Beberapa bulan yang lalu, salah satu kantor cabang perusahaan tempat saya bekerja menempati gedung yang baru. Acara syukuran pun dilakukan. Hidangan utamanya adalah nasi kuning yang dipesan di katering Ny. Hendrawan di wilayah Tomang. Makanan tersebut hadir dalam bentuk tumpeng berdiameter 50 cm dan permukaannya penuh disesaki dengan aneka lauk-pauk yang membuat peserta syukuran menelan air liur saat melihatnya. Ayam goreng rempah, kering tempe, sambal goreng hati buncis, balado udang, perkedel kentang, telur balado dan empal suwir daging sapi. Katering Ny. Hendrawan sudah terkenal akan kelezatan masakannya, namun baru kali ini saya mencicipinya, dan semoga rasanya semanis tampilannya.
Kami pun berkumpul, bersesakan di ruangan resepsionis yang tidak terlalu luas. Aroma lauk dan nasi kuning yang pekat berkeliaran di udara membuat perut saya bernyanyi kencang. Saat itu memang sudah mendekati jam makan siang. Pembacaan doa dilakukan oleh salah seorang teman, dan saat itu konsentrasi dan iman benar-benar diuji. Walau doanya begitu indah, dan terus terang saya kagum dengan skill rekan saya ini merangkai kata, namun durasinya yang panjang membuat saya berulangkali melirik ke nasi kuning dan lauk-pauknya, serasa ingin segera menerkamnya. Beberapa teman terlihat mulai gelisah, posisi tubuh berubah-ubah, kaki kiri dan kanan berganti di tekuk ke belakang untuk mengurangi pegal. Hanya nasi tumpeng saja yang tampak tegar sekokoh batu karang dan pembaca doa yang terlihat khusyuk. Ketika doa selesai, hampir semua menghela nafas lega dan langsung mengambil posisi di depan si tumpeng. ^_^
Tapi bukan hanya sekedar tampilan nasi tumpengnya yang indah, rasa masakan katering Ny. Hendrawan juga saya akui sangat lezat. Taste-nya sesuai dengan kesukaan saya, bumbu yang 'medhok', rasa sedikit manis berpadu dengan asin yang pas, khas masakan a la Jawa. Nasi kuningnya begitu kental dan pekat akan rasa gurih, dengan tekstur padat dan pulen. Walau semua lauk pendamping si nasi ini terasa mantap, namun empal suwir dagingnya benar-benar juara. Daging sapi yang dimasak dalam bumbu empal kecoklatan dengan cita rasa rempah yang kuat dan manis ini terasa empuk dan gurih. Sedikit suwiran daging saja sudah cukup menjadi lauk yang memuaskan bersama sepiring nasi kuning. Setelah menyantap si empal suwir saya pun berjanji suatu saat akan membuatnya sendiri.
Saya pernah membuat empal daging sapi sebelumnya, anda bisa melihat resepnya pada link disini. Saat itu saya membuat empal gepuk dimana daging sapi yang diiris tipis dan dimasak bersama bumbu kemudian dipukul hingga pipih. Resep empal gepuk dan empal suwir ini sebenarnya hampir sama, hanya saja di empal suwir setelah daging dimasak empuk kemudian disuwir-suwir menjadi potongan kecil dan dimasak bersama santan hingga kuah mengering. Hasil akhirnya adalah suwiran daging yang empuk, berselimut bumbu yang gurih dan meresap hingga setiap serat dagingnya.
Proses membuat empal suwir ini sangat mudah dan mungkin bisa menjadi variasi sajian Lebaran yang menyenangkan selain rendang dan opor ayam. Berikut resep dan prosesnya ya.
Empal Suwir Daging Sapi
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 5 porsi
Tertarik dengan resep dari bahan daging sapi lainnya? Silahkan klik link resep di bawah ini:
Rendang Daging Sapi dengan Kentang a la My Mom
Empal Gentong Daging Sapi
Ungkep Daging Sapi a la My Mom
Bahan:
- 500 gram daging sapi, potong searah serat daging dengan ukuran besar sekitar 3 x 3 cm
- 90 ml santan kental instant (saya pakai santan instan)
- 800 ml air kelapa untuk merebus daging (atau pakai air biasa)
Bumbu dihaluskan:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 4 butir kemiri sangrai
- 1 sendok makan ketumbar, sangrai
- 1/4 sendok teh jintan, sangrai bersama ketumbar
- 1/2 sendok teh merica butiran
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 4 cm lengkuas
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja
Bumbu rempah lainnya:
- 3 lembar daun salam, sobek kasar
- 2 lembar daun jeruk, sobek kasar
- 60 gram gula jawa, sisir halus
- 1 ½ sendok teh garam
- 2 sendok makan air asam jawa
Pelengkap:
- bawang merah goreng untuk taburan
Cara membuat:
Siapkan wajan, masukkan daging, semua bumbu halus, dan bumbu rempah lainnya. Aduk dan remas-remas daging dengan bumbu hingga rata. Masukkan 500 ml air kelapa dan rebus dengan api sedang hingga kuah menyusut, tambahkan sisa air kelapa dan rebus hingga daging benar-benar empuk.
Jika daging belum empuk, tambahkan sedikit air kembali dan masak hingga daging menjadi empuk dan kuah habis. Matikan api kompor, dengan menggunakan dua buah garpu cabik-cabik daging hingga menjadi suwiran kecil.
Tambahkan santan kental, masak kembali dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga santan habis, dan daging menjadi kering. Cicipi rasanya, sesuaikan garam dan gula. Empal suwir ini terasa manis dan gurih.
Tata empal di piring saji dan taburi dengan bawang goreng yang banyak. Super yummy!
Wah aku juga baru nyicip ny hendrawan setelah bertahun2 di jkt mba endang. Emang enakk. Rasanya jawa banget dan bumbunya mantap. Aku pgn coba resep ini. Thanks for sharing ya mba endang ^^
BalasHapusSetuju Mba Harsi, udah enak harganya pun masih masuk akal ya. Mantap dah
HapusMba Endang,macih sharing resepnya kebetulan lagi nyari (telat), nah kalo mau dibentuk bulat suwiran nya gimana ya biar padat,ditambah apa ya? Saya pernah beli & bentuk bulat tapi pas digigit padat dan empuk suwiran nya,terima kasih
Hapushalo Mba Amelia, wah saya belum pernah coba Mba,mungkin sedikit maizena ya
HapusSalam kenal mbak endang, saya penggemar resep dan terutama cerita-cerita nya mbak (*^_^*). Semenjak menemukan jtt, saya merasa hidup semakin bewarna dan makin banyak ilmu yang saya dapat dari blog Ini (*^▽^*). Oa mbak, kemarin saya nyobain resep tempe aromatik dari jtt, dan hasilnya seantero kost-an nganggap saya pinter masak, padahal jelas2 saya copas dari jtt, Wkwkwk ≧﹏≦. Saya bersyukur banget ketemu jtt mbak, rasanya sehari aja gabuka jtt ada yg hampa gt (>_<). Dan ajaibnya, jtt jadi penyelamat saya ketika lapar tapi sikon tidak memungkinkan untuk makan mbak. Saya kalo baca jtt mulai dari cerita, resep, step by step, tips anti gagalnya, saya ngebayangin bahan2nya, cara masaknya, perkiraan gimana rasanya, dan seperti tersugesti rasa lapar saya menghilang loh mbak, seakan2 saya beneran masak dan makan, wkwkwk ≧▽≦. Makanya jtt Ini sering banget saya baca tengah2 malam dikala perut lapar tapi gadak makanan di kostan, dan lebih sering lagi saya baca ketika puasa gini mbak, Hehe (^-^). Ya ampun, saya malah jadi ngomongnya ngalur ngidul ya mbak, intinya saya berterima kasih banget mbak, karena mbak udah seperti 'agent of change' untuk saya. Ketulusan mbak dalam membagi ilmu, memotivasi saya untuk enggak takut terjun ke dapur dan memasak menjadi hobi baru saya skrg, apalagi saya paling suka kalo mbak share apapun yang berbau 'homemade', saya sukaaaa banget 😍😍😍😍. Semoga mbak endang dan keluarga sehat selalu ya mbak, aamiinn (ღ˘⌣˘ღ). Keep posting mbak endang (*^▽^*)
BalasHapusSalam kecupcupcup untuk mbak 😘😘😘😘
~Maula, medan.
halo Mba Maula, salam kenal juga ya mba, thanks ya sudah menyukai JTT. Saya juga sama, puasa2 malah pantengin tapi saya justru menderita wakakka, bukannya tambah kenyang malah tambah 'ileran' pengen semua dimakan. Pas buka jadi kemaruk dah membalas dendam, tobat.
Hapusthanks ya sudah menyukai JTT, senang sekali resepnya disuka. Sukses yaaa
Yang selalu saya tunggu dari postingan mba Endang itu selain resep2nya yg oke punya juga cerita2 pengantar yg selalu seru...makasih mba endang untuk resep2 penyelamat emak2 yg ga pinter masak mcm saya hehehehe...
BalasHapusHai mba Wiwied, thanks sharingnya ya mba, senang resep dan cerita JTT disuka. Saya yakin Mba Wiwied jago masak kok. ^_^
HapusToss mba endang, aku juga suka banget nasi kotak Ny. Hendrawan ...semoga bisa punya waktu bikin empal jadi ga usah nunggu acara kantor kalo ngidam hehehehe
BalasHapusYep, sedap mba Dewi, mantap banget rasanya ya. Silahkan dicoba resepnya moga suka yaa
Hapushihihi mbak endang pembukaannya bikin saya tertawa lucu dan bagus banget.oh ya mbak endang tadi sore saya buat pindang iga resep mbak endang(tapi iganya saya ganti kikil)rasanya enak walau tanpa jinten.hihihi sampe sekarang saya blm tau jinten itu seperti apa?mksh banget mbak endang sama resep2 nya.
BalasHapushalo Mba, wh mantap banget pindang kikil, sayangnya di blok A susah cari kikil yang oke. Gambar jinten ada disini mba:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2014/12/yuk-mengenal-bumbu-dapur.html
awas tertukar dengan adas manis yang berukuran lebih besar ya.
Mbak endang bisa aja kalau cerita sampai saya tertawa sendiri ngebacanya,jujur saya tak pernah terlewatkan cerita dari setiap resep mb.endang,dan saya selalu menanti resep barunya,makasih banyak ya mbak resepnya😙😙
BalasHapusHai mba Luis, thanks ya sharingnya, senang cerita gak keruan JTT disuka, hehhehe. Sukses selalu yaaa
HapusHi Mba Endang,saya baru mengikuti JTT. Saat ini baru baca2 aja,belum berani eksekusi resepnya krn gak pede bisa masaknya hihihi. Mba,aku penasaran kalo ditulis bumbu dihaluskan,apakah harus ditumbuk atau boleh pake blender aja?maaf ya kalo pertanyaannya sangat gak penting,tp lebih baik bertanya bukan?daripada sesat di jalan :) ..thank you
BalasHapuspakai blender gpp mba, sama aja rasanya koq.. cuma lebih praktis aja pakai blender :D
Hapus#mbaendangpalsu ^^
Bella
Terima kasih utk infonya Mba Bella
Hapushai Mba Angelia, saya sudah lama meninggalkan ulekan batu (kecuali ketika membuat sambal terasi hehhehe), selalu pakai blender atau chopper. Pakai blender dry mill yang gelas kecil ya, dan haluskan sedikit2 supaya mesin lancar dan menghindari menambah air. Atau pakai chopper untuk hasil yang lebih kasar.
HapusThanks mba Novrika atas bantuannya yaaa ^_^
wah.. menarik sekali utk dicoba mba.. fotonya bnr2 bikin segera tancap ke pasar beli daging buat bikin ini.. oya mba, ini hasilnya kering seperti abon apa nggak? trimakasih mba.. sukses trs!
BalasHapushai mba Fahmi, hasil akhirnya tdk kering seperti abon ya, empal ini lembab. thanks yaa
HapusMks banget mba Endang resepnya....
BalasHapusTop markotop banget kayanya nih....
thanks Mama Farhan, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusHai mba Endang,
BalasHapussy pernah baca diatikel yang mana gitu,kalau ada yang komplain soal cerita pengantar. Kalau sy kebalikannya,kadang yang dibaca cerita pengantarnya saja,resepnya kadang diskip krn terlalu sulit (atau malas haha..) buat pemula seperti sy.
Pokoknya cerita2 mba Endang serta foto2 masakan yang lezat amat sangat menghibur lho..
-erika-
Hai mba Erika, thanks sharingnya yaa, senang cerita JTT disuka, terkadang saya juga males kalau hanya menulis resep saja wakakkka.
HapusMbak,nasi box ny hendrawan mantap! apalagi suwir daging sapinya. Mbak, empal suwir daging sapi resep JTT tahan berapa lama ya kalau disimpan di kulkas? Tks
BalasHapusHuaa, setuju mba Ona, enak banget memang. Empal suwir tahan 4 hari di chiller ya mba, kalau freezer bs 2 bulan ya
HapusMbak endang,sy jadi pengen nyoba,cuma gak suka daging,kalo diganti ayam cocok gak mbak?
BalasHapushai mba Peni, saya rasa tetap oke ya.
HapusMba Endang selamat lebaran..
BalasHapusTerima kasih blognya selalu memberi inspirasi masak. Seperti kemarin, saat saya kebingungan mau mengolah daging sapi 5kg untuk lebaran, adek langsung nyeletuk "tanya mba Endang aja" :D eh, koq ya resep ini muncul. Jadilah dieksekusi untuk sajian lebaran keluarga. Terima kasih sekali lagi mba.. I really appreciate your effort :)
Halo Mb, selamat idul fitri juga yaa, minal aidin wal faidzin. Thanks sharingnya yaa, senang resep2 JTT disuka. Sukses selalu ya Mba! ^_^
Hapushalo mbak Endang, saya mau request resep nasi ulam yang basah, kalau di jkt banyak banget yang jual. gurih2 manis asin. uda pengen bangett, saya cari2 resepnya ketemunya yang kering mulu. kalu mbaknya punya resep bole di bagi.
BalasHapussukses selalu ya mbak...
Hai mba Yanti, saya belum pernah bikin nasi ulam, sampai sekarang masih suka bingung dengan makanan ini karena kalau ketemu bisa beda2 bentuknya wakakkak
Hapusmba..60 gram gula jawa itu kira2 berapa sendok gula jawa sisir? trimskasih..maaf mba..sy ga punya timbangan.
BalasHapushai mba, sekitar 3 sendok makan ya, masukkan 1/2 saja dulu dan 1/2 sisanya ketika masakan dirasa kurang manis, karena tdk semua suka dengan rasa manis ya
Hapusbismillah.. mbak endang sy sekeluarga taqobalallahu minna wa minkum shiyaamana wa shiyaamakum mohon maaf lahir batin.
BalasHapusmbak endang terima kasih ya krn blog ini brmanfaat jd bsa blajar masak, aq sdh cba menu2nya pancake, puding, bolhar, ayamny mie ayam, cookies famous amous, lidah kucing semuanya maantaap..
oy mbak aq mnta maaf ya krn bbrp wkt yg lalu wkt share resep di grup wa lupa sbut sumberrny dr jtt.. tp sdh aq smpaikan ke adminny kq n di share ke grup klo smberny dr jtt, sekali lagi maaf ya n terima kasih.. semoga Allah balas kebaikan mbk endang..
yuli surabaya
Halo Mba Yuli, selamat hari raya idul fitri dan minal aidin walfaidzin yaa. Thanks sharingnya dan senang sekali resep2 JTT disuka. Sukses selalu ya mba! ^_^
Hapusminta ijin share @just try & taste di web kami ya
BalasHapusSilahkan ya, dan tolong cantumkan sumbernya ya
HapusHai mbaa.. misalnya ini dipake untuk acara besok pafi, masaknya sehari sebelumnya apa masih enak ya mba rasanya? Atau mungkin harus diangetin lg dengan ditumis lagi apa bgmn mbaa? Trimakasih ya mbaa.
BalasHapusyep, tetap enak ya, kalau mau disantap, hangatkan sebentar di kompor mba (aduk diwajan)
HapusMbak Endang, salken ya ....
BalasHapusMbak ini empalnya ga perlu digoreng lagi ya ?Makasih byk mbak..
nggak ya mba, cuman dimasak smpai kering saja, digoreng akan menyerap mimyak banyak mba
HapusMbak Alhamdulillah saya berhasil bikin resep yang ini, rasanya lazizzz... tapi penampilannya tidak secantik punya Mbak Endang, punya saya sudah kering tapi warnanya masih kuning bukan coklat nan eksotis seperti punya mbak
BalasHapusthanks mba Reny sharingnya, kalau untuk warna coklat, kalau dimasak lama maka santan di masakan akan membuat empal menjadi coklat mba
HapusSudah coba membuat walaupun tidak memakai air kelapa. Kuah dagingnya belum saya keringkan karena pas dicoba kok udah enak banget. Kebayang kalau pakai air kelapa pasti tambah gurih ya... Sekarang lagi galau disusutkan kuahnya atau engga ya... Wkwkwkwk.
BalasHapuswakakka, kalau kuahnya gak disusutkan mirip masakan lapis daging, tapi memang kuahnya yang gurih ini sedap banget diguyur ke nasi ya mba ^_^
HapusMb d ganti ayam bisa kan ya?
BalasHapusbisa ya mba
HapusAku baru bikin resep ini..awalnya pas masih dimasak, rasanya agak asing, krn baru kali ini pakai bumbu bernama jinten.
BalasHapusTapi pas tahap akhir, masukin santan..semua bumbu rasanya menyatu jadi enak banget...huhuhu...aku berhasil.
Thanks resepnya, mbak
Thanks sharingnya Mba Winnie, senang resepnya disuka, sukses ya
Hapusklo pke presto bg gk mba? pengen nyobaaa 😂
BalasHapusbisa ya, yang penting bs empuk ya
Hapushalo mbaa...selamat berhari minggu yaa..semoga menyenangkan liburnya. oya mba, kalau misalnya ditambah kaldu bubuk apa garam harus dikurangi? pakai brp kira2 mba kira2 takarannya?
BalasHapusHi Mba Dhia, kalau mau pakai kaldu bubuk, masuk dulu saja kaldunya kira2 1/2 - 1 sendok teh, cicipi baru masuk garam. garam kurangi dari resep karena kaldu bubuk asin ya.
HapusMau coba resep ini. Sy sdh mencoba ayam woku yang enak banget dan minggu lalu mencoba resep sop buntut JTT dan rasanya, kalau mengikuti gaya pak Bondan, "maknyusss" hahaa... Thanks for sharing the recipes for us mbak.
BalasHapusThanks Mba Lily sharingnya yaa senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusAku punya serundeng kelapa yg nganggur di kulkas, sayang mubazir kalo gk dipakai, kira2 kalo aq tambahin bareng2 bawang goreng gimana ya mbak endang?
BalasHapusKemaren aku bikin rendang (pake bumbu instan, yang ternyata buat rendang basah, aku masaknya sampe betul2 kering) jadinya malah keasinan, juga aku tambahin serundeng, lumayan lah masih ada jejak rasa rendangnya, tapi plus ada rasa kayak poyah kelapa gitu jd nya 😂
Bisa2 saja Mba, kan sudah jadi serundeng. Thanks sharingnya yaa.
HapusMbk trims resepnya empal suwir ny.hendrawan.memang maknyoss. Mbak mau tanya di resepnya empal dg sati shengkel atau haas atau dg gandik.
BalasHapushas dan gandik ok mba, sengkel keknya kurang pas ya
HapusMba endang...
BalasHapusTerima kasih banyak resep2nya, entah udah berapa banyak resep yg aku recook dari blog, buku, atau ig mba endang..
Dan semuanya ENNNNAAAAAKKKK, sampe pd bilang aku jago masak padahal boleh nyontek resep mbak endang, hahaha..
Hari ini suami aku ultah, dan jam 10 malem kmrn mendadak minta dibikin nasi kuning..
Ga punya ayam, cuma ada daging akhirnya buat empal suwir ini..
Dan rasanya bener2 mirip nyonya hendrawan..
Terharu bgt pdhl ini pertama kali aku buat empal suwir..
Aku doakan semoga ilmu dari mbak endang selalu jd ilmu yg bermanfaat bagi semua orang, dan semoga semua kebaikan mbak endang diganti Allah dengan kebaikan2 lain yg jauh berlipat ganda..
Aylopyu pull pokoke mba endang..
Tata
Hai Mba Tata, thanks sharingnya ya, senang resep2nya disuka, sukses yaa
HapusHalo mbak Endang.. Sy Sani, penggemar blog mbak Endang yag selama ini cuma jadi silent reader tapi rajin recook resepnya mbak Endang...kalau sy boleh bilang, blog mbak Endang ini adalah blog sejuta emak..karena beberapa teman ternyata juga sering recook resepnya mbak Endang..hihihi.. Btw mau tanya, kalau resep ini pakai daging ayam bagian dada bisa ga ya?
BalasHapusHalo Mba Sani, salam kenal dan thanks ya, senang resep2 di JTT disuka.
HapusYep, bisa pakai dada ayam ya Mba.