Seperti biasa setiap berangkat ke kantor di pagi hari, sambil menenteng sekantung plastik sampah rumah tangga saya berjalan menuju jalan di depan pasar Blok A. Di samping pasar sebuah bak sampah besar bertengger disana sejak bertahun-tahun lampau dan sejak bertahun-tahun lampaulah saya selalu membuang sampah disana. Sebagaimana warga masyarakat lainnya disekitar daerah itu maka bak sampah besar di pasar menjadi tempat pembuangan sampah harian. Sebenarnya, akan lebih mudah jika saya berlangganan tukang sampah secara bulanan, namun sayangnya karena tidak rutinnya sampah diambil setiap hari bahkan hingga seminggu dibiarkan begitu saja bertumpukan membuat saya pun enggan berlangganan. Bisa dibayangkan berapa banyak tumpukan sampah yang akan tergeletak di depan rumah jika tukang sampah baru datang seminggu sekali bukan?
Namun pagi ini terjadi keanehan, segerombolan petugas berbaju oranye tampak berdiri di sekitar tempat pembuangan sampah. Tanpa menghiraukan kehadiran mereka sayapun bermaksud melemparkan sekantung sampah yang saya bawa dari rumah. Seorang petugas mencegah saya, "Bu, dilarang membuang sampah disini. Nama Ibu siapa dan dari RT RW mana"? Tanyanya. Saya sedikit terheran-heran dengan larangan ini dan menjawab pertanyaannya dengan polos tanpa ada rasa curiga sedikitpun. "Catat namanya," ujar si petugas yang bertanya ke saya ke seorang rekannya yang duduk dengan sebuah buku catatan dan pulpen di tangan. "Ini benar tidak boleh membuang sampah sama sekali disini? Atau hanya berlaku untuk warga di luar daerah ini saja? Rumah saya soalnya disekitar sini," tanya saya berusaha mengetahui duduk persoalannya.
"Iya Bu, siapapun dari daerah manapun tidak diperbolehkan membuang sampah disini. Itu ada peraturannya, silahkan Ibu baca. Siapa saja yang ketahuan membuang sampah disini akan dikenakan denda lima ratus ribu rupiah atau pidana kurungan. Nanti RT di lingkungan Ibu akan kami laporkan mengenai hal ini," jawab si petugas sambil menunjukkan sebuah spanduk besar yang tertempel di dinding pasar.
Hah?! Jadi maksud mencatat nama saya adalah untuk mengajukan denda nih? Kok begitu cara mainnya? Bukankah etisnya saya diberi tahu terlebih dahulu mengenai aturan dilarang buang sampah di bak sampah pasar baru denda diterapkan? Dan mengapa si petugas langsung main mencatat nama saya? Mereka bisa memberitahukan mengenai larangan ini terlebih dahulu dan jika saya masih nekat membandel maka silahkan jika mereka hendak mencatat nama. Saya baru saja mendapatkan informasi, belum juga membuang sampah, dan sudah hendak terkena denda karena baru beritikad membuang sampah disana. Lantas bagaimana dengan makhluk konyol tidak bertanggungjawab yang suka membuang sampah di depan rumah saya seenaknya? Dimana saya harus membuang sampah yang dibuang manusia-manusia pemalas ini? Sangat lucu sekali.
"Bapak, saya baru tahu mengenai larangan ini hari ini. Karena beberapa hari yang lalu tidak ada ketentuan ini. Masa langsung diterapkan ke saya? Setelah tahu tentu saja lain kali saya tidak akan membuang sampah disini lagi." Untungnya argumen saya bisa mereka terima, "Baik Bu, lain kali Ibu dilarang membuang sampah disini. Coret nama Ibu ini dari buku," teriak si petugas ke rekannya yang duduk bengong menonton adegan ini. Saya mengucapkan terima kasih dan berbalik menuju jalanan. Saat itu saya baru menyadari betapa banyaknya supir bajaj dan orang-orang di pasar yang sedang menonton kejadian itu. Tobat! Kepalang tanggung, walau sedikit malu saya tersenyum ke seorang bapak supir bajaj langganan yang ramah menyapa.
Di dalam bis saya merenung kembali kejadian ini. Permasalahan sampah memang menjadi beban berat pemerintah terutama pemerintah DKI yang memiliki cakupan wilayah relatif kecil namun dengan jumlah warga yang luar biasa banyaknya. Menyediakan tempat pembuangan sampah menjadi masalah sulit apalagi jika tidak diimbangi dengan kesadaran warga untuk membuang sampah dengan benar. Namun selama ini saya selalu menjadi warga negara yang baik termasuk dalam hal sampah. Saya selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak pernah membuang sampah sembarangan bahkan lebih memilih menyimpan sampah di tas ketika tong sampah sulit ditemukan.
Selama menjadi warga di jalan Pete, saya menganggap bak sampah di pasar adalah tempat pembuangan yang benar, namun ternyata saya salah besar. Namun jika membuang sampah di bak sampah di pasar dilarang, lantas kemana saya harus membuang sampah rumah tangga sementara tukang sampah harian hanya muncul setiap minggu sekali? Bukankah seharusnya suatu aturan ketika diterapkan juga diimbangi dengan solusi yang memadai? Seandainya saja sarana angkutan sampah dari pemerintah mampu rutin mengangkut sampah dari rumah penduduk maka membayar iuran bulanan bukanlah masalah berat bagi saya dan mungkin warga lainnya. Saya sendiri tidak yakin apakah nama saya betul-betul dicoret dari daftar si petugas, namun jika apes terkena denda maka saya anggap sebagai biaya membuang sampah di bak pasar Blok A selama bertahun-tahun lamanya. Bagaimanapun saya mendukung Gubernur DKI untuk menertibkan kota Jakarta. ^_^
Wokeh lupakan mengenai cerita saya di atas pagi ini, walau hingga detik ini saya masih puyeng memikirkan mengenai masalah buang sampah ini. Kembali ke ayam suwir saus teriyaki yang kali ini saya posting. Membuat ayam suwir ini sangat mudah dan jika anda memiliki panci slow cooker maka prosesnya akan menjadi lebih mudah dua kali lipat. Cukup masukkan semua bahan, tekan tombol 'high' atau 'low' dan tunggu hingga ayam matang dan dagingnya mudah dilepaskan dari tulangnya. Bahkan daging sapi pun mantap dimasak dengan bumbu dan cara ini. Jika anda tidak memiliki slow cooker maka masak ayam dengan menggunakan panci di atas kompor seperti biasa, untuk resep ini saya menggunakan ayam negeri yang mudah empuk ketika direbus.
Sebenarnya banyak jenis bumbu yang bisa digunakan untuk memasak ayam suwir, kita bisa menggunakan bumbu empal, bumbu dendeng, atau bumbu a la Meksiko seperti yang pernah saya share di Nachos dengan Daging Cincang pada link disini. Untuk bumbu teriyaki kali ini mengacu pada masakan Jepang bernama teriyaki. Teriyaki merupakan teknik memasak daging (sapi, ayam atau seafood) dengan cara panggang atau bakar dengan menggunakan bumbu yang terdiri atas soy sauce (kecap asin), mirin dan gula. Kata teriyaki sendiri dibentuk dari kata 'teri' yang mengacu pada tampilan mengkilap yang ditimbulkan oleh kandungan gula di dalam tare (saus yang terdiri atas campuran soy sauce, sake, mirin, gula atau madu yang dipanaskan) dan 'yaki' yang mengacu pada teknik memasak secara panggang atau bakar. Secara tradisional daging biasanya dicelupkan atau dipoles dengan saus selama beberapa kali selama proses memasak.
Nah untuk masakan kali ini kita tidak akan memanggang atau membakar daging, melainkan daging akan direndam di dalam saus teriyaki. Saus ini biasanya terbuat dari kecap asin (soy sauce), gula, dan bawang putih. Umumnya saus teriyaki terasa manis dan spicy, karena itu saya juga menambahkan gula dan sedikit cabai bubuk di dalamnya. Untuk memberikan hasil maksimal dan mengingat soy sauce (kecap asin) memiliki peran penting disini maka saran saya gunakan kecap asin dengan kualitas yang baik, saya biasanya menggunakan jenis light soy sauce dan merk Lee Kum Kee selalu menjadi andalan karena tidak terlalu asin rasanya. Selain itu soy sauce dengan kualitas yang baik akan berwarna hitam pekat dan memiliki rasa istimewa yang akan membuat masakan terasa seperti di restoran berbintang.
Kunci untuk membuat ayam suwir atau shredded chicken atau pulled apart chicken seperti ini adalah daging ayam dimasak bersama bumbu secara perlahan dengan suhu rendah
hingga ayam matang, empuk dan bumbu meresap hingga ke serat daging. Saat telah tercapai kondisi seperti itu maka ayam dikeluarkan dari rendaman sausnya, disuwir dan dilepaskan daging dengan tulangnya. Air rebusan yang tersisa kemudian di rebus hingga kental dan dicampurkan kembali ke suwiran ayam. Hasilnya adalah ayam teriyaki yang empuk dengan rasa yang laziz. Ayam suwir saus teriyaki ini mantap untuk disantap bersama nasi hangat atau sebagai pengisi roti burger atau sandwich seperti yang saya gunakan kali ini. Bagi anda yang merasa satu ekor ayam terlalu banyak tidak perlu khawatir, ayam ini tahan hingga 5 hari lamanya di chiller kulkas dan bisa anda bekukan hingga 1 bulan lamanya di freezer.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Ayam Suwir Saus Teriyaki
Resep hasil modifikasi sendiri
Bahan:
- 1 ekor ayam negeri ukuran sedang
- 2 sendok makan garam kasar
- 1/2 sendok makan garam + 1 butir jeruk nipis di peras airnya
Bumbu:
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 5 sendok makan kecap asin (soy sauce) dengan kualitas yang baik, saya pakai merk Lee Kum Kee
- 3 sendok makan gula palem bubuk/gula jawa sisir halus
- 2 sendok teh cabai bubuk (optional)
- 2 sendok makan kecap manis
- 2 sendok teh jahe cincang
- 2 sendok makan vinegar atau 1 sendok makan cuka masak biasa
- 1/2 sendok teh merica hitam bubuk
Bahan lainnya:
- 400 ml air
- 1 batang daun bawang rajang halus
- biji wijen putih secukupnya
Cara membuat:
Siapkan ayam, saya menggunakan ayam negeri, gosok permukaan ayam dengan garam kasar dan dibagian dalamnya juga, hingga permukaan kulit ayam terasa kesat dan bersih. Cuci bersih. Belah ayam menjadi dua bagian, lumuri dengan garam dan air jeruk nipis hingga merata. Diamkan selama 20 menit. Cuci bersih, tiriskan.
Siapkan mangkuk kecil, masukkan semua bumbu kecuali air. Aduk hingga rata.
Siapkan panci slow cooker, masukkan ayam yang telah dibersihkan. Tuangkan bumbu yang telah diaduk rata dan air. Aduk hingga rata dan ayam terendam. Set panci di posisi high, dan masak selama 2 jam hingga ayam menjadi empuk dan mudah dilepaskan antara daging dan tulangnya.
Jika ayam telah empuk, angkat ayam dari air rebusannya. Tuangkan air rebusan di panci lainnya dan masak di kompor dengan api kecil hingga mengental sambil diaduk- aduk. Angkat, cicipi rasanya, dan sisihkan.
Suwir-suwir ayam, lepaskan dari tulangnya.
Masukkan suwiran ayam ke dalam kuah yang telah direbus hingga kental, aduk hingga rata. Masukkan irisan daun bawang, aduk rata. Sajikan ayam teriyaki bersama nasi putih hangat, roti burger atau roti bakar dan taburi permukaannya dengan wijen putih. Super yummy!
Source:
Wikipedia - Teriyaki
Mbaaaa... Kenapa tiap liat postingan barumu aku selalu semangat pengen nyoba karena keliatannya gampil, pas nyampe rumah semangat langsung melempem.. hiks..
BalasHapusWakakak, sama mba Sandra, setiap kali saya melihat aneka resep dibuku dan internet semangat tinggi, sampai rumah saya cuman ndelosoran di kasur hahahah
HapusMengenai sampah sy jg pnya prinsip yg sma mb End, heran jg liat org yg smbarangan buang sampah apalagi dibuang ke sungai, sy sampai geregetan. Lo lingkungan brsih kan kita jg yg nyaman. Alhamdulillah ditmpat sy petugas smpah dtg 3x seminggu cm byr 25rb/bln ^_^. RNtk resep yg ini kayakx bukan sunah lagi ntk dicoba mb, kebetulan semua bhn ready jg bsk pasti sy eksekusi hehehe.. thanks mb End ^_^..
BalasHapusHai Mba Nita, ini saya masih puyeng, tukang sampah di kompleks saya datang sesuka hati, kadang ketemu, kadang semingguan gak nongol. Andalan saya ya bak sampah pasar hehehhe.
HapusThanks sharingnya yaa, moga resepnya disuka yaaa
Mba endaaaanngg apa kabar nya harga ayam di jakarta? Di bandung harga ayam udah mencapai 40ribu!!! Wkwkwkwkw hiks....pada naik dah semua, entah bahan baku, barang, sampe paket data pun naik nya duuhhh gak kira2 grrrrrr. Eh tapi mba endang kapan nih naik nya?
BalasHapusNaik ke pelaminan wkwkwk uuupppss
Salam sayang Anti
Halo Mba Anti, kabar saya baik Mba. Moga mba Anti dan keluarga sehat selalu yaaa. Wakakkaka, sma di jakarta juga apa2 naik Mba, yang murah terakhir sih cuman tomat, sekilo cuman 5000
HapusNaaah kalau naik ke pelaminan nih juga berat keknya, andai bs kaya daging sapi yang naiknya gila2aan yaa, alangkah bahagianya saya wakkkakak. Calonnya dicari2 gak ketemu2 hahhahhh
Salam sayang. Hug!
Halo mbk Endang..salam kenal. Seneng bgt sm blognya yg keren. Fotonya bagus2 dan yg sy heran rajin bgt upload mskn yg baru..luv u mbk
BalasHapusHalo Mba Ria, salam kenal juga ya, thanks ya sudah menyukai JTT. Yep, targetnya update 3 resep dalam seminggu Mba wakakkak
HapusAsik..resep slow cookerrr...yeay.. ^^
BalasHapusBisa sambil ditinggal beres2 rumah ini mah ya.. thanks ya mba.. :)
Tukang sampah disini dateng 2x seminggu mba, sbelum ada tukang sampah biasanya pada bakar sampah didepan rumah masing2.. duh..polusinya ini loh.. kadang suka gak liat waktu bakarnya, pagi2 gitu buka pintu bukannya hirup udara segar malah asap sampah.. skrg bs lega deh krn ada tukang sampah meskipun cuma 2x seminggu, yg penting gak polusi lagih :D
Trus skrg buang sampah dimana mba? Jd penasaran sm kelanjutannya.. hehe
Halo Mba Bella, thanks sharingnya.
HapusSaya masih bingung sama tukang sampah, kemarin dari sejak postingan ini saya buat sampai detik ini gak lewat wakaka, mau langganan lah gak ketemu bapaknya. Akhirnya saya tenteng ke kantor itu sampah dan masuk ke bak sampai di pantry kantor wuaaaa. Sengsara banget ini berurusan sama sampah.
Mbak...mo Nanya. Utk Soy Sauce nya bisa gk ya pake Merk AB* soale d rmah ada nya itu. klo gk bisa seumpama diganti pke saos Teriyaki yg lgsung jadi Merk SA**RI bisa gk ya? ada Lagi itu dmsak breng kulit nya ya. klo ayam e tak buang kulit nya gk papa mbak? soale kluarga Q gk suka ayam ada kulit nya. hehehe,,,,maap nanya nya berondongan...^^
BalasHapusHai Mba Yunita, pakai soy saucer merk apapun oke Mba, tapi saran saya kurangi takarnnya saja ya, karena biasanya terlalu asin. Nanti ketika ayam sudah matang kalau kurang asin bisa ditambahkan kecap asinnya.
HapusBisa juga pakai saus teriyaki yang sudah jdi ya. Yep, kulitnya dibuang saja ya mba.
Hallo mbk endang...... udah dicoba resepnya dan kayaknya bakal jd andalan bekal skull anak dech... dimana mana sampah emang selalu jd masalah ya.... bahkan di tempat saya kemarin waktu lebaran tukang sampah nggak nonggol selama 2 minggu dan bisa dipastikan betapa menggunungnya sampah di depan rmh, yg membuat lalat dan uget2 berkembang biak dimana2 dan aroma tak sedap menyebar ke semua penjuru kampung akibat pembusukan dr sampah rmh tangga bercampur sampah pampers bayi, untungnya saya tdk punya bayi tp tetap aja penumpukan sampah membuat kepala puyeng... tp untungnya skr udh normal lg dan petugas sampah datang seminggu 3 kali.... dan terakhir salam manis buat mbk endang dan terus semangat buat berkarya... karena saya selalu menunggu resep mbk endang yg selalu maknyuss....
BalasHapusHai Mba Yuni, wah thanks sharingnya ya, dan senang sekali resepnya disuka.
HapusSyukurlah tukang sampahnya rutin datang ya Mb, hari ini saya iseng jalan lagi ke pasar dan ya ampuuuun petugasnya masih buanyaaak saja jagain bak smpah wakakak. AKhirnya sampah dalam tentengan saya bawa ke kantor dan buang di kantor hahahhah
mbaa Endaaangg..
BalasHapuspas banget yaak dirimu post resep ini, dan kebetulan di kulkas masih banyak stock dada ayam yg bingung mau dibikin apa..hehehe
nanya donk mba, klo ga pake slow cooker berapa lama yaa ngerebusnya?
eits gara2 mba sering post resep pake slow cooker jadi pengen beli slow cooker,
recomend donk mba merek slow cooker yg bagus & yg terjangkau harganya..
makasiih yah mba endang yg udah menginspirasi para pemula di dapur
*kiss and hug :*
Hai Mb Dian, pakai dada ayam dan dimasak di kompor oke kok mba, pakai api kecil saja sampai dada ayam empuk matang dan air di panci hampir habis (tapi aduk2 ya sesekali selama dimasak supaya gak gosong). Ayam tinggal disuwir2 dan dimasukkan lagi ke saus di panci.
Hapusslow cooker saya hadiah blender Mitzui Mba, kapasitas kecil 3 L, lumayan buat masak2 skala kecil saja wakakka. Saya rasa bayak sekali merk slow cooker diluaran yang bagus2 mba, adik saya pakai Miyako oke juga. Dan harganya biasanya gak mahal ya.
Salam kenal mbak Endang.
HapusMbak, boleh lihatkah foto slow cookernya? Sy juga beli blender mitzui dpt hadiah, jangan2 itu slow cooker ya? Ketahuan nggak pernah masak saya ya mbak, blendernya juga jarang dipakai ��. Trims ya mbak.
Salam,
Eka
salam kenal mba Eka, slow cooker merk Mitzui mba, saya dapat gratis dari blender mitzui. bs digoogling saja ya.
HapusSalam kenal Mba Endang, masak tiap hari itu sebetulnya menyenangkan cuma bingung aja mikirin menunya.Itu sebabnya sy rajin berkunjung kesini ...hihihihihi.Resepnya ok smua..apalagi buat bekal anak sm suami yg satu ini wokehhh banged :-D..sayang tukang ayam lagi mogok kerja nih :-( .Doain y mbak mudah"an bsk sudah mulai hadir lagih tukang ayamnya :-)
BalasHapusHalo Mba Ipe, salam kenal dan thanks yaaa. Senang sekali resep JTT disuka. Wakakka, iya saya dengar pedagang ayam lagi mogok ya, saya dah 1 minggu nggak kepasar, ngabisin stock freezer biar bersih wakakak. Moga2 bs segera nongol ya ayamnya di pasar. ^_^
HapusMbak Endang, gara2 liat bbrp resepmu aku jadi pengen punya slow cooker. Oh ya, thanks juga tips membekukan kuning telor di postingan sebelumnya, tabungan saya sudah lumayan dan culup dibuat Kue Lapis Surabaya hahaha.... (anggun)
BalasHapusHalo Mba Anggun, waah semoga lapis surabayanya berakhir sukses yaaa, soalnya ngumpulin kuning telurnya lama wakakka.
HapusYep, slow cooker mantap juga tuh, saya suka pakai panci ini wakakaka
mba, apa ada pengganti untuk slow cookernya?
BalasHapusmasak seperti biasa dikompor ya mba, sudah saya jelaskan di artikel pembukanya ya
HapusAssalamualaikum mba Endang, apa kabarnya? Met ultah ya (telaaaattt hehehe), semoga diberi panjang umur yang sehat, rejeki halal yang berlimpah dan segera dapat jodoh yang terbaik amiiiiiiinnnnnnn. Walopun udah lama ga komen2, tapi tetep tiap hari ak sempetin buka JTT dan baca cerita dan resep terbaru dari mba Endang sambil ngeces tentunya soale ga tau kapan bisa nyoba resep2 idaman. Resep yang satu ini udah ak coba kemarin mba, pagi2 glutukan di dapur nyiapin bahan dan bumbu2. Masukin slow cooker, set di menu low trus tinggal kerja deh. Sorenya tinggal lanjutin suwir2 dan manasin kuahnya trallaaaa jadi deh. Ternyata oh ternyata hasilnya cuma semangkuk setelah disuwir2, disendok si papa langsung ilang separo wkwkwkwkwk. Mantap....kapan2 pengen bikin lagi double buat dikirim ke ayahanda tercinta yang giginya mulai ompong jadi agak susah kalo makan daging. Makasih resepnya ya mba...hug..hug
BalasHapusWalaikumsalam Mba Sugi, alhamdulilah kabar saya baik ya Mba. Semoga Mba Sugi dan keluarga juga sehat selalu yaaa. Amiiiin atas doanya, semoga terwujud. ^_^
HapusHahahah iya, cuman jadi semangkuk Mba, mana saya pakai ayam gak terlalu gede lagi. Habis ayam yang agak gede sekarang 40 rb dan itu barangnya gak ada waakakk. Saya masukkan tupperware dan simpan di chiller, jadi lauk ke kantor selama beberapa hari. Ini memang lagi ngirit dot com wakakkaka.
Sukses dan sehat selalu ya Mba. GBU! Big hug!
Cocok banget menu ini buat weekend. . .
BalasHapusKarena ada ponakan, jadi saya gak berani buat versi spicy. . .
eeeh, ternyata mereka gak datang, jadi saya makan ayamnya tambah rawit kayak makan bala-bala hehehe :D
Hahahha, kayanya tante yang sangat baik yaa, rela bersusah payah masak di dapur demi keponakan
HapusHalo mba Endang, saya pemula sekali dlm hal masak memasak, sblm mengeksekusi resep saya akan menghayatinya lbh dulu, sepertinya air 400 ml tidak akan merendam si ayam...apakah hrs ditambahkan sampai ayam terendam dan apa tidak merubah rasanya bila air bnyk ditambahkan ? #harapmaklumpertanyaanoon
BalasHapusThanks and best regards,
Sansan
Halo Mba Sansan, bisa ditambahkan air ya mba supaya ayamnya terendam, ketika ayam matang kan kuahnya dipanaskan lagi dikompor sampai kental ya.
HapusMbak Endang yang jago masak, saya jadi tergoda beli slow cooker krn ngiler hehehe. Mbak,karena di Solo saya nemunya merk m**a*o, kapasitas 4ltr, berarti dari resep2 mbak Endang saya harus mengurangi atau menambah atau plek cairan di resepnya mbak...makasi sebelumnya...
BalasHapusHalo Mba, kapasitas slow cooker saya 7 liter, memang lebih besar dr punya mba ya, tapi bukan berarti semua resep slow cooker di JTT dibagi dua ya. Untuk resep ayam teriyaki, Mba bs pakai resep utuh. Tapi untuk masakan bubur atau sup memang harus setengah resep ya.
Hapusayooo dicoba slow cookernya hehehhe
Hii..mba endang salam kenal..sejauh ini saya cuma jd silent reader aja nih..tp uda sukses beberapa kali eksekusi resepnya..mantaap d mba endang ini enak" smua masakannya..btw mba, ayamnya bisa diganti ayam kampung kah? Hhehe maklum mba biar bsa dimakan rame" sama si batita jg..hehe..oya mba slow cooker ku tak**i yg 0,7 liter..pasti ga muat 1 ekor ayam ya mba..klo pake 1/2 ayam..resepnya dibagi 2 atau tetap utuh mba? Makasi banyak ya mba��i
BalasHapushalo Mba, salam kenal juga ya. thanks sharingnya, senang resepnya disuka ya.
Hapusbs pakai ayam kampung ya mba, lebih enak rasanya, masaknya agak lamaan saja ya. Kalau 1/2 ayam maka bumbunya dibagi dua saja ya. Ayam bs dipotong2 kok supaya muat masuk ke slow cooker.
Hola mbak En, lama g eksekusi resep jtt nih krn si kecil lg picky bgt maemnya maklum tumbuh gigi lg. Sy punya saus teriyaki merk kikkoman yg original flavour, bisa dipake utk gantiin (mksdnya di bagian bumbu sy pk saus teriyaki dtmbahin bwg bombay, bwg putih, jahe aja) ?
BalasHapusThanks, mbak.
bisa ya mba, akan lebih mudah dan tentunya juga sedap ya. Sukses ya, moga si kecil segera lewat rewel tumbuh giginya yaaa
HapusHalo mba en, daging ayamnya bisa diganti pakai daging sapi yang diiris tipis kah?
BalasHapusbisa mba atau saran saya daging sapi dimasak dengan bumbu di slow cooker sampai empuk dan bs dicabik2 dengan garpu, rasanya lebih mantap
HapusHalo mbak, silent reader detected hehehe.. Suka ngilerr pake banget kalo lagi buka blog JTT. Udah ada beerapa kali saya nyoba resep dari JTT. Kemaren baru nyoba resep kerang saus padang tapi kerangnya saya ganti udang, dijodohin sama brokoli saus tiram. Endeuuuusss mbak ��
BalasHapusYang ini juga bikin ngiler mbak, ada stok daging sapi. Kalau daging sapinya nggak direbus dulu mempengaruhi rasa nggak mbak? Jadi dimarinade sama bumbu2 sebelum masuk ke sausnya gitu. Bisakah mbak?
Thank you ��
Ina-Jakarta
Hai Mba Ina, bs diganti daging mba, langsung saja dimarinde dan masuk ke slow cooker ya, daging tidk perlu direbus dulu Mba.
HapusMba endang.. Komen perdana.. He he..
BalasHapusSaya punya dada ayam yg sudah direbus.. Kalo misal saya suwir trus bikin suwir teriyaki bisa ga mba? Kalo bisa berarti suwiran ayam tinggal dimasukin ke bumbu di panci?
Makasih mba.
hai mba, yep bs ya, tinggal dimasak saja dada ayam suwirnya dengan bumbu di panci, pakai kompor juga oke mba, karena gak butuh waktu lama ya
HapusHai Mbak Endang, salam kenal. Kalo ga punya slow cooker n pengen masaknya pake rice cooker/magic jar bisa mbak? Memanfaatkan brg yg ada drumah nih ceritanya, hehehehe....
BalasHapushalo mba ade, pakai panci biasa di kompor bisa ya mba, karena saya pakai ayam negeri maka sebenarnya dimasak di komporpun sudah cepat empuk ya. Rice cooker mungkin bs ya, hanya saja saya belum pernah coba ya
HapusMakasih jawabannya mbak endang. Saya dah cb pake rice cooker & berhasil, yeaayy!! Malah menu ini saya jadikan salah menu andalan utk isian burrito dagangan saya loh mbak, Alhamdulillah byk peminatnya. Makasih banyak mbak endang atas idenya. Btw saya domisili di tj pinang loh mbak, kpn mudik ksini? Nanti saya suguhin chicken teriyaki burrito khusus bwt mbak endang 😊
HapusThanks sharingnya ya mba, senang resepnya sukses dicoba. Wah belum tahu kapan saya akan ke Pinang hahahha, moga2 suatu saat bs kesana kembali. Sukses dengan usahanya ya mba ^_^
HapusMba kalo ga pake vinegar staupun cuka rasanya akan gmn??pengaruhnya dlm rasa apa ya mba???
BalasHapusbasicnya vinegar adalah cuka, jadi sama saja ya
HapusHi Mba Endang, klo sy menggunakan 2 dada ayam (jadi sepasang) yg sy beli di supermarket (bkn 1 ayam utuh), apa bumbu tetap sama atau hrs dikurangi? Thanks a lot ya mbak atas resepnya 😘
BalasHapusyep, bumbunya dikurangi mba, karena sepasang dada ayam berat mungkn sekitar 400 sd 500 gram. bumbunya diperkirakan sesuai banyaknya bahan saja
Hapus