Entah sudah berapa puluh kali saya sebutkan di JTT bahwa membuat roti sendiri di rumah bukanlah pekerjaan yang sulit. Bahkan untuk para beginner yang baru pertama kali mencoba mencampur tepung, ragi dan air dalam sebuah resep adonan roti. Selama ragi yang anda gunakan masih aktif, selama adonan mengandung cukup air, maka apakah adonan akan diuleni secara manual, diuleni dengan mixer heavy duty atau tanpa ulenan sama sekali, roti akan tetap mengembang dengan baik ketika dipanggang atau dikukus.
Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) adalah mikroorganisme amazing yang sebenarnya bekerja untuk anda mengubah tepung dan air menjadi adonan dengan tekstur yang lembut dan struktur berongga. Mereka makan, berkembang biak dan bekerja mati-matian dalam periode fermentasi yang singkat, melakukan fermentasi gula yang terdapat di dalam adonan. Hasil sampingnya adalah gas karbondiosida dan ethanol (sejenis alkohol). Gas karbondiosida inilah yang kemudian akan menyusup di dalam adonan, membuatnya mengembang, dan berongga. Semakin adonan mengandung cukup air dan semakin maksimal diuleni (lebih banyak gluten terbentuk), maka akan membuatnya semakin elastis dan rongga berisi gas akan mudah terbentuk. Ketika adonan roti dipanggang, maka pada suhu tertentu para pejuang ragi ini akan mati. Namun mereka tidak mati sia-sia karena hasil kerja mereka berupa rongga-rongga di adonan akan tetap tercetak disana. Rongga inilah yang membuat roti menjadi lembut, empuk dan sedap disantap. ^_^
Air rebusan kentang dan penambahan gula di dalam adonan membantu menyediakan makanan bagi pertumbuhan ragi, namun terlalu banyak gula akan membuat ragi mengalami dehidrasi. Pertumbuhan ragi sendiri sebenarnya dibatasi oleh garam dan gula, namun garam memberikan efek yang lebih kuat dibandingkan gula. Lemak, seperti mentega/margarine/minyak atau telur akan memperlambat pertumbuhan ragi, namun asal jumlahnya tidak berlebihan maka lemak tetap diperlukan di dalam adonan. Biasanya dalam proses pencampuran adonan roti, agar kerja ragi mampu maksimal maka bahan-bahan seperti tepung, ragi, gula dan air dicampurkan dan diuleni terlebih dahulu hingga adonan menjadi kalis, baru kemudian lemak dan garam ditambahkan. Dengan cara ini maka garam tidak langsung bertemu dengan ragi.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh pembaca saat mencoba membuat roti sendiri di rumah:
Bagaimana cara menyimpan ragi instan agar memiliki masa hidup lebih lama?
Ragi instan dalam kemasan yang telah terbuka akan memiliki masa simpan pendek jika salah dalam penyimpanan. Selalu bungkus rapat ragi instan yang telah digunakan, hindari ragi bertemu dengan udara secara langsung. Letakkan ragi di chiller atau freezer kulkas, dengan cara ini ragi akan tahan hingga jangka waktu sangat lama. Sebagai contoh, ragi instan kemasan 500 gram yang saya miliki di rumah mampu bertahan selama lebih dari 2 tahun di dalam freezer. Kondisinya masih baik-baik saja ketika terakhir saya gunakan untuk membuat resep roti manis tanpa oven pada resep kali ini.
Bagaimana cara untuk mengetes jika ragi yang saya pergunakan masih aktif dan mampu bekerja dengan baik?
Sebelum melakukan test maka perhatikan terlebih masa kedaluarsa ragi yang akan digunakan, jika waktunya masih panjang namun anda ragu-ragu apakah ragi masih cukup baik maka lakukan test berikut. Masukkan sekitar 1/2 sendok teh ragi instan ke dalam mangkuk kecil, tambahkan 1 sendok makan tepung terigu, 1/2 sendok teh gula pasir dan sekitar 50 ml air yang agak hangat (jangan terlalu panas karena ragi akan mati). Aduk campuran ini hingga larut. Tutup permukaan mangkuk dengan plastic wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit. Jika terbentuk gelembung dan busa yang banyak serta tercium aroma seperti roti maka berarti ragi masih bekerja dengan baik dan bisa digunakan.
Berapa banyak porsi ragi yang harus saya gunakan di dalam adonan?
Sebenarnya tidak ada rasio sempurna berapa jumlah ragi dan tepung yang digunakan di dalam adonan, karena beda jenis roti maka berbeda pula jumlah ragi yang diperlukan. Namun secara teori untuk 1 porsi tepung terigu maka diperlukan sekitar 1% s/d 1.5% ragi instan. Misalnya untuk 1000 gram tepung terigu maka diperlukan sekitar 10 s/d 15 gram ragi instan (1 sendok teh ragi sekitar 5 gram, menggunakan sendok ukur yang baku). Terlalu banyak ragi akan membuat adonan menjadi cepat mengembang, rasa roti yang terbentuk kurang maksimal karena ragi bekerja sangat cepat dan roti menjadi terasa dan beraroma ragi yang kuat. Terlalu sedikit akan membuat ragi bekerja lambat dan waktu proofing (mengembang) menjadi sangat lama, namun rasa dan aroma roti biasanya lebih baik karena ragi bekerja perlahan sehingga rasa pun menjadi lebih maksimal terbentuk.
Apakah efek menggunakan air hangat atau air dingin di dalam adonan?
Ragi bekerja maksimal dalam suhu yang hangat, berkisar antara 40,5'C s/d 43.3'C. Walau suhu 35'C merupakan suhu terbaik bagi ragi untuk berkembang biak dan memperbanyak diri, namun bukanlah merupakan suhu terbaik untuk proses proofing (mengembangkan adonan). Pada suhu yang hangat akan membuat ragi cepat bekerja mengembangkan adonan yang akan membuat proses proofing menjadi singkat. Karena itu biasanya di resep-resep adonan roti digunakan air hangat, atau nenek-nenek kita dijaman dulu sering menjemur adonan beragi (misalnya adonan apem) dibawah panas matahari untuk membuatnya cepat mengembang.
Penggunaan air es biasanya diperlukan untuk memperlambat ragi bekerja, karena dipercaya proses proofing yang perlahan akan membuat roti memiliki rasa yang lebih kaya dan sedap. Karena itu terkadang kita menemukan resep adonan roti yang perlu disimpan di chiller selama 24 jam. Jadi pada intinya kita bisa menggunakan kedua jenis air di dalam adonan, apakah hangat atau dingin.
Berapa banyak cairan yang diperlukan di dalam adonan roti?
Membuat adonan roti tidak bisa dipisahkan dari porsi cairan di dalam adonan, biasa disebut dengan hidrasi, yaitu berat cairan dibandingkan dengan berat tepung yang digunakan. Hidrasi merupakan salah satu proses yang sangat penting di dalam pembuatan adonan roti karena akan mempengaruhi hasil akhir produk dan membantu baker untuk memperkirakan tekstur roti. Cairan di dalam adonan roti bisa diperoleh dari air biasa, susu cair, santan, jus buah, alkohol atau telur.
Hal penting lainnya ketika menentukan porsi cairan adalah jenis tepung yang anda gunakan. Beda jenis tepung akan berbeda level gluten yang terdapat di dalamnya sehingga membutuhkan porsi cairan yang berbeda juga. Seperti misalnya jenis tepung gandum utuh yang banyak mengandung serat dan cenderung menyerap air maka diperlukan jumlah cairan lebih banyak dibandingkan jika menggunakan jenis tepung terigu biasa. Kurang cairan akan membuat adonan sulit mengembang sempurna dan membuat teksturnya menjadi keras. Sebagai contoh untuk bagels dan pretzel dengan tekstur yang keras maka diperlukan cairan sekitar 50 - 57%, sedangkan untuk roti pada umumnya maka diperlukan cairan sekitar 58 - 65%.
Untuk menghitung persen hidrasi sangatlah mudah, pertama timbanglah berat tepung dan berat cairan (air dan bahan cair lainnya). Kemudian bagi berat cairan dengan berat tepung dan kalikan hasilnya dengan 100. Sebagai contoh, sebuah resep roti yang terdiri atas 283,5 gram air dan 425,2 gram tepung memiliki persen hidrasi sebesar 67% (283,5/425,2 x 100 = 67), menunjukkan jenis roti dengan tekstur remah yang umum. Atau jika anda memiliki 1000 gram tepung dan ingin membuat roti dengan 60% hidrasi maka diperlukan cairan sebanyak 600 gram (1000 x 60% = 600). Hidrasi mempengaruhi proses pembentukan roti dan sifat dari hasil akhir. Secara umum bisa dikatakan semakin banyak cairan di dalam adonan maka semakin terbuka remah roti yang dihasilkan. Roti juga bisa dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan hidrasinya: kaku, standar, atau rustic (kasar).
Berapa lama waktu menguleni adonan agar menjadi kalis?
Kalis pada adonan roti merupakan kondisi dimana tekstur adonan menjadi elastis, terasa lembut dan membal ketika ditekan dan biasanya tidak menempel di tangan, walau ciri-ciri pada bagian yang terakhir ini tergantung juga pada persen hidrasi yang digunakan. Biasanya untuk menentukan apakah adonan sudah maksimal di uleni adalah dengan windowpane test. Caranya sangat mudah, cukup dengan mengambil sepotong adonan kemudian tahan adonan dengan ibu jari dan kedua jari tangan. Tarik perlahan hingga adonan melebar dan menjadi membran yang tipis tanpa membuatnya menjadi sobek. Ketika diterawang maka sinar mampu menembus membran tersebut.
Membutuhkan waktu sekitar 20 s/d 30 menit untuk menguleni adonan secara manual untuk membuatnya menjadi benar-benar kalis dan tentu saja tergantung juga dengan banyaknya adonan yang anda uleni. Jika menggunakan mixer heavy duty tentu saja waktunya menjadi lebih singkat, sekitar 10 menit sudah mampu membuat adonan menjadi smooth elastis.
Berapa lama waktu proofing adonan agar mengembang maksimal?
Waktu proofing tergantung dari suhu ruangan dan porsi ragi yang digunakan. Semakin banyak ragi yang dipakai dan semakin hangat suhu ruang maka akan semakin cepat adonan mengembang. Umumnya jika adonan sudah mengembang sebesar dua kali lipat adonan semula maka waktu proofing bisa dihentikan. Atau tes dengan cara menusuk bagian tengah adonan dengan ujung jari telunjuk jika adonan tetap melesak dan tidak kembali ke bentuk semula maka adonan sudah mengembang maksimal.
Under proofing atau kurang lama mengistirahatkan adonan akan membuat roti gagal mengembang karena ragi belum cukup memproduksi gas untuk membentuk kantung-kantung udara di dalam adonan. Namun over proofing atau terlalu lama mengistirahatkan adonan juga akan memberikan hasil yang buruk. Jika adonan terlalu lama dibiarkan beristirahat maka ragi akan kehabisan energi, dan gluten kehilangan kemampuannya untuk menopang roti. Hasilnya adalah roti yang bentuknya tidak jelas, hanya akan mengembang sedikit saja ketika dipanggang atau naik fantastis dan kemudian collapse ketika dikeluarkan dari dalam oven. Jadi pastikan anda tidak melakukan proofing terlalu lama dan kempiskan adonan ketika telah mengembang maksimal. Jangan mengembangkan adonan lebih dari dua kali volumenya semula.
Bagaimana jika saya terlupa dan terlanjur mendiamkan adonan terlalu lama? Adonan masih bisa diselamatkan, cukup dengan kempiskan adonan, uleni sekali lagi selama dua atau tiga menit. Proses ini akan membuat ragi memiliki kesempatan untuk menemukan sumber nutrisi baru lainnya selain juga melepaskan gas yang terperangkap di dalam adonan. Kemudian diamkan kembali adonan, kali ini hanya dalam waktu singkat saja. Ini merupakan prosedur darurat dan mungkin bisa berhasil, mungkin juga tidak, namun tidak ada salahnya untuk dicoba. ^_^
Mengapa permukaan roti yang saya buat terlalu gelap dan keras?
Penyebab utama untuk kasus ini adalah memanggang roti terlalu lama, yang juga akan membuat crust (kulit roti) menjadi tebal. Beberapa roti membutuhkan crust yang gelap dan beberapa baker memang menyukai crust yang lebih gelap, jadi pastikan permukaan gelap pada roti yang anda buat adalah suatu kesalahan dan bukan warna yang diinginkan. Jadi pangganglah roti dalam waktu yang tepat, jangan terlalu lama.
Pastikan juga suhu oven tidak terlalu tinggi. Cek suhu oven sebelum memulai memanggang. Roti umumnya dipanggang pada suhu 170 s/d 190'C, untuk sebuah loyang loaf diperlukan waktu sekitar 25 - 45 menit. Waktu memanggang ini tentu saja tergantung dari ukuran dan bentuk roti serta suhu oven yang digunakan. Namun umumnya terlalu lama memanggang pada suhu tinggi akan membuat roti menjadi keras.
Terlalu banyak gula juga akan membuat permukaan roti menjadi gelap, ini biasanya terjadi pada roti-roti manis yang diperkaya dengan berbagai macam bahan lainnya. Selain itu pastikan rak pemanggang tidak terlalu dekat dengan pengapian baik dari atas atau bawah oven. Jika bagian dasar roti terlalu cepat gosong maka mungkin anda perlu meletakkan sehelai loyang tipis untuk membuat suhu menjadi stabil dan roti mampu matang merata.
Mengapa permukaan roti yang saya buat terlalu pucat?
Suhu oven yang terlalu rendah mungkin menjadi penyebabnya, atau oven yang anda gunakan hanya memiliki pengapian dari bagian bawah saja sehingga permukaan roti kurang terpanggang dengan maksimal. Jadi pastikan suhu oven anda tepat dan gunakan kedua pengapian (atas dan bawah) secara sekaligus ketika memanggang.
Faktor lainnya mungkin saja karena permukaan adonan roti yang kering selama proses proofing. Sebagai akibat kurangnya cairan di permukaan crust menghambat reaksi Maillard (reaksi browning) yang akan membuat crust tetap pucat setelah dipanggang. Jadi pastikan adonan selalu tertutup dengan kain bersih untuk menjaga kelembabannya.
Kurangnya kelembaban di dalam oven selama menit pertama pemanggangan juga akan membuat permukaan crust menjadi pucat. Uap air di dalam oven akan membuat permukaan roti menjadi lembab yang akan membantu roti mengembang lebih maksimal, sekaligus juga akan membantu proses browning, reaksi Maillard, terbentuk maksimal. Untuk meningkatkan kelembaban oven di menit pertama baking maka semprotkan air ke dalam oven dengan menggunakan spray atau letakkan sebuah pan berisi air mendidih di dasar loyang roti, setelah sepuluh menit keluarkan pan berisi air ini dari oven.
Wokeh untuk saat ini sampai disini dulu FAQ tentang proses pembuatan roti, pertanyaan lainnya akan saya ulas di lain kesempatan. Berikut ini resep dan proses pembuatan roti manis tanpa menggunakan oven yang sangat mudah dan lezat. Ide dan metodenya terinspirasi dari video The Sweet Mi di YouTube.
Roti Manis Tanpa Oven Isi Cream Custard
Untuk 12 buah roti
Tertarik dengan resep roti tanpa oven lainnya? Silahkan cek resep di bawah ini:
Homemade Naan Bread
Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Roti Goreng Isi Kari Daging
Bahan krim custard:
- 50 gram tepung maizena
- 100 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanilla ekstrak, atau 1/4 sendok teh vanili bubuk/essence
- 500 ml susu cair
- 50 gram mentega/margarine
- 360 s/d 400 gram tepung terigu serba guna
- 60 gram gula pasir
- 160 ml susu cair, bisa diganti dengan santan dengan kekentalan sedang atau susu bubuk dan susu kental manis yang diencerkan dengan air sesuai instruksi di kemasan.
Siapkan mangkuk, masukkan kuning telur, gula pasir dan tepung maizena, aduk dengan spatula balon hingga smooth. Sisihkan.
Siapkan panci kecil, tuangkan susu cair. Masak susu dengan api kecil hingga hangat (jaga jangan sampai mendidih). Tambahkan mentega, aduk rata hingga mencair. Matikan kompor, biarkan susu sedikit mendingin. Tambahkan 50 ml susu cair ke adonan telur, aduk rata.
Masukkan lagi 100 ml susu sehingga adonan telur menjadi encer, aduk rata. Masukkan adonan telur ke dalam sisa susu dipanci. Panaskan larutan telur di kompor dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga adonan mengental menjadi krim yang padat dan tampak muncul letupan tanda adonan mendidih. Cicipi rasanya, jika masih terasa seperti tepung mentah, lanjutkan memasak. Angkat.
Tuangkan adonan custard ke mangkuk. Tutup permukaan krim dengan plastic wrap. Untuk mencegah permukaan custard membentuk lapisan keras maka pastikan plastik menempel rapat di permukaan custard tanpa ada rongga udara diantara krim dan plastik. Sisihkan.
Siapkan panci masukkan susu cair, masak di api kecil hingga sedikit hangat. Angkat. Jaga agar susu tidak terlalu panas, jika terlanjur panas, dinginkan sebentar karena jika susu terlalu panas maka ragi akan mati.
Siapkan mangkuk kecil, pecahkan telur ke dalamnya dan kocok lepas. Sisihkan.
Tekstur adonan lembek, jika sulit diuleni tambahkan sedikit demi sedikit tepung terigu protein rendah. Di resep saya menggunakan 360 s/d 400 gram tepung, tambahkan bertahap sesuai dengan tingkat kesulitan anda menguleni. Jika menggunakan mikser maka tidak perlu menambahkan porsi tepung terlalu banyak.
Note: jika adonan terlalu lengket, lumuri jemari anda dengan sedikit minyak goreng kala membentuk adonan.
Tata adonan berisi custard di loyang datar, tutup dengan kain dan biarkan berfermentasi hingga mengembang dua kali lipat.
Jika pan anda tipis maka pastikan roti dipanggang dengan api kecil dan cek sesekali bagian dasar roti untuk memastikan roti telah matang dan tidak gosong. Agar panasnya stabil saya meletakkan sehelai cobek yang terbuat dari tanah liat di permukaan kompor, baru pan saya letakkan diatasnya. Dengan cara ini maka panas api tidak langsung mengenai pan dan roti mampu matang maksimal tanpa gosong.
Roti ini super lembut dan sedap! Yummy!
Sources:
Artisan Bread Baking - Troubleshooting Bread Baking Problems
The Fresh Loaf - Fermentation time - pushing the limit
Crafty Baking - Hydration - Bread Dough
The Fresh Loaf - Ideal Dry Yeast to Bread Flour Ratio Needed
Wikipedia - Baker's Yeast
Mba.. Sy pernah liat & mungkin sama di YouTube nya Sweet The Mi. Naksir pengen bikin, tapi nunggu nongol di JTT dulu biar lebih pede bikinnya.. Trnyata ga perlu nunggu lama. Trims, ya...
BalasHapushai Mb Emilia, yep sama ya mba, hanya resep custardnya saya pakai resep krim vanillanya kue sus. Thanks yaa
HapusMba Endang mau nanya ,
BalasHapuskalau mau dipanggang di oven, tempraturnya berapa? dan dipanggang berapa lama? apa loyangynya tidak di alas mentega juga kalau di oven.
maklum keluarga saya rakyat nya banyak, yang bikin masi tunggu di oven, sementara bikinan clotter pertama sdh habis ^_^
thank you,
Dina
Hai Mba Dina, bisa ya mba, pakai suhu 170'C saja dan pangang selama 20 menit atau kalau sudah sedikit keemasan segera angkat supaya gak over baked ya.
Hapusalasi kertas baking saja loyangnya atau semir margarine boleh ya
HapusYaaah.. Baru aja ngeluarin roti dari panci, eh buka jtt ada apdetan resep roti :(
BalasHapusbtw mbak, beberapa hari yg lalu saya juga pernah masak roti untuk bekal (lagi ngirit ceritanya) dgn metode spt ini, tapi pas dingin jadi agak alot. Kalo resep ini pas dingin tetep empuk mbak? kayaknya enyaaak kalo bawa bekal ini hehee :D
Makasih mbak Endang, maaf malah curcol
hai Mba, kalau tidak menambah tepung terlalu banyak maka roti tetap empuk ketika dingin ya.
HapusWah..sangat menggoda untuk dicoba..next project berarti..^_^
BalasHapussip, silahkan dicoba mba Shanty, moga suka yaa
HapusAlhamdulillah udah dicoba mbak Endang..cm saya adonan rotinya pake palm sugar jd warnanya coklat..terus saya oven soalnya udah kemaleman bikin rotinya..itupun ketiduran pas manggang..#tepokjidat..karena ragi sedikit jdnya proofingnya lebih lama ya..tapi rasanya jd mantab..Alhamdulillah suami dan teman2 kantor suka (ditodong suruh bawa kl lg bikin roti atau kue hehehe)..makasih resepnya mbak Endang..
Hapuswah mantap Mba Shanty, senang sekali membacanya. yep kalau ragi dikit memang proofing lama tapi biasanya rasanya lebih enak ya. Thanks sharingnya ya mba ^_^ sukses sellau!
HapusWaah, keren nih.. bahannya hampir semua ada di rumah kecuali maizenaa.. mbak Endang, kalau misalhya maizena diganti tepung custard, takarannya bagaimana mbak? Samakah dengan takaran maizena? Terima kasiih... 😄
BalasHapushai mb Yunita, bs diganti tepung custard ya, takarannya sama ya dengan maizena
HapusMb End, terigu yg protein rendah 60-100gr, itu trgantung apanya ya mb? Mohon penjelasanx.. :)
BalasHapushai mba Nita, terigunya saya pakai protein sedang ya. Takarannya antara 360 s/d 400, kalau pakai mixer pakai 360 saja, tapi kalau diuleni tangan kadang lengket dan susah jadi tmbah dikit2 tepung maksimal sampai 400 gram saja
HapusAssalamu'alaikum mba endang, saya penggemar blog mba endang, terima kasih yaa resep-resep dan tips nya mantap deh, kita jadi tambah pinter dan terampil masak..terima kasih ... rahayu asriani
BalasHapuswalaikumsalam Mba Rahayu, salam kenal dan thanks ya sudah meyukai JTT. Senang sekali resepnya disuka dan bs membantu memasak dirumah ^_^
HapusMba Endang oke banget nih ulasannya...lengkap kap...! Secara aku gak punya oven, gak punya mixer dan gak punya pengetahuan yg cukup tentang pembuatan roti. Hanya punya teflon... duhhh kebangetan ya mba, suka masak tapi perlengkapan dapurnya sangat minim...heheh. Baca resepnya mba Endang langsung punya semangat untuk bikin roti deh... Makasih mba Endang ^_^
BalasHapusHalo Mba Ertianna, thanks ya sharingnya, gak punya oven tetap bs bikin roti kok mba, digoreng, kukus atau panggang di pan juga sedap hehehe
HapusHi Bu... sy juga lihat videonya di sumber yg sama melalui youtube, eh ternyata di JTT jg diulas...
BalasHapusPertanyaannya :
1. Kalau teflonnya gak ada tutup gimana? Apa dibiarin aja tanpa tutup?
2. Dan semisal harus ditutup, sy pake tutup panci yg tidak transparant, apa boleh dibuka diproses pemanggangan?
Thanks before Bu Endang.
Really love JTT, goodluck always.
Hai Mba, berikut jawaban saya:
Hapus1. sebaiknya ditutup supaya panas dan roti mekar, Pakai tutup apa saja oke, asalkan ditutup sebentar ketika dipanggang
2, yep, bs dibuka berkali2 untuk mengecek selama pemanggangan ya, karena waktu memanggang sangat cepat, terlalu lama akan cepat gosong
Sukses selalu ya!
mba mu tanya. mentega putih bisa untuk bikin cake ga? resep apa ya cocoknya?
BalasHapusmentega putih/shortening sebearnya adalah margarine ya, bisa untuk cake dan aneka kue juga, hanya karena rasa dan aroma yang plain maka kurang saya sarankan ya
HapusAssalamu'alaikum mba ...sy dah praktek in ni rotinya....mantab dah. ..sy coba versi panggang di teflon hasilnya agak gosong krn api kegedean... hehe..sisa adonan sy buletin,isi meses ma pisang trus di masak di magic com ky masak nasi,di klik cook ntar klo udah warm tunggu 5menit pencet cook lagi smp 3 kali... jadi deh roti sobek magic com..hehe....enak dan empuk mba... solusi buat yg ga punya oven... makasih ya mba...blognya menginspirasi banget..
BalasHapusirma- karawang
halo mba irma. thanks sharingnya ya, wah roti magic comnya kayanya mantep banget, memang banyak yang share pakai magic com, tapi saya belum pernah coba wakakka, mantap daahhh
HapusMba Endang dan Mba Irma makasih sharingnya, metode teflon dan magic com nya sy sudah coba dan du2nya berhasil. Rotinya empuk meskipun sudah dingin, tp rotinya buat saya padat banget jd makan satu udah kenyang, hehe.. Kalau mau buat roti yg rasanya lebih ringan bagaimana ya mba? Apa terigunya dikurangi?
HapusMbak ..klo pke metode improving yg semaleman enak juga gak ya?? Lalu takaran tepungny seberapa mbak?
BalasHapusbisa ya mba, takarannya sama saja mba, cuman disimpen semalam di chiler saja
HapusMbaaa baru kepikiran gmn cara gantinya oven lagi pgn nyoba panggangan maxim ditaro diatas kompor diatasnya loyang teflon ditiutup rapet eh taunya muncul disini yg mirip blm sempet trial krn kecapean bikin resep jtt yg serba kukus itu hehe klo sukses ngoven ala diatas tak kbri ya mba en...be great always mba en
BalasHapusHai Mba Ade, sip, monggo dicoba ya mba Ade, moga sukses dan bs dishare ya ^_^
Hapussudah saya coba dan berhasil resep nya mbak. tapi kendalanya bagian dlm kue yg dekat dgn custard cream nya tidak terlalu matang. kenapa ya mbak? pdhl sdh d panggang dengan api kecil dengan teflon dan bagian luar sudah kecoklatan. makasih infonya mbak.
BalasHapusharus sering dibalik2 mba, sehingga tidak gosong disatu sisi. Panas dalam pn harus cukup, karena itu pan harus ditutup. Saya meletakkan sebuah cobek tanah liat di atas kompor jadi pan gak langsung ke api, panas lebih stabil dan roti gak cepat gosong dan matang sampai tengah
HapusHallo mbak...resep ini dah aq coba...enak,lembut. Tp isian kuganti sm selai kacang n cococips... Jadi nya banyak jg ya... Sebagian aq simpan di wadah tertutup n simpen d kulkas.bsok tinggal diangetin lg buat sarapan sblm brgkt k gereja... Tengkiu mbak utk resepnya....
BalasHapusthanks Mba Aria sharingnya ya, senang sekali resepnya sukses dicoba ya. Simpan roti di wadah tertutup rapat (plastik) supaya tetap lembab ya.
HapusMbak, kalo cream custardnya itu bisa disimpan gak? Tahan berapa lama y? Atau, bisa gak kita bikin cream custard malem, dan dipake keesokan harinya?
BalasHapusMakasih
Acie'
bisa disimpan di chiller selama 3 hari ya, bisa dibuat malamnya dan dipakai buat besok asalkan permukan krim tidak bersentuhan dengan udara
Hapusya ampun mba ebdang..itu tips nya panjang bgd sih mba..mulia banget hatinya sampe segitunya pengen berbagi ilmu ke para newbie..mba perlu brp hari utk nulis tipsnya?saya yg tingal baca doang aja sampe capek bacanya...hhhee...smga pahala yg berlimpah buat mba endang yaaa...aamiinn..oh ya mba..ini mirip2 kue kamir itu ya?yg sempet ngehits di tahun 2013?
BalasHapusamiin buat doanya mba ^_^. roti ini beda dengan kamir ya, coba cek resep kue kamir JTT.
Hapusmakasi resepnya yaah mba... walopun percobaan pertama gagal, alhamdulillah yang kedua berhasil ^^
BalasHapussip mba Hulya, senang akhirnya berhasil, thanks sharingnya yaa
HapusHalo mbak..semisal pake miksernya pake mikser biasa masih bisa g ya mbak? Thx
BalasHapusbisa2 saja ya mba, tapi pengalaman saya mikser biasa kurag kuat powernya buat nguleni roti, bergetar dan cepat panas mba
HapusHai mba klo adonan roti bs disimpan di kulkas gak, dan untuk berapa lama. minta tipsnya dong, maaf klo sdh pernah dibahas
BalasHapusadonan roti hanya tahan 1 malam saja di chiller kulkas dalam kondisi tertutup rapat, lebih lama dari itu akan asam. Tapi kalau di freezer/beku tahan sd 1 bulan, dalam plastik terikat rapat.
HapusMbak Endang, kalo adonan roti yg disimpn di chiller itu yg sdh diisi (siap panggang) ato yg masih polos? Sy masih ada custard sisa bikin kue sus, kayaknya roti ini enak buat sarapan :D
BalasHapusmasih polos ya mba, di chiller hanya semalam saja ya, lebih dr itu akan asam rasanya.
HapusHalo mba saya mau tanya, seandainya saya mau simpan roti ini buat sarapan besok-besok, gimana caranya ya supaya tetep lembut dan enak?
BalasHapusMakasih sebelumnya 😊 ditunggu resep selanjutnya 😊
Hai Mba, pengalaman saya, bungkus roti pakai plastik rapat, tdk kena udara, udara membuat roti kering. Keesokan harinya sih masih lembut dan enak.
Hapuspaling percaya resepnya mbak endang... pasti jadi. kalo nyari sesuatu pasti mampir di JTT. thanks ya mbak. sukses selalu :)
BalasHapusThanks ya Mba, senang resep2 JTT disuka.
HapusAssalamualaykum mba endang, kalo roti udah ada isi creamnya bisa d simpen d freezer ga ya? Biar kalo lg pengen tinggal keluarin trus angetin gitu... Makasih ya mba...
BalasHapushalo Mba, yep bisa ya, sampai 1 bulan di freezer
HapusAssalamualaykum mba endang, kalo roti udah ada isi creamnya bisa d simpen d freezer ga ya? Biar kalo lg pengen tinggal keluarin trus angetin gitu... Makasih ya mba...
BalasHapusMakasih ilmunya, jadi pengen nyoba krn oven di rumah lagi rusak, he..he..
BalasHapus