjaannya pacaran sama asisten laki tetangga saudara saya hemmmmm. Baru aja diperkerjakan lha kok "liar", kerjanya juga jadi gak maksimal. Ya wasallam akhirnya wkwkwk. Sorry juga ya mbak ikut curcol hahaha
BalasHapusBack to angel
Mbak endang pakai jeruk nipis atau cream of tartar?
Di kasih santan kental seperti kara gitu bakal gatot gak ya mbak? Soalnya suka gurih sih mbak seperti mbak endang, apalagi takaran gulanya aduh sepertinya manis sekali pfffttt :(
Makasih mbak endang. Anti
Waakakak, saya pertama dan terakhir ini Mba jadi penyalur, sumpah kapok saya gak lagi2 mau dititipin beginian. Untung nggak malah buntung hehehhe.
Hapussaya pernah punya juga asisten yang suka ngeluyur sama cowoknya kalau saya di kantor hehhehe, 2 bulan saja saya pulangkan.
saya pakai cream of tartar, takut kocokan gak stabil dengan putih telur sebanyak itu. Yep gulanya banyak, kurangi 50 gram its okay menurut saya.
kayanya gak bs pakai santan ya, karena di resep tidak tertera porsi cairan, takutnya ntar gak ngembang y mba
Mbak,...aku minat bgt sm cake in tp tiap beli bahan kue aku tny cream tartar ga ada mbak, pdhl pentingi bgt donk sbg stabilin putih telur, aku tkt kl diganti air lemon jd gagal kuenya, emgnya pasti ga akan gagal ya mbak kl cream tartar ga pny? Dr kmrn pgn coba sifon cake jg kepentok sm cream tartar yg blm nemu.mn ya mbak, makasi ya mbak endang...
BalasHapusHai Mba, untuk cake ini saya gak belum berani ganti dengan jeruk nipis, kalau chiffon biasa memang suka saya ganti ya, karena putih telurnya banyak banget di resep ini, kalau gatot bisa nyesek hehheh
HapusMbak Endang, aku dah pernah nyobain nih AFC-nya joyofbaking ini. Tapi ntah dimana salahnya, pas mau dipotong kuenya tuh keikut pisau sampe ke dasar piring, jadi baru bisa kepotong pas di dasar piring itu (duh mudeng ga ya mbak sm penjelasanku? Hehe).. Krn sblmnya blm pernah nyobain AFC, aku ga bs compare, ga tw apa emg rasanya spt itu atw ngga. Cm menurutku kemanisan. Tetep abis sih sm orang rumah, cm aku tetep kapok. Haha..
BalasHapusHai Mba Dewi , yepppp memang lebih liat ya, saya tahu maksudnya hehhehhe. Saya iris cakenya pakai pisau pemotong cake khusus yang bergerigi halus jadi kaya gergaji dan cake bisa dipotong dengan mudah. Menurut saya rasanya gak terlalu spektakuler yaaa, masih enak chiffon hehehe
HapusHalo Mbak Endang..!!
BalasHapusMbak mau nanya tentang Angel Food Cake ini, kalau dikukus apakah rasa dan teksturnya akan sama? Ketika putih telur sudah stiff, apakah ada banyak udara yang tersimpan di dalamnya, apakah ketika dikukus juga akan tetap mengembang seperti ketika dipanggang dengan oven. Sukses selalu untuk Mbak Endang dengan JTT-nya. Terima kasih. (Sri Sadana)
Halo Mba Sri, sayangnya saya belum berani coba kukus untuk jenis cake chiffon atau sponge cake seperti ini. Karena kukus mengandung banyak uap air, jadi apakah cake mampu mengembang dengan baik atau tidak masih menjadi pertanyaan. Maaf gak bisa kasih saran ya.
Hapussya udah prnh coba persi kukusnya...gk mksimal bngt hsilny.ngecewaain bngt dr segi teksturnya
Hapusthanks sharingnya ya,
HapusMba Endang, klo putih telurnya sisaan bikin kuker yg ada di kulkas kira2 bisa gak ya? krn sudah dingin
BalasHapusHalo Mb Sri, yep bisa ya, diamkan dulu disuhu ruang supaya gak terlalu dingin dan lebih encer sehingga bs kembang dengan baik
HapusLebaran baru
BalasHapusMasalah baru
Sm ky sy sekarang mau beli tanah di gunung anyar surabaya dulu masih 60 an per are sekarang udah seratus ke atas dalam waktu 2 tahun huft. Nyesel juga rasanya
Hahaha, iyaa, memang membeli properti itu semakin cepat semakin baik ya, karena harganya naik gila2an.
HapusAkhir mba bikin angel cake...atw angel cake(bhs jawa).. patut di coba mba.
BalasHapusPembantu emg gt mba kl msh abg... untung g pake acara mukul si anak majikan ..hahaha...
hahaha, gak angel2 juga kok mba Kinan, cuman memang rasanya gak terlalu spektakuler juga yaa heheh
Hapusiya masih untung anak2nya gak diapa2in, bisa berabe itu. Thanks sharingnya yaaa
Mbaaak endang...
BalasHapusMakasi banyak tuk resep2nya.
Benar2 membantu apalagi untuk pemula kayak aku.
Aku udah coba yg resepnya ini.
Resepnya kali ini pas banget saat aku bingung.
Bingung ama putih telur sisa buat kue kering. N ditengah kebingan mbak endang share ini resep. Senengnya...
Hasilnya lumayan mbak padahal aku buat ala kadarnya banget. Ngak pke cream of tartar maupun almond essence.
Loyangpun bukan loyang khusus chiffon.
Tapi alhamdulillah ngak lengket2 amat. Bentuknya masih bagus.
Cuma rada kemanisan padahal udah dikurangi takarannya dari yang mbak endang saranin d resepnya.heee
Hai Mba Irma, thanks sharingnya ya Mba, senang sekali resepnya disuka ya Mba. memang pusing juga kalau ada sisa putih telur banyak ya, tapi dibekukan di freezer juga tahan lama kok. Atau discramble juga enak hehhehe
Hapusmbak , itu loyangnya ga harua di apa apain kan ?
BalasHapusyep, loyang tidak boleh dioles dengan apapaun ya
HapusMbak Endang, kalau loyang bongkar pasangnya bukan loyang chiffon, bisa ga ya?
BalasHapusasal cakenya bs dikeluarkan dari loyang, ya bisa2 saja mba ^_^
HapusHalo Mba Endang, perkenalkan saya Rina.
BalasHapusMaaf mau tanya nih. Kalau mau bikin angel cake tapi pakai loyang bundar biasa (bukan loyang yang tengahnya bolong) kira2 bisa nggak Mba?
hai mba Rina, salam kenal, sayangnya saya belum pernah pakai loyang biasa untuk cake ini, cake ini termasuk jenis chiffon sebaiknya pakai yang lubang tengah supaya matangnya merata sampai ketengah
HapusHalo mbak.. Maaf mau nanya" nih.. Kan ak baca di google 'katanya'AFC ini rendah kalori.. Apa sama yah mbak semua resep AFC..? Kira" berapa yah kalorinya mbak..
BalasHapushai mba anna, tergantung kompisisi bahannya, walau tanpa mentega tetap saja gula kan kalorinya tinggi.
HapusHalo mbak, saya uda pnh coba bikin angel food cake nya, hasilnya cantik, mengembang sempurna, gampang dikeluarkan dari loyang, namun kenapa ya mbak esok harinya permukaan kue jadi basah? Seperti lengket2 gitu dan bau telur? Itu kendala saya kalau bikin cake dengan cara memisahkan putih dan kuning telur nya, kenapa ya mbak? Mohon pencerahannya, terima kasih.
BalasHapusgulanya tinggi, biasanya kue dengan gula tinggi cenderung basah permukaanya ketika dingin. supaya amis berkurang pakai vanilla extract
HapusMbak Endang mau tanya, boleh ditambahkan essens ngak, seperti mocca biar ngak terlalu amis dan warnanya cantik
BalasHapus