"Sin, makanan dari singkong yang dibentuk bulat, direndam fla warna putih yang dijual di Mall Ambassador itu namanya apa ya?" Tanya saya ke Sintya, minggu lalu, melalui WhatsApp. "Singkong Thailand, Mba," balasnya cepat. "Kok singkong Thailand-nya begitu ya? Gak ada bentuk singkongnya sama sekali." Jawab saya ragu-ragu. "Iya singkong Thai, versinya beda tapi enak banget rasanya. Teksturnya lembut dan flanya mantap." Saya menelan air liur mendengar penjelasan itu. Walau bolak-balik saya melihat makanan ini dipajang para penjual makanan kecil di food court Mall atau di lantai dasar ITC Ambassador, tidak pernah sedikitpun membuat saya tertarik mencobanya.
"Coba bikin gih Mba, buat takjil buka puasa kan enak itu," saran teman saya ini. "Udah pernah sih tapi versinya beda, kuahnya lebih encer bukan kental seperti bubur sumsum dan singkongnya masih berbentuk utuh," jawab saya menjelaskan. Namun dorongan dari Sintya tak urung membuat saya menjadi penasaran juga. Apalagi saya sangat suka makanan yang berbau-bau bubur atau fla yang bertekstur creamy dan lembut. Sabtu pagi, saya pun bergerilya ke pasar Blok A. Sepertinya Tuhan merestui keinginan saya karena setelah 'mengubek-ubek' pasar akhirnya saya mendapatkan satu kilogram singkong dari satu-satunya penjual yang memilikinya. So, singkong Thailand versi Mall Ambassador ini pun terwujud di weekend lalu. ^_^
Jika anda adalah pengunjung setia Mall Ambassador atau pernah berkunjung disana, maka mungkin makanan ini pernah dan sering anda temukan. Penjual singkong Thailand tidak mengenal musim, artinya setiap hari, baik di bulan Ramadhan maupun tidak maka mereka akan berjualan makanan ini bersama dengan kue-kue lainnya. Saya adalah pengunjung setia Mall, bukan karena saya sering berbelanja disana, namun karena mall ini persis bersebelahan dengan kantor saya. Hanya membutuhkan waktu lima menit saja jika ditempuh dengan berjalan kaki. Jadi daripada mendekam di kantor yang super dingin maka kami lebih senang melewatkan jam istirahat berjalan-jalan di Mall.
Seperti deskripsi saya diatas mengenai Singkong Thai versi Mall, maka dessert ini berbeda dengan singkong Thai yang pernah saya buat sebelumnya. Silahkan klik link disini untuk melihat versi lainnya yang pernah saya posting. Di resep sebelumnya, tampilan makanan ini sama seperti yang disajikan di resto Thai umumnya. Singkong yang telah direbus bersama santan, gula dan daun pandan hingga empuk kemudian diguyur dengan santan kental, dan disajikan masih berbentuk potongan singkong utuh.
Namun sepertinya pedagang kue di Mall hendak menghadirkan versi berbeda, tujuannya apalagi selain membuatnya tampil menarik dan mendongkrak harga. Membandrol potongan singkong rebus yang disiram santan dengan harga lima belas ribu rupiah per porsi tentu saja akan membuat sebagian pembeli berkantong cekak seperti saya berpikir ulang. Tapi ketika singkong rebus tersebut dilumatkan hingga lenyap bentuk khas gelondongan kayunya, dikepal menjadi bulatan yang cantik dan direndam dalam fla yang terlihat so creamy maka makanan ini sukses menjadi rebutan apalagi saat bulan puasa seperti ini. Terbukti setiap kali saya melewati stall si penjual di jam makan siang maka separuh loyang singkong Thai pasti telah lenyap, laku terjual.
Bagi saya yang merasa seporsi singkong Thai seharga lima belas ribu rupiah terlalu mahal, maka walau sangat, sangat tertarik untuk mencicipinya, saya tidak pernah tergoda membelinya. Tidak pernah menyantapnya bukan berarti saya tidak bisa menebak rasanya, karena dari tampilannya saya sudah bisa mengira rasa dan proses pembuatannya. Selama namanya masih singkong Thailand maka bahan dasarnya tidak akan jauh berbeda dengan resep yang pernah saya coba sebelumnya.
Untuk membuat singkong Thai maka aktor utama berupa singkong alias ubi kayu alias ketela pohon ini menjadi prioritas penting yang perlu diperhatikan. Ubi kayu haruslah jenis yang empuk. Pengalaman selama ini membeli ubi kayu, saya hanya mengandalkan azas kepercayaan, alias percaya saja dengan apa kata pedagang. "Empuk Bu, singkongnya?" Dan walau si Ibu penjual belum berkata saya sudah tahu jawabannya, "Empuk, Mba!" Pertanyaan bodoh yang selalu saya ajukan ketika membeli ubi kayu atau buah seperti mangga, melon dan semangka. "Manis nggak melonnya? Merah nggak semangkanya?" Dan saya belum pernah menemukan penjual yang menjawab 'tidak'.
Beberapa tips ketika membeli ubi kayu adalah lihat permukaan kulit terluarnya yang tipis. Jika tampak mengelupas 'lebay' maka konon itu tanda ubi kayu yang empuk. Walau tips ini terkadang tidak berlaku juga karena kulit ubi kayu yang saya beli minggu lalu tidak menunjukkan tanda pengelupasan, namun ketika direbus super empuk. Saran lain adalah pilih ubi kayu yang berdaging putih bersih, tidak ada bercak warna kebiruan atau kecoklatan. Dulu Ibu saya berkata warna kebiruan itu tanda si ubi kayu masuk angin. Nah menurut Wikipedia warna kebiruan ini terjadi karena ubi kayu teroksidasi dengan udara sehingga terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida. Asam sianida ini terasa pahit dan beracun jika dikonsumsi, namun perebusan ubi kayu akan membuat kadar racun di dalamnya menurun drastis. Jadi sebaiknya hindari atau buang bagian daging ubi kayu yang berwarna kebiruan.
Tips terakhir adalah ubi kayu yang empuk umumnya mudah dikelupas kulitnya, sedangkan ubi kayu yang keras atau liat maka kulitnya akan menempel erat seperti sol sepatu. Tips terakhir ini agak susah dipraktekkan ketika kita membelinya di pasar, alih-alih si penjual akan bersemangat membuktikan teori ini namun bisa-bisa justru sebilah celurit di sodorkan didepan hidung kita. Kecuali si pedagang adalah Pak De atau Bu De kita maka mungkin tips terakhir ini cukup dibuktikan di rumah saja ketika ubi kayu siap akan diolah.
Wokeh kembali ke resep. Proses membuatnya mirip dengan singkong Thai umumnya. Ubi kayu direbus bersama air dan sedikit garam hingga empuk, baru kemudian gula pasir ditambahkan. Saya sengaja tidak merebus ubi kayu dengan santan karena fla kentalnya sudah mengandung santan yang pekat. Nah hal yang perlu diperhatikan saat merebus ubi kayu atau kacang-kacangan (kacang merah/kacang hijau) adalah jangan merebusnya bersamaan dengan gula, gula akan menghambat ubi kayu dan kacang menjadi empuk. Jadi pastikan ubi kayu/kacang empuk dan matang terlebih dahulu baru kemudian gula ditambahkan.
Ubi yang telah matang dan empuk ini kemudian dihaluskan hingga menjadi adonan yang padat dan pekat, baru kemudian dibentuk bulat lonjong sebesar telur ayam. Sampai disini tahapan membuat singkong Thai sudah separuh jadi. Untuk flanya, sangat mudah dibuat. Cukup panaskan santan, gula pasir dan daun pandan hingga mendidih, kemudian saus dikentalkan dengan menambahkan larutan maizena. Saus fla ini kemudian dimasak dengan api kecil dan diaduk cepat hingga menjadi adonan kental seperti bubur sumsum. Jika dirasa kurang kental maka larutan maizena bisa ditambahkan kembali hingga kekentalan yang diinginkan tercapai, dan jika dirasa terlalu pekat maka tambahkan porsi santan untuk mengencerkannya.
Makanan ini sedap disantap kala telah dingin dan mantap untuk menemani berbuka puasa hari ini. Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Singkong Thai versi Mall Ambassador
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan hidangan untuk takjil berbuka lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Bubur Kacang Hijau, Ketan Hitam dan Pisang dengan Slow Cooker
Bubur Candil Pelangi
Kanji Rumbi - Bubur Ayam Khas Aceh
- 3 sendok makan susu bubuk full cream
Note: tambahkan sekitar 3 - 4 sendok makan keju cheddar parut di adonan singkong untuk membuatnya lebih creamy dan gurih.
- 500 ml air
- 130 gram gula pasir
Cara membuat:
Siapkan ubi kayu, siangi dan cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam panci, tambahkan air dan garam. Rebus dengan api sedang hingga ubi kayu benar-benar empuk. Angkat.
Jika masih ada sisa air rebusan maka saring ubi sehingga terpisah dengan air rebusannya. Buang air rebusan ubi. Masukkan ubi kembali ke dalam panci, tambahkan gula pasir dan susu bubuk.
Lumatkan ubi yang telah direbus dengan menggunakan punggung sendok nasi atau alat apapun hingga halus dan menjadi adonan yang kental dan pekat. Buang serat-serat dan sumbu ditengah ubi. Sisihkan.
Siapkan panci lainnya, masukkan semua bahan saus kecuali larutan maizena. Rebus dengan api kecil sambil saus diaduk-aduk dengan baloon whisk (pengaduk balon) hingga mulai mendidih. Masukkan larutan maizena dan aduk terus hingga saus menjadi kental.
Saus harus cukup pekat dan kental namun sedikit lebih encer dibandingkan bubur sumsum dan mudah diguyurkan ke permukaan singkong. Masak saus hingga mendidih, angkat dan sisihkan.
Siapkan piring/mangkuk saji. Bentuk adonan singkong dengan bantuan sebuah sendok nasi dan sebuah sendok makan hingga menjadi bulatan lonjong sebesar telur ayam. Tata di mangkuk, kemudian siram singkong dengan saus flanya. Santap ketika dingin. Super yummy!
Source:
Wikipedia Indonesia - Ketela Pohon
Ngelirik jam masih lama nih bedug maghribnya Mbak Endang..udah pengen nyodorin mangkok soalnya..hehehe
BalasHapuswakakakak, tobat ya kalau jam berat di siang hari lihat2 makanan di net. beratt
HapusDan sekarang berselancar lagi di blognya mbak Endang di jam-jam kritis puasa..wkwkwkwk..cari inspirasi buat buka nanti..
Hapusmba saya nyoba, uhh enka bgt. tapi saya belum puas gmna y caranya si singkong ini ga brwarna putih... kuning sprti yng di jual di ajkarta
Hapusmungkin jenis singkongnya yang agak kekuningan ya
HapusMba, ini beda versi ya? Enak mana sama versi sebelumnya? Saya udah nyobain resep Mba Endang yg versi sebelumnya. (Shiny)
BalasHapustergantung mba Shiny, apakah suka yang lebih lembek dan tinggal lep, atau suka yang masih bs digigit dan dikunyah hehehhe
HapusMba Endang, utk fla nya, klo pake santan dari kelapa parut, jadi 600ml santan (kental+encer) kah?
BalasHapusTerima kasih
-Mell-
yep Mba Mell, pakai 600 ml kekentalan sedang saja, kalau kurang nendang tambahkan susu bubuk atau susu kental manis jug ok
Hapusmbak endang kalau maizena di ganti sama tepung tapioka bisa nggak mbak?soale punya nya di rumah itu,sulit mbak di desa terpencil cari tepung maizena.tak tunggu jawaban nya?makasih
BalasHapushai Ibuke Naura, bisa mba, hanya saja nanti sausnya lebih seperti lem ya, hati2 ketika menambahkan, tambahkan sedikit2 saja ya
HapusAkhirnya Mbak Endang posting resep singkong thai ini. Resepnya udah banyak seliweran di IG, tp saya nunggu versinya Mbak Endang hihihi...thanks udah posting ya Mbak,sekarang siap2 nyobain deh n8 resep!
BalasHapushai Mba Erin, wah saya malah gak tahu hehhehe. Saya udah lama pengen bikin karena penasaran saja suka lihat di mall hehhe, thanks ya
HapusPengen bikin juga, eh yang nganggur di dapur ada ubi jalar. Hmm...
BalasHapusKalo dibikin ubi jalar thailand gimana yak? Haha
hai mba Safiena, menurut saya bisa saja yaa. tetap enak kok
HapusMakasih mbak Endang tipsnya... sy jg sering kesulitan memilih singkong yg empuk...
BalasHapusyep mba nina, memang suka susah ditebak ya
HapusYang versi utuhnya saya pernah nyoba, enak...pasti yg ini lebih enak ya mba...
BalasHapushai mba, yang versi ini lebih lembek dan cepat ditelan saja hehhehe
HapusMbak Endang, melenceng dikit dari topik resep ya..
BalasHapusSaya mau beli ketiga buku masakan mbak endang. Tapi saya cari-cari di gramedia (Bandung) udah gak ada. bisa kah beli ke mbak endang aja?
Terima kasih
Melly
hai mba Melly, stock buku saya habis mb. Coba contact ke penerbit kawan pustaka di IG mereka @kawanpustaka dan @bukuwanita
Hapussudah langsung saya hubungi kawan pustaka. semoga masih kebagian.
Hapusmakasih mbak endang..
Melly
thanks mba Melly, moga bukunya dapat ya
HapusMbak Endang, kl ketela pohonnya direbus dengan panci presto/slow cooker bisa nggak ya?
BalasHapusbisa ya mba, yang penting empuk ya
HapusMba Endang, aku sering berkunjung k webmu looh klo lg nyari inspirasi.. Masih inget Mba Endang dulu kepengen punya blog memasak, alhamdullillah sekarang smp punya buku Mba :) Kangen, titip salam kangen jg ke Sintya ya Mbaaa
BalasHapusHalo Dita, wah gimana kabarnya jeng?? Iya, dulu suka ngobrol sama elu cita2 bikin blog masakan yaa, hehehee. Sukses dan sehat selalu yaaa
HapusMbaa endingnya senang akhirnya mba posting resep lagi, sy beberapa kali bikin singkong Thai pake resep mba untuk rasa enak tp singkongnya slalu aja ga bs empuk merekah padahal udah direbus lama ditambah lagi klo sy dah ga sabaran akhirnya masukin gulanya alhasil warnanya jd agak kecoklatan gtu singkongnya,, untuk resep ini klo singkongnya tipe yg susah empuk ga ngaruh kan ya mb,,hhhe jadi panjang critanya mksh mba...jwbnnya blg huge ^^
BalasHapusHi mba Vita, memang ada jenis singkong tertentu yang susah diempukkan walau direbus lama, kalau yang begini gak bs diapa2kan lagi hehhehe
Hapusmba bikin channel youtube dong, upload video masakan jtt :)
BalasHapusthanks mba Ghina, sudah lama terpikir hanya belum bs shooting sambil masak sekaligus hehehe
HapusWah...harus dicoba....mksh mba...resep"nya....
BalasHapussama2 mba Ida, moga suka ya
Hapussiap2 ke pasar cari singkong ah.. saya sudah coba beberapa resep mbak endang, alhamdulillah semua sukses, dipuji orang2 serumah.. jadi ketagihan tiap hari cari resep di blog ini,.
BalasHapussip, moga sukses dan suka dengan resep ini mba Yuseva, thanks sharingnya
HapusMba, kalau gula nya dimasukkan terakhir nanti kerasa butiran2 gula nya atau ngga ya?
BalasHapusnggak ya, kan singkongnya masih panas. Kalau mau lebih aman dimasak sebentar saja di kompor
HapusMb endang klo aku bikin seringy gula tak campur jd satu sm santan, skm , tak aduk2 buat vla nya tak kasih pasta vanili dikit n terakhir tepung maizena yg tak larutkan dg air,, hasilnya..mantapz
Hapuswah sip, thanks sharingnya yaa
Hapusmbak, aku ada singkong sudah direbus yg agak keras, gak medhuk/mempur gitu jadi kurang laku. kira2 bisa gak ya diberdayakan buat resep ini? buang seratnya, potong kecil2 trus diblender gitu.. trus aku ada stok susu cair, bisa kan buat menggantikan air+susu bubuk? makasih ya mba untuk resep dan jawabannya. - rissa
BalasHapushai mba rissa, mungkin bs diolah dengan cara ini mba. Tidak saya sarankan menggunkaan susu cair di adonan singkong karena jadi encer. Pakai susu bubuk atau skip saja susu bubuknya. Susu cairnya mungkin bs dipakai buat bikin sausnya.
HapusMbak Endang, salam kenal dr Lembang yg lg ujan terus semingguan ini. Seneng banget dpt notif di email ada resep baru, versi baru singkong thai pula. Anakku suka dan lahap banget kl aku bikin, dan bbrp resep yg dicoba sukses ^^
BalasHapusBaru ngeh baca di resep ini, kantor mbak sebelah mal Ambassador, padahal minggu lalu ada short course gtu di DBS Tower, dan tiap lewat mal pk feeder transjak dr sta.Tebet selalu ngahuleng (terpaku, bhs. Sunda) sejenak. Tp gagal koneksi antara mal & mbak, hihi..
Tau gtu, turun dan menyapa ya mbak? Siapa tau bs foto bareng & minta tandatangan..
#eeh
Duh maaf jd panjang lebar ^^
Sukses terus ya mbak :*
Salam kenal Mba Esti, thanks sharingnya ya Mba. Saya ngakak bacanya, saya baru saja mimpi suatu hari pengen rumah di lembang, adem ayem, eh kok ada pembaca dari Lembang kirim komentar. Mungkin ini its a sign saya bs tinggak disana suatu hari hahhaha.
Hapusyep, kantor saya sebelah mall persis wakakka, kalau ketemu mungkin gak kenal wajah saya hahhahah. thanks yaa, sukses selalu ya mba
waaah bikin ngiler mb endang, boleh di coba neh pasti si dedek suka
BalasHapussip, silahkan mba Khusnul. moga suka ya
HapusHallo mba endang,baca blog nya mbak tu gak prnah gak ngakak.,ada aj critanya yg bkin snyum2.dulu suami saya pulang kerja bawa singkong begituan mbak,saya cobain koq enak.besoknya dengan kesoktauan saya ngarang resepnya,ternyata mirip sperti mba endang.cuma singkongnya saya pkein gula merah.maaf ya mba curhatnya kepanjangan.sukses buat mba endang.
BalasHapusHi Mb Widya, thanks sharingnya ya, pakai gula merah saya rasa juga mantap ya. Sukses juga untuk mba dan keluarga yaa
HapusHalo mba Endang, kemarin aku udah nyobain bikin resep ini buat acara buka puasa bareng temen2.. Kata temen2 enaakk haha alhamdulilah pdhl udah deg2an krn gak icip pas masaknya.. Thankyou udah share resepnya mba.. Ditunggu resep2 nya yang lain.. -siel-
BalasHapushai mba Siel, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka, sukses ya
HapusThanks mbk, resepnya.. ini kali kedua saya bikin.. keluarga pada suka..
BalasHapusthanks ya Mba Ayu sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusHi Mba Endang, aku mau laporan kalau telah sukses eksekusi resep ini.
BalasHapusSuamiku bilang rasanya mirip banget sama yang kita makan di suan thai atau jittlada, dan setelah aku ceritain bikinnya gampang, dia langsung ga mau pesan lagi karena kemahalan ghahaha
thanks ya mba sharingnya, senang sekali resepnya disuka. Sukses yaaaa
HapusMba Endang saya sudah coba resepnya. Kemarin saya bikin waktu masih puasa jadi nggak bisa nyicipin. Tapi saya ikuti semua takaran dan step by stepnya. Waaah waktu buka trus nyobain, enaaaak banget apalagi sausnya, manis tapi nggak bikin eneg. Kayaknya bakal masuk daftar resep favorit nih. Thanks ya mba sharing resepnya
BalasHapusthanks ya Mba Rina sharingnya, senang sekali resepnya disuka, sukses yaaa
HapusLama gak jalan jalan ke web mba endang... Resep ini layak di coba... Noted.
BalasHapussip, moga suka ya mba Naila
HapusMba endang klo misalnya singkongnya ditaruh dikulkas unt next day mengeras gak yah?
BalasHapusmungkin akan sedikit mengeras ya mba ayu, tapi kukus sebentar sj agar lunak kembali
HapusMba endang, habis eksekusi resep ini, lebih enak yang resep ini drpd resep yang sebelumnya, sekeluarga juga suka sekali. Takaran gulanya saya kurangi di sausnya. Keju,susu dan gulanya saya campur pada saat singkongnya sudah dilumatkan,keju dan susu lebih terasa jadinya, walaupun tanpa saus juga sudah enak adonan singkong tsb. Makasih mba endang sudah share resepnya
BalasHapusHai Mb Ervina, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka. yep, versi yang ini lebih banyak bahan ya jadi rasanya lebih sedap hehehhe
HapusPertanyaan yg sama kalau beli singkong di tukang sayur, "empuk ga?" Hehehe. Tapi Alhamdulillah selalu bener empuk dapatnya. Makasih ya mbak sharing resepnya. Jadi hemat ga perlu jajan di luar.. modal singkong 5ribu dapet semangkok besar. Rasanya mantap.. ��
BalasHapusthanks mba karina sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusMba,kalau mau disimpan di kulkas tahan berapa lama ya?
BalasHapussekitar 3 harian ya mba
HapusMba.. Bisakah tepung maizenax diganti dg tepung custard. Coz ahis tepung maizenaku Mba..
BalasHapusbisa ya mba.
HapusHi Mbak Endang.. Salam kenal.. Sudah beberapa kali recook resep2 dr blognya. Alhamdulillah berhasil :)).
BalasHapusYang ini must try banget kayanya, nanti reportase ah kalo udh jadi hhee
Btw, sama lhoo kantorku juga sebelah Ambas hehehe
Salam kenal juga ya mba, sip silahkan dicoba resepnya ya, moga sukses. Wah jangan2 kita sering ketemu hehehe
Hapusmba endang itu direbus sampe empuknya kira2 brp lama ya ? tapi saya ga mau sampe lumer bgt dimulut. mau yg masih bisa digigit empuk gitu mba hihi... nuhun mba...sukses terus :)
Hapussampai empuk mba, hehhe, saya tdk pernah lihat waktu ya, kalau tdk empuk nanti singkong susah dilumatkan.
HapusMba endang kejunya dimasukkan pas kapan ya?
BalasHapusketika singkong sudah lumat ya mba, masukkan keju parut, dan aduk ya
HapusHalo mba endang mau tanya nih kl di ksh susu kental manis gmn? Trims ya mba .
BalasHapusbisa2 saja mba, gulanya mungkin dikurangi ya. untuk takaran sesuai selera saja mba
HapusMba kalau misalnya setelah dilumatkan singkongnya masih kurang lembut (keset2 gt) boleh di kasih air lg dan di rebus sbntr ga?
BalasHapusHai Mba, yep bisa ya, asalkan hasil akhirnya airnya habis ya.
HapusMbaaa aku tertarik bgt sama resep ini. aku kan punya stock krimer kental manis banyak nih.. kl gula & susunya aku ganti pake krimer kira-kira bisa ga ya mba ?
BalasHapusbisa ya, bs pakai susu apapun jenisnya
HapusSusu bubuknya pakai merk apa mbak?
BalasHapusOhya mba, sajikan dinginnya suhu ruang apa chiller? Santan instannya mba pake merk apa? Thanks mba🙇🙇
BalasHapussusu bubuk dan santan instan bs pakai merk apapun mba, sya tdk terlalu berpegang sama merk tertentu ya.Sebaiknya dimakan dingin lebih enak tapi sesuai selera ya
HapusSaya udh eksekusi resep ini.dan terlalu sotoy ganti susunya jd 2 sdm susu madu punya anak saya.rasanya jd blunder..hiks hiks..bau susu jd menguar dan merusak rasa singkongnya..next time saya mau cb skip susunya ajah..utk saus nya saya cm pakai gula 120gr dan trlalu manis..hehe saya gak kuat yg manis2..thx mb resepnya..seenggaknya saya punya bayangan gmn cara bikin singkong thailand ,gak beli terus lewat gofood..^_^
BalasHapusthanks sharingya, moga next time lebih sukses ya
HapusMbaaa kali kedua aku bikin ini. Ngasi kejunya khilaf hihihi..enaaaak singkongnya dimakan tanpa saus jg hihihuhu
BalasHapusUntuk sausnya aku mix air Ama susu uht 1:1..enaaaaaak creamy to ga eneg
Thx ya mbaaaa resepnya
Kecup dari Athar dan althaf buat Tante Endang...menu hari ini ala JTT semua 😍😍😍
Waah mantaaap, enak dimakan hujan2 yaa, saya suka versi hangatnya, keknya lebih creaaaammyyy, terutama kalau singkongnya empuk. Susah cari singkong yang oke hiks
HapusMba aku udh bikin ini td pagi.. tanggung jawab mba ini udh lbh dr stgah resep abis aku makan sndirian.. hahhahaa enak bgt.. mirip sama yg dl aku mkn di restoran ala" thailand gt di foodcourt karawaci sblm food courtnya pindah ke lantai atas.. dl restonya ada di tengah" food court, blkgan aku br ngeh restonya udh pindah ke luar mall ada di sebrang kampus UPH.. hehe jd ngelantur kmn" ni mba..
BalasHapusaku lbh suka resep yg ini drpd resep singkong thai sblmnya krn emang yg bikin dia oke aku rasa krn saus santannya manis enak, sdgkan di resep thai sblmnya si saus minus gula.. aku pake gula 120gr pas nyobain kok msh kemanisan, tp pas udh disiram di singkong dmakan barengan kok rasanya jd pas.. makasih resepnya ya mba.. -agnes-
Halo Mba Agnes, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Saya juga lebih suka saus santan yang creamy dan manis.
Hapusgak masalah Mba, mungkin sausnya akan mengental jadi kalau mau dipakai dimasak sebentar dengan tanbahan susu cair lagi sampai encer.
BalasHapusSetiap nyari resep selalu buka blog JTT. Bener² detail banget mba jelasinnya. Dikasih tips memasak pula. Baik banget. Makasih banyak ya mba untuk resep²nya. Sukak sekali sama resep mba cantik yg ini.
BalasHapusthanks mba Ayu sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusAssalamualaikum...mba aku coba resepnya . Aku penggemar blog mba. Sangat bermanfaat.
BalasHapuswalaikumsalam Mba, thanks yaa, senag resepnya disuka.
HapusHalo Mba, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka ^_^
BalasHapusMbk kl misal mau bikin malem untuk dimakan pagi, itu saus n singkongnya sdh diguyur ato dipisah aja ya, cara menghindari biar ga keras gimana ya tx
BalasHapusdipisah saja Mba, sausnya akan mengental kalau dingin,jadi dipanaskan lagi dan tambah air dikit kalau terlalu kental. Singkong pasti akan keras kalau dingin mba, tapi kalau versi ini sih nggak ya
HapusMbak endang... untuk singkong nya nggk terlalu lumat nggk papa kan?
BalasHapusTerimakasih
harusnya sih sampai lumat hehehe, tapi kembali keselera masing2 ya
HapusMbaEndang kalau semua santan diganti dengan susu full cream bs ga yah? Terima ksh
BalasHapusbisa ya mba
HapusMlm mba, salam kenal ya dr saya, kmrn cerita nya aku nyoba bikin singthai pertama2 mmng saus nya mengental tp setelah smlman saya taru kulkas malah jd enccer kira2 knp ya mba..? Terimakasih untuk jwban nya
BalasHapushalo Mba, umumnya saus dengan bahan dasar tepung maizena akan mencair jika menginap
HapusHai mba endang salam kenal.... sy udah coba bbrp kali resep singkong thailandnya yg versi lama. (Enak banget lho mba) Tp (kebetulan) sy modif saus vlanya ditambahin nangka saat direbus plus dtambahkan irisan nangka saat disajikan. Rasanya jd lbh legit dan wangi. (Hehhehe...maaf ya sdikit menyalahi kodrat asliny). Tp sejak saat itu resep singkong thainya mba endang jd hantaran andalanku saat berkunjung k rmh teman. Bahkan prof suamiku yg org belanda aja suka. Tp sayang disini singkongnya langka dan mahal banget, bs smp 3€/kg.. T_T, tp klo udah niat, tetep dibeli juga sih mba. Hihihi..
BalasHapusBtw, terima kasih banyak untuk semua resepnya selama ini ya mba endang (sy salah satu secret admirermu). Semoga sehat selalu... Salam.
halo Mba Nurul, salam kenal ya. thanks sharingnya ya, senang resepnyanya disuka, sukses yaa
HapusResep singkong thai ini udh aku bookmark dari dlu.. Tapi bru nyoba bikin skg.. Terharu,ternyata enak bgt.. Makasih mba endang
BalasHapussip, thanks yaa
HapusMbak endang, itu singkongnya stelah lembut cm dibentuk gt aja ya gk di kukus lagi kan? Mohoh infonya nih hehe
BalasHapusMakasii
Trims resepnya bunda..sangat bermanfaat sekali dan alhamdulillah saya jualan singthai pakai resep ini selalu jadi favorit langganan saya . Sehat terus ya bunda..salam dari Lahat SumSel.
BalasHapus