Resep Es Buah Moro Seneng

Sejujurnya saya bingung dengan  artikel selanjutnya yang akan di-posting. Tidak ada makanan baru yang dicoba akhir-akhir ini, dan belum ada resep masakan menantang yang membuat saya bersemangat untuk melewatkan waktu berlama-lama di dapur. Dengan kemampuan yang terbatas, maka resep menarik bagi saya haruslah simple, dengan bahan-bahan yang mudah dijangkau namun memiliki cita rasa yang mantap. Terbersit untuk melanjutkan artikel perjalanan saya ke Jepang beberapa bulan lalu yang ceritanya tak kunjung finish, namun otak ini begitu enggan diajak bekerjasama. Butuh waktu lama untuk duduk diam di depan laptop dan mengingat kembali detail demi detailnya. 

Kakak saya, Wulan, beberapa waktu yang lalu, setelah membaca postingan perjalanan ke Jepang di JTT langsung melancarkan aksi protes di WhatsApp. "Ndang, kamu melewatkan banyak hal! Beberapa info bahkan ada yang salah," komplain tersebut langsung disusul dengan rentetan data-data super detail khas beliau yang membuat saya nyengir sendiri.  Jika saja saya dianugerahkan 20% otak tokcer Wulan, maka semua detail tersebut pasti tidak akan terlewatkan. ^_^

Minggu ini saya berusaha untuk menggebah rasa malas dan mulai membongkar koleksi foto di laptop. Berhubung bulan depan sudah memasuki bulan Ramadhan, menu mudah berbuka yang segar dan menyehatkan mungkin bisa menjadi pilihan yang maknyus. Ada sepuluh buah resep bonus yang sebenarnya hendak saya hadirkan di buku ketiga JTT '90 Resep Masakan Rumahan untuk 30 Hari' yang terbit tahun lalu, tetapi karena terkendala dengan jumlah lembar dan tebal buku maka resep bonus tersebut terpaksa di take out.  Salah satunya adalah resep es buah yang kali ini saya hadirkan. Bagi anda pecinta es buah segar atau jika di Jakarta, Bandung dan sekitarnya biasa dikenal dengan nama sop buah, maka resep mudah ini mungkin bisa dicoba di rumah. Dan bagi anda yang masih berminat dengan tiga buah buku JTT namun sulit menemukannya di toko buku maka anda bisa memesannya langsung ke penerbit Kawan Pustaka melalui akun Instagram mereka @kawanpustaka. 

Dulu ketika saya masih tinggal di Paron dan bersekolah di Ngawi, ada satu warung es buah yang mantap rasanya dan cukup terkenal disana, namanya Moro Seneng. Letaknya di depan terminal bis lama kota Ngawi. Warung es buah ini sekaligus menyediakan buku-buku novel dan komik yang bisa disewa. Awalnya, novel-novel tersebut yang menjadi incaran saya, kakak dan Ibu yang memang keranjingan membaca novel Indonesia karangan Marga T, Mira W, NH. Dini, dan Maria A.  Sardjono. Namun seiring waktu, sekali dua kali saya pun memberanikan diri membeli es buah Moro Seneng yang kondang sedapnya. Saya katakan memberanikan diri karena bagi ukuran pelajar dengan uang saku pas-pasan saat itu, harga semangkuk es buah Moro Seneng cukup menguras kantung.

Moro Seneng merupakan tempat yang cozy, sebuah warung kecil yang menjadi satu dengan rumah pemiliknya. Halamannya rimbun dan sejuk dengan aneka tanaman hias serta dinaungi sebatang pohon mangga tua yang kekar dan sangat teduh. Memang luar biasa nyaman membaca komik di kios tersebut sambil menyeruput semangkuk es buah sepulang sekolah. 

Si pemilik warung, merangkap sebagai penjaga kios persewaan buku dan penjual es bernama Jun,  saya masih ingat namanya karena menurut saya, Jun adalah sosok yang spesial. Saya katakan spesial karena Jun sangat selektif dengan buku-buku yang saya pinjam. "Yang ini kamu nggak boleh pinjam ya, khusus dewasa," katanya tegas saat telah selesai men-screening segunung buku yang saya tumpukkan dimejanya. Saya biasanya akan melancarkan aksi protes, "Jun, ini nggak aneh-aneh banget kok isinya. Masa gak bisa dipinjam sih, lagian ini buat Ibu kok," alasan saya waktu itu. 

Jun tidak peduli dengan bualan saya, "Ibu kamu suruh datang sendiri kesini kalau mau pinjam yang ini ya," jawabnya enteng dan langsung memasukkan buku yang berbau-bau dewasa itu ke dalam laci meninggalkan saya yang melolong sendiri dalam hati. Waktu itu saya beranggapan Jun adalah penjaga kios persewaan buku yang paling menyebalkan sedunia, namun kini saya harus memberikan salute padanya. Dedikasinya dalam menyeleksi penyewa buku-bukunya sungguh pantas diacungi jempol. 

Kembali ke es buah yang dijual di Moro Seneng. Saat itu tidak banyak penjual es buah di Ngawi, dan jikalau ada kualitasnya pun tidak terlalu oke. Jadi tak mengherankan jika Moro Seneng cukup laris dan terkenal. Potongan buahnya fresh dan diberikan dalam jumlah yang tidak pelit, plus kuahnya terasa milky dan menggunakan sirup gula asli. Sayangnya ketika saya meninggalkan Ngawi dan berkuliah di Jogya, warung ini kemudian menutup bisnisnya dan tak pernah terdengar kabarnya lagi. Kini jika teringat dengan segarnya es buah Moro Seneng, saya hanya bisa menelan ludah sendiri, namun untungnya es buah ini tidak susah dibuat di rumah. 

Sebenarnya es buah Moro Seneng tak jauh berbeda dengan sop buah yang kini banyak bertebaran dijual di tepian jalan di Jakarta, dan juga tidak terlalu jauh berbeda dengan es teler yang sejak jaman 'jadul' telah eksis di bumi pertiwi. Nah kunci untuk membuat es buah yang sedap adalah dengan menggunakan campuran air perasan jeruk keprok (jeruk Mandarin) dan air jeruk nipis dalam kuahnya.  Kedua bahan ini akan memberikan rasa berbeda dan unik pada es buah, bukan hanya sekedar rasa manis dan susu belaka. Untuk susunya, kita bisa menggunakan susu kental manis, susu bubuk yang dicairkan atau susu cair dalam kemasan kotak seperti yang saya pergunakan. Sirup vanilla seperti Marjan akan memberikan rasa lebih 'wah' namun kita bisa membuatnya sendiri dengan merebus gula pasir, sedikit air dan vanilla essence (bubuk vanili).

Buahnya tak terbatas tentunya, untuk resep kali ini saya menggunakan melon, anggur, buah naga, pir, dan stroberi. Agar tidak melulu buah saja maka agar-agar jelly juga turut dimasukkan ke dalam campuran buah. Potongan jelly ini tentu saja  bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bubuk jelly kemasan yang banyak dijual di supermarket. Selain buah dan agar-agar jelly yang saya sebutkan diatas, masih banyak sekali ragam buah dan bahan lainnya yang bisa ditambahkan, misalnya rumput laut, manisan kolang-kaling (resepnya pernah saya posting disini), atau bahkan potongan labu siam yang dipotong kubus dan direndam larutan gula kental. 

Seorang pembaca JTT pernah bertanya ke saya mengenai efek samping mencampur buah dan susu. Jika berbicara mengenai buah dan susu serta kesesuaiannya di diet a la food combining, beberapa artikel kesehatan memang tidak menganjurkan kedua bahan tersebut dicampurkan.  Misalnya saja pada metode kesehatan dan penyembuhan dari India bernama Ayurveda, mereka berpendapat susu memiliki sifat laxative sedangkan buah bersifat diuretic, mencampurkan keduanya dipercaya akan menimbulkan efek samping seperti alergi, flu dan batuk. Selain itu buah lebih cepat dicerna oleh tubuh dibandingkan susu yang membutuhkan waktu lebih lama, nah selama proses pencernaan yang berbeda waktunya tersebut maka zat asam di buah akan membuat susu menggumpal dan menciptakan kondisi asam di lambung. Hal ini terutama terjadi pada campuran buah-buah asam seperti strawberry dan susu, sedangkan buah yang manis umumnya lebih aman, kecuali pisang yang juga dipercaya bersifat asam.

Well, saya sendiri tidak terlalu memperdulikan teori diatas, walau jujur secara logika memang masuk akal. Berdasarkan pengalaman selama ini saya sering sekali membuat smoothie yang terbuat dari campuran buah dan susu, so far tidak pernah ada masalah dengan pencernaan saya. Namun jika anda memang menjalankan diet food combining maka mungkin susu di resep bisa di-skip dan digantikan dengan air biasa, air kelapa muda atau santan segar. 

Berikut resep dan proses pembuatannya ya. 

 

Es Buah Moro Seneng

Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi 

Tertarik dengan resep yang pas untuk berbuka puasa lainnya? Coba cek resep berikut ini:
Bubur Ketan Hitam, Kacang Hijau dan Pisang dengan Slow Cooker
Bubur Candil Pelangi
Martabak Terang Bulan  

Bahan es buah:

- ½ buah melon, potong dadu atau bentuk bulat dengan alat pencetak buah khusus

- 10 buah anggur merah, belah dua dan buang bijinya 

-  10 buah anggur hijau, belah dua dan buang bijinya 

- 10 buah strawberry, masing-masing belah menjadi 4 bagian 

- 1 buah pir, potong kubus 

- ½ buah naga putih, kupas dan bentuk kubus 

- 10 buah agar-agar jelly (optional), bisa dibuat dari agar-agar jelly kemasan yang dipotong dadu

Note: jenis buah tergantung dengan selera anda, jangan terpaku dengan variasi buah diatas.

Bahan kuah: 

- 1 liter susu cair kemasan kotak 

- sirup vanila botolan secukupnya. Anda bisa membuatnya sendiri dengan merebus 250 gram gula pasir dengan 1/2 liter air + 1 sendok teh vanila ekstrak (atau 1/4 sendok teh vanili bubuk)

- 5 butir jeruk mandarin, peras dan ambil airnya 

- 1 butir jeruk nipis atau 1/2 butir jeruk lemon, peras airnya

- 250 ml air matang 

- es batu yang dihancurkan secukupnya

- susu kental manis (optional) 

Cara membuat:

Siapkan semua buah dan bahan es buah lainnya, masukkan ke dalam satu mangkuk yang besar. Siapkan mangkuk lainnya dan tuangkan semua bahan kuah ke dalamnya, aduk rata. Cicipi rasa kuah, jika kurang manis tambahkan sirup vanilla secukupnya. 

Siapkan gelas saji, bagi rata isi es buah ke dalam masing-masing gelas. Tambahkan es batu secukupnya dan tuangkan kuah es buah merata untuk masing-masing gelas. Kucuri dengan susu kental manis, jika suka. Sajikan segera. 

Atau cara penyajian lainnya, campurkan semua bahan dan kuah es buah dalam satu wadah besar. Aduk rata dan tambahkan es batu. Sajikan segera. Super segar dan yummy!