Hawa liburan mulai menguar di udara, tanda yang paling terasa adalah jalanan di Jakarta yang mulai tidak terlalu macet. Banyak pekerja kantoran sepertinya mulai mengambil cuti panjang dan meliburkan diri. Saya sendiri menyambut suasana ini dengan riang gembira. Bagaimana tidak? Dengan libur Natal selama empat hari dan kemudian di lanjutkan dengan liburan tahun baru di minggu depannya, sudah sepantasnya jika hari-hari dijalani dengan lebih ceria.
Bagi saya pribadi, Desember memang harus disambut dengan sejuta harapan, semangat dan motivasi tinggi karena menjadi penanda tahun sebentar lagi akan berganti. Walau introspeksi diri dilakukan setiap waktu namun bulan Desember sepertinya menjadi momen yang tepat untuk duduk merenung, melakukan flash back kejadian yang telah berlalu, mengoreksi diri dan menata strategi kembali untuk tahun yang akan datang. Diantara itu semua yang terpenting adalah tahun yang telah berlalu mengajarkan saya untuk menjadi manusia yang lebih bijaksana, lebih baik dan lebih dewasa dalam menyikapi semua masalah dan cobaan yang datang. Harapannya semoga tahun depan saya mampu melangkah dengan lebih mantap dan lebih percaya diri. Amin.
Di kantor saya sendiri suasana pergantian tahun memang mulai bergaung, dimulai dengan acara bersantap siang bersama seluruh karyawan pada hari Jumat kemarin di Outback Steak House di Kuningan City. Kemudian sorenya dilanjutkan dengan acara tukar kado yang seru. Walau Desember baru akan berakhir dua minggu lagi namun kekhwatiran bahwa banyak karyawan akan mulai mengambil cuti membuat kami membuat acara lebih awal. Tak bisa dibayangkan betapa hebohnya kami semua, para manusia dewasa, sibuk berbelanja dan membungkus kado seharga lima puluh ribu rupiah dengan kertas koran. Mencari kado seharga lima puluh ribu rupiah yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk pria maupun wanita memang bukan pekerjaan mudah. Setelah berputar-putar di Lotte Mart saya pun akhirnya memutuskan membeli sebuah penggorengan teflon merk FinCook yang menurut saya cukup bermanfaat untuk keperluan rumah tangga.
Setelah jam kantor usai kami lantas berjajar mengambil kertas undian, berteriak-teriak ketika melihat isi kado yang terkadang 'mengesalkan'. "Gue tahu ini kado dari siapa? Dari bentuknya sudah kelihatan dah"! Teriak Inry sambil tatapan matanya diarahkan ke saya. Beberapa rekan tertawa ngakak mendengarnya. "Yah, mayan bisa buat nggoreng telur dadar sama bikin pancake Nry," tangkis saya sambil nyengir kuda. Ketika semua kado telah berpindah tangan, acara dilanjutkan dengan berfoto bersama yang dilakukan berkali-kali dan berkali-kali hingga rahang ini terasa pegal karena harus berulangkali tersenyum. Kantor pun berubah menjadi seperti pasar tumpah yang ramai. Acara tukar kado memang kegiatan sepele dan murah, namun sama sekali tidak murahan dan tentu saja selalu berlangsung dengan super meriah. ^_^
Oke, sekarang kembali ke resep tumis acar buncis yang sedap ini. Resep ini telah saya hadirkan di buku ketiga saya '90 Resep Masakan Rumahan Untuk 30 Hari' yang diluncurkan beberapa bulan yang lalu. Bagi anda yang telah memiliki buku tersebut mungkin cukup familier dengan resep ini. Awalnya ketika sedang browsing aneka makanan khas Szhecuan yang memang terkenal sedap, saya cukup terheran dan penasaran dengan masakan buncis yang diacar dan ditumis bersama ayam cincang. Namun sebenarnya sayuran yang diacar bukanlah makanan yang asing, kita mengenal sawi asin yang juga menggunakan metode acar di proses pembuatannya ( resep anda bisa klik pada link disini), atau acar ketimun (cucumber pickle) yang sedap sebagai pengisi burger atau sandwich.
Untuk masakan kali ini selain buncis juga bisa menggunakan kacang panjang yang diacar, menurut saya hasilnya akan sama sedapnya. Proses mengacar buncis membutuhkan waktu beberapa hari, jadi jika anda hendak membuat masakan ini maka buatlah acar buncis beberapa waktu sebelumnya. Membuat acar sendiri sangat mudah, buncis yang telah disiangi dan dibiarkan utuh perlu di blanching sebentar di air panas mendidih. Blanching diperlukan untuk menghentikan kerja enzym sehingga warna, aroma dan tekstur sayuran masih tetap bisa dipertahankan. Blanching juga membersihkan permukaan sayuran yang kotor dari lumpur dan mikroorganisme, selain itu juga mempertahankankan warna dan mencegah sayuran kehilangan vitaminnya lebih lanjut.
|
Szechuan peppercorn |
Bahan yang digunakan untuk membumbui air rendaman buncis biasanya terdiri atas garam, cuka dan sedikit gula. Pada resep ini saya menambahkan cabai merah kering dan Szechuan peppercorn. Jika kedua bahan ini sulit untuk ditemukan maka skip saja dari resep. Szechuan peppercorn atau merica Szechuan merupakan merupakan jenis bumbu yang sering sekali dipergunakan di dalam kuliner Szechuan/Sichuan. Bentuknya menyerupai ketumbar/merica yang terbelah namun berwarna kemerahan. Merica ini masih satu keluarga dengan merica Batak atau andaliman, karena itu merica Szechuan juga mengeluarkan rasa yang unik dan khas. Aromanya mirip seperti lemon dan ketika dimakan akan menimbulkan rasa getar seperti mati rasa di lidah dan mulut.
Buncis yang telah direndam di dalam air berbumbu ini akan berubah menjadi asam, asin dengan aroma khas merica Szechuan. Acar buncis ini siap dipanen setelah tiga hari didiamkan di dalam chiller kulkas, semakin lama rasanya akan semakin asam, jadi waktu terbaik untuk memasaknya adalah setelah acar berusia 3 hari hingga 1 minggu di dalam chiller.
Acar buncis kemudian dirajang melintang sepanjang 1 cm dan siap digunakan di dalam tumisan. Bahan tumisan yang saya gunakan adalah ayam cincang, bisa juga digantikan dengan daging sapi cincang atau tahu yang dipotong kecil dan digoreng setengah matang. Bumbu tumisan cukup simple dan jika anda kesulitan menemukan merica Szechuan yang saya gunakan di resep maka skip saja, saya yakin tumisan ini akan tetap lezat rasanya. Untuk rasanya, masakan ini cukup nano-nano, campuran antara asam, asin, manis dan gurih, namun yang jelas tumis acar buncis ini super lezat, super mudah dibuat dan bisa menjadi salah satu menu favorit keluarga.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Tumis Acar Buncis a la Szechuan
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 6 porsi
Tertarik dengan resep a la Szechuan lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bihun Pedas dengan Ayam Cincang a la Szechuan
Buncis a la Szechuan
30 Menit Ayam Kung Pao
Bahan acar buncis:
- 250 gram buncis
- 4 buah cabai merah kering, belah menjadi dua bagian
- 500 ml air matang
- 50 ml cuka masak
- 3 sendok makan garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh Szechuan peppercorn (skip jika tidak ada)
Bahan & bumbu tumisan:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 5 buah cabai merah kering, rajang tipis dan sebagian bijinya
- 5 siung bawang merah cincang halus
- 4 siung bawang putih cincang halus
- 2 ruas jari jahe, cincang halus
- 1 ½ sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap asin atau soy sauce
- 1 ½ sendok makan gula palem bubuk atau gula pasir
- ½ sendok teh merica putih bubuk
- 250 gram buncis/kacang panjang yang telah diacar
- 250 gram daging ayam cincang atau giling
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh Szechuan peppercorn tumbuk kasar (optional)
Cara membuat:
Membuat acar buncis
Siapkan mangkuk masukkan semua bahan acar lainnya kecuali buncis, aduk rata hingga gula dan garam menjadi larut.
Siapkan buncis (anda juga bisa menggunakan kacang panjang), buang bagian pangkal batangnya, biarkan bagian ujung buncis yang lancip. Cuci hingga bersih, tiriskan.
Siapkan panci, isi air untuk merebus (blanching) buncis. Masak air hingga mendidih, ceburkan buncis ke dalam air hingga tenggelam, masak selama 1 menit saja, angkat, tiriskan dan siram dengan air dingin untuk menghentikan proses pematangan lebih lanjut.
Siapkan wadah plastik atau kaca yang memiliki penutup. Masukkan buncis yang sudah di blanching.
Tungkan larutan cuka ke dalam mangkuk berisi buncis, tekan hingga semua bagian buncis
tenggelam dalam larutan cuka. Tutup wadah rapat-rapat dan simpan di chiller
kulkas selama minimal 3 hari.
Note:
Buncis yang telah berubah menjadi acar akan berubah menjadi lebih muda
warnanya. Anda bisa menyimpannya hingga 1 minggu lamanya, tapi hasil dan
rasa terbaik adalah 3 hari.
Siapkan buncis yang telah menjadi acar. Potong masing-masing buncis sepanjang ½ cm. Sisihkan, tidak perlu dicuci.
Membuat tumisan
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah kering dan jahe hingga harum dan bawang berubah menjadi matang dan transparan.
Masukkan saus tiram, kecap asin, dan gula palem, aduk rata dan masak selama 10 detik hingga saus menjadi harum. Masukkan ayam cincang, aduk dan tumis dengan api sedang hingga ayam berubah warna menjadi pucat dan setengah matang.
Masukkan
buncis, aduk dan masak hingga semua bahan menjadi matang. Cicipi
rasanya, tambahkan gula dan garam untuk menyesuaikan rasa, angkat dan
sajikan.
Tumis Acar Buncis dengan Ayam Cincang sedap disantap dengan nasi hangat, super yummy!
Pagi mb endang :) liat resep mb endang smua bikin nelen ludah trs hahaha..mba, mau ty mba endang sndiri nyari szechuan peppercorn ini dmn? Byk bgt resep pke szechuan ini di blog mba. Maacih mb endang :). Nora
BalasHapusHi Mba Nora, szechuan peppercorn saya beli di pasar pluit di penjaringan mba, disana banyak toko2 yang menjual rempah2 dan bumbu chinese
Hapusmbak, larutan cuka buat ngerendam buncis dimasak dulu gak? Kok difoto kok ada di panci ya?
BalasHapustidak dimasak ya, saya memang pakai panci kecil, asal nyambar wadah terdekat saja heehhe
HapusMbak Endang , larutan cuka baiknya tdk dimasukkan dlm panci alu ..
Hapusyep betul Mba Yeni, korosif yaa, ini karena saya cepat2 dan ngambil wadah sekenanya hehhehe. thanks yaa
Hapusmba Endang, apakah air rendaman acar buncis nya perlu dibuang bila acar nya ingin disimpan dalam jangka waktu lama ? tanpa ditumis dahulu ,apakah acar buncis bs langsung dijadikan toping nasi goreng? mksih
BalasHapus