Makanan sedap tidak harus dibuat dari bahan yang mahal, asalkan dimasak dengan bumbu dan cara yang tepat maka bahan murah meriah seperti tahu bisa disulap menjadi santapan lezat yang tak kalah dengan makanan yang terbuat dari ayam, daging atau ikan. Nah otak-otak tahu yang saya hadirkan kali ini sebenarnya sama dengan pepes tahu biasa yang sering kita santap, namun menurut Ibu saya rasanya yang luar biasa sangat pantas menyandang nama otak-otak, dan layak bersaing dengan otak-otak ikan yang harganya tentu saja lebih mahal. ^_^
Ketika Ibu saya berkunjung ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, seperti biasa beliau akan menginap di rumah adik saya, Wiwin, di Mampang. Di pagi weekend, saya pun akan berkunjung kesana menjenguk Ibu dan menginap hingga hari Minggu tiba. Berkunjung ke rumah Wiwin tanpa membawa buah tangan bukanlah kebiasaan saya, karena itu sejak pagi saya telah berbelanja ke Pasar Blok A dan memutar otak untuk menciptakan sesuatu di dapur. Karena Ibu saya bukanlah penggemar protein hewani dan sedang berusaha mengurangi makanan berlemak, berminyak dan berkalori berat, maka tahu yang diolah dan dikukus seperti ini merupakan pilihan yang tepat.
Dulu, pepes tahu bukanlah makanan favorit saya. Beberapa kali menyantapnya di rumah makan Sunda, lidah ini berpendapat rasanya 'B' saja, alias biasa-tidak-istimewa. Pepes tahu yang dijual diluaran teksturnya kasar, kurang moist, kurang lembut, dan rasa bumbunya pun kurang nendang. Ketika Heni, asisten rumah tangga saya, masih bekerja di rumah Pete, iseng saya pun bertanya kepadanya, "Hen, pepes tahu yang enak bahannya kira-kira apa ya"? Jujur saya tidak mengharapkan resep yang spektakuler, mengingat kemampuan memasak Heni yang pas-pasan, namun jawaban yang diberikannya cukup membuat saya ingin segera mempraktekkannya. "Biasanya Heni di kampung bikinnya hanya tahu dihancurkan, dicampur kelapa muda parut. Bumbunya sih cuman bawang, cabai dan garam saja Bu".
Resepnya terdengar sederhana, namun kelapa parut muda mungkin bisa menjadi kunci rasa pepes yang lebih gurih dan moist. Selama ini kelapa parut tak pernah terlintas di benak. Bumbu a la Heni tentu saja perlu dirombak sedikit agar cita-rasanya menjadi lebih kaya dan sedikit menutupi rasa tahu yang khas. Plus telur akan membuat pepes menjadi lebih gurih dan semua bahan mampu menyatu dengan baik kala dikukus. Tekstur pepes haruslah smooth sehingga bentuk asli tahu benar-benar lenyap, untuk menghasilkannya saya kemudian memproses tahu menggunakan chopper (atau food processor) hingga halus seperti masker.
Menurut saya memproses tahu dengan chopper/food processor menjadi kunci utama yang akan membuat pepes memiliki bentuk dan rasa yang berbeda. Jadi saran saya jangan skip cara ini. Tidak memiliki chopper/food processor? Tahu juga bisa diproses bersama dengan telur dan bumbu dengan menggunakan blender.
Tahu yang telah diproses hingga halus ini kemudian dituangkan ke mangkuk, dan bahan rempah lainnya seperti rajangan halus daun bawang dan daun jeruk lantas dimasukkan. Adonan cukup diaduk rata, dibungkus dengan daun pisang dan dikukus selama 20 menit hingga matang. Susah mendapatkan daun pisang? Tuangkan saja adonan ke dalam loyang kaca tahan panas atau loyang biasa yang telah dialasi dengan kertas baking dan kukus hingga matang. Hmm, mungkin jadinya akan lebih mirip nugget dibandingkan pepes. ^_^
"Wah pepesnya enak banget, Nduk! Mama kalau buat kok nggak bisa seperti ini ya? Bagusnya namanya bukan pepes tahu, tapi otak-otak tahu karena rasanya nggak kalah sama otak-otak ikan yang dijual di Tanjung Pinang." Well, komentar Ibu saya ini sudah cukup untuk membuat saya nyengir lebar dan ya, menurut saya makanan ini memang lebih pas jika disebut dengan otak-otak tahu walau tanpa ikan didalamnya. ^_^
Berikut resep dan prosesnya yang super mudah ya.
Otak-Otak Tahu
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 8 bungkus
Tertarik dengan resep berbahan tahu lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Nugget Tahu dengan Daging Ayam
Bola-Bola Tahu Nan Gurih
Tahu Cincang dengan Sayur dan Telur Puyuh
Bahan:
- 350 gram tahu, potong kotak atau hancurkan kasar dengan garpu, sekitar 5 - 6 kotak tahu ukuran 3 x 3 cm
- 2 butir telur, kocok
lepas
- 150 gram atau ¼ butir kelapa muda
parut
Bumbu dihaluskan:
- 3 cm lengkuas muda, iris tipis
- 5 buah cabai merah
keriting
- 6 buah cabai rawit
- 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 batang serai ambil
bagian putihnya saja
- 5 butir kemiri,
sangrai
Bumbu lainnya:
- 1 batang daun bawang,
rajang halus
- 2 lembar daun jeruk,
rajang halus
- 1 sendok teh garam (tambahkan jika kurang asin)
- 1 ½ sendok makan gula
jawa yang telah disisir halus
- ½ sendok teh merica
bubuk
Bahan lainnya:
Daun pisang secukupnya
untuk membungkus
Cara membuat:
Siapkan chopper atau
food processor atau blender. Masukkan tahu, telur kocok, bumbu yang dihaluskan kemudian proses beberapa detik hingga halus. Jika tidak memiliki chopper/food processor/blender maka haluskan tahu dengan cobek dan ulekan kemudian saring dengan saringan kawat.
Tuangkan adonan tahu ke dalam
mangkuk, masukkan kelapa parut, daun bawang, daun jeruk, garam, gula, merica, dan aduk hingga rata. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin.
Siapkan selembar daun pisang,
ambil sekitar 2 sendok makan adonan. Letakkan adonan di salah satu sisi daun, bentuk adonan memajang dengan punggung sendok. Gulung daun hingga adonan terbungkus, dan
semat ujung-ujungnya dengan lidi/steples seperti pepes. Lakukan hingga semua bahan
habis.
Kukus selama 20 menit, hingga matang. Sajikan. Super yummy!
Note: jika anda tidak memiliki daun pisang untuk membungkus maka adonan bisa dituangkan ke loyang anti lengket atau loyang biasa yang telah dialasi dengan kertas baking. Kukus selama 20 menit hingga matang.
cuma tulisan resep mba endang yang mampu membuat saya membacanya dari awal sampai akhir tanpa terlewat, prolog resep nya sungguh ciiaamik... ^_^
BalasHapusresep keseharian yang sering dibuat di dapur rumah menjadi istimewa kalo mba endang yang masak, saaaluuut buat mba endang..
Terimakasih sudah menginspirasi untuk berani memasak...
good job.. ^_^
Thanks Mba Trie sharingnya ya, senang sekali resepnya bisa menginspirasi. sukses selalu!
HapusWaa akhirnya update juga... Hehe baca blog mba endang itu udh spt 'me time' sy tiap harinya... Tiap hri musti cek artikel trbaru dr mba... Btw, mba mw nanya, itu resep diatas mmg ga pake kunyit kah? Knp warnanya spt agak kuning pucat yah, efek foto kah? Trus itu daun pisang jenis apa yah mba... Ijo nya bagus gt daunnya(?)
BalasHapusTetap semangat berkarya trs yah mba... Kalo bingung mw masak apa, buka open discussion ajah di ig mba.. Sapa tw dapat inspirasi... Hehe mksh bnyak mba endang
Halo Mba Ridha, thanks ya.
HapusYep nggak pakai kunyit ya, cabai yang membuat warnanya agak kekuningan. Setahu saya yang bagus daun pisang batu dan pisang kepok, hanya saja saya sendiri kurang tahu jenis yang saya pakai ini krn beli di pasar.
Mba Endang, itu dibumbunya kan pake cabai.. Kalo di skip rasanya ga berubah kan ya.. Saya masih punya balita & menyusui si bungsu soalnya.. Tk
BalasHapusHai Mba Emilia, skip saja mba, tidak masalah kok, hanya tidak pedas saja rasanya ya.
HapusMbaaaa.. aku ngga punya food procesor atau pun blender hiks... disaring pake saringan gede setelah dimblenyekin bisa kali ya?
BalasHapusHai Mba Sandra, yep bisa ya, intinya tahu harus benar2 sampai halus dan smooth ya
HapusHai mba... makasih y resepnya udah sy coba,,muantap tp setelah di kukus sy panggang mba jd lebih wangi karena daun pisang nya kepanggang...salam kenal y mba
BalasHapusyep betul banget mba Anggraeni,pasti akan lebih sedap jika dipanggang sebentar ya. thanks ya
Hapuswah...membayangkan saja udah maknyossss
BalasHapusbtw kalo laosnya aku ngga ngasih..merubah rasa ngga ya mbak?
aku tunggu resep2 selanjutnya
skip saja jika tidak suka mba, tidak terlalu merubah rasa ya
Hapuswaduh enak bangat ni Mba Emilia
BalasHapuspasti di coba nihhh
Lengkuas dan serai nya diganti sm kencur sepertinya juga enak dh jeng. Mirip rerempa cuman gk digoreng, tp dipepes.
BalasHapusthanks tipsnya mba Acil, yep pasti sedap ya ^_^
HapusPepes tahu makanan favorit anak saya mbak ..selama ini saya bikinnya cuma pake lada bawang, gitu aja udah enak kata anak saya. Gimana kalo praktek pepes tahu mbak endang yang ini yah ..pasti saya dipuji setinggi langit����
BalasHapussip, monggo dicoba Mba Hera, saya doakan semoga dapat pujian setinggi langit yaa hehhehe. Thanks yaa
HapusMba endang, kalo pakai tahu sutra bisa kah?
BalasHapusBisa ya Mba, akan lebih mantap rasanya ya
HapusHallo mbak endang, makasih udah bagi2 resepnya ya... selalu mengintip resep2 baru dan kalo memungkinkan untuk dicoba langsung dipraktikkan nih resep.... Btw, 350 gr itu berapa banyak ya tahunya,,, maap agak sulit mengira2 kalo ukuran yang dipake timbangan gini,,, Hehehehe
BalasHapushalo mba Listy, mungkin sekitar 6 kotak tahu ukuran 3 x 3 cm ya, bs dilebihkan dikit gak masalah ya.
HapusEndang, 1/4butir kelapa muda parut kira2 brp gram ya? Di tempatku cuma bisa beli yg frozen sih... please advise.
BalasHapussekitar 150 gram ya mba Tuty, sudah saya perbaiki resepnya ya.
HapusHai mba kalo aq bs ketemu mba pngen banget deh ngasih tester asinan sayur betawi deket rumahku..itu asinan manteep banget..Siapapun yg nyicipin pasti bakal terkagum2.kali aja mba bs reka2 bumbunya..apa kirim pake gojek aja yaa..hhhaa...
BalasHapusOhya mba aq ada resep tahu dan dua sambel ( sambel terasi dan sambel tomat ) ala ibuku..kira2 mba minat ga ya ?
hai mba Shoffwatunnida, asinan sayur cemara dan di jatinegara juga ada yang mantep banget rasanya. selama ini saya belum bs mereka2 bahan dan bumbunya hehehhe. Boleh dibagikan ke saya resep tahu dan sambelnya, bisa diemail ke endangindriani@justtryandtaste.com.
Hapusthanks banget yaaa
Mbak Ndang, saya sudah nyoba resepnya. Kemarin itu hampiiir kelupaan kelapanya. Sudah masuk kukusan 5 menit, saya tinggal beres2 peralatan dapur. Lha kok, kelapa parut masih teronggok dengan manisnya disitu. Alamaak... Kayak org kesurupan saya lgs matiin komopor, dan bongkar otak2nya. Untuung keburu. Hasilnya... enaak. Kl masuk dr awal pasti lebih maknyus lagi .
BalasHapuswakakkaka, iya kalau gak pakai kelapa kurang oke mba Devy, tapi tobat kalau harus bongkar bungkusan lagi yaaa, kalau saya pasti lagsung lanjut sja tanpa kelapa hahhaha
Hapusthanks sharingnya ya mba ^_^
Matur nuwun, Endang...
BalasHapussama2 mba Tuty.
HapusHohoho udh lama aku ga ke blog mba Endang, woh, mengingat aku ingin punya pola hidup sehat, besok aku eksekusi, gak sabar!!!
BalasHapusApalagi bahannya ada di pasar, besok minta mama beliin bahan bahannya, soalnya kalo aku yg beli suka dicuekin, mentang mentang aku masih remaja 14 tahun, fyuh
Oiya mbak aku silent reader mbak wkwk
Hahhahh, iya ya, susah kalau masih 14 tahun pergi ke pasar. Keponakan saya masih 13 tahun, ke pasar beli cumi2 dikasih sotong, emaknya ngamuk2 wkkakakak.
Hapussilahkan dicoba Non Ika, moga suka yaa, sukses selalu!
aku udah coba mbak, enak, makasih yaa. ..oya mbak punya resep pepes udang edan ala bandar djakarta ? aku ngiler bgt mbak tp gak tau resepnya
BalasHapushai mba Ratna, wah sayangnya sya belum pernah makan pepes udang kalau ke bandar jakarta jadi gak bs ngira2 bumbunya heheheh. thanks sharingnya yaa
Hapusjadi mirip pepes dong mbak.. hihi
BalasHapussebenarnya ini memang pepes ya hehhehe
HapusKeluargaku suka banget bikin otak2/pepes tahu kayak gini. Berasa kayak di korea bikinnya rame2 kayak bikin kimchi hahaha.. biasanya biar mantap surantap kita bakar/panggang juga. Aroma daun pisang yang dibakar wangi banget. Susi
BalasHapusthanks mba Susi sharingnya, yep kalau bikin keroyokan pasti cepat selesai yaa, dan seruuuuu hehehh. thanks sharingnya yaa
Hapusmbak endang caranya bedain lengkuas muda sama yg tua gimana ya caranya ? ditempat saya belinya sekalian sama rempah2 yg lainnya udah dibungkus gtu . Apakah kalo gak pake lengkuas dan sere g ngefek banyak ke rasa ? thanks ya mbak untuk selalu sharing resep2 yg ciamik :D
BalasHapuslengkuas muda berwarna putih dan lunak ketika diiris ya, lengkuas tua biasanya sudah berwarna kecoklatan dan banyak akar2nya. Lengkuas dan sere kunci bumbu rempah diatas mba, karena membuat rasanya lebih sedap dan bumbunya jadi banyak
HapusBesok kudu bikin ini mah...thx y mba endang
BalasHapussama2 Mba Keisya, moga suka ya
HapusMba klo kelapanya pake yang tua bisa g?? Ada sisa 1/4 bekas bikin santan kemaren ..kira2 mrubah rasa ga ya? Makasi
BalasHapustidak saya sarankan mba santi, rasanya akan kurang ok krn keras
HapusMbak ini teksturnya nanti kenyal2 kyk otak2 atau lbh ke yg mblenyek kyk tahu?
BalasHapustidak kenyal, ini sebenarnya pepes tahu, jadi ya lembek ya
HapusPas sahur buka blognya mba endang,jd terinspirasi buat menu buka ntar..
BalasHapusBtw,sng bgt baca tulisan2 mba dr awal smpe akhir..seolah2 terhipnotis kdu masakin resep2nya..
Ditunggu trs resep2 slnjutnya ya mba
Thanks sharingnya mba Erma, senang resep2 JTT bisa menjadi inspirasi, sukses yaaa
HapusMbak kenapa kalo ditambah telur kyk baunya amis gitu
BalasHapusskip saja mba telurnya ya, kalau saya pribadi tdk terlalu merasa amis ya karena banyaknya bumbu yg dipakai
HapusMbak endang thank you resep nya, btw mbak mesti tanggung jawab buat saya ngiler dipagi hari sambil baca dari awal ke akhir sambil bayangin rasanya, hahaha pasti bakal buat didapur pas weekend dan gak sabar pengen coba.. Sukses selalu ya mbak endang
BalasHapusthanks mba Tanti sharingnya, senang resepnya dsuka, moga sukses ketika dicoba yaa, sukses sellau
HapusMbak saya sudah coba resepnya, perjuangan banget cz saya buatnya tengah malem & saya punya bayi yang masih menyusui, begitu food processor dinyalakan anak saya langsung nangis kenceng, adegan memasakpun berhenti sejenak karena saya harus menyusui anak saya sampai dia tertidur kembali, setelah itu adegan memasak dilanjutkan lagi, akhirnyaa... otak otak tahu impian pun jadi, yipiiee. Heehe tapi bungkusanya amburadul alhamdulillah rasanya tidak seperti bungkusnya
BalasHapushai mba Reny, waah benar2 perlu perjuangan banget membuatnya, untungnya tetap jadi ya hehehehe
HapusHai mbak endang, thanks resepnya. klo ga pakai telor bisa diganti apa ya mbak? Soalnya lagi diet telor karena alergi.
BalasHapusskip telurnya dan tambah tepung sagu/tapioka atau maizena 2 sdm ya mba.
HapusThanks mbak endang...segera dicoba ni resepnya ^_~
HapusMba Endang, makasih resepnya. Pagi ini saya coba bikin, tapi ada beberapa yang saya modifikasi. Telur saya ganti dengan 2 sendok makan tepung tapioka, seperti saran Mba Endang pada komentar sebelumnya. Kelapa muda saya skip, karena susah mendapatkannya di dekat rumah saya. 150 gram parutan kelapa muda saya ganti dengan 150 gram tahu. Jadi, total tahu yang saya gunakan 500 gram. Saya modifikasi karena kadar kolesterol Ibu dan saya tinggi, jadi kami menghindari makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Cabe saya skip karena Ibu ga bisa makan pedas. Gula merah juga saya ganti dengan gula pasir biasa, malas motong-motong gula merahnya hehe. Walau saya modifikasi, rasanya tetap enak tapi teksturnya lembek. Apa teksturnya lembek karena saya skip penggunaan kelapa muda ya, Mba Endang? Anyway busway, nanti saya bikin lagi dengan memasukkan cabe dan parutan kelapa muda (kalau nemu). Pasti rasanya lebih maknyus.
BalasHapus-- Aisyah --
Hai Mba Aisyah, tekstur otak2 ini jangan disamakan degan otak2 ikan ya, karena terbuat dr tahu maka kondisinya akan lembek seperti pepes tahu umumnya. menurut saya kelapa parut wajib hukumnya agar tekstur lebih keras dan rasa lebih gurih. Selain itu bahan harus diproses di chopper atau blender supaya teksturnya smooth.
Hapushallo, mba endang... resepnya sudah dicoba untuk menu buka puasa... sukses semua bilang enaaakk pisaannn, walaupun ini postingnya ternyata setahun yang lalu yaaaa....tadi cri cari resep olahan tahu, pas baca bumbunya mirip sama pepes tahu bikinan ibu saya, sama pakai kelapa parut,cuma ga diblender, lebih pedas dan ga dikasih telur, ... langsung cobain, berhubung ga ada kelapa parut tadi dikasih sedikit santan,masih enak mba, makasihhh ya mbaaa, alternatif baru selain pepes tahu ...uhuuuyyy
BalasHapusThanks Mba Kuya sharingya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusMba.. kalau ditambah kemangi merubah rasa gak? Soalnya cii khas pepes umumnya kemangi. Mau nambahin takut berubah
BalasHapushai mba etha, tetap ok mba, mmg pepes enaknya pakai kemangi ya
HapusHalo mba endang,
BalasHapusklo kelapa parut diganti dgn santan instan kayak kara gtu, kira2 diperlukan brpa mili ya mba?
resep diatas sebaiknya pakai kelapa karea membantu tekstur pepesnya, kalau pakai santan pakai yang instan sekitar 65 ml mba
HapusSiang mbak endang, mau nanya, kalo pake chopper bumbunya apa ya 'berjerawut' gitu, soalnya aku kan pake uleg-an, di bumbu yang dihaluskan ada serai, lha aku kok jadi agak 'berjerawut' gitu ya jadinya? Nggak bisa halus banget. Apa memang begitu?
BalasHapusMakasih sebelumnya.
serainya harus diiris tipis2 dulu mbak sblm dihaluskan, jadi seratnya hilang
HapusAssalamualaikum mbaa Endang, wah bahagianya aku dpt resep ini,biasanya akan sukses hasil masakanku spt yg sdh2..mba mau tny dong (1).klw laos nya iti di iris tipis atw diblender halus ya? (2) klw ditambah kemangi,rasanya akan "nabrak" ga ya dgn daun jeruk yg di rajang halus? (3) klw bumbunya ditumis dulu kira2 lbh enakkah rasanya mba? Buat ortu pengen buatin yg special gt..hehehe
BalasHapushalo mbak untuk semua pertanyaannya yep bisa semuanya ya.
Hapus