"Bu, di daerah sini warungnya mahal! Tomat mahal, cabai mahal, sayuran mahal. Masa kacang panjang cuman 10 biji harganya lima ribu." Keluhan Heni yang kesekian kalinya ini lama-lama membuat saya 'puyeng' dibuatnya. Mantan asisten rumah tangga saya ini sekarang bekerja di rumah Wiwin di Mampang, dan berbeda dengan rumah Pete yang sangat dekat dengan pasar Blok A maka rumah adik saya cukup jauh jaraknya dari pasar. Setiap hari Heni biasanya berbelanja keperluan sehari-hari di sebuah warung sayuran yang tak jauh dari kompleks rumah. Karena menjadi satu-satunya warung yang menjual sayur di daerah tersebut maka tak heran jika harganya dibandrol gila-gilaan. Bagi Heni yang terbiasa berbelanja di pasar Blok A maka harga bahan makanan di warung tak urung membuatnya shock.
Saya tahu jika harga bahan-bahan kebutuhan pokok beranjak naik, berkebalikan dengan harga saham di Bursa Efek yang justru jatuh tiarap. Dimulai dengan harga daging sapi yang tak kunjung turun sejak Lebaran, harga telur pun perlahan namun pasti mulai naik, dan daging ayam yang menjadi andalan saya untuk menggantikan si daging sapi bahkan ikut-ikutan menjadi mahal. Tapi mau bagaimana lagi? Kondisinya memang seperti ini, pilihannya hanya membelinya atau tidak berbelanja sama sekali. Tidak belanja berarti dapur tidak 'ngebul' dan ujungnya adalah tidak ada makanan. Semakin dipikir semakin bertambah stress sendiri. Tobat! ^_^
Jika sudah dalam kondisi seperti ini maka membanding-bandingkan harga satu bahan makanan dengan lainnya pun mulai dilakukan. Bahkan jenis ikan pun turut diseleksi, jika biasanya saya suka memborong aneka ikan untuk dibekukan di freezer kini saya berpikir dua kali sebelum memutuskan hendak membeli satu ikan tertentu. Bagi si pemakan ikan seperti saya maka tidak mengokonsumsi makanan laut ini dalam beberapa waktu rasanya memang tak tertahankan. Tak heran jika saya selalu gagal ketika berusaha menjadi vegetarian. Jadi ketika pada pagi buta, saat weekend lalu, saya melihat jajaran ikan tongkol segar di pasar Blok A, maka tak urung dua ekor ikan ukuran sedang pun masuk ke dalam timbangan. Ikan tongkol berdaging tebal, gurih dan harganya menurut saya masih reasonable dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Masalah utama dengan tongkol adalah tekstur dagingnya yang kurang lembut, apalagi jika dimasak dalam waktu yang berlebihan. Namun jika dimasak dengan tempo yang tepat maka ikan tongkol tak kalah laziznya dengan tuna, cakalang dan ikan sejenisnya yang lebih tinggi levelnya. ^_^
Lantas apa sih perbedaan antara tongkol, cakalang dan tuna? Ketiga jenis ikan ini walau serupa namun sebenarnya berbeda. Serupa karena memiliki tampilan fisik yang sekilas mirip karena memang masih dalam satu keluarga yang sama yaitu Scombridae namun dari spesies yang berbeda. Kalau mau diperhatikan lebih seksama maka sebenarnya ketiganya memiliki perbedaan pada ukuran, warna tubuh serta warna dagingnya. Ikan tuna memiliki ukuran panjang yang bervariasi mulai dari 50 cm hingga 2 meter. Umumnya ikan ini memang memiliki ukuran yang besar. Berbeda dengan daging jenis ikan lainnya yang biasanya berwarna putih, maka tuna memiliki daging berwarna merah muda sampai merah tua. Menurut Wikipedia, ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Jenis tuna yang cukup terkenal adalah tuna sirip biru (bluefin) dan tuna sirip kuning (yellowfin). Karena ukurannya yang besar maka umumnya tuna dijual di pasaran dalam bentuk fillet.
Jenis tongkol yang umum dikonsumsi adalah jenis tongkol como, atau tongkol kurik. Berukuran jauh lebih kecil dari ikan tuna, umumnya memiliki panjang sekitar 60 cm hingga maksimal 100 cm. Tongkol memiliki warna punggung biru gelap matalik, dengan pola corat-coret miring yang rumit mulai dari pertengahan sirip punggung pertama ke belakang; sisi badan dan perut berwarna putih keperakan dengan bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut. Hal yang paling khas dari ikan tongkol adalah warna dagingnya yang terdiri atas dua warna, merah gelap dan putih. Dagingnya yang tebal memiliki tekstur lebih kasar dari ikan tuna, dan ikan ini seringkali diperjualbelikan dalam bentuk telah dipindang.
Cakalang memiliki tubuh yang besar, panjangnya bisa mencapai 1 meter namun yang umumnya dikonsumsi dan menjadi tangkapan adalah jenis ikan dengan ukuran 50 cm. Ikan ini dikenal di luar negeri dengan nama skipjack tuna, sedangkan di negeri kita sebagian menyebutnya dengan nama tongkol putih karena berbeda dengan tongkol yang dagingnya memiliki dua warna maka cakalang hanya memiliki daging berwarna putih saja. Bagian punggung ikan ini berwarna biru keungu-ungan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dan biasanya memiliki ciri khas utama adanya 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Tubunya tanpa sisik kecuali pada bagian barut badan dan gurat sisi. Cakalang umumnya dijual dalam kondisi segar, beku atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Di Jepang, ikan ini diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Di Manado, dan juga Maluku, ikan cakalang diawetkan dengan cara pengasapan, disebut dengan cakalang fufu (cakalang asap).
Dedaunan bumbu yang umum digunakan untuk woku adalah daun jeruk, daun bawang, daun kemangi, daun kunyit dalam jumlah yang melimpah dan memberikan aroma harum yang mantap. Tak heran jajaran rumah makan Manado di food court Mall Amabassador tak pernah sepi oleh pengunjung setiap harinya. Walau saya salah satu penggemarnya, namun saya akui restoran Manado selalu membandrol harga makanannya lebih mahal di bandingkan warung Padang atau warteg. Nah, karena membuatnya sendiri juga tidak susah-susah amat dan bahan-bahannya pun cukup terjangkau maka saya lebih memilih untuk meluangkan waktu berkutat di dapur sehingga bisa meyantapnya hingga puas!
Jadi, yuk kita buat saja sebentar.
Tertarik dengan resep masakan a la Manado lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Mujair Masak Woku Daun
Ikan Tongkol Masak Rica-Rica
Pampis Ikan Tongkol Super Pedas
Bahan:
- 2 buah tomat merah belah menjadi 8 bagian
- 3 - 4 ikat kecil kemangi, ambil daunnya saja (saya tidak pakai)
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- minyak untuk menggoreng ikan
Bumbu untuk menggoreng ikan (dihaluskan):
- 2 cm kunyit segar
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 2 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 1/2 sendok makan garam
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 5 butir kemiri, sangrai
- 4 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai rawit
Bumbu lainnya:
- 2 - 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 3 lembar daun jeruk, sobek batang tengahnya
- 2 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 sendok teh garam
- 200 ml air panas mendidih
Cara membuat:
Siapkan ikan, bersihkan sisik yang melekat di bagian kepala dan gurat sisi. Buang insang dan isi perutnya. Potong sesuai keinginan. Cuci bersih, masukkan kedalam mangkuk tambahkan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas dan diamkan 10 menit. Cuci bersih.
Masukkan ikan ke dalam mangkuk, tambahkan bumbu untuk menggoreng ikan. Lumuri seluruh permukaan ikan dan rongga badannya dengan bumbu hingga rata. Diamkan 10 menit.
Siapkan wajan anti lengket, tuangkan minyak agak banyak. Panaskan hingga benar-benar panas. Goreng ikan setengah matang saja, sampai satu sisinya agak sedikit kecoklatan. Balikkan dan masak sisi sebelahnya. Angkat dan tiriskan.
Note: jangan menggoreng ikan tongkol hingga kering, karena daging ikan akan menjadi keras dan alot.
Panaskan 2 sendok makan minyak di wajan. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, daun jeruk, daun kunyit dan aduk hingga daun layu dan harum. Masak dengan api kecil sambil tumisan diaduk-aduk hingga benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi gelap. Jika minyak kurang tambahkan sedikit untuk memastikan tumisan bumbu benar-benar matang.
Tuangkan air panas, dan garam. Masak hingga mendidih. Masakan woku berkuah 'nyemek-nyemek' jadi jangan tergoda untuk menambahkan banyak air ke dalamnya.
Sources:
Wikipedia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Cakalang
Wikipedia Indonesia - Ikan Tongkol
Saya gak suka ikan sama seafood
BalasHapuskalo diganti sma daging ayam cocok ga mba resep'a?
Yep, ayam woku mantap buanget rasanya heheh, Ini resepnya:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2015/06/resep-cara-membuat-ayam-rica-rica.html
Ini adalah menu yang paling jahaaaattt
BalasHapusMembuat saya menghabiskan nasi satu rice cooker, air 2 liter dalam sekali makan
Hiks mungkin 10.000 kkal sudah masuk kali ya mbak
๐๐
wakakkaka setuju, saya maniak sama ayam woku, tetapi pernah saya masak sepanci gede, seminggu lebih makan woku terus tiap hari dan akhirnya eneg juga wakkakak
HapusSaya udah pernah coba resep woku mbak endang baik yang woku daun maupun woku belanga dulu mbak... aduhhhh.. rasanya juara bangettttt. Waktu itu saya masaknya untuk salah satu menu diet saya, karena tanpa digoreng.. aihhh.. jadi pengen masak woku ini lagi.. coba ahhh versi yang digoreng gini ikannyaa..
BalasHapusSilahkan Mb Shenan, moga suka ya. Tapi woku menghabiskan banyak nasi Mba, jadi gak cocok buat diet wakkakak
Hapuswakakakkaaaa..... tenang aja mbak... dietnya mah udah kelar kapan tahun... ga kuattttt...
HapusJiaaahh, sama Mba kaya saya huaaa, meratap daaah kalau naik ke timbangan hehhehe
Hapusresep woku2( ayam.atau ikan )mbak endang jadi masakan favorit keluarga saya mbak...mantap ...enyakkk banget.makasih banyak mbak..
BalasHapusSama2 Mba, memang masakan woku dahsyat rasanya yaaa
HapusHai Mba Endang,
BalasHapusakhirnya saya mengeksekusi beberapa resep Mba Endang: pempek lenjer, lumpia rebung, aneka macam sayap ayam dan baso. Sebetulnya saya tuh tipe2 pemasak yang suka ngira2 aja, gak pernah pake resep pakem. Tapi suami saya bilang "udah manut aja sama resep, entar juga sukses" hehehe ternyata dia benar. Resep Mba Endang sedap sedap sedap :D
Oh, dan ternyata food blogger Indonesia jumlahnya cukup banyak ya. Tapi kesukaan saya tetep JTT deh. Soal rasa masakan sih mungkin ada yang seenak JTT, tapi cara nulis dan kekuatan riset mah gak bisa bohong. Saya yakin deh pasti itu kenapa pageview JTT bisa hardcore gitu. Jujur aja saya suka pusing gara2 baca blog yang tulisannya gak jelas mana S-P-O-K dan tanda bacanya, tapi JTT beda. Mba Endang pasti dari kecil suka baca kan? Penulis yang baik dihasilkan dari pembaca garis keras, katanya :)
Halo Mba Amalia, thanks sharingnya disini ya, senang sekali resep2 JTT disuka dan sudah banyak juga yang dicoba ya. Ah ya, sejak kecil saya kebanyakan banyak baca novel roman picisan Mba wakkkakka, makanya kadang ceritanya ngalor ngidul gak keruan hehehhe. Thanks ya, dan sukses selalu! ^_^
HapusWahhhh ini resep harus cpt dieksekusi soal daun2 an tinggal ambil aja dikebun imut dpn rumah, besok tinggal cussssss kepasar beli ikan tongkol soalnya ga bisa nahan klo udh liat fotonya mb endang yg bikin ngiler hehe
BalasHapusYeni sby
Wah Mba Yeni, saya paling suka membaca 'daun2an tinggal ambil dari kebun' wakkakak, itu rasanya gimanaaa gitu. Ada rasa bangga dan happy bisa panen hasil kebun sendiri yaaa. Thanks sharingnya, moga suka resepnya yaa
HapusHalooo mba endang..salam kenal yah
BalasHapusBlog ini slalu sukses bikin batre hp saya drop sampe ahirnya mati kala asik ngintipin resep & men-screenshotnya hahaaa
Sdh bbrp resep saya cb hasil nyontek dr JTT dan hasilnya ruar binasah merontokkan aturan diet saya.Spt resep gulai nangka yg sukses bikin suami makan sampe nambah2. Sampe kuah2 yg sisa di kuali pun lenyap diaduk dgn sepiring nasi plus ditambah lauk balado teri kacang. Ahahaa puas rasanya kl masakan kita amblas dimakan sampe ke akarnya *halahhhh :D
Tulisan mba ringan, crunchy dan jelas terpampang nyatah
Gak ribet plus berisi kata2 semangat yg bs membangkitkan hasrat pembaca utk gak takut mencoba
Jg sumber2 referensi yg disampaikan dgn bahasa yg ringkes
Kebetulan setiap sabtu di mggu ke 3 saya sll membawa makanan (potluck) ke gereja bersama dgn 5 klg lainnya. Dan resep2 mba endang sll jd inspirasi saya utk mengolah makanan.
Pokonya trs berbagi yah mba. Sehat selalu biar bs masak dan makan wenak :))
Oh iya bsk saya mau cb eksekusi si woku tongkol ini skalian buat pampis pedasnya utk stok heheee
Merdekaaaa mbak ^__^
-Mama Jerome-
Halo Mama Jerome, salam kenal dan thanks sharingnya ya, senang sekali resep2 JTT disuka dan bs membantu memasak variasi makanan di rumah. Hahaha untuk urusan merontokkan aturan diet, saya gak pernah sukses juga diet mba huaaaa.
HapusMoga sukses dengan woku dan pampisnya ya. Sukses dan sehat selalu!
Mbak, wokunya bikin ngileer. Eh Mbak Endang, maaf OOT, Mbak End beli benih basil di mana?
BalasHapusHalo, thanks yaa. Saya beli di website 'petani rumahan' coba googling saja, murah dan bisa kirim onlen
Hapusngilerr,,,langsung cus pulang kantor cari tongkol. makasih ya mba buat resep2nya...selalu menginspirasi saya
BalasHapusThanks Mba Aifa, moga suka dengan resepnya ya. Sukses! ^_^
HapusMba endang, untuk menghentikan versi web jtt gimana ya?
BalasHapusHai Mba Annie, mba buka di Hape ya? Coba lihat di bagian paling bawah halaman web biasanya ada tulisan 'lihat versi seluler' klik saya tulisan itu untuk berpndah di versi mobilenya Mba.
HapusNyari-nyari tongkol dipasar gak ada. . .
BalasHapusYo wes diganti kakap aja, jarang-jarang ada ikan kakap segar dibandrol murah dipasar. . .heheheh :D
Waaah, saya gak pernah nemu kakap murah di pasar wakakakak. Yang murah tongkol sma kembung, sekarang juga naik harganya hehhehe
HapusMakan siang keluargaku hari ini woku dengan resep mb endang, tapiiii....tongkol saya ganti dengan tahu (saya goreng dulu) dan saya tambahkan bayam, rasa nya?? Mantaaaaabbbbb gak kalah saing dengan tongkol wkwkwk, mb endang harus nyoba!
BalasHapusDisaat makan bayam nya serasa makan kemangi deh sueeerr hahaha....
Udah dikirim y mb resep nya...
Eh gimana nih? Wkwkwkwk kode
Salam sayang dariku Anti
Halo Mba Anti, waaah kreatif buanget Mba, woku tahu bayam, hmm yummy! Resepnya sudah dieksekusi dengan sukses dan sepanci papeda saya habiskan sendiri, la iyalah wong cuman saya sendirian wakakkkak. Gilaaaa enak buangetttt! Sudah saya tampilkan juga di blog. Kayanya weekend ini mau bikin lagi buat Ibu yang lagi datng, supaya ngerasain juga wakakkak.
Hapusthanks sharingnya yaaa.
jawaban untuk kodennya: huaaa belum mbaaa, udah hampir desperado! Hiiks. hhhahah
Kiss & Hugs!
Resepnya makasih saya mau coba
BalasHapussilahkn ya Mba Lilis ^_^
HapusWohooo.. resep udah aku catet besok tinggal pergi ke pasar berburu bahan2 buat prakteknya..
BalasHapusThanks buat resepnya ya mba endang! Bermanfaat banget, apalagi buat orang kaya aku yang baru belajar masak ^^
Wish me luck!
halo mba Caroline, monggo dicoba mba resepnya, moga sukses dan suka yaaa. pasti enak kok heheheh
HapusHalo mba endang,salam kenal ya..
BalasHapusBarusan saya eksekusi resep tongkol woku ini,dan hasilnyaa....hmm.. bawaannya pengen nambah nasi teruss#gawatutkdiet
bener2 maknyuss,trima kasih sudah berbagi resepnya ya mba...
Hai Mba Enny, salam kenal juga ya Mba. Wah masakan manado memang gawat, gawat bs bikin gemuk hahhhh, habisnya ngabisin nasi banyaaakkk thanks sharingnya yaaa
Hapusmba endang, kalo ikannya diganti ikan air tawar bisa gak? gurame misalnya, karna ibu saya gak bisa makan ikan laut.
BalasHapusbtw, saya sudah coba pampisnya. juaraaaa banget,,,nambah2 nasi melulu, food combiningnya gagal deh, hahaha. anak saya 20 bulan juga doyan pampisnya, saya buat dua versi yg pedas buat ibunya yg gak pedas buat baby. alhamdulillah suka :)
makasih ya mba..
hi mba ajeng, bs pakai ikan apa saja ya, ganti dengan seafood, ayam atau daging sapi juga oke ya.
Hapusthanks sharingnya, senang resepnya disuka
Mba endang klo ga ada daun kunyit diskip apa berpengaruh thd rasa? Atau diganti dgn daun pandan?
BalasHapushai mba niken, skip saja mba, yng penting daun jeruk dan daun bwang dan kemaangi ada, tetap sedap ya
HapusMbk endang , kalo pake fillet tuna bisa mbk dimasak seperti ini? Perlu digoreng juga tdk mbk? Mksh
BalasHapusHai mba Ika, sebaiknya goreng setengah mtang saja mba supya permukannya lebih kecoklatan dan keras ya.
HapusMba Endang, apakah ikannya harus digoreng? Bisa tidak ikan mentah langsung saja direbus bersama bumbu dan bahan lainnya? Soalnya saya sedang mengurangi pemakaian minyak untuk konsumsi sehari-hari. Kolesterol saya 290 Mba #hiks. Saya kepingin masak ikan manangin woku. Bosan juga saya makan pepes kuning ikan terus hampir tiap hari. Makasih sebelumnya Mba Endang.
BalasHapushai mba, bs tidak digoreng ya, saran saya ikan tongkol yang sdah dipotong2 dikukus dulu sampai matang. Kuah dimasak seperti diatas, kemudian ikan masuk, masak sebentar saja.
HapusTerima kasih jawabannya Mba. Wokeh, nanti akan saya kukus saja ikannya. Nanti saya kasih laporan gimana hasilnya ;)
HapusIndira
okeh sip, moga suka yaa
HapusMba endang aku udah eksekusi ikan woku nya... Ahhh sedappp sekali... Semua step aku ikutin percisss.. bahkan ga pake daun kemangi pun aku ikutin๐ฌ๐ฌ(pdhl krn lupa beli,males balik ke kang sayur).TOP deh rasanya. Thanks resepnya mba
BalasHapuswah thanks Mba Marisca sharingnya ya, ini bikin banyak makan nasi ahhahhaha
Hapus