Liburan, satu kata yang selalu membuat saya bergairah dan bersemangat jika mendengarnya. Tetapi siapa yang tidak suka dengan berlibur bukan? Ketika tubuh dan otak ini telah lelah diajak bekerja dan rasa bosan mulai menggelayuti maka berlibur menjadi kegiatan yang paling mengasyikkan untuk sekedar mengalihkan diri dari aktifitas harian dan menyuntikkan semangat ke hati. Berlibur yang paling saya sukai tentu saja ke luar kota, tidak perlu jauh-jauh, cukup ke kota yang sangat dekat letaknya dengan Jakarta yaitu Purwakarta.
Hanya dua jam perjalanan melalui toll Cikampek, saya dan Mba Fina, rekan sekantor telah mencapai di kota tersebut ketika jarum jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tujuan utama kami adalah kolam renang sky pool yang terletak di dalam resort Giri Tirta Kahuripan. Kolam renang ini cukup terkenal karena terletak diatas bukit dengan pemandangan lembah di bawahnya dan jajaran pegunungan yang terlihat jelas dari kolam.
Kota Purwakarta |
Sky pool Giri Tirta Kahuripan |
Ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Purwakarta maka kota ini membuat saya surprised! Bangunan tertata dengan rapi, tidak ada gubuk reyot atau rumah kumuh selama kami menyusuri jalan-jalannya dengan mobil. Jalanan tampak super bersih dengan pedestrian yang bebas PKL. Berbeda dengan Bogor yang penuh sesak dengan angkot yang berlalu lalang, maka Purwakarta relatif lebih bersih dari sarana angkutan umum tersebut. Tentu saja masih ada beberapa angkutan berwarna merah yang lewat, namun jalan-jalan di kota tersebut masih sanggup menampung mereka dengan leluasa. Benar-benar sebuah kota yang masuk ke dalam list saya jika masa 'hendak menghabiskan hari tua' tiba kelak. ^_^
Salah satu ciri khas kota ini adalah gantungan lampu yang terbuat dari caping (topi anyaman bambu petani). Di pusat kotanya, hampir dimana-mana tergantung caping bambu seperti foto yang saya lampirkan di atas. Resort Giri Tirta Kahuripan sendiri tidak terlalu jauh dari pusat kota, sedikit menanjak dengan jalanan yang mulus beraspal. Untuk bisa menikmati kolam renang sky pool-nya yang terkenal dan berjalan-jalan di sekitar area resort maka kita harus membayar tiket masuk seharga delapan puluh ribu rupiah. Sky pool-nya membuat saya ber-oh dan ah karena pemandangannya yang cukup spektakuler. Sebuah kolam renang olympic yang membentang di atas bukit dengan pemandangan lembah dan pegunungan berkabut, ketika sedang berenang maka serasa kita sedang berada di laut lepas.
Di Jumat pagi kolam terlihat lengang, hanya beberapa a-be-ge terlihat sibuk berfoto-foto diatas sebuah bebek karet raksasa dengan menggunakan tongsis. Namun di hari weekend, menurut petugas resort, kolam ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal. Kondisi sepi tentu saja membuat saya dan Mba Fina girang, segera saja kami berganti pakaian dan menceburkan diri ke kolam yang air birunya seakan memanggil-manggil untuk dicicipi. Tidak sia-sia perjalanan dua jam dari Jakarta demi si kolam renang, ukurannya yang besar membuat kami bisa sepuas-puasnya berenang dari ujung ke ujung kolam, tak peduli dengan sinar matahari yang terik bersinar di atas kepala. Sayangnya kandungan kaporitnya cukup tinggi membuat air terasa asam dan ujung-ujungnya gigi saya yang sensitif terasa ngilu. Hingga hari ini setiap kali sikat gigi saya harus ekstra hati-hati karena rasa ngilunya tak kunjung hilang. Walau begitu tetap saja suatu saat nanti saya ingin kembali kesana. ^_^
Kembali ke resep ayam pop yang kali ini saya bagikan ke anda. Sudah lama sebenarnya saya ingin mencoba membuat masakan ayam ini, bahkan beberapa pembaca JTT pernah menanyakan ke saya resepnya. Walau membuat ayam pop sebenarnya tidak lah terlalu sulit namun jika mood belum memanggil maka hendak mengeksekusi resep apapun selalu saja tertunda. Nah masakan ayam pop yang banyak dijual di restoran Padang ini sebenarnya hanyalah ayam ungkep yang kemudian digoreng sebentar di minyak panas. Namun berbeda dengan ayam ungkep goreng lainnya maka ayam pop hanya dicelupkan sebentar ke minyak panas dan kemudian diangkat. Proses penggorengan yang singkat ini membuat warna ayam masih tetap putih seperti ayam rebus biasa.
Bumbu ayam pop relatif sederhana, walau tentu saja masing-masing restoran Padang memiliki racikan rahasianya sendiri-sendiri. Bumbu umumnya terdiri atas bawang putih, kemiri dan garam, namun tambahan rempah seperti serai, daun salam, daun jeruk dan lengkuas akan membuat ayam ungkep menjadi berbau lebih harum dan menumpas bau anyir ayam yang terkadang memuakkan. Terus terang ayam pop bukanlah lauk favorit saya karena tampilannya yang berwarna putih dan sedikit basah, saya lebih menyukai ayam goreng yang garing. Namun ketika mencoba membuatnya sendiri weekend lalu maka rasa ayam pop ini cukup membuat saya mendelikkan mata karena cita rasanya yang lezat, dan menjadi lauk favorit saya lainnya.
Ayam pop biasanya disajikan bersama sambal cabai merah dan tomat. Sambal ini super duper mudah dibuat, cukup merebus cabai, bawang merah, bawang putih dan tomat merah hingga lunak. Bumbu rebusan ini kemudian saya masukkan ke blender bersama dengan sedikit air sisa mengungkep ayam, bahan sambal kemudian saya blender hingga halus. Supaya rasanya tidak sekedar asin saja, maka sedikit perasan air jeruk nipis dikucurkan ke sambal. Cara ini mungkin berbeda dengan sambal ayam pop di luaran tetapi percayalah akan membuat sambal menjadi dua kali lebih sedap dan segar.
Untuk membuat ayam pop, biasanya ayam berukuran kecil yang digunakan agar matangnya bisa sampai ke tulang. Saya menggunakan ayam negeri muda yang dipotong menjadi 4 bagian, di resep ini saya hanya menggunakan bagian pahanya saja. Biasanya kulit ayam kemudian dikupas dan dibuang, namun saya tetap menggunakan kulit ini ketika mengungkep ayam dan baru mengupasnya ketika ayam telah matang direbus. Cara ini selain membuat bagian dalam ayam lebih juicy dan moist, juga membuat rasanya lebih gurih karena lemak di bagian kulit direbus terlebih dahulu bersama potongan ayam. Tentu saja anda bisa membuang kulit ayam ketika masih dalam kondisi mentah dan ungkep lah potongan ayam tanpa kulit bersama bumbu.
Bumbu yang saya gunakan lebih bervariasi dibanding ayam pop umumnya, seorang teman kantor pernah memberikan resep ayam pop super simple, namun hey, resep yang terlalu simple terkadang membuat kita ragu dengan rasanya bukan? Jadi saya menambahkan beberapa bumbu lainnya yang menurut saya akan menambah kelezatan masakan ini. Saya tahu resep masakan adalah budaya masing-masing daerah namun untuk mencari resep yang benar-benar otentik sepertinya kita harus memasuki mesin waktu terlebih dahulu untuk bertanya ke si pencipta resep aslinya. Jadi semoga resep ayam pop yang satu ini tidak terlalu melenceng jauh dari aslinya dan menimba komplain. ^_^
Untuk mengungkep ayam maka diperlukan air kelapa dan beberapa bumbu, jika air masih tersisa namun ayam telah empuk maka biarkan saja, tidak perlu merebusnya hingga air habis dan ayam berubah menjadi bubur. Air ungkepan ayam ini bisa anda gunakan untuk mengencerkan sambal ayam pop. Seorang pembaca JTT pernah bertanya ke saya, "Mengapa jika saya mengungkep ayam maka airnya tidak pernah habis walau ayam sudah sangat lunak dan hancur"? Proses mengungkep tujuannya adalah untuk membuat ayam, daging atau bahan makanan lainnya menjadi lunak sambil meng-infused bahan tersebut dengan bumbu hingga meresap. Jika dalam prosesnya ternyata ayam/daging telah empuk walau air masih bayak tersisa maka tentu saja kita harus segera meghentikan proses tersebut, tidak perlu menunggu hingga air ungkepan menjadi benar-benar lenyap dari wajan. Walau air masih tersisa, namun sebenarnya daging telah menyerap bumbu dengan baik, jadi jangan tunggu sampai bahan yang dimasak menjadi hancur.
Kembali ke ayam pop, nah ayam yang telah diungkep hingga empuk ini kemudian saya lepaskan dari kulitnya. Ciri khas ayam pop adalah permukaannya yang seperti berminyak, ini dihasilkan dengan mencelupkan ayam selama beberapa detik saja ke minyak panas. Supaya rasanya gurih maka minyak saya tambahkan sedikit margarine. Ceburkan ayam sebentar saja, segera balik dan angkat, tidak perlu menunggunya hingga kekuningan seperti yang saya lakukan. Ayam pop yang saya buat terus terang memang terlalu lama terendam di dalam minyak panas gara-gara saya tinggal mencuci piring, membuat warnanya sedikit kuning keemasan. Angkat dan tiriskan ayam kemudian olesi permukaannya dengan sedikit margarine dan sajikan bersama sambalnya. Super yummy!
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Ayam Pop a la JTT
Untuk 5 potong paha ayam
Tertarik dengan masakan ayam lainnya? Silahkan klik pada link disini:
Ayam Woku a la Ani
30 Menit Ayam Saus Jeruk
Ayam Ungkep Bumbu Kuning
Bahan & bumbu:
Bumbu dihaluskan:
- 2 buah kemiri sangrai
Bahan dan bumbu lainnya:
Bahan dan bumbu sambal:
- 1 buah tomat merah, belah menjadi 2 bagian
- 6 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 200 ml air
- 1 sendok teh garam
- 1/2 buah jeruk nipis peras airnya
- 50 ml air bekas mengungkep ayam jika ada, atau air bekas merebus bahan sambal
Cara membuat:
Remas-remas ayam bersama garam dan air jeruk nipis, diamkan selama 15 menit. Cuci bersih dan tiriskan.
Siapkan wajan, masukkan ayam, air kelapa semua bumbu baik halus maupun yang dimemarkan. Aduk, dan rebus dengan api kecil hingga ayam matang sampai ke tulang (tidak ada darah yang masih tersisa disana).
Jika air habis dan ayam belum matang maka tambahkan air panas sedikit dan rebus hingga ayam matang. Jika ayam telah empuk namun air belum habis maka segera angkat ayam, tidak perlu menunggu hingga air rebusan habis.
Tiriskan ayam, lepaskan kulitnya. Sisihkan.
Panaskan pan anti lengket, beri minyak goreng dan 1 sendok makan margarine. Panaskan minyak hingga benar-benar panas.
Goreng ayam dalam beberapa detik saja, jangan menggorengnya sampai kering dan kecoklatan, jadi ayam hanya tercelup sebentar saja di minyak panas. Balikkan dan goreng sebentar, angkat. Warna ayam masih putih dan sedikit keemasan akibat gorengan. Tata ayam di piring dan sisihkan.
Masukkan semua bahan sambal kecuali garam dan air jeruk ke panci kecil. Rebus hingga cabai empuk dan matang. Haluskan bahan sambal (saya menggunakan blender), beri beberapa sendok air bekas merebus ayam sehingga sambal menjadi sedikit encer. Tambahkan garam dan air jeruk nipis, aduk rata.
Sajikan ayam bersama sambal dan nasi hangat. Super yummy!
Tips dari pembaca JTT di fanpage, Kak Umul Huda Alchair, untuk rasa sambal yang lebih mantap: cabai merah keriting dan bawang merah dihaluskan, kemudian ditumis sampai wangi. Tambahkan kaldu ayam bekas merebus, tomat potong kasar, petai, gula, garam, dan kaldu bubuk, terakhir beri perasan jeruk nipis.
Source:
Wikipedia - Ayam pop
Mba Endang, harus pakai air kelapa yg muda atau yg tua ya buat rebus ayam nya..?
BalasHapuspakai air kelapa apa saja oke ya mba Emilia, enak2 saja kok ^_^
HapusHalo Mba Endang.. lumayan satu lagi kreasi resep yg bisa di coba dirumah untuk menu makan siang atau malam.. �� Mba, air kelapa yg digunakan dari kelapa tua atau kelapa muda ya? Kulit ayam kalo tidak dibuang mempengaruhi rasa kah? Terimakasih sblm nya ya Mba.. salam-lili
BalasHapushalo Mba Lili, pakai air kelapa apa saja oke ya mba, muda atau tua tidak masalah. Kulit ayam tidak dibuang tidak apa2 ya, tetap enak kok.
HapusSalam kenal mba endang..diresep minyak gorengnya harus dicampur mentega,dan ayam hanya digoreng beberapa detik,masing2 fungsi nya apa ya mba endang..krn saya baru sekali mencoba ayam pop yg ada di restoran padang yg citarasanya tdk jauhberbeda dengan ayam ungkep hanya saja tdk disertai kunyit dlm resep..dan resepnya mba endang pasti yummy...terimakasih. Ayu
BalasHapushai mba ayu, margarine di minyak membuat rasa ayam menjadi lebih gurih, tidak pakai pun tidak apa2. Ayam pop memang harus digoreng sebentar supaya permukaannya sedikit berminyak dan tidak basah seperti ayam rebus.
Hapuspakai ayam kampung muda marem mesti ya mbak. hehe
BalasHapuspulang kerja langsung eksekusi deh... mksh mbk resepnya sukses teruss.....
yep, ayam kampung muda pasti lebih maknyus Mba rasanya hehhehe
Hapusmenghabiskan masa tua sih oke2 aja tempatnya mbak
BalasHapusmasalahnya sama siapa nanti menghabiskan masa tuanya
#eh....
kalau aku pernah bikin ayam goreng padang, bumbunya sekilas sama tapi habis dilumuri langsung digoreng 2 kali jadi renyah gitu mbak, lain kali saya akan coba resep ayam pop ini, soale beli di warpad lumayan mahal mbak
wakakkak, itu juga yang saya pikirkan ketika ngetik artikelnya, mau sama siapa yaaa saya menghabiskan hari tua disana, apa sama kambing dan ayam huaaaa
Hapusnah ayam goreng padang saya belum pernah coba tuh, keknya mirip ayam pop cuman digoreng kering ya
Waaahhh....bener banget mba. Purwakarta kota yg bersih dan rapih, aku suka berkunjung ke tempat tante ku disana. Beda sama kotaku bogor yg padat akan hotel, mall, cafe serta angkot hijau yg bagaikan semut. Klo weekend seakan semua jalanan di kota bogor maupun area kabupatennya menjadi tempat parkir para kulinari dari berbagai kota tetangga, hehehe. Bikin org bogor jd males keluar, seperti saya contohnya, wkwkwkwkw. Mampir ke sate maranggi nya gak mba? Maknyus tenan itu mba, makan di bawah pohon seliwer seliwer. Untuk ayam pop, bisa menggunakan segala jenis ayam ya mba? akan sama rasa dan hasil akhirnya gak mba? Thank You yaaa...
BalasHapusbetul banget Mba Dea, beruntungnya yang stay disana. Kotanya benar2 tenang, adem ayem dan membuat saya kesengsem. Kalau bogor kena imbas jakarta ya wakakkkkakk, kebanyakan kulinernya sih.
Hapusmampir ke sate maranggi. mantaaap! pesan sate sapi dan kambing, sayang dimakan rame2 jadi serasa kurang hahahhahha
boleh pakai segala jenis ayam, ayam yang muda lebih oke supaya empuk ya
My father is trying this menu for tonight's dinner :) insyaalloh maknyuzz ;) Menu kemaren: ayam ungkep bumbu kuning dan tom yum, semua resep JTT. Matur nuwun Mbak Endang :)
BalasHapushai Mba Tyka, waak mantap, senangnya punya ayah yang jago masak yaaa. sukses selalu dan thannks sharingnya yaa
Hapussaia masuk kategori pembaca yg menanti resep ayam pop ini. Mungkin nanti saia akn skip olesan margarine nya. Soalnya sdg diet minyak...hehe. Kemarin diet minyak dan garam, banyak pake resep2nya JTT. Enak semua. Meski dimasak tanpa garam dan minyak.
BalasHapussuwun ya mb
Dian - Solo
hai mba Dian, wkakkak iya skip saja bagian mengoles margarine yaa, memang ini menambah berat. thanks yaa
HapusDuhhhh sudah lama banget cari resep ayam pop...
BalasHapusTapi selalu merasa nggak sreq. Nah kl resep mbak Endang baru deh 100% saya percaya enak... besok coba bikin ahhh. Thx mbak unt resepnya
sip mba Astri, moga suka dan sukses dibuat ya Mba. thanks sharingnya yaa
HapusMbak kalo air kelapa kemasan bisa enggak? Disini gak nemu kelapa utuh. Kalo ada cuma segede kepala boneka sebatok nya juga :(
BalasHapusSedih kalo dapet resep yg pake kelapa Segar, ada nya yg kering. Gak tau kelapa muda atau tua.
Maria
halo Mba Maria, yep bs ya mba, saya terkadang juga suka pakai itu karena lebih mudah disimpan hehehheh.
HapusKira2 bisa dimasak pk slow cooker ga ya mba?mau mendayagunakan slow cooker..
BalasHapusbisa pakai slow cooker mba, tapi kalau pakai ayam negeri tidak perlu waktu lama untuk merebusnya supaya ayam empuk.
HapusMba...utk serai nya 1 atau 2 ya. Krn di resep 1 tetapi di photo 2, hehe...^_^ mohon info yaaa. Thank U mba endang.
BalasHapusserainya 1 sja ya mba dea, sebenarnya diatas itu cuman 1 hanya saya potong memanjang jadi 2 bagian ya
HapusMba endang mba endang..
BalasHapusKlo ayamnya matang stlh direbus kmdn disimpan di frezzer trus gorengnya kapan2 tetep enak ga ya? Hehehehe trimikisih ya mba endang..
-irfi
yep, tetap enak kok hehhehe. Menghemat waktu dan bs bikin dalam jumlah banyak sekalian ^_^
HapusMba endang,setelah ayam d goreng ,itu d oles margarine ya?langsung dsajikan atau d goreng lagi mba?
BalasHapusSy seneng jalan2 d blog nya mba endang,bikin semangat utk masak,hihihi
langsung disajikan ya Mba Sherley, ayam pop basicnya tidak terlalu kering permukaannya ya, jadi jangan goreng sampai terlalu lama.
Hapusthanks sharingnya ya mba ^_^
Mb endang saya ni suka bgt praktekin resep jtt... selalu joss. Makasih ya mba..
BalasHapusoh ya mb.. ini masaknya ga pake garam? Kali ini saya mau nyobain ayam pop ala jtt soalnya...
thanks mba vera sudah menyukai JTT. Pakai garam ya mba, sudah ada di list resepnya.
HapusMba endang keluarga saya sukaaaak banget. Lebih enak dari pada yang di rumah makan padang. Saya modif sereh,daun salam dan daun jeruk nya juga dihaluskan.Hasilnya ayam pop nya makin harum..
BalasHapusSalam kenal dari Farrah, di pasar rebo
salam kenal Mba Farrah, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusSaya sudah coba masak menu ini, menu kesukaan suami dan anak pertama kalau makan di resto Padang. Rasanya enak walau saya modifikasi air kelapa dengan air kelapa instan dan saya tambahkan porsi garam karena cita rasa air kelapa instannya manis. Sambalnya juga enak mirip yang dijual di resto Padang. Suka banget ada tambahan masakan favorit untuk keluarga di rumah.
BalasHapusThanks Bunda Ghania sharingnya yaa, senang resepnya disuka. sukses yaaa
Hapusbun sy udh coba bikin, airnya pke kelapa tua..
BalasHapustp sy mrasa rasa dr gurih2 kelapanya krg meyerap ke ayam pdhl air kelapanya cukup byk dn diungkep
smpai air menyusut..
kira2 apa yaa penyebabnya? apa pengaruh pakai air kelapa muda/tua? atau krna tdk pakai minyak kelapa?
thx bun...
saya pakai kelapa tua juga Mba, saya kurang tahu taste yang diinginkan seperti apa ya, karena menurut saya sih baik2 saja hehehe
Hapus