Pages

27 Januari 2016

Just Try & Taste di Jepang - Part 3: Tokyo 1

Kyoto Railway Station

Kami tiba di Haneda International Airport di Tokyo yang nyaman, setelah melewati proses imigrasi yang cepat dan menyenangkan, jauh berbeda dengan pengalaman ketika melewati petugas imigrasi di Singapura sebelumnya. Mata saya yang sepat dan mengantuk karena tidak bisa memejamkan mata sedikitpun selama di pesawat menjadi terbuka lebar, dan hati ini sedikit berdebar menantikan petualangan selanjutnya di negara Matahari Terbit ini. Berbeda dengan kakak saya, Wulan, dan putranya, Ellan, yang mampu tidur dengan nyenyak dan so peaceful diperjalanan maka saya memang selalu mengalami kendala susah tidur di tempat yang asing. Walau saya sangat menyukai traveling namun bagian melakukan perjalanan jauh dan susah beristirahat seperti ini selalu menjadi hal yang paling menyebalkan ketika hendak memulai suatu acara jalan-jalan.

Chocolate Factory Park di Sapporo

25 Januari 2016

Resep Korokke Daging Sapi dengan Saus Tonkatsu


Sebuah warung makanan  yang menjual aneka snack yang digoreng termasuk korokke di Asakusa, Tokyo, terlihat laris. Tepatnya luar biasa ramai hingga antrian berduyun-duyun tampak menyesaki jalan di depan warung 'gorengan' tersebut. Saya dan kakak saya, Wulan, walau penasaran dan berulangkali mengintip dari balik bahu-bahu para pengantri untuk melihat makanan yang sedang dimasak tetap tidak berubah pikiran untuk mencoba. Selama di Jepang, terus terang kami jarang mencoba aneka kuliner disana, kecuali beef ramen di sebuah resto halal di Asakusa, mie udon dan tempura di Sanuki Udon di Kansai International Airport (sebuah resto udon yang mendapatkan sertifikat halal dari Malaysia), dan beberapa camilan seperti takoyaki dan okonomiyaki di Shinsaibashi Shopping Center di Osaka. 

Salah satu alasan kami tidak terlalu menggebu-gebu untuk mencici makanan di Jepang selain harganya yang lumayan mahal adalah adanya kandungan pork (daging babi) di dalam umumnya makanan yang dijual. Sudah bukan rahasia lagi jika ramen yang sedap kaldunya biasanya tidak halal bagi umat muslim. Nah walau korokke terkadang ada jenis vegetariannya, namun umumnya menggunakan cincangan daging babi di dalam adonan kentang yang digunakan. Jadi walau saya menelan air liur melihat para pengunjung menggenggam korokke hangat terbungkus kertas minyak di udara Tokyo yang dingin, saya hanya bisa melangkahkan kaki berlalu, sambil hati ini berjanji akan membuatnya sendiri setiba di tanah air. ^_^


21 Januari 2016

Just Try & Taste di Jepang - Part 2: Awal Perjalanan

Just Try & Taste di Jepang
Tokyo Disneyland

"Pakai koper Mama saja, ngapain beli koper baru. Mending uangnya dipakai buat beli oleh-oleh di Jepang." Saran adik saya, Wiwin, tersebut langsung saya iyakan dengan semangat. Saya memang tergolong 'pelit' jika berurusan dengan membeli koper baru, bahkan ketika ke Eropa dua tahun lalu saya meminjam koper Wiwin hingga benda tersebut kini rusak berat dan tidak bisa digunakan. Hati ini (kocek ini tepatnya!) begitu berat mengeluarkan uang sejuta atau dua juta rupiah untuk sebuah koper yang menurut saya hampir sepanjang tahun hidupnya melewatkan waktu dengan tergolek di atas lemari berdebu. Koper milik Ibu saya yang kebetulan ditinggal di Jakarta adalah sebuah koper tua yang walau masih terlihat kokoh namun kuncinya telah rusak sehingga harus menggunakan gembok ekstra untuk membuatnya aman.  Saya tidak terlalu memusingkan bentuk dan warnanya yang tidak keruan, yang penting benda ini bisa membawa semua pakaian dan perlengkapan dengan baik

Just Try & Taste di Jepang
Beraksi narsis di depan booth makanan di Toei Kyoto Studio Park di Kyoto ^_^

19 Januari 2016

Just Try & Taste di Jepang - Part 1: Persiapan

Just Try & Taste di Jepang

Haneda! Ah akhirnya kami tiba di salah satu bandara internasional di Tokyo, Jepang. Setelah mengarungi perjalanan panjang, terutama saya yang harus berangkat dari Jakarta menuju ke Batam terlebih dahulu. Haneda Airport sebagaimana semua fasilitas publik lainnya di negeri matahari terbit ini tampak super clean, megah dan teratur. Rasa penat, letih, serta mengantuk karena sulit tidur selama penerbangan 6 jam dari Singapura ke Tokyo kontan lenyap berganti dengan rasa semangat dan euforia yang meledak-ledak. Sekian lamanya bermimpi akhirnya saya tiba juga di Jepang, salah satu negara yang memang telah lama menggantung di angan untuk dikunjungi. 

Ah sebelum saya lanjut bercerita mengenai petualangan wisata selama 9 hari di Jepang, ijinkan saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016! Semoga di tahun Monyet Api ini semua cita-cita, harapan, mimpi dan doa akan lebih banyak terwujud! Amin.

Just Try & Taste di Jepang
Saya, dan little Ellan yang terlihat tidak bersemangat di Tokyo Disneyland ^_^