Resep-resep gluten-free terutama kue dan cake selalu berhasil membuat saya tertantang. Mungkin karena hampir sebagian besar cake dan kue kering terbuat dari tepung terigu, sehingga membayangkan makanan enak ini bisa dibuat dengan rasa sama lezatnya seperti rekan mereka yang mengandung gluten terasa begitu menantang. Sebenarnya ada banyak sekali resep kue bebas gluten yang beredar di website luar, blog seperti Gluten Free Goddess banyak berbagi resep-resep gluten-free dengan gambar yang mouth watering. Atau Gluten Free Girl and the Chef, website yang dijalankan oleh seorang chef dan istrinya yang menderita alergi gluten, juga menarik untuk disimak.
Sayangnya resep cake dan kue yang disajikan kebanyakan menggunakan tepung bebas gluten, atau tambahan bahan pangan bernama xanthan gum atau guar gum yang berfungsi sebagai pengikat di adonan. Tepung bebas gluten cukup sulit ditemukan di Indonesia, dan walau kita bisa membuatnya sendiri dari campuran tepung beras, tapioka/sagu dan maizena namun kemampuannya untuk mengikat dan membangun struktur memang tidak sebaik tepung terigu yang mengandung gluten. Demikian juga dengan xanthan dan guar gum, keduanya sulit untuk ditemukan di negara kita, dan kalaupun ada yang menjualnya maka kita diwajibkan membelinya dalam jumlah besar.
Tepung oatmeal |
Nah minggu lalu saya menemukan satu resep di website Tesco. Website ini milik supermarket Tesco dan memiliki ribuan resep yang menarik untuk dicoba, salah satunya adalah Gluten-Free Chocolate Fudge Brownies. Brownies dan bukan cake coklat?! Ah saya mendengar teriakan itu. Well, sebenarnya awalnya saya memang bermaksud membuat gluten-free brownies sesuai dengan resep yang diberikan Tesco. Tampilannya yang fudgy dan 'nyoklat' banget membuat tangan saya gatal untuk segera mengeksekusinya. Ada masa-masa tertentu dimana lidah ini ingin mencicipi rasa manis dan sepotong brownies, hmm tiga potong tepatnya, terasa begitu susah untuk ditolak.
Semua bahan tersedia di dapur, dan kebetulan saya selalu memiliki stok oatmeal dan dark cooking chocolate (DCC) yang tersimpan di chiller. Prosesnya begitu mudah dan karena ini brownies maka bahan pengembang sama sekali tidak diperlukan. Nah berbeda dengan brownies umumnya dimana telur dan gula cukup diaduk-aduk saja dengan spatula, maka gluten-free brownies yang satu ini memerlukan mikser untuk mengembangkannya hingga tahapan ribbon stage tercapai. Mungkin karena merasa terlalu mudah itulah maka resep pun hanya dibaca sekilas, akibatnya saya pun tersesat.
Tersesat di mall atau di jalan adalah hal biasa bagi saya, sejak kecil kemampuan saya mengenali suatu area memang sangat parah dan kemampuan ilmu Geografi saya pun lebih parah lagi. Tak heran dulu ketika SMP saya tak kunjung hafal nama ibukota 27 propinsi di Indonesia. Tapi tersesat di jalan setidaknya saya masih bisa bertanya, berbalik arah, berbelok ke kiri atau ke kanan untuk menemukan jalan yang benar, tapi tersesat di proses pembuatan cake biasanya susah untuk dibetulkan kembali.
Brownies ini menggunakan 225 gram cincangan dark cooking chocolate, dimana 170 gram porsi cincangan coklat blok dilelehkan bersama mentega dan sisanya dimasukkan ke dalam adonan dalam bentuk potongan kasar. Namun yang saya lakukan justru melumerkan semua coklat blok di resep dan lupa menyisihkannya sebagian! "Waduh ada yang salah disini"! Teriak saya pada diri sendiri, di dapur yang sepi, kala menyadari adonan terasa super encer. Saya pun menepuk jidat kala membaca ulang resep di website dan ribuan kata 'tobat' berhamburan ke udara. Untuk mengimbangi cairan yang berlebihan akhirnya porsi oatmeal pun saya tambahkan, doa dipanjatkan, aneka jampi-jampi diucapkan dan hati pun dipasrahkan. Jika brownies ini akan berubah menjadi dodol maka itu sudah kehendak Ilahi.
Ajaibnya, adonan mengembang dengan cantiknya, kukuh kokoh dan tidak roboh ketika dikeluarkan dari dalam oven. Bahkan masih tetap seksi ketika dingin dan tidak hancur saat dicongkel keluar dari loyangnya. Alhamdulillah! Tapi bisanya setiap kesalahan memang ada konsekuensinya, termasuk juga dengan makanan yang saya buat kali ini. Alih-alih padat dan fudgy, maka teksturnya berpori, mengembang, spongy seperti cake dan terasa seperti cake! Rasa kecewa pun merambat di hati, walau tentu saja saya masih bersyukur (sedikit) setidaknya adonan tidak berubah menjadi dodol coklat seperti perkiraan semula.
Cake kemudian saya masukkan ke dalam sebuah wadah besar dan jejalkan ke dalam chiller yang sesak. Esoknya, sepulang kantor, dalam kondisi lapar berat, lelah dan malas untuk menyiapkan makanan saya pun teringat dengan sekotak brownies coklat yang gagal. Sepotong kemudian saya 'comot' dan ketika digigit teksturnya yang padat, fudgy dan 'nyoklat' seperti brownies membuat saya surprised. Ternyata mendekam semalaman di chiller yang sejuk membuatnya menjadi padat dan terasa seperti brownies idaman. Namun ketika dikembalikan ke suhu ruang maka dalam beberapa jam tekstur fudgy-nya pun menghilang dan kembali menjadi cake coklat biasa. Jadi jika ingin mencoba membuatnya dengan resep modifikasi a la saya maka anda tentu sudah tahu apa yang harus dilakukan jika brownies wannabe atau cake wannabe yang diperlukan bukan? ^_^
Kembali ke masalah gluten-free, walau saya sama sekali tidak memiliki masalah dengan gluten (protein yang terkandung di dalam tepung terigu), namun sepertinya kian hari semakin banyak anak-anak yang mengalami alergi gluten. Biasanya alergi ini juga diikuti dengan alergi casein (protein yang terkandung di dalam susu hewan), alergi kacang-kacangan, dan alergi fructose (gula yang terkandung di dalam buah-buahan). Setidaknya itulah yang terjadi pada keponakan saya, Ellan, dulu ketika dia masih kecil. Untungnya dengan terapi dan diet yang ketat, Ellan kini telah terbebas dari alerginya kecuali terhadap casein.
Di tengah makanan dan camilan di dunia modern yang penuh dengan tepung terigu, susu, kacang-kacangan, telur dan fructose maka memang cukup sulit untuk menemukan makanan yang benar-benar murni terbebas dari bahan-bahan tersebut. Kecuali tentu saja jika kita bersedia sedikit repot untuk membuat aneka snack tradisional yang kebanyakan terbuat dari tepung beras, ketan, singkong dan aneka umbi yang justru bebas gluten, susu dan telur. Sayangnya kue tradisional kurang praktis dan memiliki masa simpan lebih pendek karena cenderung basah kecuali aneka keripik yang mengandung minyak tentunya. Dulu ketika Ellan masih alergi, Ibu saya sering menggodanya dengan pertanyaan, "Ellan, makanannya apa"? Dan bocah yang menggemaskan itu akan meraih toples berisi keripik singkong, camilan andalannya. "Ini Umi makanan Ellan, yang itu hanya untuk orang dewasa," jawabnya sambil menunjuk ke bungkusan cookies di meja. ^_^
Kembali ke resep gluten-free chocolate cake ini, jika anda benar-benar mencari resep cake coklat yang bebas gluten maka resep ini bisa saya rekomendasikan dengan catatan belilah oatmeal yang benar-benar bebas gluten. Oat adalah sejenis sereal yang umumnya bebas gluten, namun seringkali dalam prosesnya mulai panen, mengemas dan proses lain hingga menjadi oat layak konsumsi seperti yang umum kita temukan di supermarket maka makanan ini terkontaminasi oleh gandum yang mengandung gluten. Jadi pastikan oatmeal yang anda gunakan bebas gandum dan gluten (certified gluten free oat), biasanya tertera di kemasannya atau belilah di toko bahan makanan gluten-free. Namun jika anda mencari resep yang sekaligus bebas casein dan telur maka sayangnya resep ini tidak tepat untuk digunakan. Dark cooking chocolate umumnya mengandung susu, kecuali jika anda menggantinya dengan 100% cocoa tanpa ada campuran susu di dalamnya. Telur diperlukan di dalam resep karena sebagai binding (pengikat) adonan, karena dengan minusnya gluten maka adonan menjadi lebih rapuh namun adanya telur menyelamatkan kondisi tersebut.
"Saya tidak suka rasa oatmeal, apakah bisa digantikan dengan tepung terigu atau tepung gluten free biasanya"? Yep! Oatmeal memang memberikan rasa khas yang berbeda di cake, dan tidak semua orang menyukainya, jadi gantikan saja porsinya dengan tepung terigu biasa. Untuk proses pembuatan cake ini sendiri sangatlah mudah, bagian yang paling krusial mungkin hanyalah mengocok telur dan gula hingga tahapan ribbon stage tercapai. Mengingat cake ini tanpa bahan pengembang sama sekali maka memasukkan gelembung udara sebanyak-banyaknya saat proses pengocokan akan membantu cake naik dan mengembang dengan baik.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Gluten Free Chocolate Cake
Biskuit Maizena - Lezat dan Gluten-free
Gluten-free oatmeal cookies
Brownies Kacang Merah - Tanpa telur, tanpa tepung, tanpa gluten
Bahan:
*) saya menggunakan oat utuh atau rolled oat yang memiliki ukuran lebih besar, tebal dan kasar. Bisa menggunakan oat instan (quick cooking oat) biasa yang banyak diperjualbelikan di supermarket. Untuk mereka yang alergi gluten, pastikan oat yang digunakan adalah certifed gluten free oat.
**) anda bisa menggunakan resep asli dari Tesco, yaitu hanya melelehkan 170 gram DCC dan sisa coklat blok diaduk bersama adonan di step terakhir. Oatmeal yang digunakan hanya 100 gram saja.
Cara membuat:
Rolled oat atau oat utuh berbeda dengan oat instan yang lebih halus |
Proses oatmeal di gelas blender dry meal hingga menjadi halus seperti tepung. Sisihkan.
Siapkan panci kecil, isi dengan air. Letakkan mangkuk tahan panas diatasnya. Masukkan potongan coklat blok, margarine dan coklat bubuk, masak dengan api kecil hingga coklat dan margarin meleleh. Aduk-aduk selama coklat di tim. Tidak perlu memasaknya hingga semua coklat meleleh, ketika masih ada potongan tersisa, segera angkat panci dari kompor dan aduklah coklat hingga semua potongan meleleh. Saat air masih panas maka coklat akan mudah meleleh. Coklat adalah bahan yang fragile, memasaknya terlalu lama akan membuatnya rusak, bergerindil dan terpisah antara lemak dan minyaknya.
Biarkan adonan coklat mendingin, pastikan tidak terlalu panas ketika nanti dicampurkan bersama kocokan telur.
Contoh adonan mencapai ribbon stage, adonan tampak berjejak ketika dijatuhkan dengan spatula |
Siapkan mangkuk mikser, masukkan gula pasir dan telur. Kocok dengan speed rendah hingga tercampur rata, naikkan kecepatan mikser menjadi tinggi dan kocok hingga adonan mengembang, berbusa, pucat dan tampak fluffy. Ketika adonan diangkat dengan spatula dan dijatuhkan maka adonan masih meninggalkan jejak di permukaan (tidak langsung menghilang). Fase ini disebut ribbon stage.
Note: Pastikan proses mengocok ini maksimal agar cake bisa naik dengan baik ketika dipanggang.
Masukkan 1/4 adonan coklat leleh ke kocokan telur (pastikan coklat tidak terlalu panas), aduk dengan teknik aduk balik menggunakan spatula hingga adonan tercampur baik. Lakukan gerakan dengan cepat namun lembut dan ringan, jaga agar kocokan telur tidak mengempis. Masukkan larutan coklat dalam 2 atau 3 tahapan dan aduk balik hingga tercampur rata.
Adonan yang terbentuk kental dan pekat tapi masih jatuh dengan mudah ketika spatula diangkat. Masukkan tepung oatmeal dengan cara diayak langsung diatas adonan, aduk perlahan dengan teknik aduk balik hingga adonan tercampur baik.
Tuangkan adonan ke cetakan atau loyang yang sudah disiapkan. Panggang selama 35 menit (ukuran cake yang saya buat kecil) atau 45 menit jika loyang besar, dengan suhu 170'C atau tes kue dengan tusuk lidi, jika tidak ada adonan yang melekat di lidi maka cake telah matang.
Keluarkan dari oven, diamkan selama 5 menit di loyang, kemudian keluarkan cake dari loyangnya. Biarkan cake hingga benar-benar dingin di rak kawat, jangan potong ketika masih panas karena cake akan rapuh dan remah.
Taburi permukaannya dengan coklat bubuk (optional). Untuk tekstur yang lebih padat maka masukkan cake selama semalam di chiller. Super yummy!
Sources:
Tesco Real Food - Gluten-free chocolate fudge brownies
Wikipedia - Xanthan Gum
Wikipedia - Oat
Wikipedia - Gluten Free Diet
Pas banget nget nget... sy lg nyari resep ini mbak endang krn ada stok oatmeal yg udah nganggur sejak 2 bulan yang lalu, dan pas banget mertua ku mau datang jd emang lagi muter muter nyari resep gluten free karena beliau diet gluten. Mkasih bnyak mbk endang share resepnya... ��
BalasHapusZeezee
thanks Mb ZeeZee, moga sukses kuenya ketika dicoba ya. sukses selalu ^_^
HapusTepung gluten free di Indonesia ga terlalu sulit mba endang carinya. Ada tepung mocaf dari singkong yang diproses menyerupai terigu tetapi tetap gluten free. Tepung mocaf ini asli buatan indonesia. Ada buatan ukm dan ada buatan pabrik seperti ladang lima. Ayo berkreasi dengan tepung mocaf mba... ^_^
BalasHapusWah seru. Ikut nyimak. Beli tepung singkong di mana mbak? Kebetulan sy jg sdg nyari2 nih mbak. Mohon infonya. Terima kasih:)
HapusIla
nah sama pertanyan saya sama Mba Ila, dimana belinya ya Mba Rika, saya kok gak pernah lihat kalau ke toko bahan kue wakkkak.
Hapusbtw thanks infonya ya Mba Rika. ^_^
Kalau di kota saya di Pontianak malah ada yang jual Mba Ila dan Mba Endang. Kalau yang pabrikan dibuat oleh ladang lima, lebih mudah didapat ini yang ladang lima daripada yang produksi UKM. Silakan cek ladanglima.com untuk mendapatkan info tepung mocafnya dijual dimana saja *saya bukan salesnya ya, cuma pengguna tepung mocafnya aja *
HapusHealthy choice punya mocaf (modified cassava flour) organic mbak :).... kalo mau yg lebih murah jg ada, organik juga, sekilo cm 20ribu kl belum naik... saya biasa ambil di teman saya di Jogja :)
HapusAny
wah thanks ya mba Rika dan Mba Any atas infonya, ntar saya coba hunting yaa heheh
HapusAda mba di supermarket YOGYA di Bogor, harganya around 25-30 an skrg mba. Mungkin krn masuk Supermarket jadi agak mahal ya. Owh ya mba endang apakah resep ini bisa di ganti dengan tepung singkong ya? Takarannya samakah dengan tepung oatmeal nya. Trims ^_^
Hapushalo Mba Dea, thanks ya infonya, saya kemarin baru dapat yang merk Ladang Lima, tapi belum di trial hehhehe. Nanti kalau sudah pasti saya akan publish. Thanks yaa
HapusIsh naksir loyangnya mbaa #gagalfokus hahaha
BalasHapuswakakkak, iya mba harsi, banyak yang naksir sama loyang ini. ^_^
Hapusmbk..kalo gak punya cetakannya..pake loyang brownies bisa kan..yuni
BalasHapushalo mba Yuni, pakai loyang apa saja oke ya mba.
Hapusini bisa untuk dikukus gk mbak
BalasHapusbisa ya
HapusMba endang, di saat mba endang ngaduk adonannya apakah jadi menurun atau berkurang ngembang si telur ribbon stagenya? Ngerti gak mba maksudku? Hehe. Soalnya saya tiap ngaduk adonan yang bercampur telur ribbon stage selalu jadi turun ngembangnya (gak seperti awal selesai ng'mikser telur sampai ngembang tinggi memenuhi mangkok mikser), padahal ngaduknya dengan cara aduk balik secara perlahan juga. Jadi maksud saya, kalo mba juga ngalamin kayak saya berarti saya ngaduknya gak melenceng lah hihi.
BalasHapusMakasih mba, maaf ya mba terlalu belibet kalimatnya
Salam Nisya
nggak ya, kalau dilakukan dengan gerakan ringan tapi cepat maka tidak akan turun. masukkan lelehan coklat sedikit demi sedikit supaya tidak langsung kempes telurnya,
HapusAssalamualaikum Mb Endang.. saya baruuu aja selesai bikin cake ini. Awal nya mengembang cantik sempurna. Tapi setelah kue nya dingin amblas tengah nya kenapa yaa Mba, hiks.. udah gitu tengah nya masi basah. Terus tekstur cake juga seperti remahan tidak menyatu. Apa api nya kegedean ya, saya pake suhu api oven sperti yg Mb Endang tulis di resep ini.. namun begitu kue ini terasa enak dan sepotong aja udah bikin kenyang. Ditunggu responnya ya Mba.. Terimakasih sebelumnya. Salam-lili
BalasHapuswalaikumsalam mba Lili, bs banyak faktor.
Hapus1. kurang mengocok hingga ribbon stage
2. kurang maksimal ovennya ya, saya pakai oven listrik api ats bawah dan suhu 170C di oven saya. Untuk suhu oven disesuaikan dengan oven masing2 karena beda oven bs beda suhu dan waktu memangang
3. kue memang tidak sepadat cake umumnya karena dari oatmeal tadi tidak remah hancur, supaya padat masuk kekulkas mba seperti penjelasan saya di artikel.
4.
Mbak endang... salam kenal y,.. mo tanya mbak kalo dcc diganti coklat bubuk aja bisa gak? Berapa sendok y? Soalnya cuma Ada stok coklat bubuk tok, he... terus kalo pake bpda takarannya berapa y? Suka gk pede kalo tanpa pengembang, maklum ngocoknya manual, belum Ada mixer, he...
BalasHapusMakasih sebelumnya..
Acie'
salam kenal mb Acie, untuk resep ini saya tidak bs menyarankan coklat bubuk mba, karena porsi DCC sangat banyak, jadi semua bagian nanti kudu dimodif juga.
Hapusmungkin mba harus pakai resep cake coklat lain yang tanpa DCC dan coba ganti terigu dengan oatmeal kalau mau gluten free ya
Tepung ladang lima ada di Titan, mbak. Atau di nourishindonesia.com juga ada. Harganya sekitar 25rb per kilo. Aku udah bikin macem2 pake ini, enak :D
BalasHapus-hayuning-
hai mba Hayuning, thanks infonya ya mba, sangat bermanfaat, saya sudah cek websitenya dan yep ada, next time pengen coba ^_^
HapusCoklat bubuknya kapan dimasukinnya ya mba endang? Uda dibaca bolak-balik maju-mundur cantik, tapi kok ngga nemu di cara membuatnya ya...
BalasHapus-dewi-
hai mba dewi, thanks koreksinya ya, dimasukkan saat DCC di tim ya mba. sudah saya koreksi resepnya ^_^
HapusAku udah coba ini mba beberapa hari yang lalu tp aku versi browniesnya.. asli enak banget.. aku bagi2 ke temen kerja, sodara2ku ampe mereka rekomen aku buka toko kue aja coz tiap kali eksekusi resep2 dari mba endang baik cake ato pun masakan enak2.. JTT top markotop deh.. sukses selalu buat mba endang yang udh berbagi resep lengkap dengan gambar step by step...
BalasHapushai mba Desi, terima kasih sharingnya ya mba, senang sekali resepnya disuka, sukses sellau yaa
HapusKenapa ya mba ko saya ngocok pakai mixer tangan gk bisa ngembang, hisses :(
BalasHapusmungkin kurang lama atau kurang diputar2 ya hehehe
HapusOatmeal sebaiknya menggunakan yg certified gluten free karena bbrp produk oat msh mengandung gluten karena proses pengolahannya dicampur dgn tepung biasa
BalasHapusHi Mas Hangga, thanks infonya ya, sangat bermanfaat sekali.
HapusMba..sy mau coba eksekusi ini..tp ga punya oven klo d kukus kira2 bsa ga ya? Tks yaa
BalasHapusbisa dikukus ya, tapi mungkin ketika panas cake agak sedikit rapuh, tunggu sampai benar2 dingin baru dikeluarkan dari cetakan
HapusMba endang...itu loyangnya dapet dimana? Luar negeri kah. UNIQUE mba....mau dunkzzz infonya ^_^
BalasHapusNggak Mba Dea, di Sogo PIM waktu ada sale hehehhe
Hapusmba ak minggu kemarin nyoba resep ini..
BalasHapusbener2 amazed deh.. super duper enak.
ak buat setengah resep dan ada modifikasi krn kekurangan bahan tapi hasilnya wooow.
makasi ya mba for sharing
Halo Mba, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusHalo Mba Endang :)
BalasHapusTerima kasih ya buat resepnya. Saya udah coba bikin ini separo adonan dg ngikutin resep asli Tesco. Sebagian coklatnya dimasukkan terakhir di adonan. Trus, karena ngga punya oven, saya kukus deh... Jadi jugaa :D Cakenya didinginkan dan ditaroh kulkas semalaman, besoknya baru dicobain. Cakenya enaaakkk :D Rasanya unik karena pake tepung oatmeal itu. Tapi, coklat kasar yg dimasukin terakhir di adonan ternyata ngumpul semua di dasar cake. Gimana yah mbak supaya coklatnya bisa nyebar ke seluruh bagian cake? Makasih mbak.
Hai mba Elisheva, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Potongan coklat yang berat memang cenderung tenggelam, tips saya biasanya memasukkan coklat pada detik terakhir ketika adonan akan dipanggang.Atau ditabur di permukaan cake, ketika awal pemanggangan dn adonan masiih lembek, coklat perlahan akan terbenam
HapusKalau guka di ganti madu bisa mbakk?
BalasHapusKalau bisa... proses ribbon stage nya sama kah? Dengan proses gula? Thanks
bisa ya mba, proses seperti gula ya
HapusHalo mbak, seandainya buat kue ini tanpa telur bisakah? Ganti telurnya pakai apa ya? Sy pgn buat kue gluten free dengan mocaf tapi tanpa telur, uda trial bbrp kali slalu gagal , hiks...
BalasHapushi mba, saya kurang sukses membuat cake tanpa telur, jadinya remah, berdasarkan tips2 di net bs diganti dengan yogurt atau tahu yang dihancurkan ya
HapusMbak endang boleh tau beli dimana loyangnya?
BalasHapussaya beli ketika ada sale di sogo di Mall Pondok Indah mba, tapi keknya di toko bahan kue ada ya
HapusMba aku pakai pengembang BP sedikit bole ga ya?
BalasHapusboleh mba, pakai 1/2 sendok teh oke ya, double acting lebih baik ya
HapusMba endang. Makasi resepnyaa. Endes bgt, orang rumah pada suka. keknya yg saya bikin ini berhasil deh mbak haha. Soalnya bentuk kuenya konsisten, gada kempes2 gitu. mulai keluar dari oven sampe suhu kuenya dingin. Dan tekstur luarnya crunchy, namun tetep lembut di dalam. Ga jauh beda dengan penggunaan terigu. Makasi mba endang :))
BalasHapusHalo Mba Nurul, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusAssalamu'alaikum mba Endang,
BalasHapusApakah ada bahan pengganti untuk gula pasirnya mba.
Karena, ingin buat kue gluten free dan less sugar.
wah saya kurang tahu mbak, mungkin pakai gula buatan ya.
Hapus