Resep ini mungkin sudah berkali-kali saya hadirkan di JTT namun dengan varian bahan yang berbeda. Sambal merah yang pedas dan diolah bersama ikan, udang, daging, ayam, telur, ikan teri, ikan asin, kentang, tempe, tahu atau entah bahan apapun yang pas bersanding dengannya tidak pernah membuat saya kehilangan nafsu untuk menyantapnya. Kami, lima bersaudara, dibesarkan oleh Ibu saya dengan lauk seperti ini dan sejak kecil telah dibiasakan dengan rasa sambal nan pedas, justru rasa pedas itulah yang membuat kami lahap menyantap nasi segunung dengan cepat. Tak heran hingga kini, ikan sambal menjadi favorit kami semua.
Selain rasanya yang lezat, lauk ini juga mudah dibuat dalam tempo cepat dengan bumbu yang umumnya tersedia di dapur. Bumbu dasarnya hanyalah cabai merah, bawang merah dan bawang putih, jahe bisa ditambahkan jika kebetulan saat itu ada di keranjang bumbu. Ibu saya bahkan pernah membuatnya hanya dengan menggunakan cabai merah keriting dan bawang putih saja, dan rasanya tetap yummy! Sebagaimana moto beliau jika memasak, "Jangan stop memasak karena terhalang satu atau dua bumbu yang tidak ada, Nduk. Selama komposisi gula garamnya pas, pasti rasanya tetap enak." Wokeh deh Mama. ^_^
Nah weekend kemarin saya berencana membuat lauk sambal ini dalam jumlah yang banyak. Makanan yang umumnya bernama sambal balado ini aman di chiller kulkas dalam waktu lama dan sedap bersanding dengan nasi panas. Bagi pemalas seperti saya yang enggan repot-repot mempersiapkan makanan saat sahur maka sambal seperti ini sangat praktis untuk disiapkan dan tetap sedap disantap di pagi buta sekalipun. Diaduk bersama nasi panas dan langsung disantap, laziz. Atau digoreng bersama nasi dan telur orak-arik di wajan dan menjadi sepiring nasi goreng yang simple pun mantap. Ingin lebih repot? Aduk bersama nasi dan bungkus dengan daun pisang bersama irisan lengkuas, daun salam dan daun kemangi. Kukus sebentar kemudian panggang di teflon hingga daun pisang menjadi terbakar. Jadilah nasi bakar yang super sedap. Ah, jam berbuka masih lama dan air liur saya sudah menetes membayangkannya. ^_^
Untuk resep di bawah berhubung karena bawang merah menjadi bumbu langka di dapur, maka saya menggunakan bawang bombay. Bagi anda yang ragu menggantikan bawang merah dengan bawang bombay maka perlu saya yakinkan keduanya sama saja. Walau bawang bombay memang memberikan rasa yang kurang strong dan mungkin sedikit langu (bagi yang tidak terbiasa), namun ketika telah bercampur dengan bumbu lainnya akan menghasilkan rasa yang sama sedapnya dengan bawang merah. Sudah lama saya sering menggantikan peran keduanya satu sama lain karena bawang bombay ini lebih sering nangkring di dapur. Bawang bombay menurut saya lebih fleksible karena bisa diolah di dalam hampir semua masakan, saya pun tak perlu pusing mencari-carinya jika kebetulan memerlukan bawang bombay untuk saus pasta, sup, topping pizza atau membuat onion ring (resep menyusul ya).
Semua bumbu saya masukkan ke dalam chopper andalan agar menghasilkan tekstur sambal yang kasar. Untuk jenis sambal balado seperti ini memang sebaiknya serpihan bahan-bahan bumbu masih terlihat, karena itu jangan blender bumbu-bumbu hingga lumat. Gunakan chopper atau food processor atau tumbuk dengan ulekan bumbu secara manual. Satu kelemahan masakan ini adalah porsi minyak yang banyak untuk membuat bumbu matang dengan baik dan tidak cepat gosong ketika ditumis. Sambal yang matang dengan sempurna juga akan memiliki warna lebih tua, rasa yang lebih sedap dan memiliki masa simpan lebih lama. Untuk campuran sambal, saya menggunakan kentang yang dipotong dadu dan digoreng hingga matang, ikan teri yang digoreng garing dan potongan cumi asin. Supaya rasa sambal lebih nendang saya menggunakan saus tiram di resep, dan hasilnya mantap!
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Sambal Merah Cumi Asin, Teri dan Kentang
Tertarik dengan resep sambal lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Selar Goreng Garing Siram Sambal Cabai Hijau
Sambal Teri Cabai Hijau
Tumis Cumi-Cumi Asin Cabai Hijau
Bahan:
- 1 sendok makan air asam jawa yang kental
Cara membuat:
Siapkan wajan, beri minyak agak banyak dan goreng kentang hingga matang dan kecoklatan permukaannya. Angkat dan tiriskan.
Goreng ikan teri hingga kering dan matang, angkat dan tiriskan. Goreng juga potongan cumi-cumi hingga sedikit kecoklatan saja permukaannya, angkat dan tiriskan.
Tuangkan minyak bekas menggoreng ke mangkuk tahan panas sambil disaring, buang kotoran sisa menggoreng ikan teri dan cumi-cumi. Masukkan sekitar 70 ml minyak panas bekas menggoreng teri kembali ke wajan, panaskan wajan.
Tumis bumbu halus sambil diaduk-aduk hingga tumisan menjadi wangi, berubah warnanya menjadi lebih gelap. Jika minyak kurang maka tumisan akan gosong, tambahkan kembali minyak dan gunakan api kecil saja saat menumis.
Masukkan air asam jawa, saus tiram, garam dan gula pasir, aduk rata dan masak selama 1 menit sambil tumisan terus diaduk.
Masukkan kentang goreng, ikan teri dan cumi-cumi ke dalam tumisan, matikan api kompor. Aduk semua bahan hingga bumbu menjadi rata. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Masak kembali dengan api sedang hingga kering, kira-kira sekitar 2 menit sambil sambal terus diaduk. Angkat dan sajikan. Super yummy!
Tanpa kentang maka sambal ini tahan hingga 2 minggu lamanya di chiller. Di suhu ruang mungkin hanya 2 hari saja.
Aaargh daku salah baca di siang bolong saat ramadan.:)
BalasHapusSuka resep ini, andai nggak bawang putih apa rasa sama balado ya.
Jadi inspirasi buat sangu mudik nih biar nggak jajan.suwun mbak endang
halo Mba Tatit, tetap bs walau gak pkai bwang putih mba, tetap enak kok hehhehe. Sya bikin buat lauk 1 minggu, enak banget sama nasi anget hehehhe
Hapuskenapa kalo liat sambel bawaan nya ngeces ya mba?
BalasHapusbuat saya makan pake lauk ini sungguh dilema loh mba endang,
makan pake nasi anget2, nasi nya abis lauk nya masih ada.. akhirnya nambah nasi... lagi makan.. eehh.. lauknya abis nasinya masih ada.. nambah lagi deh lauknya.. dan siklus pun terus berlanjut.. tau2... waaduuh.. dah berapa kali nambah yah... ^_^
samaaaa hahhahah, selalu berhsil membuat semangat makan meningkat! apa memang orang indonesia begitu ya, penggila sambal.
HapusOMG, beneran ngiler baca ini :(
BalasHapussip, berarti harus dicoba yaa
HapusDear mb Endang...mantab resepnya jd pingin nyobain...
BalasHapusTrims ya.
sip mba Mugi, silhkan dicoba, moga suka yaa
HapusMbak Endang, telepatimu terhadapku rasanya luar biasa ( asli, gak lebay) sudah beberapa kali terbukti, saat pingin buat cake,muffin,cilok,tempe goreng,dll dan terupdate sambal merah ini,sudah dari kemarin lusa pingin bikin stock bumbu dasar merah,e...muncul resep ini dan yang bikin 'click' kok pas baca resepnya pas tukang sayur berhenti di depan rumah. Aku sampai rasanya kehabisan kata-kata ini ( lebay, gak papa tapi beneran kok) ilmu telepatimu sudah benar-benar kena di diriku mbak, wis ah..saya tak cus eksekusi,trimakasihhh bny, resep-resepmu cocok dengan lidah dan selera kami. Semoga Alloh meridhoi dan memberi berkah berlimpah.Amiin
BalasHapuswakkak, kok bisa begitu yaa, hebat bener klopnya. Sip, moga suka setelah dicoba ya Mba Ina, thanks sharingnya yaa.
HapusAssallamualaikum mba Endang..
BalasHapusKlo saya masak Teri balado gini kok suka jadi alot ya mba terinya setelah beberapa jam,ada tips nya ga mba supaya tetep renyah seperti baru Mateng ?
Btw saya suka deh resep di jtt ga ada tulisan "garam sesuai selera" walaupun setiap orang memiliki tingkat 'keasinan' masing2 yg berbeda yg mereka suka. Tp bagi yg masih belajar masak seperti saya itu penting loh,apalagi bulan puasa kaya gini jadi lebih PD masaknya jd ga takut keasinan ato kurang garam. Resep JTT sangat membantu bagi saya yg baru belajar masak.
Thanks mba Endang..sukses terus yaa dan tetap semangat ngeblog nya hehe..
Salam
Lian Ayu
Hai Mb Lian, yep suka alot mba, saya sampai sekarang masih mengalami teri alot. Tapi dulu ibu saya suka bikin pakai teri jengki tapi yang kecil2 dan tipis, disambal masih kriuk, susah cari teri seperti itu
Hapusjadi ngiler,makanan favorit waktu kecil,pengen coba buat aahhh,good luck deh buat mba endang
BalasHapusyep, masa kecil sya juga penuh sama lauk sambal seperti ini mba hehhehe
HapusMba, saya udah eksekusi menu ini. Pesan teri tawar ke tetangga, mirip di gambar mba, tapi kok rasanya asin ya? Apa memang asin?
BalasHapushai mba risa, teri seperti diatas ada 2 versi, asin dan tawar, mungkin mba dapat yang asin ya
HapusHai mbak..ak new comer.br nemu blog nya..resep ini menggoda utk dicoba.tp bisakah cumi asin nya dignti yg lain mbak?dignti apa ya?coz agak susah cari cumi asinnya..thank u
BalasHapusskip saja mba, ini hanya variasi isi ya, bs pakai tempe tahu potong kecil2 dan digoreng.
HapusKalo pake cumi segar bisa ga ya?
BalasHapusbisa mba, hanya saja nanti sambalnya agak basah ya
HapusMba endang kalau pakai cumi segar, cuminya tetap di goreng dulu diawal?
Hapussaya biasanya nggak, ceburin langsung saja
HapusHai Mba Endang, kalau bikin sambal halusnya aku banyakin untuk di stock dikulkas ada tambahan bumbu atau cara masak yg beda gak mba? supaya lebih awet maksudnya. Dan storagenya freezer atau chiller ya mba? Biar klo lagi males masak tinggal campurin aja sm bahan yg ada di rumah. Hehe...trims ya mba ^_^
BalasHapusHai Mba Dea, tidak ada tambahan lain mba, saya biasanya simpan dalam bungkusan kecil2 cukup untuk sekali masak di freezer. kalau chiller bumbu tidak tahan lama ya
HapusSalam kenal mba endang,
BalasHapusKalo boleh tau chopper atau food processor yg biasa mba pake buat bumbu merk apa yaa? Yg philips itu bukan mba...
Seneng rasanya kalo masak ga pake ngulek jdi semangat
Salam kenal juga ya, saya pakai keduanya merk Phillips ya. Yep, sangat praktis dan gak perlu ngulek2 lagi hehehhe
Hapus3 hari semenjak baca resep ini selalu kepikiran. Krn ga tahan akhirnya eksekusi dan... puass! Saya modifikasi kentangnya diiris tipis2 jd crunchy dan yummeh bangett. Makasih banyak mbak. Resep2nya bikin semangat masak, dan disayang mertua. Btw kalo di suhu ruang perlu diangetin nggak mbak? Apa tahan tnp dihangatkan? Thanks
BalasHapusHai Mba Felisia, thanks sharingya ya, senang resepnya disuka. Di suhu ruang hanya tahan 1 hari saja, selebihnya kudu masuk kulkas dan dihangatkan ketika akan disantap
Hapus