Mempersiapkan menu untuk si kecil setiap hari tanpa membuatnya menjadi bosan, mogok makan atau merasa terpaksa dengan lauk yang disajikan memang cukup menguras otak dan otot. Mungkin perasaan seperti itulah yang dirasakan oleh adik saya Wiwin, dan adik ipar saya, Diar dalam menghadapi krucil-krucilnya di rumah. Rafif dan Fatih, kedua putra Wiwin yang sedang dalam masa pertumbuhan memiliki selera yang bertolak belakang dalam hal makanan. Jika Rafif, si Abang, suka dengan aneka fast food dan roti seperti pizza dan sandwich maka Fatih, si Adik, suka dengan menu tradisional seperti rawon, coto Makassar dan opor ayam. Bisa dibayangkan betapa pusingnya Wiwin mengakomodir kedua selera yang berbeda tersebut.
Dulu bahkan Fatih sering sekali request menu harian ke Yu Kati, asisten rumah tangga Wiwin yang jago memasak. Bahkan si kecil yang menggemaskan ini pernah memberikan nasehat, "Yuk Kati, sering-sering lihat Asian Food Channel dong di tivi. Nanti kan Yuk jadi pintar masak dan bisa masakin adik makanan macam-macam." Jawaban Yu Kati membuat saya terbahak, "Gimana sih Dik, Yuk kan gak bisa bahasa Inggris. Percuma juga Yuk lihat acaranya di tivi." ^_^
Lain putra-putra Wiwin, lain lagi dengan putri adik saya Tedy, Kirana. Kini si baby yang super duper lucu itu telah berubah menjadi gadis kecil cantik yang baru saja merayakan ultah keduanya beberapa bulan yang lalu. Karena satu-satunya keponakan cewek di keluarga maka Kirana selalu menjadi primadona. Setiap kali dia datang saat acara keluarga maka semua perhatian kontan tercurah untuknya. Semua polah, celotehan, dan gayanya terlihat menggemaskan dan kami pun sibuk bergantian hendak mendapatkan perhatian darinya.
Sayangnya si imut ini susah sekali makan, membutuhkan perjuangan bagi Diar terkadang Tedy, untuk menyuapkan segumpal nasi plus lauk ke mulut mungilnya. Tapi ada satu makanan favoritnya yang selalu ditunjuk ketika tiba di rumah Wiwin di Mampang, "Keyupuk! Kira mau keyupuk"! Tedy, si ayah kotan melarangnya, "Jangan makan kerupuk lagi, nanti batuk. Yang lain saja Kira, biskuit saja." Tapi Kirana memiliki pendapat sendiri, dan kerupuk udang adalah kegemarannya, jadi kaki mungilnya tetap berlari ke meja makan dimana setoples besar kerupuk udang bertengger disana. "Kursi," katanya sambil menarik kursi makan dan berusaha menaikinya. Saya yang dari tadi memperhatikan tingkah polah si kecil ini tertawa dan meraih tubuh mungilnya, "Tomboy banget sih, ntar jatuh manjat-manjat kursi lho." Mata bulatnya yang jernih menatap saya dengan tatapan tanpa dosa dan bibir mungilnya berkata, "Keyupuk, Kira mau." Ah, hati siapa yang tega menolak permohonan manis yang datang dari wajah bak malaikat ini bukan? Jadi tanpa sepengetahuan Tedy, saya pun menyodorkan sepotong kerupuk untuknya. ^_^
Karena sulitnya menentukan menu dan merotasinya disela-sela waktu terbatas maka saya sering menemukan makanan olahan beku di freezer Wiwin. Mulai dari nugget, bakso, chicken wings, pempek, potongan ayam goreng dari restoran Padang yang menjadi kegemaran si Abang, dan sosis sapi. Semuanya terbungkus di dalam plastik kemasan berlabel, adik saya memang bukan maniak yang suka mencoba aneka resep homemade seperti saya, jadi produk supermarket merupakan pilihan praktis dan cepat. Terkadang jika saya sedang berkunjung kesana dan memiliki cukup waktu, maka satu atau dua jenis lauk yang bisa dibekukan seperti nugget ayam, saya buat dalam jumlah yang banyak dan stock di freezer-nya. Beberapa minggu lalu saya bahkan membuat sewajan bumbu opor untuk dibekukan di freezer, sewaktu-waktu ketika Fatih meminta lauk opor maka cukup merebus bumbu dengan potongan ayam. Praktis.
Resep ayam goreng spicy ini adalah jenis lauk ayam lainnya yang bisa anda andalkan menjadi frozen food yang lezat. Resepnya terinspirasi dari Spicy Chicken a la Fiesta yang menjadi kegemaran saya. Rasanya sedikit pedas, manis dan sangat gurih. Weekend ini saya berencana hendak membuatnya di rumah Wiwin, dan bermaksud menggantikan ayam goreng a la resto Padang yang selalu bertengger di freezer-nya. Saya yakin si Abang pasti tidak akan keberatan jika lauk ayam kegemarannya diganti dengan versi lain yang tak kalah sedapnya. ^_^
Untuk membuat ayam goreng spicy ini sangat mudah, dan supaya rasanya maksimal maka bumbu rempah yang digunakan cukup banyak. Selain itu ayam juga dimasak (diungkep) di dalam bumbu hingga kuah mengering, membuat ayam menjadi bergelimang bumbu yang laziz sekaligus rasa bumbu terserap ke setiap serat daging ayam. Rasa ayam goreng spicy ini sedikit pedas, karena itu kurangi porsi cabai bubuk di resep jika putra-putri anda anti dengan cabai. Namun jika anda suka dengan sensasi pedas dan warna kemerahan di ayam maka tambahkan porsi cabai bubuknya lebih banyak.
Di resep ini saya menggunakan ayam negeri muda, namun saya yakin ayam kampung pasti akan maknyus rasanya. Ungkep ayam dengan menggunakan api kecil, aduk sesekali agar masakan tidak gosong didasarnya karena bumbu yang kental. Jika masakan telah mengering namun ayam belum empuk benar tambahkan sedikit air panas dan masak kembali. Penambahan air ini perlu dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap karena ayam harus dimasak hingga kuah mengering namun tidak sampai membuat ayam menjadi hancur karena over cooked. Ayam yang sudah diungkep bisa langsung digoreng dalam minyak yang panas hingga permukaannya garing atau dibekukan di freezer hingga 3 bulan lamanya. Bagaimana dengan sisa bumbu ungkep jika masih ada? Hmm, sementara ini saya masukkan ke dalam kantung plastik dan bekukan di freezer, next time sepertinya akan saya cemplungkan potongan ayam mentah ke dalamnya dan menjadi spicy chicken batch berikutnya. ^_^
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Resep Ayam Goreng Spicy
Resep hasil modifikasi sendiri
- 2 ekor ayam, saya menggunakan ayam negeri ukuran sedang
- 4 sendok makan garam (3 sdm untuk menggosok dan 1 sdm untuk merendam ayam dengan air jeruk nipis)
- 1 butir jeruk nipis peras airnya
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 1 sendok makan ketumbar sangrai
- 2 cm jahe
- 4 butir kemiri sangrai
- 2 ruas jari kunyit segar atau 1 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1/4 sendok teh jintan
Bahan dan bumbu lainnya:
- 2 sendok makan kecap manis
- 2 sendok makan minyak wijen
- 3 sendok makan kecap asin (soy sauce)
- 2 sendok makan saus tiram
- 3 sendok makan gula palem bubuk atau gula jawa/merah sisir halus atau 4 sendok makan madu
- 2 sendok teh merica bubuk
- 3 sendok teh garam
- 3 sendok makan cabai bubuk (atau sesuaikan dengan selera anda)
- 300 ml air
Cara membuat:
Siapkan ayam, gosok permukaan ayam dan rongga perutnya menggunakan 3 sendok makan garam hingga kulit ayam terasa kesat. Cuci bersih. Potong ayam menjadi 12 bagian atau sesuai selera.
Masukkan potongan ayam ke dalam mangkuk, beri 1 sendok makan garam dan air jeruk nipis. Aduk dan remas hingga rata. Diamkan selama 20 menit, cuci bersih, tiriskan dan sisihkan.
Siapkan wajan, masukkan potongan ayam. Tuangkan bumbu halus dan semua bumbu lainnya ke ayam. Aduk rata dan diamkan selama 20 menit.
Tuangkan air ke ayam berbumbu, masak ayam dengan api kecil sambil diaduk-aduk sesekali agar dasar wajan tidak gosong. Masak hingga air habis dan ayam empuk dan matang. Cicipi rasanya dan matikan api.
Angkat ayam dari bumbunya, kemudian goreng dalam minyak panas yang agak banyak hingga permukaannya kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Hidangkan ayam hangat-hangat. Yummy!
Note: untuk membekukan ayam, tata ayam yang sudah diungkep bumbu di wadah datar (piring atau loyang) jangan bertumpukan. Masukkan ayam di freezer hingga beku. Simpan ayam di dalam wadah plastik tertutup rapat, dalam kondisi beku maka walau disimpan bertumpukan ayam tidak akan lengket satu sama lain. Simpan ayam di freezer hingga 3 bulan lamanya. Ayam siap digoreng jika sewaktu-waktu diperlukan.
TESTIMONI PEMBACA:
Nita Puspita:
Ayam goreng spicy 😋 bisa jd stok frozen food jg. Blm nyetok udh ludess 😅 #homemade Resep Justtryandtaste Blogspotot
Mbak, kalau cabe bubuknya diganti cabe segar gimana ?
BalasHapus(Anty)
hai mba anty, kalau ada cabai merah keriting kering diblender lebih baik, atau pakai cabai segar tapi jangan terlalu banyak gak papa mba, dan diblender hingga halus ya
Hapuswah ternyata mudah ya.. mau coba ahh, kebetulan anak2 suka banget menu ayam kaya gini kalo di resto siap saji itu
BalasHapusMakasih infonya :-)
sama2 Mba, senang sekali resepnya disuka. Thanks sharingnya yaaa
Hapus3 bulaaaan mbak?? Wow bisa nyetok banyak ni di freezer! Makasi resepnyaa mbak!
BalasHapusyep mba amelia, hahahha, itu juga rencana saya
Hapushalo mba endang.. salam kenal... seneng bgt ketemu blog ini.. saya jd gak bingung lg masak buat keluarga secara saya ga bisa masak.. hehehe.. kalo cabe bubuknya diskip gmn.. soalnya anak2ku masih batita.. takutnya sakit perut..thanks a lot ... ^_^ (rini - bandung)
BalasHapusHalo Mba Rini, salam kenal juga ya mba, Thanks sharingnya yaa, senang sekali resep JTT disuka. skip saja cabai bubuknya ya, tetap enak kok
HapusKalo ga suka kunyit mbak? Bisa kah ditiadakan? Suwun
BalasHapusskip saja mba dewi, tetap enak kok ^_^
HapusMba endang...salam kenal ya mba..selama ini jdi silent reader aja nih.Blog mba menginspirasi banget buat saya yg awam di dapur untuk coba coba masak sendiri...dan selalu berhasil dalam first try,,jd seneng mbaa ^_^ apalagi bisa bikin untuk anak saya makanan yg lebih
BalasHapussehat..makin seneng lagi
Tetap semangat berkarya yah mba...salam dari kota Samarinda
Salam kenal Mba Emiliana, thanks sharingnya ya Mba, senang sekali resep2 JTT disuka ya. Sukses untuk Mba ya! ^_^
HapusSelamat pagi mbak Endang...Let me be the first to give comment here :) Salam kenal...Saya seorang suami di Denpasar yang belakangan sedang suka belajar masak.. Dan saya sudah mencoba banyak resep dari mbak, yang mayoritas berhasil dan disuka keluarga... Baru sekarang menyempatkan diri untuk menulis komen (mohon maaf untuk hal ini, karena saya memang tidak begitu aktif bermedia sosial :)). Saya ingin berterima kasih, tentu saja untuk resep-resepnya yang maknyus.. but the most important thing, for your willingness to share goodness to others...for your efforts to make yourself useful to many other people...that's the most inspiring thing of your blog, in my opinion... :) Saya tentu akan mencoba juga resep ini suatu saat.... Sekali lagi, terima kasih.. Teruslah berkarya ..! Adi - Denpasar
BalasHapusHalo Mas Adi, salam kenal dan thanks sharingnya disini ya. Senang sekali resep2 JTT disuka dan bs membantu Suami & Ayah hebat seperti Mas yang sedang belajar memasak! Sukses dan sehat selalu untuk Mas dan keluarga ya. ^_^
HapusWahh.. sama persis kayak resep turun-temurun dari mamaku, mbak... Sampe sekarang aku juga masak ayam crispy ala indonesia juga begitu. Lebih enak ketimbang fried chicken di fastfood gituh.. Hihihihi..
BalasHapusCuman bedanya, kalo resep dri mamaku gak pake jinten.
Thanks ya Mba Noni atas sharingnya, ternyata resep kita sama yaaa, skip jintennya kalau gak suka, tetap enak kok ^_^
HapusMba endang, salam kenal dari Banjarmasin...
BalasHapussaya selama satu bulan lbh ini jadi silent rider nya blog mba, udah byk resep mba yg saya contek...makasihhhh mb yaaa.
saya sukanya di pemakaian garam n gula yg jelas, ga pke secukupnya ataupun sesuai selera..hihihi.
Resep chicken wings ala pizza sebelumnya jg udh saya coba n bener lazisss bingitt.
Nah saya mau nyoba resep ayam spicy ini mba, yg mau saya tanyakan kalau saya diamkan dlu semaleman bru besok d ungkep n goreng bisa ga mba?
Makasih banyak inspirasinya mba endang
Halo Mba Tanti, salam kenal juga ya, Thanks ya sudah menyukai resep2 JTT
Hapusuntuk ayam diatas bs direndam bumbu selama semalam ya mba, walau sebenarnya dengan diungkep sudah cukup membuat bumbu meresap ke dalam ayam ya.
sama.. saya juga sukanya dsni karna garam gulanya jelas. gak mau sy ubah krn lidah sy gak peka. hahaha..
Hapusdan berani masak makanan yg blm pernah sy makan sekalipun. hahaah
sy lg cari resep resep forzen nih dsni.. hihi
fia
Thanks Mbak Fla, sukses selalu!
HapusMbaa Endang yg baiiikk.. dua ekor ayam sedang itu kira2 berapa kg?
BalasHapusMakasihh... IbunyaDanish - Bandung
sekitar 1,5 kg ya mba,
HapusMalam mba, saya vanni. Saya mao nanya nih krn masih bingung, 1.5kg itu per 1 ekor ayam atau 1.5kg itu sudah 2 ekor ayam?
Hapusumumnya ayam ukuran sedang di supermarket 1 ekor sekitar 800 gram ya, bs pakai ayam 1 ekor 1 kg
HapusOke mba trimakasih, saya mao coba 1ekor aja dlu jd stgh resep, hbs baru pemula sih mba. Makasih ya mba.
HapusSiang mba. ...maaf mau tanya kalo ayam nya 1 kg bumbunya dikurangin atau tetap sesuai resep. Soalnya pemula baru belajar masak.
BalasHapusukuran diatas untuk sekitar 1,5 kg ayam ya mba, jadi kurangi dikit saja dari resep ya
HapusMbak Endang.... sudah dieksekusi resep ini. Belum digoreng saja rasanya sudah enak tenan. Rasanya manis, pedas, gurih. Sampe merem2 makannya. Beneran lho, sangking enaknya. Ditunggu resep-resep maknyus lainnya... salam
BalasHapushalo mba Devy, thanks sharingnya ya mba, senang sekali resepnya sukses dicoba yaaa. Saya sendiri pengen stock agak banyak di freezer hahhhah
HapusOiya, ada yang kelupaan. Aku coba resepnya dg memasukkan semua bahan. Nggak ada yg diskip. Aku pake madu, bukan gula merah. Tp krn kurang manis dikit, tak tambahi gula pasir 1 sendok makan.
BalasHapussippp, thanks sharingnya ya Mba Devy ^_^
HapusAaaaaaaiiiih mba endang nih selalu oke masak untuk persediaan si krucil yang simple. Tp kapan nih mba endang bikinin makanan buat krucil2 nya si mba hehehehe...
BalasHapusSalam sayang dari Anti
Hai Mba Anti, wakakak, didoakan saja ya mba, sementara ini saya sedang mencari calon bapak si krucil dulu yaaa hehehhehe.
HapusEheemm semoga bulan ini udh dapet ya mba calon nya aamiin. Trs ijab qobul dah hehehe...pokok nya kl jtt gak update2 berarti mba endang lg sibuk mempersiapkan pernikahan nya yaaa wkwkwkwkw *siapsiapdilemparwajannyambaendang
HapusSalam sayang dari anti lagi hahahah
Amiiiiin Mba Anti doanya, waah saya juga ngarep dot com kalau bisa semudah itu hahhahahha. Thanks ya Mba! Sukses dan sehat selalu ya, GBU! Hugs!
HapusHalo Mba Endang, sejak ketemu blog Mba, saya jd hampir ga pernah buka food blog yg lain. Saya ngerasa blog Mba Endang mudah dimengerti step by step-nya & ada tips & trik anti gagalnya. Plusss.. Ada prolog yg kdg lucu, konyol, kadang menyentuh di tiap resepnya. Dan tau ga Mba, saya kenal blognya Mba Endang justru saat saya sedang tugas di pedalaman Papua.
BalasHapusTetap semangat menulis food blog ya Mba.. Salam kenal. (Brigita Laurent)
Halo Mba Brigita, salam kenal dan thanks sharingnya ya. Senang sekali JTT disuka dan semoga resep2nya juga sukses ketika dicoba ya. Sukses dan sehat selalu! ^_^
HapusHalo Mba, aku sudah coba. Minus kemiri (stok habis) trus takaran garam disesuaikan,cabe bubuk tinggal 1 SDM. Dimasak sampe air hampir habis.
BalasHapusHasil nya enak, bahkan suami bilang gak usah digoreng gak sabar nyicip setelah nyium bau nya. Skrg tinggal makan nih. May nyoba digoreng juga ah. Thanks atas resep nya
Halo Mb, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka. Yep tanpa digoreng juga udah enak, saya juga gk goreng cuman kalau anak2 biasanya suka agak garing ya.
HapusMbaaa..melenceng dikitt..itu bumbu opor yg difrezer resepnya apa yaa?saya jd pingin nyetok bumbu dikulkas.hehehe..thankyouuu -reva
BalasHapushai mba, bumbu opor yang ada di resep opor disini:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2013/04/opor-ayam-la-my-mom-best-ever-opor-ayam.html
mbak endang maaf ini mau tanya agak sedikit melenceng . mbak endang biasa pakai kaldu bubuk merek apa . juga kecap , saus tiram , kecap asin nya juga . thanks mbak endang ^^
BalasHapushai mba Vinka, standar saja mba, kaldu bubuk royco rasa sapi atau kaldu vegetarian jamur merk totole, kecap manis merk apapun yang ada di spm, kecap asin dan saus tiram pakai lee kum kee.
Hapusmakasih mbak endang .
Hapusinformatif sekali ^^
blog favorite saya ini , bantu sekali saya dlm belajar masak hehehe
Thanks Mba Vinka, sukses selalu yaaa
HapusSalam kenal mba endang... resep2nya keren abiz.. selama ini aq suka nyoba resepnya..makasih banyak nih, resep2nya sangat membantu, suami ma anak2 saya suka.. sukses slalu mba.. salam dari makassar
BalasHapusHai Mba Ninis, salam kenal dan thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Sukses selalu yaaaa
HapusMba endang....saya sudah coba tetapi koq tampilannya kurang menarik dan rasanya kurang nendang..saya skip cabe bubuk karena anak tidak suka pedas. Dan ga pake kecap asin karena ternyata setelah setelah dilihat sudah exp. Apa karena itu rasanya jadi berbeda ?
BalasHapusHai Mba Rian, ayam goreng ini kekuatannya pada rasa asin dan manisnya, tentu saja kalau sedikit spicy akan lebih enak ya. Kalau asin manisnya gak balance maka rasanya akan biasa saja. Saran saya pakai kecap asin mba
HapusHi mba endang...apa kabar? Baru tadi siang nih resepnya di praktekin, dan hasilnya sukses, enak mba, bumbunya menyerap ke dalam, anakku doyan....hehehe. Thanks a lot ya mba, new inspire buat masakan anak. Abis suka bingung buat variasi masakan anak. Hehe...klo bisa ada folder khusus masakan anak mba, hihi...mba endang aja belum punya anak ya ^_^
BalasHapusHalo Mba Dea, kabar saya baik Mba, thanks yaaa. Moga Mba dan keluarga senantiasa sehat selalu!
HapusWah senang sekali resep ayamnya disuka Mba, iya belum ada folder masakan anak, ntar kalau kira2 ada resep yang cocok untuk anak2 saya masukkan ke dalam folder itu ya. Thanks yaa
Mbaa..kalo ketumbar sama kemirinya gak disangrai gimana ya?
BalasHapusbisa mba putri, tapi saya selau stock ketumbar sangrai yg sudah diproses halus dan kemiri sangrai, bumbu sangrai memiliki aroma yang jauh berbeda ya.
Hapusmba, kalau pakai ayam kampung, perlu direbus dahulu atau ga mba ayamnya supaya empuk ketika dimakan. kalau emang harusdirebus dulu, garam dan jeruk nipisnya kapan diaduk dan didiamkan 20 menit? setelah direbus atau sebelum direbus?
BalasHapusMakasih mba endang...
hai mba yunina, ayam kampung tidak perlu direbus dulu karena sari2nya akan hilang ke kaldu. Cukup lumuri ayam dengan garam dan jeruk, diamkan, cuci bersih kemudian ungkep bersama bumbu2nya. Kalau ayam tidak empuk tambh air dan masak bersama bumbu sampai ayam empuk.
HapusHai Mba Endang, saya mau mengajukan silly question nih hehe knp ya kl saya ungkep ayam ga pernah bs sampe benar2 sat? Pasti msh byk airnya. Kira-kira brp lama agar ayam bs sat? Saya pernah sampai 2,5 jam tapi msh ada airnya dan ayamnya mulai hancur hehe terima kasih sebelumnya atas resep masakan dr jtt yang selalu saya jadikan pedoman masak selama saya merantau di negeri orang :) sukses selalu untuk Mba Endang dan JTT
BalasHapushai mba Karin, mengungkep sebenarnya bertujuan untuk membuat ayam empuk dan bumbu meresap, kalau ayam sudah empuk sementara airnya masih banyak, jangan diteruskan mba, segera angkat saja ayam dari airnya., Melanjutkannya hanya akan membuat ayam hancur. Selain itu, sebaiknya ketika awal ungkep jangan memasukkan air, ayam akan mengeluarkan air sendiri, kecuali ayam tak kunjung berair baru tambahkan air panas sedikit demi sedikit sampai dimasak hingga empuk.
HapusWah terima kasih banyak Mba Endang atas jawabannya. Nanti lain kali akan saya coba kalau mau ungkep ayam lagi :)
BalasHapusSukses selalu, Mba
sama2 mb Kariin, sukses selalu ya
HapusTadi siang dieksekusi. Minus cabai bubuk agar anak bisa menikmati. Enak tenaaaan. Bundanya lebih suka versi ungkep. Ayah versi goreng. Anak saya doyan dua versi. Thanks mbak Endang.
BalasHapushalo Mba, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka, saya suka gadoin ini ayam wakakkak
HapusMbaa endang,, resep di atas utk 2 ekor ayam kan? Kalo cuma buat 1 ekor berarti dibagi dua aja resepny ya mba?
BalasHapusyep, bagi saja semuanya mba, kalau mau lebih sedap bumbu bs ditambahkan dikit ya
HapusMba mau tanya,kalau ga pake jintan ngaruh bgt ga ke rasa nya? Atau jintan nya bsa dganti dgn bumbu lain ga mba?
BalasHapusjintan bs diskip mba, gk terlalu berpengaruh ya
HapusMba endang itu tekstur ayamnya setelah di goreng jadi kering apa masih empuk. Atau bisa tergantung selera pada saat penggorengan?
BalasHapustergantung selera ya mba, bs kering atau sedikit basah
HapusMbak, kalau membuat ayam nya cuma 1/2kg, bumbunya berapa banyak ya mbak menguranginya?
BalasHapusMaklum mbak baru belajar masak
hai mba Suci, pakai 1/4 takaran resep diatas ya, untuk bawang merah dan bawng putih bs pakai 1/2 resep saja,
HapusJadi, bumbu-bumbu yang lain tetap ya mbak? Cuma bawang saja yang dikurangi?
Hapusbukan mba suci, bumbu2 lain itu 1/4 takaran saja ya mba, tapi bawang putih dan bawang merahnya pakai 1/2 porsi dari resep ya.
HapusMbk endang klo masuk frezer mau digoreng apa langsung digoreng or didiamkan dlu ayamnya ampe hilang bekunya..klo digoreng beku apa bisa ampe dalamnya kering..thnx
BalasHapusHai mba, ayam sebaiknya diletakkan di suhu ruang sampai cair baru digoreng. kalau masih beku susah kering sampai dalam
HapusMbak endang saya barusan eksekusi resep mbak minus jintan karna di sumatra susah cari. Cabe bubuknya jg habis jd sy pakai bumbu nasgor kob* yg ekstra pedas jadi sy gak tambahkan lagi gula garam. Tetap enak kok pas. Makan yg diungkep atau digoreng sama pun. Cuma kalau dimakan sama nasi kurang pedas tp kalau cuma makan ayam aja udah hot beauty.
BalasHapusThanks mbk endang
Thanks mba Dyah sharingnya ya, senang resepnya disuka, mungkin ketika dimakan pakai nasi di mix sama sambal terasi mba ^_^
HapusMbak saya uda tes resep ini barusan. Enak :)
BalasHapusTapi saya cm masak 1 ekor ayam saja, jd bumbunya semua saya bagi setengah, terus saya ga pake kemiri dan jintan, terus cabe bubuk nya saya buat jd 4 sendok makan.
Sayangnya ada sedikit kesalahan di takaran air, saya lupa mengurangi airnya setengah takaran, jd bumbu akhirnya belum kering dan kental uda saya tiriskan karena ayamnya keburu hancur. Untung rasanya tetap enak :D Nanti lain kali saya mau coba lg ah mbak. Makasih ya uda berbagi resep ini :)
Hai mba Natalia, thanks sharingnya yaa, saya biasnya bikin sekaligus 2 ekor hehhehe, soalnya sekalian ungkepnya, dan awet berbulan2 di freezer. sukses yaa
Hapusmbak, aku mau ngucapin terimakasiiih banget udah share resep yang benar" rasanya itu mantap, jadi bukan resep abal"
BalasHapusterutama di ayam goreng bawang putih rasanya itu seperti yang aku cari dan rasanya seperti yng dijual di kuliner batam
semangat y mbak terus upload resep yang mantap dan nendang seperti mbak endang hahaha
Halo Mba, thanks yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusHallo mbak, aku mau tanya dong. Kenapa ya diawal itu ayamnya harus digosok pake garam? Apakah itu akan mempengaruhi rasanya? Maaf mbak agak melenceng, baru masuk dapur soalnya 😆 Terima Kasih sebelumnya dan salam kenal mbak 😆
BalasHapusHai Mba Putri, ini kebiasaan saya kalau pakai ayam negeri/ayam potong. menurut saya ayam ini berbau mengerikan seperti kandang ayam, dan permukaan kulitnya sering ada kulit2 ari kekuningan. menggosok garam membuat bau dan lendir2 ayam berkurang
HapusHai mba... setelah baca resepnya dan caranya, bumbunya tdk ditumis terlebih dulu ga mba? Sama mo tanya resep ayam crispi ala kentucy mba..☺☺
BalasHapusHai Mba, nggak ya, saya tidak pernah tumis kalau diungkep seperti ini. Saya belum pernah buat ayam a la KFC ya mba.
HapusMba itu di rincian resep buat dicampur sm jeruk nipis tulisannya 4sdm garam, tp di cara membuat cuma 1 sdm, yg bnr yg mana? Ga salah ya itu 4sdm bnyk bgt.. -agnes-
BalasHapushai mba Agnes, sudah saya koreksi resepny. 4 sdm itu 3 sdm untuk menggosok permukaan ayam hingga bersih, 1 sdm untuk mermas ayam dengan air jeruk nipis. thanks ya
HapusHi mba, sy slm ini silent reader n udah cb bbrp resepnya. Klo new orleans chicken wing ala2 pizza h*t ad resepnya mba? Yg ini ala2 spicy wing f1esta, tp kayanya ayam goreng ungkep ya mba.CMIIW.
BalasHapushai mba, coba googling saja 'chicken wings JTT' saya ada bbrp resep
Hapus