Bulan puasa merupakan bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan oleh umat muslim termasuk saya tentunya. Namun jika anda tinggal di seputaran Blok A maka bulan puasa juga merupakan bulan dimana waktu tidur menjadi sangat, sangat berkurang drastis. Bukan karena harus mempersiapkan sahur, namun karena serombongan penduduk di sekitar daerah ini berkeliling sambil berteriak, "Sahur! Sahur!" Okeh anda mungkin membayangkan beberapa anak kecil, remaja dan orang dewasa berjalan berkeliling gang sambil membawa kentongan a la pos hansip. Well anda tidak sepenuhnya salah, karena dulu ketika saya masih tinggal di Paron hal itulah yang terjadi. Sejumlah warga berkeliling sambil membawa kentongan dan berteriak-teriak membangunkan penduduk yang masih lelap tertidur. Terkadang saking nyenyaknya, suara kentongan tidak mampu membuat kami sekeluarga terjaga sehingga keesokan harinya harus menjalankan puasa tanpa sahur.
Namun di Blok A, saya pastikan anda tidak akan bisa tertidur lelap hingga pagi atau melewatkan sahur satu hari pun. Karena serombongan penduduk ini datang bersama gerobak berisikan sebuah bedug mesjid yang tobat besarnya, dilengkapi dengan sebuah speaker beserta mic yang berfungsi dengan baik, dan dimeriahkan dengan segerombolan anak-anak kecil yang berteriak alamak kencangnya tepat di depan rumah di pukul dua malam. Yep, pukul dua, saudara-saudara. Saking semangatnya mereka menabuh bedug dan berteriak, bahkan sebelum sampai di area rumah Pete pun saya sudah terbangun mendengar suaranya yang super berisik. Tobat!
Menjalankan ibadah puasa bagi saya bukanlah hal yang luar biasa, karena sehari-hari saya sering kali berpuasa Senin - Kamis. Jam afdol saya untuk sahur adalah pukul setengah empat hingga jam empat. Alasannya waktu tersebut sudah mendekati waktu imsyak dan waktu sholat shubuh sehingga bisa langsung lanjut menjalankan ibadah sholat. Alasan lainnya tentu saja jam tidur yang lebih panjang dan perut yang masih cukup kenyang hingga waktu berbuka tiba.
Bisa dibayangkan betapa mengantuknya saya setiap hari dibangunkan di pukul dua malam. Ketika telah terbangun saya pun sulit untuk melanjutkan tidur kembali karena rombongan 'penabuh-bedug-yang-super-semangat' ini tidak hanya berkeliling sekali, tetapi dua hingga tiga kali di depan rumah. Alhasil saya pun terpaksa bangun dari tempat tidur dan sahur di pukul setengah tiga. Rasa kantuk kemudian menyeret saya untuk merebahkan diri di kasur, tertidur kembali, bangun kesiangan, melewatkan sholat shubuh, dan telat datang ke kantor. Rentetan adegan ini sudah terjadi selama tiga hari ini dan saya khawatir akan terjadi dalam satu bulan.
Sebenarnya kalau dipikir-pikir, cara membangunkan sahur model keliling seperti ini sudah bukan jamannya lagi. Saat ini, kala hampir semua orang telah memiliki handphone dengan fasilitas alarm-nya, cukup melakukan setting sederhana di alat maka handphone akan bernyanyi ketika waktunya tiba. Cara ini lebih personal dan tidak mengganggu orang lain yang tidak ingin terbangun pada waktu tersebut. Apalagi kompleks perumahan di mana saya tinggal juga banyak dihuni oleh non muslim, terbangun di pukul dua tanpa perlu melakukan kewajiban bersahur bagi mereka tentulah hal yang sangat mengesalkan. Sering kali juga setelah tetabuhan heboh itu lewat saya mendengar bayi menangis kencang dari sebuah rumah, atau alarm mobil tetangga bersahut-sahutan menandakan betapa kerasnya suara bedug yang mereka ciptakan.
Lupakan masalah saya diatas, walau bertahun-tahun tinggal di rumah Pete saya tetap tidak terbiasa setiap tahunnya. Nah kembali ke resep yang saya bagikan kali ini. Ayam goreng yang empuk dan gurih dalam taburan rempah yang garing memang sedap, terus terang saya lebih suka versi ini dibandingkan dengan versi ayam goreng dengan kremesan. Sama-sama mengandung minyak memang, namun yang berempah tentu saja lebih gurih dan sedap rasanya, apalagi jika disantap bersama nasi panas segunung. Ah, berat nian menulis blog makanan kala sedang berpuasa seperti ini. ^_^
Membuat ayam goreng rempah yang biasanya dijual di rumah makan a la Padang ini super mudah, diresep kali ini saya menggunakan ayam negeri (ayam potong) dengan ukuran yang kecil. Tujuannya supaya ayam tidak terlalu berlemak dan lebih garing ketika digoreng. Ayam kampung tentu saja akan memberikan hasil lebih mantap. Di pasar Blok A saya sering menemukan ayam negeri muda yang tidak terlalu montok, biasanya jika di rumah makan, ayam dipotong menjadi empat bagian saja. Ayam kecil seperti ini juga memiliki daging lebih kesat dan rasa yang lebih gurih.
Ayam cukup diungkep bersama bumbu-bumbu rempahnya hingga kuahnya habis dan mengering. Nah ayam kemudian dipisahkan dengan bumbu rempahnya, dan digoreng terpisah. Untuk menghasilkan bumbu rempah kasar yang tampak cantik setelah digoreng dan ditaburkan di permukaan ayam maka saya memproses bumbu-bumbu dengan chopper. Alat ini akan mencincang dan mencacah bumbu menjadi potongan yang cukup kecil namun tidak sampai membuat bumbu menjadi lumat sebagaimana blender. Jika anda tidak memiliki chopper maka food processor bisa digunakan atau parut bumbu menggunakan parutan kelapa. Tidak memiliki parutan? Anda bisa menumbuknya secara manual di ulekan, hanya jangan tumbuk hingga terlalu lumat ya.
Ayam yang telah direbus bersama rempah ini bisa dibuat banyak sekaligus dan simpan di chiller selama maksimal 3 - 4 hari atau di freezer selama satu bulan. Ketika akan disantap cukup cairkan ayam dari freezer dan goreng hingga garing.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Ayam Goreng Bumbu Rempah
Resep hasil modifikasi sendiri
Bahan:
- 1 ekor ayam negeri (berat sekitar 1 kg), potong menjadi 8 – 10 bagian
- 1 buah jeruk nipis
- 1/2 sendok makan garam
Bumbu yang dihaluskan (jika anda menggunkan chopper):
- 30 gram lengkuas, parut (sekitar 1 bonggol lengkuas besar), iris tipis
- 3 batang serai, ambil bagian putihnya saja, iris tipis
- 2 1/2 cm jahe, iris tipis
- 3 cm kunyit, iris tipis
- 1 sendok makan ketumbar yang telah disangrai
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 butir kemiri yang telah sangrai
Note: tidak perlu dirajang tipis jika bumbu akan diparut
Bumbu lainnya:
- 500 ml air kelapa (bisa menggunakan air biasa) sekitar 2 butir kelapa
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 sendok makan air asam Jawa
- 2 s/d 3 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin
Cara membuat:
Siapkan potongan ayam, remas dengan garam dan air perasan jeruk nipis. Diamkan selama 15 menit, cuci hingga bersih dan kesat. Sisihkan.
Untuk menghaluskan bumbu, saya menggunakan chopper atau food processor. Masukkan semua bahan bumbu yang akan dihaluskan, proses hingga lembut. Bumbu juga bisa diparut atau ditumbuk biasa, pastikan jangan menumbuknya hingga terlalu lembut dan lumat.
Siapkan wajan, masukkan potongan ayam dan tuangkan bumbu yang dihaluskan. Remas dan aduk ayam dengan bumbu menggunakan jemari tangan hingga ayam terlumuri dengan bumbu. Diamkan selama 15 menit.
Tuangkan air kelapa ke dalam wajan, masukkan semua bumbu lainnya, kemudian rebus ayam dengan api sedang sambil sesekali diaduk hingga air habis dan kering. Jika ayam belum empuk dan matang, tambahkan sedikit air dan masak hingga air habis dan ayam benar-benar matang.
Pisahkan ayam dengan bumbu rempahnya. Sisihkan bumbunya di wadah terpisah, kita akan menggunakannya nanti.
Panaskan wajan dan beri minyak agak banyak. Goreng ayam hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
Buang daun salam dan daun jeruk di bumbu ayam yang tadi telah dipisahkan. Goreng hingga coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.
Letakkan ayam di piring, siram dengan bumbu rempahnya. Sajikan dengan nasi panas. Super yummy!
TESTIMONI PEMBACA
Ahmad Syarif Syakir
Sarapan pagi ini ayam bumbu rempah ala Justtryandtaste Blogspot endees banget deh 😀 terimakasih resepnya yang luar biasa mbak endang....jazaakillaah khoiron
Hi Mbak Endang,
BalasHapusBakalan praktek nih secara ada ayam buras seekor di freezer. Aku jg uda praktekin ayam bumbu ungkep nya. Bisa stock di freezer kalo males masak. Suami n anak2 doyan. Yg ini kayaknya lebih maknyus yah mbak soalnya ada garing2 buat taburannya.
Happy fasting yah Mbak Endang. Lancar2 puasanya. God bless!
Halo Mba Amelia, yep saya juga penggemar stock freezer soalnya menghemat waktu dan tenaga apalagi kalau males datang hahahha. Happy fasting juga ya Mba, moga lancar dan ibadahnya diterima oleh-Nya. Sukses selalu yaaa
Hapuswow... puasa-puasa lihat postingan.nya mbak endang membuat saya jadi tambah ngiler... hhhmmm...delicious...
BalasHapusWaduuuh maap ya, saya juga ngiler ngetiknya wakakak, thanks yaa
HapusKalau saya sih ada saran utk suara berisik itu
BalasHapusSaya mungkin pasang peredam suara(mungkin spt karpet itu), pasangnya di kamarnya mba endang saja
Atau saya pasang earplug tapi risiko ketiduran lebih gede
Btw kalau habis digoreng disuhu ruang tahan brp lama mbak?
Thanks tipsnya ya Mba, sebenarnya kalau bukan bedug itu suara gak terlalu masuk ke kamar, cuman bedugnya memang ampun hahahha. Suhu ruang mungkin 2 hari saja ya mba
HapusHalo mb endang.. Aq mau tanya donk.. Itu air kelapanya air kelapa muda atau yg tua juga bisa mbak? Trims mbk.. :-)
BalasHapusHalo Mba Luthfia, pakai air kelapa muda atau tua sama saja ya mba,tetap sedap yaa
HapusMba endang aku ketawa ampe nangis nih baca ceritanya mba.. Kebayang gedenya itu beduh hehe, tetep semangat posting resep nya yah mba.. Dan ayam goreng ini akan segera kucoba..
BalasHapushalo mba Lala, tobat mbaaa, itu suaranya saja bs membangunkan seluruh kampung, tadi malam seperti itu lagi, dr jam 2 saya sudah bangun dan gak bs tidur sampai pagi. Skrg ngantuuuuk bgt di kantor huaaaa
HapusMba, ini saya coba buat sahur tadi. Karena kesiangan, jadi aja gak dipisah antara ayam dan rempahnya, ntar buka coba dipisah deh, soalnya tadi gak digoreng semua :D Makasih ya mba resepnya :D
BalasHapusthanks mba risa sharingnya, moga suka setelah dicicipi yaa hehehe
HapusHalo mbak, mau nanya, itu goreng bumbunya lama gak ya? Makasih
BalasHapussampai kering agak coklat, gak terlalu lama mba, takut gosong
HapusHalo Mbak Endang, kalo misalnya rebus pake panci presto gt bisakah? soalnya sy kalo goreng ayam masih suka keras walopun udah direbus. Terus kalo pake panci presto kira2 brp lama ya Mbak biar nggak gosong?
BalasHapusMakasi share resep n jawabannya. Selamat berpuasa n sehat selalu :)
-Arum
bisa y mba arum. waktunya tergantung jenis ayam, 30 menit mungkin cukup
HapusHai mbak Endang...
BalasHapusPas bgt lagi cari2 ayam goreng lengkuas trus ktmu sm resep ini. Lgsg eksekusi.. semoga suami sukaa...
Thanks mba Endang buat resepnya.
Hesty
Hai Mb Hesty, thanks sharingnya ya, moga ayamnya disuka ya, sukses! ^_^
HapusAssalamualaikum, mb Endang, utk dpt air kelapa di pasar kan hrs pagi2 yak.. kalo pakai degan sama aja kali ya mb? Hehe..
BalasHapusHi mba Eviy, yep pakai air degan juga oke ya mba, tetap enak kok ^_^
HapusMba endang, kalo bumbu nya tidak pakai kemiri bisa ga mba? Mau bikin ini, tapi cuma kemiri yg ga ada >.<
BalasHapusbisa ya mba, skip saja kemiriya ya, tetap enak kok
HapusHai Mb Endangg.. I just wanna say :
BalasHapusAyaam goreng rempah resepmu,numeroo unoo ehehehee
Mb mau tanya,ak kn ngulek bumbunya yah..hasile pas digoreng emang rada2 jemek menggumpal gt ya mba..apa karena diulek yah..trs kucoba tambahin lengkuaa yg diparut hasile serabut2 gt mayan cantik..ak punyanya food prosesor murah mba merek cosmos ga kaya punya mb End..ahaha..apa bsa yah bt jd ganti chopper bumbu2
hai mba Savina, sebaikya diparut semua bumbunya ya mba, bukan diulek, diparut akan membuat tekstur bumbu remah dan tdk menggumpal. Saya rasa semua merk food pro bs dipkai untuk menghancurkan bumbu secara kasar mba
HapusOh gtuuu okedeh mb Endaangg sipppp bgt..hehe
BalasHapusNi ak padhal cma coba pake air biasa looo mba..tp kok dh enak bgt yaaa
Gmna ya rasanya kalo pake air kelapa? Tmbh gurih gt ya mba..
Kalo pake fatigon hidro coco bsa ga mba wakakakaa..ngasal bgt ya
Makasii bnyk mb Endang dh dijawab..ni ak hbs coba sapi bawang bombaiii
Enyaaak..kaya bulgogi2 gt kata suamiku * eh bner ga sih hehe
Anakku yg setaun ya seneng polll blg minyum2 mnta tambh teerus padhal lagi angel maeme..makaciiii yaaaa mbaaa smoga diblas Allah yaa untuk ilmunyaaa
bisa pakai air kelapa instan kemasan tapi mungkin agak sedikit manis ya.
Hapusthanks sharingnya mba Savina, senang resep2nya disuka, sukses yaa
Enaaak mba.. Akhirnya nemu juga blog yg ciamik Resepnya.. Keep sharing yaa mba.. Thank berat buat sharing resepnya.. Very recommended blog inih. Blog favorit saya bNget
BalasHapusthanks Mba Dyah sharingnya ya, senang JTT disuka, sukses yaaa
HapusAlhamdulillah enak mbak Endang,tadi sore buat menu buka aku masak ayam rempah ini n dpt pujian dari anak2 n suami, makasih banyak mbak... Mudah2an resep2nya bisa jadi amal jariyah yaa
BalasHapusThanks Mba Fitri sharingnya ya, senang resepnya disuka.
HapusMba Endang, resep ini favorit aku, suamiku doyan banget ayam ini, makasih ya mba Endang. Tapi kok, gorengan bumbu lengkuasnya berminyak banget,apa memang begitu atau cara aku menggoreng salah? Minta tipsnya ya mba Endang....matursuwun...
BalasHapusmemang berminyak mba, secara ini bumbu basah berserabut dan digorng, jadi menyerap minyak
Hapusmatursuwun mba endang sharing resepnya, resep mba endang sangat membantu saya karena menyertakan takaran bumbu, gula dan garamnya secara detail, bagi saya yg baru belajar masak kalo di resep ada kata "garam secukupnya itu sangat membingungkan" hehehe
BalasHapusSama2 Mba, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusMbak Endang, saya pernah lihat ada resep ayam goreng rempah tapi bumbunya ditumis dulu, apa ada perbedaan rasa yang mencolok antara yang bumbu tumis sama yang langsung ungkep seperti punya mbak Endang?
BalasHapusThanks
Angel
hai Mba, saya belum pernah pakai cara lain selain ini ya, jadi nggak bs memberikan komentar rasanya
HapusHai mba endang ,,,aku harus coba resep ini,,,karna menurut ku resep2 nya mba anti gagal,secara aku ini bru belajar masak,dan beberapa resep yg ku coba ayam goreng spicy,ayam bacem,berhasil semua,enak,terakhir coba ayam ungkep dan sambel terasi,dikasi jempol sama suami,senangnyaa,makasih ya mba semoga jadi amal jariyah untuk mba,
BalasHapusBedanya ayam goreng serundeng dan ayam goreng lengkuas apa yha mba?
BalasHapusserundeng pakai kelapa, lengkuas hanya rempah2
HapusMb End, kmrn sy beli bebek dan ayam rempah. Yg bebek seporsi 40 rb, yg ayam 30 rb, seper4 ekor per porsinya. Makan ber3, dompetku langsung bergetar dan tangan langsung cari resep di JTT spy bisa bikin ndiri. Trimakasih ya.mbak..Pandemi gini hrs lebih bijak.
BalasHapusYa betul bangeet! kalau bs dibikin sendiri terutama kalau keluarga jatuhnya lebih murah. Thanks sharingnya
Hapus